Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

Determinan Tingkat Keparahan Pada pasien penderita Diabetes Mellitus Rositta Hari Nugroho; Samingan Samingan
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.064 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i2.608

Abstract

Diabetes Mellitus (DM merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia). Diabetes Mellitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keparahan pasien Diabetes Melitus . Motode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 9229 penderita dengan jumlah sampel 99 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner.  Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara umur (p = 0,013), pekerjaan (p = 0,035), riwayat keluarga dengan (p = 0,005), obesitas (p = 0,007), aktifitas fisik dengan (p = 0,003), dengan tingkat keparahan pasien diabetes mellitus. Disarankan agar selalu mengingatkan kepada pasien Deabetes Melitus keteraturan minum obat, pentingnya olahraga, dan menjaga pola konsumsi yang baik, dengan memperhatikan diet makanan secara teratur. Kata Kunci :  Keparahan Pasien,  Diabetes Mellitus.
Determinan Kejadian Penyakit Hipertensi Pada Jemaah Umroh Yang Melakukan Vaksinasi Meningitis Di Poli Vaksinasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2017 Indra Felani; Samingan Samingan
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.362 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v2i1.564

Abstract

Menurut WHO, Hipertensi adalah tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg. Diseluruh dunia, sekitar 972 juta ( 26,4%) orang dewasa menderita hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.Dari 972 juta orang tersebut , 333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara sedang berkembang. Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di Negara berkembang,diperkiraan meningkat menjadi 1,15 milyar kasus ditahun 2025 dari 639 kasus pada tahun 2000.( Faisalado Candra Widyanto , S.Kep., Ns, 2013 ). Saat ini, pasien hipertensi diseluruh dunia kira kira berjumlah 10 % dari total populasi dunia. Di Indonesia, prevalensi hipertensi berkisar 6-15 %. Namun terdapat hasil survei yang ekstrem rendah, yaitu di lembah Balim, pegunungan Jaya Wijaya, yang hanya 0,6 %. Lalu, untuk ekstrem tinggi terdapat di Talang, Sumatera Barat, yaitu 17,8 %. Gaya hidup dapat memicu terjadinya hipertensi, hal ini dikarenakan gaya hidup menggambarkan pola perilaku sehari – hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik,mental dan social yang meliputi kurang sehat,mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, stress pekerjaan bahkan kurang olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Penyakit Hipertensi pada Jemaah Umroh yang melakukan Vaksinasi Meningitis di Poli Vaksinasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I tanjungPriok. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif kuantitatif dengan desain penelitian cros sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasien Jemaah umroh yang akan dilakukan vaksinasi meningitis selama periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2017 yang terdiagnosis dengan penyakit hipertensi sebanyak 390 orang. Semua anggota populasi dijadikan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara Keturunan hipertensi dengan penyakit hipertensi ( p Value :0,000), mengkonsumsi makanan tidak sehat dengan hipertensi ( p Value : 0,015), Tidak mengkonsumsi buah dan sayur dengan hipertensi (p Value :0,017), waktu makan dengan hipertensi (p Value : 0,000) dan yang tidak ada hubungan bermakna antara umur dengan hipertensi (p Value : 0,070), jenis kelamin dengan hipertensi ( p Value : 0,763), Kebiasaan merokok (p Value : 0,545).Kata Kunci: Hipertensi, Pola makan, Cerdik
Determinan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Bekasi Timur Erlina BR Sinulingga; Samingan Samingan
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.579 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v3i1.593

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius. Di puskesmas jatimulya Tambun Selatan Bekasi Timur, penyakit hipertensi masih menjadi masalah utama pada kalangan lansia. Pada tahun 2018 data kasus hipertensi pada bulan januari – juli sebanyak 2.654 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinana kejadian Hipertensi pada lansia di puskesmas Jatimulya Tambun Selatan Bekasi Timur Tahun 2018. Penelitian ini dilakukan bulan Mei sampai Agustus tahun 2018.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional dengan menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adlaah seluruh pasien hipertensi dan tidak hipertensi yang datang berobat di puskesmas jatimulya sebanyak 425 orang, sampel yang diambil adalah sebanyak 156 sampel dengan teknik accidental sampling.  Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariate dengan uji statistic Chi Square. Hasil analisis bahwa ada hubungan IMT dengan kejadian Hipertensi dan tidak ada hubungan yang signifikan kejadian hipertensi dengan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga dan konsumsi makanan akan tetapi memiliki kecenderungan dengan kejadian hipertensi pada jenis kelamin (68,7%), pendidikan rendah (65,2%), pekerjaan pada bekerja (60,8%), kebiasaan merokok (66,3%), kebiasaan berolahraga tidak teratur (64,5%), kebiasaan konsumsi makananan pada garam (65,1%), minuman (softdrink) (61,8%), makanan (fastfood)(68,4%), serta buah dan sayuran (62,3%).  Bagi para lansia, menjaga kesehatan baik dari tidak merokok, berolahraga teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat agar mengurangi resiko tinggi terhadap hipertensi serta memeriksakan rutin kesehatan khususnya tekanan darah bila perlu.Kata kunci           : Hipertensi, Lansia, Puskesmas Jatimulya
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Dessy Denila Sari; Samingan Samingan
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.985 KB) | DOI: 10.52643/jukmas.v1i1.558

Abstract

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang paling umum mempengaruhi paru-paru. Prevalensi penyakit TBC pada 4 tahun terakhir  yaitu tahun 2012 sebanyak 32 kasus,tahun 2013 sebanyak 45 kasus,tahun 2014 dan tahun 2015 sebanyak 17 kasus.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap  terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah; kuantitatif dengan desain cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Pulogadung Jakarta, Timur sebanyak 100 responden yang didapat dengan teknik Cluster Sampling. Analisis data analisis univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi- square. Hasil analisis univariat menunjukkan 49% responden memiliki  upaya pencegahan penyakit TBC kurang, 50% responden memiliki pengetahuan kurang terhadap upaya pencegahan penyakit TBC dan 51% responden memiliki sikap negative terhadap upaya pencegahan penyakit TBC yang. Analisis bivariat   dengan   uji   Chi-square   dengan   α=0.05,   hasil   analisis didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan penyakit TBC (p value=0.000), dan ada hubungan antara sikap masyarakat dengan upaya pencegahan penyakit TBC (p value=0.009). Dengan kejadian TBC diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam upaya pencegahanan Tubercolosis. Kata Kunci : Tuberkulosis, Pengetahuan, Sikap.