Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PRESUPOSISI DALAM NOVEL KOALA KUMAL KARYA RADITYA DIKA Jumadiana, .; Harun, Muhammad; Taib, Rostina
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.443 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian Yang berjudul "Analisis Presuposisi hearts Novel Koala Kumal Karya Raditya Dika" bertujuan mendeskripsikan Unsur presuposisi eksistensial, presuposisi faktif, presuposisi leksikal, presuposisi nonfaktif, presuposisi konterfaktual, Dan presposisi Struktural hearts Novel Koala Kumal karya Raditya Dika. Data hearts Penelitian Penyanyi dikumpulkan DENGAN Cara membaca Dan mencatat HAL-HAL Yang Berhubungan DENGAN Kelima Unsur presuposisi tersebut hearts Novel Koala Kumal , kemudian diklasifikasikan hearts Bentuk tabel. Data dianalisis DENGAN Langkah-Langkah sebagai berikut. (1) mengidentifikasi data yang Ke hearts Bentuk tabel / data yang korpus, (2) mengklasifikasi data yang hearts Bentuk Klasifikasi Jenis-Beroperasi presuposisi, Dan (3) mendeskripsikan Jenis-Beroperasi presuposisi Yang Terdapat hearts Novel Koala Kumal karya Raditya Dika. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hearts Novel Koala Kumal karya Raditya Dika Hanya Terdapat lima Beroperasi presuposisi, Yaitu presuposisi eksistensial, presuposisi faktif, presuposisi leksikal, presuposisi nonfaktif, presuposisi konterfaktual, sedangkan presuposisi Struktural tidak ditemukan.Kata kunci: analisis, Wacana, pragmatik, presuposisi, novel ABSTRAK             Penelitian yang berjudul "Analisis pengandaian di Novel Koala Kumal oleh Raditya Dika" bertujuan untuk mendeskripsikan unsur keberadaan, faktif, leksikal, faktif, non faktif, kontrafaktual, dan struktur pengandaian di Koala Kumal Novel oleh Raditya Dika. Data dikumpulkan dengan membaca dan mengambil catatan terkait dengan lima unsur pengandaian dalam novel. Kemudian, unsur-unsur ini diklasifikasikan ke dalam tabel. Data dianalisis dengan beberapa langkah. Pertama, data yang diidentifikasi dalam tabel. Kedua, itu diklasifikasikan ke dalam jenis presuposisi. Ketiga, hal itu dijelaskan dalam jenis pengandaian yang ada di Koala Kumal Novel oleh Raditya Dika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima jenis pengandaian di Koala Kumal Novel oleh Raditya Dika. Elemen-elemen yang ada, faktif, leksikal, non faktif, dan presuposisi kontrafakta. Sementara itu, pengandaian struktural tidak ditemukan.Kata kunci: analisis, wacana, pragmatik, anggapan, novel
MAKIAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BERBAHASA IBU BAHASA ACEH DI KABUPATEN ACEH SELATAN Rostina Taib
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 17, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Makian dalam Kehidupan Masyarakat Berbahasa Ibu Bahasa Aceh di Kabupaten Aceh Selatan  menggunakan metode deskriptif Pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan teknik catat.  Data diolah dengan  teknik analisis kualitatif  dengan langkah seleksi data, klasifikasi data,  analisis data, dan membuat simpulan. Hasil penelitian menunjukkan   bahwa makian yang ditemukan dalam bahasa ini pada umumnya berupa kata tabu,  keji, kasar,  dan kotor yang sebaiknya tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi bentuk, makian dalam bahasa ini terdiri atas kata dasar, frasa, dan klausa. Dilihat dari sudut pandang referensi, makian dalam bahasa ini memiliki referensi yang meliputi: binatang, makhluk halus, benda-benda,bagian tubuh, kekerabatan,  profesi,  keadaan, dan aktivitas. Makian yang mengacu pada referen aktivitas yang ditemukan dalam penelitian ini tidak ada yang merujuk pada kata-kata keji dan kotor, hanya menggunakan kata-kata yang bernilai rasa kasar. Selain itu, dalam penelitian ini juga tidak ditemukan makian yang mengacu pada  leumo ‘lembu’.  Berdasarkan fungsi, pemakaian kata makian digunakan  untuk menngungkapkan kemarahan, kekesalan, kebencian, kesedihan, kegembiraan, dan keakraban.      
