Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN SOFTWARE MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEPERCAYAAN DIRI MATEMATIS MAHASISWA Eva Mulyani; Ike Natalliasari
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v2i2.91

Abstract

Penelitian ini menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbantuan Media Software Maple. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantaun Media Software Maple terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa dan mengetahui kepercayaan diri mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantaun Media Software Maple. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi angkatan 2014/2015, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kalkulus 2 sebanyak dua kelas. Kelas yang pertama dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan Media Software Maple dan kelas yang kedua dijadikan kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) tanpa media Software Maple. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa dan angket kepercayaan diri mahasiswa. Analisis data yang digunakan yaitu uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran koperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan media software maple terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa. Kepercayaan diri mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan media software maple termasuk ke dalam kategori tinggi.Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps), Software Maple,, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis, dan Kepercayaan Diri
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BERDASARKAN TAHAPAN WANKAT-OREOVOCZ DITINJAU DARI GAYA BELAJAR HONEY-MUMFORD Ai Zulfiha Remsis; Nani Ratnaningsih; Ike Natalliasari
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i2.3201

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik berdasarkan tahapan Wankat-Oreovocz ditinjau dari gaya belajar aktivis, reflektor, teoris, dan pragmatis. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksploratif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematis, angket gaya belajar, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti sendiri (human instrument) sebagai instrumen utama dan instrumen tambahan yaitu soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, angket gaya belajar, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian diambil sebanyak 4 peserta didik yang masing-masing mewakili gaya belajar Honey-Mumford dengan pertimbangan peserta didik yang mengerjakan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi matriks dengan benar ataupun salah. Berdasarkan analisis data diperoleh simpulan yaitu subjek aktivis (S16), reflektor (S4), teoris (S15), dan pragmatis (S6) mampu menentukan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dari soal, menentukan langkah perencanaan penyelesaian masalah, dan melakukan perhitungan sesuai dengan rencana penyelesaian masalah secara sistematis. Sedangkan, keempat subjek kurang mampu mengajukan pertanyaan dan mengeksplorasi semua dimensi masalah serta subjek aktivis (S16) dan teoris (S15) mampu memeriksa kembali hasil yang diperoleh dengan cara berbeda dan menyelesaikan masalah sesuai dengan apa yang telah dipelajari
Implementasi pembelajaran investigasi berbantuan Software Cabri 3D terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar mahasiswa Ike Natalliasari; Eva Mulyani
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v3i1.198

Abstract

This study aims to determine the effect of the application of instructional investigation-assisted Cabri 3D software to students’ mathematical problem-solving abilities, knowing the difference of mathematical problem solving ability among students who received instructional investigation with the help of Cabri 3D software with those who obtained conventional learning seen from high, low and describe the independence of student learning on the application of investigative learning assisted Cabri 3D software. The method used in this research is the descriptive quantitative method. The population in this study is all students of Mathematics Education Department of Siliwangi University class of 2015/2016, while the sample in this research is the students who take the subjects of Kapita Selekta Matematika SMA II as much as two classes. The first class consisted of 30 students, used as an experimental group using instructional investigation assisted by Cabri 3D software and second class consist of 31 students, used as the control group with learning using conventional learning. Based on the research results, it can be concluded that (1) There is a positive influence of the application of investigative learning with the help of Cabri 3D software to the students’ mathematical problem-solving abilities. The outcome target of this research is scientific publication published in the national journal having ISSN and proceeding at the national seminar on mathematics education.
Meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa madrasah tsanawiyah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share Ike Natalliasari
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v1i1.140

