Sri Fatmah Sari
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Kendari

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Toksisitas Ekstrak Cacing Tambelo (Bactronophorus thoracites) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test : Toxicity Test of Wood-boring Shipworm (Bactronophorus thoracites) using Brine Shrimp Lethality Test Lely Okmawaty Anwar; Sri Fatmah Sari; Asrul Ambo Elo; Rosmawati Rosmawati; Iin Nurdiyanty Nurdin; Anwar Said
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v24i2.34880

Abstract

Cacing tambelo merupakan moluska yang menetap pada batang Rhizophora sp yang sudah mati. Studi ini bertujuan untuk menentukan tingkat toksisitas dari ekstrak cacing tambelo dengan metode brine shrimp letahlity test (BSLT). Cacing tambelo diambil dari hutan mangrove di Desa Moolo, Kecamatan Batukara, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Ekstrak cacing tambelo dipreparasi memakai larutan metanol. Uji toksisitas BSLT pada penelitian ini terdiri atas dua tahap, uji preliminary dan uji definitif. Uji preliminary bertujuan untuk menentukan kisaran lethal concentration (LC50), nilai kisaran konsentrasi tersebut akan digunakan pada uji selanjutnya (uji definitif). Uji preliminary menggunakan konsentrasi ekstrak tambelo sebesar 10, 100, 1.000 μg/mL dan 0 sebagai kontrol. Uji definitif menggunakan 4 konsentrasi (masing-masing 3 ulangan) yaitu:17,78; 31,61; 56,21; 99,94 μg/mL dan 0 sebagai kontrol. Data yang diperoleh dari uji definitif selanjutnya dianalisis dengan probit. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai LC50-24jam dari ekstrak tambelo ialah 42,43 μg/mL. Nilai LC50 tersebut mengindikasikan bahwa ekstrak cacing tambelo bersifat sangat toksik terhadap larva udang.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KOMPONEN SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK METANOL ABALON TROPIS, Haliotis asinina (Antioxidant Activity and Bioactive Compound Of Methanol Extract Of Tropical Abalone, Haliotis asinina) Sri Fatmah Sari; Anwar Said; Lely Okmawaty Anwar; Rosmawati Rosmawati; Iin Nurdiyanty Nurdin
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 16, No 2 (2020): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.16.2.%p

Abstract

Abalon Haliotis asinina dikenal dengan nama lokal Kerang Mata Tujuh, merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi yang terdapat dalam jumlah melimpah di Perairan Teluk Kendari, khususnya di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe. Ketersediaan data mengenai komponen bioaktif dari daging abalon dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi pelengkap dalam  kegiatan pengembangan dan pengolahan abalon di daerah Sulawesi Tenggara. Sedangkan, kajian mengenai aktivitas antioksidan yang terdapat pada organ visera/jeroan abalon, diharapkan dapat menjadi pilihan dalam  pemanfaatan  hasil samping dari proses pengolahan abalon, yang nantinya bisa dikembangkan sebagai salah bahan antioksidan alami.  Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain: Pengambilan sampel abalon di Desa Tapulaga, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara; Preparasi sampel;  Ektraksi sampel melalui metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol p.a;  Pengujian aktivitas antioksidan dan komponen senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak metanol daging maupun visera adalah flavonoid, saponin, alkaloid, dan fenol. Nilai senyawa fenol total dari ekstrak metanol visera sebesar 126,52µg/ml, nilai tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan nilai fenol total pada ekstrak metanol daging (77,26 µg/ml), hal ini berkorelasi dengan aktivitas antioksidan yang lebih berpotensi pada visera dibanding daging, dimana hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan nilai IC50 ekstrak metanol visera dan daging abalon masing-masing 552,52 dan 632,92 µg/ml. Semakin kecil nilai IC50 pada suatu ekstrak menunjukkan aktivitas antioksidan yang makin tinggi. Abalone Haliotis asinina known locally as Kerang Mata Tujuh , is one of  fisheries commodities that have a high economic value. This organisms found in abundance in the waters of Southeast Sulawesi, especially in Tapulaga Village, Konawe Regency. Availability of data on bioactive compound of abalone meat from this study is expected to be a supplementary information in the development and processing of abalone in Southeast Sulawesi. Meanwhile, a study of antioxidant activity found in viscera of abalone, is expected to be an option in utilizing byproducts from abalone processing, which can later be developed as one of natural antioxidant ingredients. This research was carried out in several stages, including: Sampling of abalone in Tapulaga Village, Konawe Regency, Southeast Sulawesi; Sample preparation; Sample extraction by maseration method using methanol p.a; and Analysis of antioxidant activity and bioactive compounds. Bioactive compounds detected in crude extract of meat and viscera were flavonoids, saponins, alkaloids, and phenols. Total phenol from viscera methanol extract was 126.52 µg / ml, this value was much greater than the total phenol in meat (77.26 µg / ml), so it correlates to antioxidant activity which has more potential on viscera compared to meat, where the results of antioxidant activity with the DPPH method showed IC50 values of viscera methanol extract and abalone meat respectively 552.52 and 632.92 µg / ml. The smaller the IC50 value in an extract indicates higher antioxidant activity.
PENGARUH PERBEDAAN METODE PENCAIRAN (THAWING) TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING ABALON (Haliotis asinina) BEKU (Effect of Different Thawing Methods on Chemical Quality of Frozen Abalone (Haliotis asinina)) Sri Fatmah Sari
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.699 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.2.106-109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia daging abalon beku H. asinina yang dicairkan dengan beberapa metode.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dimana terdapat tiga perlakuan yaitu pencairan dengan melakukan perendaman pada air es (4oC), pencairan dengan melakukan perendaman pada air biasa (28oC), dan pencairan dengan menempatkan pada suhu ruang (30oC). Sebelum dilakukan pencairan sampel yang digunakan dibekukan pada suhu -20oC selama 3x24 jam. Parameter yang dianalisa antara lain, kadar protein, kadar lemak, kadar protein terlarut, kadar air, dan kadar TMA-N. Dari hasil penelitian ini diperoleh perlakuan pencairan dengan melakukan perendaman pada air biasa (28oC) memberikan kualitas kimia yang lebih baik dengan kadar protein 14,08%, lemak 5,43%, protein terlarut 4,09%, kadar TMA-N 6,71 mg/100 g, dan kadar air 78,40%. This research was conducted to investigate the chemical quality of frozen abalone (H. asinina) which thawed using different thawing methods.  A completely randomized experimental design (CRD) was used. It consisted of three treatments of thawing (A; immersion in cool water (4oC), B; immersion in water at ambient temperature (28oC), C; placement at room temperature (30oC)) and done in triplicates. The samples were frozen at a temperature of -20oC for 3x24 hours and they were packaged by air packaging method. The content of protein, fat, soluble protein, water,  and TMA-N were analyzed. The results showed that thawing by immersion in water at ambient temperature (28oC) gave the best chemical quality compared to two others thawing methods in this research.
Verifikasi Metode Uji Kadar Air Terhadap Pakan Buatan Asmariani Asmariani; Sri Fatmah Sari
Jurnal FishtecH Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v8i2.7597

Abstract

The verification test method of water content in this study including precision and accuracy parameters. Precision can be seen based on repetition (repeatability) and ignorance (reproducibility). While the accuracy has done by looking at the percent recovery (PK, % recovery). In this study, the verification method analysis of the water analyzes method content in an artificial feed is carried out gravimetrically based on the SNI method. The result of this study obtained that the analysis of water quality has qualified ripitabilty, reproducibility, and accuracy because RSD analysis obtained the smaller value than 2/3 of RD Horwitz.