Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Eksergi: Chemical Engineering Journal

Studi Efektivitas Pemanfaatan Arang Aktif Cangkang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Sebagai Adsorben Pengurangan Kadar Amonia Limbah Cair Tahu Desfitri, Erda Rahmilaila; Arifanda, Aditya Yoga; Yulianti, Amro; Paysmi, Paysmi; Desmiarti, Reni
Eksergi Vol 21, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10974

Abstract

Limbah cair tahu mengandung gas-gas yang terdekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air buangan seperti gas nitrogen (N2), oksigen (O2), hidrogen sulfida (H2S), ammonia (NH3), karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kandungan ammonia pada limbah cair tahu berkisar antara 21,4 mg/L hingga 33,5 mg/L. Angka ini sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 8 mg/L. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh ammonia yang berasal dari limbah cair tahu dan mengoptimalkan pemanfaatan limbah cangkang kelapa sawit. Pengurangan kadar ammonia ini dilakukan dengan metode adsorbsi, sedangkan metode analisis kadar ammonia menggunakan spektrofotometri. Arang aktif cangkang kelapa sawit diaktivasi menggunakan larutan H2SO4. Variasi waktu kontak yang digunakan adalah 30, 60, 90 dan 120 menit, sedangkan variasi massa adsorben adalah 2, 4, 6 dan 8gram. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal untuk proses adsorpsi ammonia adalah 30 menit waktu kontak dengan 4gram jumlah arang aktif. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa arang aktif memenuhi standar kualitas dan cocok untuk mengurangi kadar ammonia dalam limbah cair tahu. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan untuk pemanfaatan limbah cangkang kelapa sawit untuk penurunan konsentrasi ammonia pada limbah cair tahu.
Penghilangan Kadar Klorine pada Precipitate Calcium Carbonate (PCC) dengan Proses Pencucian dan Filtrasi Naldi, Nofri; Arief, Syukri; Desmiarti, Reni; Sari, Ellyta; Desfitri, Erda Rahmilaila
Eksergi Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.9684

Abstract

Kualitas Precipitated Calcium Carbonate yang dapat digunakan di industri kertas dan cat harus bebas dari klorin, karena dapat menyebabkan korosi pada peralatan. Hasil penelitian skala pilot plant kapasitas 2 kg/jam, produk PCC masih mengandung klorin (0,73 s/d 2,02 %), sedangkan standar industri <0,001%. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan kadar klorin dengan metoda pencucian dan filtrasi tanpa vacuum dan metode kedua pencucian dan filtrasi dengan vacuum filter. Proses pencucian menggunakan air PDAM, air hujan dan aquadest dengan rasio PCC dengan air pencucinya yaitu 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4. PCC yang dihasilkan dari pilot plant dengan dua jenis PCC yaitu PCC dengan konsentrasi pelarut NH4Cl 12,5 g/L dan 50 g/L. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan air PDAM dapat menurunkan kadar klorin 0,0322% (NH4Cl 12,5 g/L) dan 0,0959% (NH4Cl 50 g/L) dengan metoda pencucian dan filtrasi tanpa vakum dengan rasio 1:4. Kadar klorin yang diperoleh pada metode pencucian dan filtrasi dengan vacuum filter kadar klorin menjadi 0,0203% (pelarut NH4Cl 12,5 g/L) dan 0,0364% (pelarut NH4Cl 50 g/L). Morfologi PCC dipengaruhi konsentrasi NH4Cl. Kristal kalsit untuk konsentrasi NH4Cl (12,5 g/L) dan kristal aragonit untuk konsentrasi NH4Cl 50 g/L. Ukuran partikel yang diperoleh PCC 0 - 16 µm.
Penghilangan Kadar Klorine pada Precipitate Calcium Carbonate (PCC) dengan Proses Pencucian dan Filtrasi Naldi, Nofri; Arief, Syukri; Desmiarti, Reni; Sari, Ellyta; Desfitri, Erda Rahmilaila
Eksergi Vol 20 No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.9684

Abstract

Kualitas Precipitated Calcium Carbonate yang dapat digunakan di industri kertas dan cat harus bebas dari klorin, karena dapat menyebabkan korosi pada peralatan. Hasil penelitian skala pilot plant kapasitas 2 kg/jam, produk PCC masih mengandung klorin (0,73 s/d 2,02 %), sedangkan standar industri <0,001%. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan kadar klorin dengan metoda pencucian dan filtrasi tanpa vacuum dan metode kedua pencucian dan filtrasi dengan vacuum filter. Proses pencucian menggunakan air PDAM, air hujan dan aquadest dengan rasio PCC dengan air pencucinya yaitu 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4. PCC yang dihasilkan dari pilot plant dengan dua jenis PCC yaitu PCC dengan konsentrasi pelarut NH4Cl 12,5 g/L dan 50 g/L. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan air PDAM dapat menurunkan kadar klorin 0,0322% (NH4Cl 12,5 g/L) dan 0,0959% (NH4Cl 50 g/L) dengan metoda pencucian dan filtrasi tanpa vakum dengan rasio 1:4. Kadar klorin yang diperoleh pada metode pencucian dan filtrasi dengan vacuum filter kadar klorin menjadi 0,0203% (pelarut NH4Cl 12,5 g/L) dan 0,0364% (pelarut NH4Cl 50 g/L). Morfologi PCC dipengaruhi konsentrasi NH4Cl. Kristal kalsit untuk konsentrasi NH4Cl (12,5 g/L) dan kristal aragonit untuk konsentrasi NH4Cl 50 g/L. Ukuran partikel yang diperoleh PCC 0 - 16 µm.
Studi Efektivitas Pemanfaatan Arang Aktif Cangkang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Sebagai Adsorben Pengurangan Kadar Amonia Limbah Cair Tahu Desfitri, Erda Rahmilaila; Arifanda, Aditya Yoga; Yulianti, Amro; Paysmi, Paysmi; Desmiarti, Reni
Eksergi Vol 21 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v21i1.10974

Abstract

Limbah cair tahu mengandung gas-gas yang terdekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air buangan seperti gas nitrogen (N2), oksigen (O2), hidrogen sulfida (H2S), ammonia (NH3), karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kandungan ammonia pada limbah cair tahu berkisar antara 21,4 mg/L hingga 33,5 mg/L. Angka ini sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 8 mg/L. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh ammonia yang berasal dari limbah cair tahu dan mengoptimalkan pemanfaatan limbah cangkang kelapa sawit. Pengurangan kadar ammonia ini dilakukan dengan metode adsorbsi, sedangkan metode analisis kadar ammonia menggunakan spektrofotometri. Arang aktif cangkang kelapa sawit diaktivasi menggunakan larutan H2SO4. Variasi waktu kontak yang digunakan adalah 30, 60, 90 dan 120 menit, sedangkan variasi massa adsorben adalah 2, 4, 6 dan 8gram. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal untuk proses adsorpsi ammonia adalah 30 menit waktu kontak dengan 4gram jumlah arang aktif. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa arang aktif memenuhi standar kualitas dan cocok untuk mengurangi kadar ammonia dalam limbah cair tahu. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan untuk pemanfaatan limbah cangkang kelapa sawit untuk penurunan konsentrasi ammonia pada limbah cair tahu.