Tomi Aris
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemahaman Terhadap Filsafat Ilmu Pertahanan Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Dasar Bela Negara Tomi Aris; Desi Albert Mamahit; Abdul Rivai Ras
DEFENDONESIA Vol 6 No 1 (2022): April: Jurnal Defendonesia
Publisher : Lembaga Kajian Pertahanan Strategis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.691 KB) | DOI: 10.54755/defendonesia.v6i1.116

Abstract

Filsafat Ilmu Pertahanan pada dasarnya merupakan cabang ilmu filsafat yang lebih khusus membahas berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pertahanan. Filsafat Ilmu Pertahanan mengajak manusia untuk merefleksikan kegiatan ilmu pertahanan meliputi penanganan konflik, diplomasi, perang, pencegahan perang serta bagaimana mengakhiri perang yang terjadi. Memudarnya karakter dan jati diri bangsa sebagai individu dan sebagai manusia Indonesia, berimplikasi serius pada rusak atau hilangnya karakter bangsa. Sebagai warga negara, dituntut untuk memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) atau rasa cinta yang mendalam terhadap tanah air sehingga harus siap membela dan berkorban demi kelangsungannya. Pendidikan ilmu filsafat sebagai dasar berfikir ilmu diperlukan dalam upaya menanamkan nilai nilai Bela Negara, dimana kondisi pergeseran ancaman yang begitu nyata. Filsafat Ilmu Pertahanan sebagai cabang ilmu Filsafat sudah seharusnya dapat menjadi bentuk pembangunan dasar kemampuan dalam konsep Bela Negara, Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Kaitan Filsafat Ilmu Pertahanan dengan peningkatan kemampuan dasar Bela Negara. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran filsafat ilmu pertahanan dalam upaya meningkatkan kemampuan dasar bela negara. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen utama penelitian dan desain pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-eksplanatif. Filsafat Ilmu Pertahanan dalam upaya meningkatkan kemampuan Dasar Bela Negara secara “Epistemologi” adalah dengan meningkatkan metode, langkah-langkah, metode-metode, dan sarana yang relevan dengan sasaran serta target kegiatan yang dilakukannya khususnya dalam sector Pendidikan dan pelatihan bagi kader Bela Negara. Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan Bela Negara adalah keberhasilan bangsa Indonesia membangun fondasi yang kokoh bagi eksistensinya. pendidikan bela negara dapat menjadi suatu formasi kultural yang baru bagi bangsa Indonesia, karena secara perlahan akan membuka sekat-sekat sosial, membangun ras kebersamaan yang meluas serta mentransformasi kehidupan generasi muda untuk secara mandiri dan bergotong royong siap menghadapi perubahan di sekelilingnya. Kata Kunci: Bela Negara, Filsafat, Ilmu Pertahanan
Globalisasi dan Lunturnya Budaya Gotong Royong Masyarakat DKI Jakarta Dani Dasa Permana; Endro Legowo; Panji Suwarno; Pudjo Widodo; Herlina Risma Juni Saragih; Tomi Aris
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3155

Abstract

Abstrak Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memiliki cita-cita luhur yang diwujudkan dengan budaya gotong royong. Arus Globalisasi telah merasuk ke seluruh sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dampaknya sangat besar dan tidak dapat terhindarkan. Kebiasaan bergotong royong yang mampu membangun semangat kekeluargaan masyarakat Jakarta yang dulu pernah ada sekarang berganti dengan rasa individualisme. Lunturnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan di lingkungan masyarakat dapat memicu mudahnya terjadi perpecahan dan hilangnya persatuan dan kesatuan diantara masyarakat DI Jakarta, oleh karenanya budaya Gotong Royong yang menjadi ciri bangsa Indonesia perlu ditumbuhkan kembali. Perpecahan di masyarakat dan berbagai potensi konflik akan mengancam Ketahanan Nasional hal ini yang menjadikan pentingnya Budaya Gotong royong dalam menangkal arus Globalisasi yang berdampak negative di Masyarakat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen utama penelitian dan desain pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-eksplanatif. Temuan dalam penelitian ini didapatkan bahwa di Era globalisasi pada saat ini sangat berpengaruh besar terhadap budaya gotong royong mulai menghilang, luntur bersama perkembangan jaman. Hadirnya pengaruh globalisasi yang membawa pada lunturnya budaya Gotong royong pada Masyarakat DKI Jakarta, mengharuskan kita berupaya untuk membangun kembali budaya gotong-royong. Karena pada kenyataannya Budaya gotong royong adalah cerminan perilaku yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Dengan mempertahankan budaya gotong royong berarti mempertahankan persatuan, solidaritas serta kebersamaan sebagai identitas bangsa Indonesia. Kata Kunci: Globalisasi, Gotong Royong, Jakarta Abstract Indonesian people in the life of society, nation and state have lofty ideals that are realized by the culture of gotong royong. The current of globalization has penetrated into all aspects of social, national and state life whose impact is enormous and unavoidable. The habit of working together that was able to build the family spirit of the Jakarta community that once existed is now replaced with a sense of individualism. The fading of the sense of togetherness and kinship in the community can easily trigger divisions and the loss of unity and integrity among the people of DI Jakarta, therefore the culture of Gotong Royong that characterizes the Indonesian nation needs to be re-grown. Divisions in society and various potential conflicts will threaten National Resilience, this makes the importance of the Culture of Mutual Cooperation in countering the flow of Globalization which has a negative impact on society. The research method used in this research is qualitative with the researcher as the main research instrument and the design approach used is descriptive-explanative. The findings in this study found that in the current era of globalization, it is very influential on the culture of gotong royong starting to disappear, fading along with the times. The presence of the influence of globalization which has led to the disappearance of the culture of gotong royong in the people of DKI Jakarta, requires us to try to rebuild the culture of gotong royong. Because in reality the culture of gotong royong is a reflection of behavior that has been the hallmark of the Indonesian nation since ancient times. Maintaining the culture of gotong royong means maintaining unity, solidarity and togetherness as the identity of the Indonesian nation. Keywords: Globalization, Gotong Royong, Jakarta