Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PASIKULA (Pasta Kunyit untuk Axilla) Sebagai Perontok Herbal Bulu Ketiak Wawan Kurniawan; Novi Nurul Awaliyah; Wida Silfia; Ijang Ikbal Nawawi; Restu Febriyanto; Leni Sri Mulyani
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2 No 2 (2020): Business Innovation and Entrepreneurship Journal (May)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.677 KB) | DOI: 10.35899/biej.v2i2.95

Abstract

Abstrak– Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan potensi kunyit menjadi produk perontok bulu herbal. Produksi kunyit yang melimpah di Kabupaten Garut bertolak belakang dengan minimnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatannya. Disisi lain masyarakat membutuhkan produk kosmetik herbal berbahan alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan, termasuk produk perontok bulu. Kandungan senyawa Kurkumin dan senyawa analognya pada kunyit telah dilaporkan memiliki efek biologis sebagai antiandrogenik sehingga berpotensi dalam membantu menghambat pertumbuhan rambut di bagian tubuh yang tidak inginkan seperti di area ketiak. Kunyit diolah menjadi suatu produk bernilai jual dengan membentuknya menjadi pasta kunyit sebagai produk perontok bulu herbal. Beberapa produk perontok bulu dapat ditemui dipasar. Namun perontok bulu herbal berbahan baku kunyit belum ada di pasar. Hal tersebut menjadi peluang untuk mendirikan usaha perontok bulu herbal dari kunyit. Produk ini bernama PASIKULA dikemas dalam botol kecil berisi 50 kapsul serbuk pasta kunyit dan dijual dengan harga Rp. 8.000,- yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Promosi dan pemasaran dilakukan secara aktif melalui media online dan offline. Rata-rata penjualan yang meningkat setiap bulannya merupakan bukti bahwa PASIKULA dapat diterima oleh masyarakat. PASIKULA ini memiliki peluang usaha yang cukup potensial yang mampu meningkatkan nilai ekonomis kunyit. Kata Kunci- Kunyit; Pasikula; Perontok Bulu. Abstract– The aim of this study was to develop business by exploiting the potential of turmeric (Curcuma longa Linn.) into hair removal product. The abundance production of turmeric in Garut district is contrary with the lack of public awareness in utilizing it. On the other hand, society need herbal cosmetic products made from natural and not harmfull substances to health, including hair removal product. Curcumin and its analogous compounds contained in turmeric have been reported to have biological effects as antiandrogenic, so it has the potential to help inhibit unwanted hair growth on the body for example in the armpit area. Turmeric is processed into economic value products by forming it into turmeric paste hair removal herbal product. A wide of hair removal products can be found in the market. However hair removal herbal product made from turmeric still rarely found. It is an opportunity to establish business of hair removal herbal product from turmeric. The product is named PASIKULA which is packed in a small bottle containing 50 capsules of turmeric paste powder, the price of PASIKULA is IDR 8.000,-. It makes the product affordable by all levels of society. Promotion and marketing are done actively through online and offline media. The average sales which are increasing every month is an evidence that PASIKULA can be accepted by the society. PASIKULA has potential business opportunities that it is able to increase the economic value of turmeric. Keywords- Turmeric; Pasikula; Hair Removal.
Perbandingan Kemampuan Koagulasi Empat Macam Biji Polong-Polongan (Famili Fabaceae) Wida Silfia; Lida Amalia; Chevi Ardiana
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/jls.v5i1.2694

Abstract

Banyak sumber air yang tingkat kekeruhannya melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan, sehingga memerlukan usaha penjernihan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara koagulasi menggunakan koagulan alami dari biji polong-polongan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang kemampuan koagulasi empat macam biji polong-polongan, yaitu biji kelor (Moringa oleifera), biji asam jawa (Tamarindus indica L.), biji kacang babi (Vicia faba), dan biji kacang merah (Phaseolus vulgaris). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae), 2) perbedaan kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae), dan 3) kemampuan koagulasi yang lebih efektif dan efisien dari empat macam biji polong-polongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah metode eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan melakukan pengukuran terhadap kadar kekeruhan, DO, pH, suhu, dan waktu penggumpalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae). Biji kacang babi tidak mempunyai kemampuan koagulasi dalam proses menjernihkan air. Biji kelor mempunyai kemampuan paling efektif dan efisien dalam proses penjernihan air dengan rata-rata penurunan kekeruhan sebesar 90,75%, penambahan oksigen terlarut 16,47, suhu , pH 6,06 dan waktu penggumpalan selama 106 menit. Kata Kunci: Famili Fabaceae; Kekeruhan; Koagulas