Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KELANCARAN PROSEDURAL MATEMATIS Siti Rohyati; Dian Permana Putri; Fuad Nasir
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i1.1149

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya kemampuan kelancaran prosedural matematis dalam meningkatkan kompetensi matematika siswa, untuk dapat memahami atau bahkan memecahkan masalah matematis. Hasil observasi dan wawancara menujukkan  kemampuan kelancaran prosedural matematis yang dimiliki siswa dari  kelas masih rendah. Empat siswa SMA Negeri 1 Subang mengatakan bahwa mereka kesulitan dalam memahami soal dan menentukan daerah himpunan dari grafik yang digambarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap kemampuan kelancaran prosedural matematis dan perbedaan kemampuan kelancaran prosedural matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan model konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental bentuk nonequivalent control group design. Dari  penelitian ini diperoleh besar pengaruh model PBL terhadap kemampuan kelancaran prosedural matematis sebesar , sedangkan  pengaruh dari faktor yang lain seperti suasana kelas yang kondusif dan jam pelajaran. Rata-rata nilai posttest kelas kontrol yang didapat adalah  sedangkan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah . Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan model PBL terhadap kemampuan kelancaran prosedural matematis. Besar pengaruh model PBL terhadap kemampuan kelancaran prosedural matematis sebesar , sedangkan  dipengaruhi oleh faktor yang lain seperti, suasana kelas yang kondusif dan jam pelajaran. Terdapat perbedaan kemampuan kelancaran prosedural matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan model konvensional. Kata Kunci: Model PBL, Kelancaran Prosedural Matematis
Pelaksanaan Try Out Mata Pelajaran Matematika dalam Menghadapi USBN Di SD Negeri Kedung Dawa 2 Cirebon Herri Sulaiman; Tonah Tonah; Trusti Hapsari; Fuad Nasir
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i1.639

Abstract

ABSTRAKUjian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan evaluasi skala nasional yang diselenggarakan pemerintah sebagai alat ukur untuk mengetahui keberhasilan seluruh elemen dalam proses pendidikan. Namun, ujian ini seringkali menjadi sebuah hal yang menakutkan bagi siswa dikarenakan mereka menganggap USBN sebagai pengganti UN menjadi satu-satunya alat ukur dalam keberhasilan siswa. Siswa pun seringkali merasa cemas dan khawatir dalam menghadapi ujian sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan persiapan siswa dalam menghadapi USBN melalui berbagai kegiatan dalam pelaksanaan pengerjaan dan pembahasaan soal-soal latihan (tryout). Metode yang dilakukan meliputi sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa memiliki tingkat kesiapan yang lebih baik setelah beberapakali mengerjakan soal latihan. Hal ini menunjukkan bahwa jika siswa sering berlatih mengerjakan soal latihan, maka siswa akan memiliki tingkat kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi ujian nasional. ABSTRACTThe national standard school examination (USBN) is a national scale evaluation held by the government as a measuring tool to determine the success of all elements in the educational process. However, this exam is often a frightening thing for students because they consider USBN as a substitute for the UN to be the only measuring tool in student success. Students also often feel anxious and worried in facing school exams. The purpose of this activity is to optimize student preparation in facing USBN through various activities in the implementation and discussion of practice questions (tryouts). The method used includes socialization, implementation and evaluation. From the results obtained, it can be seen that students have a better level of readiness after working on the practice questions several times. This shows that if students often practice doing practice questions, then students will have a better level of readiness in facing the national exam.
MODEL MANGSA PEMANGSA ANTARA PHYTOPLANKTON dan ZOOPLANKTON dimana PHYTOPLANKTON BERADA di LINGKUNGAN yang BERACUN pada EKOSISTEM LAUTAN Fahrudin Muhtarulloh; Fuad Nasir; Herri Sulaiman
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 4, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v4i1.1815

Abstract

Penulisan artikel ini berawal dari permasalahan populasi phytoplankton terinfeksi yang hidup bersama dengan populasi zooplankton dalam suatu lingkungan yang beracun pada ekosistem lautan. Tujuan dari artikel ini adalah mengetahui punah atau tidaknya masing-masing populasi tersebut dan hilang atau tidaknya konsentrasi racun dalam jangka waktu yang lama. Pada artikel ini dikonstruksi satu model, yaitu model mangsa pemangsa dengan phytoplankton terinfeksi di lingkungan yang beracun. Racun pada lingkungan mempengaruhi laju pertumbuhan pada populasi phytoplankton, namun tidak mempengaruhi laju pertumbuhan populasi zooplankton. Pada model phytoplankton dan  zooplankton dengan phytoplankton yang terinfeksi di lingkungan yang beracun didapat empat titik ekuilibrium. Untuk semua nilai parameter yang memenuhi kondisi tertentu, jika diambil nilai awal yang dekat dengan titik ekuilibrium, maka untuk jangka waktu yang lama terdapat tiga kemungkinan, hanya populasi phytoplankton terinfeksi yang punah, hanya populasi zooplankton yang punah, atau hanya populasi phytoplankton terinfeksi dan populasi zooplankton punah. Selanjutnya, untuk nilai parameter yang memenuhi kondisi tertentu, dalam jangka waktu yang cukup lama, dengan sebarang nilai awal, semua populasi dan konsentrasi racun tetap eksis. Simulasi numerik diberikan untuk mengilustrasikan kestabilan titik ekuilibrium.
Efektivitas Lesson Study Pada Pemecahan Masalah Matematis Melalui Perkuliahan Online Di Masa Pandemi Covid 19 Herri Sulaiman; Fuad Nasir; I. Robia Khaerudin
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 5 No 2 (2021): July 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v5i2.4668