Kajian Struktur Kebahasaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis OBE Sri Utami; Nandang Heryana; Rostina Taib; Edi Setiyo
Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Vol 8 No 2 (2021): Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/logat.v8i2.149

Abstract

Kajian yang berkonsentrasi pada struktur cenderung berkutatpada hubungan relasional dalam struktur itu sendiri. latihan merupakanawal dari sebuah ketrampilan, sedang dalam latihan akan melahirkansebuah konsep. Sistem pembelajaran dengan acuan yang tidakterintegratif, guru akan gagap memahami dan mengajarkan pola polakebahasan yang dinamis. Penelitian bertujuan mengembangkan materiajar Linguistik berbasis OBE. Penelitian menggunakan ModelPengembangan Instruksional (MPI) yang dikembangkan oleh AtwiSuparman. Fenomena kebahasaan yang hidup dalam realita kehidupanmerupakan jejak jejak sebagai anaologi ketrampilan. Teknik analisisberusaha agar pembelajar secara kreatif dapat mengakses batas satuansatuan struktur. Latihan yang melibatkan teknik permutasi, agar batassatuan dapat dipresentasikan. Korpus yang dijadikan pijakan dalamlatihan untuk memahami konsep akan dipresentasikan dalam tabel. Konteks dalam pemakaian bahasa mempermudah hubungan antaralambang dan makna.
Different Word-Meaning In Acehnese Armia Armia; Iskandar Abdul Samad; Rostina Taib; Subhayni Subhayni; Cut Zuriana; Ramli Ramli; Maya Shafida; Hendra Heriansyah
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 11 (2021): the 11th AIC on Social Sciences, Syiah Kuala University
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Differentiation in word-meaning reflects the diverse variety/type of meaningdeterminationinformation in a language. This occurs in Acehnese which has differenttypes of word-meanings compared to other languages across the globe. A semanticapproach is applied in Acehnese. This research applies a qualitative approach whichdescribes about various meanings of the Acehnese language objectively andcomprehensively. This research found that the words in Acehnese has a varietyof distinctive meanings and tends to be different from other languages, these are (1)denotative meaning, (2) connotative meaning, (3) lexical meaning, (4) grammaticalmeaning, (5) contextual meaning, (6) conceptual meaning, (7) propositional meaning,and (8) pragmatic meaning.Keywords: different, words, meaning, Acehnese.
MAKNA DAN FUNGSI UNGKAPAN BAHASA ACEH PADA MASYARAKAT PIDIE Putri Raisa; Rostina Taib; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 3 (2016): Jurnal PBSI Juli 2016
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.88 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Makna dan Fungsi Ungkapan Bahasa Aceh pada Masyarakat Pidie”. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan berupa (1) bagaimanakah makna ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie, (2) apa sajakah fungsi ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie dan mendeskripsikan fungsi ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie.Sumber data penelitian ini yaitu data lisan yang diperoleh dari masyarakat Gampong Raya, Gampong Tunong, Gampong Neulop, dan Gampong Tanjung Kecamatan Delima.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dasar cakap semuka dan teknik lanjutan yang berupa teknik catat dan teknik pancing.Penganalisisan data dilakukan dengan seleksi data, klasifikasi data, dan penyajian data. Hasil analisis data menemukan bahwa (1) makna yang terkandung dalam ungkapan bahasa Aceh pada masyarakat Pidie bermakna nasihat, kritik sosial, kebaikan, bimbingan, keserasian, ketergantungan, ketamakan, dan ketentraman, (2) fungsi ungkapan dipakai sebagai alat untuk melarang, mendidik, mengingatkan, menghibur, dan penebal keimanan.Kata Kunci :Ungkapan Bahasa Aceh, Fungsi dan Makna ABSTRACT This study entitled "The Meaning and Function Expression Language Aceh Pidie Society". The research raises two issues are (1) how does the phrase Pidie Aceh language in society, (2) what are the functions of language expression Aceh Pidie society. This study aimed to describe the meaning contained in the expression language Pidie and Aceh in public idiom to describe the function Pidie Aceh community. Source of research data is the data obtained from the public oral Raya Village, Village Tunong, Neulop village, and the village of Tanjung District of Delima. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data collection was done by using basic conversation semuka and advanced engineering techniques in the form of log and fishing techniques. Analyzing data with data selection, data classification, and presentation of data. The results of data analysis found that (1) the meaning contained in the idiom of Aceh on society Pidie meaningful advice, social criticism, kindness, guidance, harmony, dependency, greed, and peace, (2) the function expression is used as a tool to ban, educate, remind, entertain, and thickeners faith.Keywords: Expression Language Aceh, Function and Meaning
