Articles
PROFIL LITERASI DIGITAL SISWA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH MATA PELAJARAN KIMIA
Abdul Latip;
Nursida Sutantri
Jurnal Pendidikan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33830/jp.v22i1.884.2021
The study aims to measure and describe the profile of students’ digital literacy who take distance learning in chemistry subjects. During the Covid-19 pandemic, learning carried out online using digital-based technology. This research measures digital literacy using descriptive research methods with quantitative approaches. Data collection carried out by giving digital literacy questionnaires to 74 eleven-grade students who are conducting online learning. The students assess themselves through a questionnaire about digital literacy, the results of the study indicate that the digital literacy of eleven-grade students on online learning are as follows: 1) The aspect of the ability to use digital media obtained an average score of 79.95; 2) The aspects of managing digital learning platforms obtained an average score of 76.29; 3) The aspect of the use of advanced digital media obtained an average score of 68.48; and 4) Ethical and safety aspects in the use of digital media obtained an average score of 79.77. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menggambarkan profil literasi digital siswa kelas XI ketika mengikuti pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran kimia. Selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilaksanakan secara daring dan luring dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital. Penelitian ini melakukan pengukuran literasi digital menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuisioner pengukuran literasi digital kepada 74 siswa kelas XI yang melaksanakan pembelajaran kimia secara daring. Siswa menilai dirinya sendiri melalui kuisioner literasi digital, hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital siswa kelas XI pada pembelajaran secara daring sebagai berikut: 1) Pada aspek kemampuan menggunakan media digital diperoleh rata-rata skor sebesar 79.95; 2) Pada aspek pengelolaan platform pembelajaran digital diperoleh rata-rata skor sebesar 76,29; 3) Pada aspek penggunaan media digital tingkat lanjut diperoleh rata-rata skor sebesar 68,48; dan 4) Pada aspek etika dan keamanaan dalam penggunaan media digital diperoleh rata-rata skor sebesar 79,77.
Minat Belajar Peserta Didik SMP pada Pembelajaran STEM dengan Media Robot Edukasi
Abdul Latip
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol 1 No 02 (2020): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (309.327 KB)
|
DOI: 10.30872/jlpf.v1i02.353
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan minat belajar peserta didik SMP pada pembelajaran STEM dengan media robot edukasi (STEM-Robotik). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel penelitian sebanyak 47 peserta didik SMP swasta di Kota Bandung yang mendapatkan pembelajaran STEM-Robotik selama satu semester. Instrumen yang digunakan merupakan kuisioner yang menggali 3 aspek minat belajar peserta didik dalam pembelajaran STEM-Robotik yaitu perhatian peserta didik, keterlibatan peserta didik, dan manfaat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Sebanyak 61,8% peserta didik memberikan perhatian yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik. 2) Sebanyak 73,4% peserta didik menunjukkan keterlibatan yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik, dan 3) Sebanyak 71,64% peserta didik mendapatkan manfaat yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara umum peserta didik menunjukkan minat belajar yang baik dalam pembelajaran STEM-Robotik.
Analisis Literasi Sains Mahasiswa Calon Guru IPA Tingkat Pertama ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan SMA dan SMK
Abdul Latip;
Andinisa Rahmaniar;
B Burhanudin;
Devi Permatasari
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21580/phen.2021.11.2.9667
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru IPA tingkat pertama ditinjau dari latar belakang pendidikannya, yaitu SMA dan SMK. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 37 mahasiswa calon guru IPA tingkat pertama sebagai sampel yang dipilih secara random. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari 20 soal literasi sains yang mengukur domain literasi sains, yaitu pengetahuan sains dan kompetensi sains yang dibangkai dengan konteks tertentu. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Skor rata-rata literasi sains mahasiswa calon guru IPA berlatar belakang pendidikan SMA pada literasi sains secara keseluruhan dan setiap domain literasi sains lebih besar daripada mahasiswa calon guru IPA berlatar belakang SMK, 2) Secara umum, literasi sains mahasiswa calon guru IPA tingkat pertama berada pada kategori sedang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains mahasiswa calon guru IPA ditinaju dari latar belakang pendidikanya perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan perkuliahan yang mengarah pada literasi sains
Upaya Peningkatan Literasi Sains Siswa melalui Media Pembelajaran IPA Berbasis Komputer
Abdul Latip;
Azis Faisal
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 15, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52434/jp.v15i1.1179