Abstract

This research is an experimental study with a quantitative approach to analyse of the students reasoning ability through the application of cooperative learning model TPS. The population in this study were all students of islamic junior high schools (MTs) at the intermediate level of the 2012/2013 academic years in Tasikmalaya. The sample of this study were all students of MTs Nurul Falah taken randomly, and class VIII-B was chosen consisted of 35 students as experimental class and class VIII-C as control class. The instrument used in this study was included the ability of mathematical reasoning test. The analysis of the data used two different average test and ANOVA test using two lines of General Linear Model Univariate Analysis. Based on the results of this study, it has been found that (1) The improvement of reasoning ability and problem-solving ability of students who learned mathematic using cooperative model is better than those who learn mathematic using conventional model, (2) there are improvement differencies of reasoning ability and mathematical problem solving between the students who learn mathematic using cooperative learning model TPS type and students who learn mathematic using conventional model in terms of high-level capabilities, medium, and low, and (3) there is an interaction between learning and mathematical prior knowledge of students group (high, medium, low) in reasoning ability.
Optimalisasi Teknologi Hydroponic dengan Pembangunan Greenhouse sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Eva Mulyani; Redi Hermanto; Ike Natalliasari; Muhammad Adi Khairul A
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2021): JAMSI - November 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.071 KB) | DOI: 10.54082/jamsi.138

Abstract

Kesulitan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kampung Ciganda seharusnya tidak perlu terjadi. Melihat beberapa potensi yang dimiliki seperti luasnya area kebun serta masyarakatnya yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Namun karena ketersediaan air saat musim kemarau terbatas, maka hasil panen sayuran seringkali tidak optimal. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya gagal panen adalah serangan hama sayuran. Pelaksanaan program Pengabdian bagi masyarakat ini bertujuan untuk: (1) memotivasi dan mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya melakukan sesuatu yang bermanfaat guna memenuhi kebutuhan asupan pangan secara mandiri, (2) mengoptimalisasikan teknologi hydroponic dengan pembangunan greenhouse, (3) meningkatkan potensi yang dimiliki masyarakat melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan dan pendampingan penanaman sayuran dengan media air, (4) meminimalisir hama tanaman sehingga memaksimalkan hasil produksi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini lebih menekankan kepada penyampaian informasi/edukasi melalui kegiatan penyuluhan yang terpola dan terstruktur, pendampingan dan evaluasi yang berkesinambungan. Simpulan dari kegiatan ini adalah (1) Menambah pengetahuan warga tentang pentingnya melakukan sesuatu yang bermanfaat guna memenuhi kebutuhan asupan pangan secara mandiri; (2) Kegiatan pengabdian ini memberikan edukasi kepada warga mengenai bagaimana cara memanfaatkan lahan kebun ataupun pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran menggunakan teknologi hydroponic dengan pembangunan greenhouse, sehingga bisa meminimalisir hama dan memaksimalkan hasil produksi; dan (3) Warga masyarakat sangat antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan pengabdian ini.
Eksplorasi Etnomatematik Batik Sukapura Eva Mulyani; Ike Natalliasari
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1812.115 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v9i1.609

Abstract

AbstrakMelihat potensi batik Sukapura yang memiliki jenis batik dan motif khas yang keberadaannya diwariskan dari generasi ke generasi, hingga generasi sekarang, ditambah dengan kajian etnomatematika yang mengeksplorasi konsep geometri sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan konsep matematika yang terdapat pada aktivitas membatik dan konsep matematika yang terdapat pada motif batik tulis Sukapura. Metode yang digunakan adalah penelitian etnografi dan bersifat eksploratif. Teknik pengumpulan data dilakukan yaitu dengan observasi partisipasi pasif, wawancara tak terstruktur, dokumen, dan keabsahan data berdasarkan triangulasi data. Instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri. Pemilihan sumber data dilakukan secara purposive bertempat di Desa Sukapura. Teknik analisis data melewati tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika  pada aktivitas membatik dan selain konsep geometri bidang datar ternyata terdapat konsep transformasi geometri, yaitu: 1) Diagram pada tahapan-tahapan proses membatik  berisi model matematika; 2) pada batik tulis Sukapura motif Daun Picis memiliki simetri refleksi, dan dua simetri putar/rotasi pada sumbu yang berpotongan; 3) pada batik tulis Sukapura motif Kolentang memiliki simetri translasi, tidak memiliki simetri refleksi dan tidak memiliki simetri rotasi. The Exploration of the Batik Sukapura Ethnomathematics AbstractSeeing the potential of Sukapura batik, which has unique types of batik and motifs whose existence has been passed down from generation to generation, to the present generation, coupled with ethnomatematics studies exploring previous geometry concepts. This study aims to reveal the mathematical concepts contained in the batik activity and mathematical concepts contained in the Sukapura written batik motif. The method used is ethnographic research and is exploratory in nature. Data collection techniques were carried out by passive participation observation, unstructured interviews, documents, and data validity based on data triangulation. The research instrument is the researcher himself. The selection of data sources was done purposively at Sukapura Village. Data analysis techniques pass the stages of data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results showed that there are mathematical concepts in batik activity and in addition to the concept of flat plane geometry there are the concepts of geometry transformation, namely: 1) Diagrams at the stages of the batik process containing mathematical models; 2) on Sukapura batik, the Picis Leaf motif has a reflection symmetry, and two rotating/rotational symmetries on the intersecting axis; 3) in Sukapura batik, the Kolentang motif has translational symmetry, no reflection symmetry, and no rotational symmetry.
EKPLORASI LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TRANSCRIPT BASED LESSON ANALYSIS (TBLA) Redi Hermanto; Eva Mulyani; Ike Natalliasari; Tiara Rahmawati Nur
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 7, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v7i1.6765