Kemampuan Siswa1kelas VII SMP Negeri 4 Banda2Aceh Menyimpulkan Isi Surat Dinas Munifatul Zahara; Razali Razali; Rostina Taib
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2019): JIM PBSI Januari 2019
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research entitled9"The Ability of Class VII Students of Banda0Aceh State Junior High School 4 in Concluding the Contents of Service Letters" aims to determine the ability of seventh grade students of SMP Negeri 4 Banda Aceh to conclude the contents of official letters. The method used is descriptive quantitative method. Data collection techniques, namely test techniques. Data processing is done using a statistical formula, which is looking for an average value. The results of data processing show that the ability of class VII students of SMP Negeri 4 Banda Aceh to conclude the contents of official letters are in the less category. The average value of ability of class VII students of SMP Negeri 4 Banda Aceh in concluding the contents of official letters is 53. Based on the specific aspects assessed (1) the contents of the official letter, the average value is 62, (2) the contents of official letter requests, the value the average student is 51, (3) the contents of the official letter requirements, the average value of students is 49, and (4) the contents of the official letter request, the average value of students is 51
KEMAMPUAN SISWA KELAS VII MTsN MEURAXA BANDA ACEH MERINGKAS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI Sri Wahyuni; Rostina Taib; Subhayni Subhayni
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Jurnal PBSI Januari 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.351 KB)

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi? Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif.Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIMTsN Meuraxa Banda Acehtahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 68 orang.Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik nontes.Teknik nontes adalah teknik penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes.Teknik ini dilakukan berdasarkan pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Data penelitian ini diolah secara deskriptif kuantitatif.Proses analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi bacaan adalah 68. Nilai tersebut tergolong dalam kategori cukup yaitu rentang 55-71.Kata Kunci: Kemampuan siswa, meringkas, teks laporan hasil observasi ABSTRACT             The problem in this research is how the students of class VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Summarizing Text Reports Observations? This study aims to determine the level of class VII student ability MTsN Meuraxa Banda Aceh Summarizing Text Reports Observations.The approach used in this research is quantitative descriptive approach. The population in this study were students of class VII MTsN Meuraxa Banda Aceh the school year 2016/2017, amounting to 68 people. Samples in this study are part of the population that as many as 32 students. Data collection techniques in this study using techniques nontes. Mechanical nontes is an assessment technique performed without the use of tests. This technique is based on observations accurately and without testing the learners. This research data is processed by descriptive quantitative. The process of data analysis in this study conducted quantitatively. The results of this study showed that the average value of the ability of students of class VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Summarizing Text Reports Observations reading is 68. Values are classified in enough category 55-71 range.Keywords: Ability students, summarize, the text of the report on the observation
PENGGUNAAN METODE PRACTICE-REHEARSAL-PAIRS DALAM MENYUSUN PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU OLEH SISWA KELAS VIII SMPN 1 UNGGUL SUKAMAKMU Siti Novia; Saifuddin Mahmud; Rostina Taib
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 3 (2017): Jurnal PBSI Juli 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.443 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Karakteristik Bahasa Guru dalam Interaksi Belajar-Mengajar Bahasa Indonesia di SMA Islam Al Falah Aceh Besar “mengkaji tentang (1) kalimat yang mendominasi bahasa guru dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia di SMA Islam Al Falah Aceh Besar, (2) kalimat tanya yang digunakan guru dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia di SMA Islam Al Falah Aceh Besar, dan (3) kalimat imperatif yang digunakan guru dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia di SMA Islam Al Falah Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian kelas (classroom research). