Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif

Faktor-faktor yang Mempengatuhi Peran Aktivitas Pariwisata di Taman Nasional Komodo terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kabupaten Manggarai Barat Yoseph Stefianus Hironimus; R. Rijanta; Doddy Aditya Iskandar
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i2.23280

Abstract

Kabupaten Manggarai Barat merupakan wilayah yang paling berdampak dari hadirnya Taman Nasional Komodo sebagai salah satu destinasi, dari 7(tujuh) keajaiban dunia. Wilayah ini menjadi satu-satunya pintu masuk bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi obyek wisata tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peran aktivitas pariwisata di Taman Nasional Komodo terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Manggarai Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan model eksploratif. Pembahasan peran aktivitas pariwisata di Taman Nasional Komodo terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Manggarai Barat dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil wawancara yang dilakukan kepada setiap responden tentang pertanyaan penelitian. Pertumbuhan ekonomi dilihat dari peran pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Domestik Regional bruto dan Angka partisipasi angkatan kerja yang ada di Kabupaten Manggarai Barat. Kemudian, diidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses keterkaitan diantara kedua variabel melalui triangulasi data dari hasil wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi peran aktivitas pariwisata di Taman Nasional Komodo terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Manggarai Barat terdiri dari : Pengembangan kawasan wisata, Kesiapan daerah, Kepemilikan modal, Sumber Daya, Karakteristik pariwisata, Fungsi kontrol pemerintah, dan Karakteristik masyarakat.Kata Kunci: Peran, Aktivitas Pariwisata, pertumbuhan ekonomi
Strategi bermukim Suku Bajo di Desa Mola, Kabupaten Wakatobi Laode Musyafir Eryano; Sudaryono Sudaryono; Doddy Aditya Iskandar
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v15i2.31960

Abstract

Desa Mola merupakan salah satu permukiman suku Bajo yang berada di Kepulauan Wakatobi yang memiliki kepadatan cukup tinggi dan berada di pesisir Mandati yang merupakan bagian dari kawasan perkotaan Wangi-Wangi. Perkembangannya permukiman suku Bajo di Desa Mola yang cukup pesat dikhawatirkan akan menciptakan konflik antara masyarakat yang ada di darat dengan suku bajo terkait pemanfaatan laut sebagai tempat bermukim yang di tuding menguntungkan pihak suku Bajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa strategi bermukim suku Bajo di Desa Mola yang merupakan wilayah adat orang darat dan apakah strategi tersebut berpotensi menghasilkan konflik. Penelitian ini menggunakan metode induktif-kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dalam tahapannya melalui proses grandtour, wawancara mendalam di Desa Mola. Analisa data dilakukan dengan cara kualitatif untuk menjelaskan fenomena yang terjadi terkait ruang, kegiatan dan pelaku yang ada di Desa Mola. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi suku Bajo dalam bermukim yaitu melalui tata kelola lahan di laut  yang diatur oleh lembaga adat Sara Mandati sebagai perwakilan masyarakat yang ada di darat melalui pemberian izin dan rekomendasi terhadap kepemilikan lahan dan pembangunan di laut serta adanya pemberian sanksi terhadap pelanggaran dilakukan. Selain itu Pengelolaan terhadap pemanfataan laut sebagai tempat bermukim suku Bajo oleh Sara Mandati tidak berpotensi menghasilkan konflik karena adanya ikatan sejarah serta adanya hubungan kelembagaan.