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas LS pada pemecahan masalah matematis mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Desain penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen dan kontrol. Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis, peneliti menggunakan data pretest dan posttest. Penelitian ini dilaksanakan di prodi pendidikan matematika menggunakan sistem perkuliahan daring (online) dengan platform google classroom. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 prodi pendidikan matematika yang mengontrak mata kuliah kalkulus peubah banyak. Hasil efektivitas dari LS pada pemecahan masalah matematis untuk mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak dapat dirinci sebagai berikut: (1) rata-rata prestest mahasiswa untuk kelas eksperimen dan kontrol memiliki nilai yang hampir sama walaupun jumlah subjek kelas yang berbeda, (2) hasil uji ketuntasan klasikal untuk kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa dari kedua kelas di atas tidak sama dengan test value-nya yaitu sebesar 50, (3) diperoleh rata-rata untuk nilai postes eksperimen sebesar 80,53 dan kelas kontrol 76,75, (4) berdasarkan model regresi linier sederhana dapat diperoleh nilai koefisien yang positif yaitu 0,959 yang menjelaskan koefisien aktivitas mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran LS memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa. Hasil perhitungan observasi tentang pelaksanaan pembelajaran teknik LS diperoleh hasil sebagai berikut: pada siklus pertama nilai rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu 20,08 dengan persentase 71,73% yang dikategorikan baik; pada siklus kedua nilai rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu 22,00 dengan persentase 78,57% yang dikategorikan baik; pada siklus ketiga nilai rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu 24,31 dengan persentase 86,81% yang dikategorikan sangat baik; yang artinya secara keseluruhan aktivitas mahasiswa dalam penerapan pembelajaran teknik LS dapat dikatakan baik.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE SISWA PADA MATERI SPLDV Putri, Dela Rahayu; Nasir, Fuad; Maharani, Anggita
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v5i1.6220

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari self confidence siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek pada kelas VIIIB SMP Negeri 3 Losari sebanyak 6 siswa dengan kategori self confidence tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen terdiri atas angket self confidence, tes tertulis kemampuan pemecahan masalah matematis, dan wawancara yang telah diuji terlebih dahulu oleh ahli matematika dan kemudian data dianalisis menggunakan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kategori self confidence tinggi mampu memenuhi 4 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Polya, siswa kategori self confidence sedang hanya mampu memenuhi 2 indikator diantaranya menyusun rencana, dan melihat kembali jawaban keseluruhan. Sedangkan siswa kategori self confidence rendah tidak mampu memenuhi indikator memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana penyelesaian, maupun melihat kembali jawaban keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self confidence yang dimiliki maka akan lebih mudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematis, dan sebaliknya jikalau self confidence siswa rendah maka akan lebih sulit juga dalam menyelesaikannya.
Development of Culturally Responsive Teaching Approach Teaching Module Based on Ethnomathematics of The Kasepuhan Cirebon Palace Karimah, Nurul Ikhsan; Erawati, Turini; Setiyani, Setiyani; Nasir, Fuad; Sundawan, Moh. Dadan; Setiawan, Arief Maulana; Sumarwati, Sri
International Journal of Educational Research Excellence (IJERE) Vol. 4 No. 2 (2025): July-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijere.v4i2.1391

Abstract

Teaching modules are one of the important aspects for teachers to design learning that supports students in achieving learning outcomes and learning objectives based on student characteristics. Mathematics learning is one of the most important subjects in elementary school education. Learning carried out by teachers is currently still monotonous by relying on textbooks and LKS, so that students do not know the relevance of learning, especially the culture of the Kasepuhan Palace. The type of research model used in this research method is using the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implement, and Evaluate). The research was conducted at SDN Kesenden in the 2024/2025 academic year with research subjects of 21 grade IV students on the material of flat shape decomposition. Data collection techniques in the research on the development of teaching modules with the Culturally Responsive Teaching (CRT) approach. Data collection techniques in the research on the development of teaching modules with the Culturally Responsive Teaching (CRT) approach, researchers used Observation, Questionnaires, and Tests based on the ethnomathematics of the Kasepuhan Palace. The results of the validation of the teaching module showed very satisfactory results with a percentage of 90%, so this module was considered very valid. The results of the practicality test involving student responses produced a percentage of 88%, which was categorized as very practical. The effectiveness test of the module based on the learning completion of 21 students reached a percentage of 64.38%, which met the effective criteria. These findings indicate that the developed teaching module is able to support learning in a valid, very practical, and effective manner.