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan data dianalisis dengan analisis kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas X dan XI SMA Islam Al Falah Aceh Besar berjumlah dua orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kalimat yang mendominasi bahasa guru ketika berinteraksi dengan siswa di kelas adalah kalimat berita, (2) kalimat tanya yang digunakan guru dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia didominasi oleh kalimat tanya biasa (3) kalimat imperatif yang sering digunakan guru dalam interaksi belajar-mengajar bahasa Indonesia adalah kalimat imperatif biasa.Kata kunci: Karakteristik bahasa guru, interaksi belajar-mengajar. ABSTRACT The study entitled "The Characteristics of Language Teachers in Interaction of Learning-Teaching Indonesian Language in SMA Islam Al Falah Aceh Besar" examines the (1) sentences that dominate the language of teachers in the interaction of Indonesian language teaching and learning in SMA Islam Al Falah Aceh Besar, (2) sentences used by teachers in the interaction of Indonesian language teaching and learning in SMA Islam Al Falah Aceh Besar, and (3) imperative sentences used by teachers in the interaction of Indonesian language teaching and learning in SMA Islam Al Falah Aceh Besar. The approach used in this study is a qualitative approach in the form of classroom research (classroom research). The type of research used is descriptive and the data is analyzed by qualitative analysis. The source of this research data is teachers who teach in class X and XI SMA Islam Al Falah Aceh Besar amounted to two people. The data was collected by technique and followed by recording and record technique. The result of the research shows that (1) the sentence that dominates the language of the teacher when interacting with the students in the class is the news sentence, (2) the sentence used by the teacher in the interaction of Indonesian teaching and learning is dominated by regular (31) imperative sentences teachers in the interaction of Indonesian teaching and learning is a regular imperative sentence.Keywords: Characteristics of teacher language, teaching-learning interaction
PRONOMINA BAHASA DEVAYAN Yuri Karmila; Rostina Taib; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal PBSI Maret 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.294 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Pronomina Bahasa Devayan”, bertujuan mendeskripsikan pronomina yang terdapat dalam bahasa Devayan dan mendeskripsikan fungsi sintaksis yang dapat menduduki pronomina dalam bahasa Devayan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pronomina persona bahasa Devayan  pertama (deo, ekdeo, u-,–o, mai, dan ta), kedua (dio, o/dio, ekdio,–mu, diame/ame, ekdio, dan ekdiame), dan ketiga (dise/ise, -ne, dan dasira). Pronomina penunjuk umum soere ‘ini’, soede ‘itu’, anon ‘anu’, pronomina penunjuk tempat meria ‘sini’, tek iye ‘situ’, meroi ‘sana’, dan pronomina penunjuk ihwal wiere ‘begini, wisoiye‘begitu’. Pronomina penanya araya  ‘apa’, itaya ‘siapa’, mae ‘mana’, anando/anan ‘mengapa/kenapa’, engkan ‘kapan’, eben ‘bagaimana’, dan orone ‘berapa’. Pronomina tak tentu itaya pun ‘siapa pun’, masarek ‘semuanya’, itaya moi ‘siapa saja’, satiok ata ‘setiap orang’, maseng-maseng‘masing-masing’.Pengisi fungsi subjek adalahpronomina pertama tunggal de o/ekde o/a o ‘aku/saya’, jamak diama i/ekdiama i/ami ‘kami’ dan dita/ek ita/ita ‘kita’, kedua tunggal dio/ekdio ‘kamu’, kedua jamak diame/ekdiame/ame ‘kalian’, ketiga tunggal ek ise/ise/aya ‘dia’, dan ketiga jamak eksira/sira ‘mereka’. Pengisi fungsi predikat yaitu pertama tunggal u-, ta-, dan ma i, kedua tunggal mu- dan jamak mi-, ketiga ni- dan jamak da-. Pengisi fungsi objek dan pelengkap yaitu pertama tunggal de o/ekde o ‘aku/saya’ jamak (inklusif) dita/ek ita ‘kita’, dan jamak (eksklusif) diama i/ekdiama i ‘kami’,  kedua tunggal dio/ekdio ‘kamu’dan jamak diame/ekdiame ‘kalian’, ketiga tunggal ise/ek ise ‘dia’ dan jamak sira/eksira ‘mereka’.Kata kunci: Pronomina, bahasa devayan, fungsi sintaksis ABSTRACT The study, entitled “Pronominal of Devayan Language”, aims of describe pronominal that had been in Devayan Language and syntax fungtion that occupied in pronominal of Devayan Language. This study used qulitative descriptive method. The results showed that the pronominal of Devayan Languagefor first personal(deo, ekdeo, u-,–o, mai, dan ta), second (dio, o/dio, ekdio,–mu, diame/ame, ekdio, dan ekdiame), andthird (dise/ise, -ne, dan dasira).General indication of pronominalsoere ‘this/these’, soede ‘that/those’, anon ‘anu’, place indication of pronominal meria ‘here’, tek iye ‘there’, meroi ‘yonder’, andthing indication of pronominal wiere ‘like this’, wisoiye‘like that’. Questioner pronominalaraya  ‘what’, itaya ‘who’, mae ‘where’, anando/anan ‘why’, engkan ‘when’, eben ‘how’, andorone ‘how much’. Undefinite pronominal itaya pun ‘whoever’, masarek ‘everyone’, itaya moi ‘whomsoever’, satiok ata ‘everyone’, maseng-maseng‘each’.Filler of subject fungtionwas first singular of pronominalde o/ekde o/a o ‘I’, pluraldiama i/ekdiama i/ami ‘we’anddita/ek ita/ita ‘us’,second singulardio/ekdio ‘you’, second pluraldiame/ekdiame/ame ‘you all’,third singularek ise/ise/aya ‘she/he’, and third pluraleksira/sira ‘they’. Filler of predicate fungtionwas first singular u-, ta-, andma i, second singularmu-andpluralmi-, thirdni-andpluralda-. Filler of object and complement  fungtionwasfirst singular de o/ekde o ‘I’ plural (inclusive) dita/ek ita ‘us’, andplural (exclusive) diama i/ekdiama i ‘we’,  second singular dio/ekdio ‘you’andplural diame/ekdiame ‘you all’, third singularise/ek ise ‘she/he’andplural sira/eksira ‘they’.Keywords: Pronominal, devayan language, syntax fungtion
