Banyak sumber air yang tingkat kekeruhannya melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan, sehingga memerlukan usaha penjernihan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara koagulasi menggunakan koagulan alami dari biji polong-polongan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang kemampuan koagulasi empat macam biji polong-polongan, yaitu biji kelor (Moringa oleifera), biji asam jawa (Tamarindus indica L.), biji kacang babi (Vicia faba), dan biji kacang merah (Phaseolus vulgaris). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae), 2) perbedaan kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae), dan 3) kemampuan koagulasi yang lebih efektif dan efisien dari empat macam biji polong-polongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah metode eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan melakukan pengukuran terhadap kadar kekeruhan, DO, pH, suhu, dan waktu penggumpalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae). Biji kacang babi tidak mempunyai kemampuan koagulasi dalam proses menjernihkan air. Biji kelor mempunyai kemampuan paling efektif dan efisien dalam proses penjernihan air dengan rata-rata penurunan kekeruhan sebesar 90,75%, penambahan oksigen terlarut 16,47, suhu , pH 6,06 dan waktu penggumpalan selama 106 menit. Kata Kunci: Famili Fabaceae; Kekeruhan; Koagulas
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023