Abstract

Penelitian yang banyak berfokus pada penerapan berbagai model pembelajaran inovatif sejak dekade terakhir tampaknya belum mencapai hasil yang ideal untuk dapat mengoptimalkan kemampuan literasi matematis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti harus mencari fokus penelitian lain untuk mencapai hasil yang ideal, salah satunya yaitu dengan menganalisis proses pembelajaran yang terjadi di kelas, karena proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Oleh karena itu dengan memperhatikan proses pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kualitas terhadap literasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali komponen-komponen literasi matematis, yang meliputi komponen proses matematis (competencies/processes), komponen konten matematika (content areas), serta komponen situasi dan konteks (situation and contexs) yang terjadi dalam pembelajaran matematika menggunakan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA) yang terbagi ke dalam empat segmen, yaitu segmen Ki, Sho, Ten dan Ketsu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode klinis interview. Dalam penelitian ini dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya dan melibatkan beberapa guru matematika, serta melakukan Focus Group Discussion (FGD) sebelum maupun setelah proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen proses matematis (competencies/processes) dalam pembelajaran matematika memunculkan 6 kemampuan dari 7 kemampuan yang ada, dimana dari keseluruhan segmen hanya satu yang tidak muncul yaitu using mathematical tools. Komponen konten matematika (content area) dalam pembelajaran matematika dengan materi perpangkatan dan bentuk akar muncul hanya dalam dua konten yaitu konten bilangan dan geometri. Komponen situasi dan konteks (situation and contexs) dalam pembelajaran matematika muncul dalam 3 segmen yaitu segmen Ki, Sho dan Ketsu.
ANALISIS PROSES BERPIKIR MASON DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Ike Natalliasari; Redi Hermanto; Disa Zakiatun Nupus
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 8, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v8i1.9935

Abstract

ABSTRAKPemahaman guru yang cenderung mengevaluasi hasil akhir dari proses penyelesaian soal, tetapi tidak melihat proses berpikir peserta didik untuk membantu peserta didik mencapai kesimpulan tertentu, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir peserta didik berdasarkan Mason dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Subjek dipilih berdasarkan teknik purposive dengan cara eksplorasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian dan wawancara tidak terstruktur. Instrumen penelitian ini yaitu peneliti sebagai instrumen utama dan soal tes uraian. Teknik analisis yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Proses berpikir peserta didik dalam menyelesaikan soal sampai tiga tahapan menurut Mason yaitu S6, S9, dan S14 pada tahap entry memperoleh informasi yang terdapat dari soal dan memilih elemen yang perlu dimisalkan, pada tahap ini terdapat proses specializing. Pada tahap attack S6 dan S9 merumuskan dan mencoba rencana penyelesaian dengan metode eliminasi, sedangkan S14 merumuskan dan mencoba rencana penyelesaian dengan metode gabungan, pada tahap ini S6, S9, dan S14 terdapat proses generalizing, conjecturing, dan convincing. Pada tahap review S6 dan S9 mengecek perhitungan sedangkan S14 mengecek ketepatan alasan pada langkah penyelesaian, kemudian pada tahap ini S6, S9, dan S14 merefleksi ide penyelesaian dan mencari cara penyelesaian lain.
Adversity Quotient Mahasiswa Pendidikan Matematika dan Keterkaitannya dengan Indeks Prestasi Kumulatif Eva Mulyani; Setya Wahyuningsih; Ike Natalliasari
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2019): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v8i1.540