REDUPLIKASI BAHASA DEVAYAN Nur Ilhamiah; Rostina Taib; Armia Armia
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 4 (2017): Jurnal PBSI Oktober 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.373 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Reduplikasi dalam Bahasa Devayan”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bentuk reduplikasi apa sajakah yang terdapat dalam bahasa Devayan, (2) jenis kata apa sajakah yang mengalami proses reduplikasi dalam bahasa Devayan, dan (3) bagaimanakah makna reduplikasi dalam bahasa Devayan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk reduplikasi bahasa Devayan, (2) jenis kata yang mengalami proses reduplikasi dalam bahasa devayan, dan (3) makna reduplikasi dalam bahasa Devayan. Sumber data penelitian ini adalah data lisan. Data lisan bersumber dari penutur asli masyarakat di Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak, metode cakap, dan metode introspeksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk reduplikasi bahasa Devayan dapat dibedakan atas (1) reduplikasi penuh (kata ulang murni), (2) reduplikasi sebagian (kata ulang sebagian), dan (3) reduplikasi pembubuhan afiks (kata ulang berimbuhan). Pengulangan berimbuhan terjadi melalui dua macam cara, yaitu prefiks dan konfiks. Jenis kata dalam bahasa Devayan dapat mengalami pengulangan murni, pengulangan sebagian, dan pengulangan berimbuhan. Makna yang terkandung akibat proses reduplikasi dalam bahasa Devayan adalah (1) menyatakan makna banyak, semua, dan seluruh,  (2) menyatakan makna banyak dengan ukuran satuan yang disebut pada kata dasarnya, (3) menyatakan makna banyak seperti yang disebut kata dasarnya dilakukan pada kata sifat, (4) menyatakan makna agak, sedikit, bersifat, (5) menyatakan makna menyerupai, (6) menyatakan makna benar-benar atau sungguh-sungguh, (7) menyatakan makna meskipun, walupun, (8) menyatakan makna berulang-ulang, sering, (9) menyatakan makna saling atau berbalasan, (10) menyatakan makna santai atau bersenang-senang, (11) menyatakan makna kesamaan waktu, (12) menyatakan makna paling, (13) menyatakan makna ciri atau sifat, (14) menyatakan makna pernah atau lagi, (15) menyatakan makna terdiri dari yang disebut kata dasarnya, (16) menyatakan makna intensitas, (17) menyatakan makna menegaskan.Kata kunci: reduplikasi, makna reduplikasi bahasa Devayan. ABSTRACT This research is titled "Reduplication in Devayan Language". The formulation of the problem in this research is (1) what form of reduplication is found in Devayan language, (2) what kind of word is reduplicated in Devayan language, and (3) what is the meaning of reduplication in Devayan language. This study aims to describe (1) the reduplication of the Devayan language, (2) the types of words that have reduplication process in devayan language, and (3) the meaning of reduplication in Devayan language. The source of this research data is oral data. Oral data originated from native speakers of the community in Simeulue Tengah District, Simeulue District. Data collection was done by using the method of referring, skill method, and introspection method. The results of this study indicate that the forms of reduplication of Devayan language can be distinguished on (1) full reduplication (pure reiteration), (2) partial reduplication (partial words), and (3) reduplication affix affixing. Repetitive recurring occurs through two different ways, namely prefix and confix. The word type in Devayan language may experience pure repetition, partial repetition, and repetitive twists. The meanings contained in the reduplication process in the Devayan language are (1) expressing the meaning of many, all, and all, (2) expressing the meaning of many by the unit size referred to in its base, (3) expressing the many meanings Adjective, (5) expresses the meaning of true or genuine, (7) expresses meaning even though, (8) states the meaning of repetitive meaning, (9) expresses the meaning of mutual or reciprocity, (10) expresses the meaning of relaxation or fun, (11) expresses the meaning of time equality, (12) expresses the most meaning, (13) expresses the meaning of traits or properties, (14) ) States the meaning once or again, (15) expresses the meaning composed of the so-called base word, (16) expresses the meaning of intensity, (17) expresses the affirmative meaning.Keywords: reduplication, meaning of reduplication of Devayan language.