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil analisis berupa kajian literatur pada hasil penelitian mengenai media pembelajaran IPA berbasis komputer yang digunakan untuk menigkatkan literasi sains siswa. Literatur review dilakukan pada 10 artikel yang dipublikasikan pada berbagai jurnal dari tahun 2015 sampai 2020. Literatur review dilakukan dengan 4 langkah yaitu melakukan pencarian dan penyeleksian artikel yang berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan, melakukan analisis dan sintesis literatur, dan melakukan organisasi tulisan. Hasil kajian pustaka dan analisisnya menunjukkan bahwa: 1) bentuk media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan literasi sains terdiri dari berbagai bentuk, yaitu multimedia pembelajaran, interaktif E-book, E-modul, video animasi, dan media berbasis android. 2) Penggunaan media berbasis komputer pada pembelajaran IPA memberikan dampak pada peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media berbasis komputer dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk media dan memberikan peran dalam meningkatkan literasi sains siswa pada pembelajaran IPA. Kata kunci: media pembelajaran, literasi sains
Persepsi Guru IPA mengenai Pemanfaatan Barang di Sekitar Rumah dalam Pembelajaran IPA selama masa pandemi Covid-19
Abdul Latip;
Diana Nurfajriah;
Riana Fasya
Jurnal Kajian Pendidikan IPA Vol 1, No 2 (2021): Jurnal Kajian Pendidikan IPA
Publisher : Universitas Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (610.359 KB)
|
DOI: 10.52434/jkpi.v1i2.1319
Penelitian ini bertujuan menggambarkan persepsi guru IPA mengenai pemanfaatan barang di Sekitar Rumah dalam pembelajaran IPA pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 72 guru IPA di Kabupaten Garut yang melaksanakan pembelajaran IPA secara jarak jauh. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuisoner mengenai pemanfaatan barang di Sekitar rumah dalam pembelajaran IPA pada masa pandemi Covid-19. Hasil jawaban dari kuisioner diolah secara kuantitatif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Sebanyak 48,61% guru IPA menyatakan melaksnakan pembelajaran IPA dengan memanfaatkan barang yang terdapat di sekitar rumah dengan intensitas sering dan kadang-kadang. 2) Sebanyak 52,78% guru menggunakan barang di sekitar rumah berjenis barang bekas yang sudah tidak termanfaatkan untuk digunakan dalam pembelajaran IPA, dan 3) Sebanyak 50% guru IPA menyatakan kendala yang dihadapi dalam mengemas pembelajaran dengan memanfaatkan barang di sekitar rumah berkaitan dengan ketersediaan waktu yang tidak memadai. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa guru IPA sudah banyak yang memanfaatkan barang di sekitar rumah dalam pembelajaran IPA selama masa pandemi covid-19, namun demikian guru IPA pun masih mengalami kendala dalam ketersediaan waktu dalam pembelajaran yang memanfaatkan barang di sekitar rumah.
The effect of digital literacy on student learning outcomes in chemistry learning
Abdul Latip;
Nursida Sutantri;
Aristo Hardinata
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol 8, No 2: Oktober 2022
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jipi.v8i2.40567
The study aims to determine the effect of digital literacy levels on learning outcomes of eleven-grade students in chemistry learning with a distance learning system during pandemic Covid-19. This study used a quantitative descriptive method with 74 students as a sample who took chemistry learning. The digital literacy level of students was determined through digital literacy instruments. Meanwhile, students' chemistry learning outcomes consisted of the results of daily tests on buffer solution and solubility product chapter. Based on the results, the digital literacy level of students consisted of 57% of students in the high category, 43% of students in the medium category, and no students in the low category. The results of the Mann-Whitney test between groups of students with high and medium category obtained the following results: 1) there is a significant difference in learning outcomes in the buffer solution chapter between students with high and medium digital literacy levels (p= 0.003), 2) there is a significant difference in learning outcomes in the solubility product chapter between students with high and medium digital literacy levels (p= 0.001). These results indicate that the students’ digital literacy level has a significant effect on students’ learning outcomes in chemistry distance learning.
Model Pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) Ditinjau dari Perspektif Pembentukan Profil Pelajar Pancasila
Nursida Sutantri;
Wahyu Sopandi;
Wawan Wahyu;
Abdul Latip
EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains Vol 7 No 2 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/edumatsains.v7i2.4045
The independent curriculum policy emphasizes the development of the Pancasila student profile students through the learning process carried out by teachers and students. This study aims to describe the application of the RADEC learning model in chemistry learning to form a profile of Pancasila students in students. This study uses a qualitative descriptive approach involving one teacher and 34 students of class XII MIPA who carry out learning chemistry for voltaic cells. The research instrument was an observation sheet on the appearance of the Pancasila student profile, which the observer used as a reference in observing the learning process. The results showed that, in general, the profiles of Pancasila students, namely Faith and Faith in God Almighty and Noble Morals, Global Diversity, Mutual Cooperation, Independent, Critical and Creative Reasoning, were identified to have increased from the first meeting to the fourth meeting of learning and the syntax of the RADEC learning model could facilitate the formation and development of student profiles of Pancasila according to the characteristics of the characters and types of learning activities. The results of this study indicate that the RADEC learning model is one of the learning models that teachers can implement when viewed from the perspective of forming a Pancasila student profile.