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Adversity quotient mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2015 dan mengetahui ada atau tidak adanya keterkaitan antara Adversity quotient dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif korelatif. Menggunakan metode korelasional yang tujuannya untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel yang lainnya. Berdasarkan hasil analsis data penelitian, bahwa tingkat Adversity quotient (AQ) mahasiswa jurusan pendidikan matematika FKIP Universitas Siliwangi angkatan 2015 secara umum berada pada kategori AQ sedang (camper). Sebesar 66% mahasiswa memiliki AQ sedang, dan umumnya memiliki IPK dengan predikat sangat memuaskan. 1 orang mahasiswa memiliki IPK dengan predikat pujian dan memiliki AQ tinggi (climber), 1 orang mahasiswa memiliki IPK dengan predikat pujian namun AQ nya berada pada kategori peralihan dari quitter ke camper, 14 orang mahasiswa memiliki IPK dengan tidak memiliki predikat namun AQ nya sedang (camper), dan 2 orang mahasiswa memiliki IPK dengan tidak memiliki predikat namun AQ nya berada pada kategori peralihan dari camper ke climber. Serta terdapat keterkaitan yang signifikan antara Adversity quotient dengan Indeks Prestasi Kumulatif.
Eksplorasi Etnomatematik Batik Sukapura Eva Mulyani; Ike Natalliasari
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 1 (2020): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v9i1.598

Abstract

Melihat potensi batik Sukapura yang memiliki jenis batik dan motif khas yang keberadaannya diwariskan dari generasi ke generasi, hingga generasi sekarang, ditambah dengan kajian etnomatematika yang mengeksplorasi konsep geometri sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan konsep matematika yang terdapat pada aktivitas membatik dan konsep matematika yang terdapat pada motif batik tulis Sukapura. Metode yang digunakan adalah penelitian etnografi dan bersifat eksploratif. Teknik pengumpulan data dilakukan yaitu dengan observasi partisipasi pasif, wawancara tak terstruktur, dokumen, dan keabsahan data berdasarkan triangulasi data. Instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri. Pemilihan sumber data dilakukan secara purposive bertempat di Desa Sukapura. Teknik analisis data melewati tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika pada aktivitas membatik dan selain konsep geometri bidang datar ternyata terdapat konsep transformasi geometri, yaitu: 1) Diagram pada tahapan-tahapan proses membatik berisi model matematika; 2) pada batik tulis Sukapura motif Daun Picis memiliki simetri refleksi, dan dua simetri putar/rotasi pada sumbu yang berpotongan; 3) pada batik tulis Sukapura motif Kolentang memiliki simetri translasi, tidak memiliki simetri refleksi dan tidak memiliki simetri rotasi. Seeing the potential of Sukapura batik, which has unique types of batik and motifs whose existence has been passed down from generation to generation, to the present generation, coupled with ethnomatematics studies exploring previous geometry concepts. This study aims to reveal the mathematical concepts contained in the batik activity and mathematical concepts contained in the Sukapura written batik motif. The method used is ethnographic research and is exploratory in nature. Data collection techniques were carried out by passive participation observation, unstructured interviews, documents, and data validity based on data triangulation. The research instrument is the researcher himself. The selection of data sources was done purposively at Sukapura Village. Data analysis techniques pass the stages of data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results showed that there are mathematical concepts in batik activity and in addition to the concept of flat plane geometry there are the concepts of geometry transformation, namely: 1) Diagrams at the stages of the batik process containing mathematical models; 2) on Sukapura batik, the Picis Leaf motif has a reflection symmetry, and two rotating/rotational symmetries on the intersecting axis; 3) in Sukapura batik, the Kolentang motif has translational symmetry, no reflection symmetry, and no rotational symmetry.