Kajian Aksiologi tentang Kontribusi dan Kontroversi Pemanfaatan Amonia dari Proses Haber-Bosch
Abdul Latip
Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya Vol 28 No 4 (2022): Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33503/paradigma.v28i4.2525
The purpose of this article is to conduct an axiological study of the Haber-Bosch process. The Haber-Bosch process had both contributions and controversies early on in its discovery. The study in writing this article uses a literature review which consists of selecting the topic to be reviewed, searching and selecting articles related to the topic, analyzing and synthesizing the literature, and organizing the writing. The literature reviewed relates to the main themes, namely the Haber-Bosch process, the use of Haber-Bosch products, and axiological studies on Haber-Bosch products. The results of the axiological study show that: 1) The breakthrough from Haber-Bosch related to ammonia production provides benefits for the sustainability of the agricultural sector and the survival of European society. In the current context, the Haber-Bosch process has both theoretical and practical uses. 2) On the other hand, the Haber-Bosch process is used by Haber to maintain the supply of gunpowder and manufacture toxic gases used as chemical weapons that killed hundreds of thousands of people. This certainly shows something unethical and shows a scientific paradoxaxiology; Haber; Bosch; Ammonia
Pengenalan Flipped Classroom Kepada Guru SMA Edu Global Untuk Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Abdul Latip;
Shinta Purnamasari;
Dudung Abdurrahman;
Siti Nurawaliyah;
Riana Fashya;
Neng Lia Nuraeni
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52434/jpm.v1i2.1825
Kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) mulai diberkalukan sejak kasus positif pandemi covid-19 mulai mengalami penurunan. Dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas tentu saja diperlukan langkah khusus dari sekolah, guru, orang tua dan peserta didik. Untuk proses pembelajaran, guru perlu menyiapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pembelajaran. Dosen pada program studi Pendidikan IPA FPIK Universitas Garut melaksanakan pengabdian dengan melaksanakan kegiatan pengenalan flipped classroom untuk guru-guru dalam langkah menghadapi kebijkan PTM terbatas. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap pemberian materi, tahap praktik perancangan pembelajaran dengan model flipped classroom, dan pemberian kuisioner kepada para guru. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dengan dan dihadari oleh semua guru di lingkungan SMA Edu Global. Kegiatan pengabdian tersebut mendapat respon positif dari para guru dan memahami materi untuk diimplementasikan dalam pembelajaran tatap muka terbatas.
STEMnesia: Workshop Integrating STEM Education by Local Potential Indonesia–America in Science Learning Process [STEMnesia: Workshop Integrasi Pendidikan STEM dengan Potensi Lokal Indonesia-Amerika dalam Pembelajaran IPA]
Andinisa Rahmaniar;
Abdul Latip;
Dudung Abdurrahman;
Shinta Purnamasari;
Wiwit Yuli Lestari;
Iskandar Kanta Dinata;
Hani Agnesti;
Refa Fatmah
Jurnal Pengabdian Isola Vol 2, No 2 (2023): JPI: VOLUME 2, ISSUE 2, 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/jpi.v2i2.63620
The community service activities carried out aim to provide workshops to science teachers in Garut Regency regarding STEM education. STEM education raised in this workshop is related to the perspective of local potential in Indonesia and America. STEMnesia activities consist of 3 main activities: 1) Providing material by a team of science education lecturers at Garut University and Illnois University lecturers, 2) Workshop activities in the form of group work between participants. 3) presentation activities and providing feedback. In general, teachers have been able to develop STEM learning tools well and provide positive responses to these STEMnesia activities.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan workshop kepada guru IPA di Kabupaten Garut mengenai pendididkan STEM. Pendidikan STEM yang diangkat dalam workshop ini dikaitakan dengan prespective potensi lokal Indonesia dan Amerika. Kegiatan STEMnesia terdiri dari 3 kegiatan utama: 1) Pemberian materi oleh tim dosen pendidikan IPA Universitas Garut dan Dosen Illnois University, 2) Kegiatan workshop dalam bentuk kerja kelompok antar peserta. 3) kegiatan presentasi dan pemberian umpan balik. Secara umum guru sudah mampu mengembangkan perangkat pembelajaran STEM dengan baik dan memberikan respon positif terhadap kegiatan STEMnesia ini