Parta Suhanda
Health Polytechnic Of Bandung

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Empowering Village Cluster as Task Force in The Normalization of Disaster Victims’ Physical Problems Asep Setiawan; Haris Sofyana; Tarjuman Tarjuman; Parta Suhanda
Health Notions Vol 1, No 1 (2017): January-March
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.039 KB) | DOI: 10.33846/hn.v1i1.9

Abstract

Natural disaster mitigation frequently focuses on the stage of emergency response, while the impacts of the disaster are often ignored. Community empowerment in the normalization of post-disaster physical problems becomes vital to optimally maintain victims’ health. The research aims to test the effectiveness of training village clusters with the competencies for disaster volunteers in normalizing post-natural disaster physical problems, using the quasi-experimental pre-post-test with control group design. Two natural disaster prone areas were selected from two different provinces, namely West Java and Banten. Sample was taken purposively, resulting in 23 people for each group. The findings show an increase in the dimensions of knowledge and attitudes of the village clusters in the normalization of post-natural disaster physical problems (p value 0.000). For the dimension of skills competency, there was a significant difference between the intervention and control groups at the end of the second month, including the ability to measure body temperature (p 0.000), calculate pulse rate (p 0.000), measure breath rate (p 0.036), measure blood pressure (p 0.000), provide basic life support (p 0.000), give wound care (p 0.000), splint a fracture (p 0.000), and use walking aids (p 0.000). The research recommends the importance of the formation and training of village clusters as a form of village community empowerment in disaster prone areas in the normalization of disaster victims’ physical problems. Keywords: Attitude, Disaster physical problem, Knowledge, Skills, Training, Village cluster
Hubungan Pola Asuh Keluarga Terhadap Kenakalan Remaja (Pelaku Bullying) Endang Suartini; Parta Suhanda; Siti Wasliyah
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 1 No 11 (2012): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.204 KB)

Abstract

Bullying merupakan suatu perilaku agresif dan atau manipulatif yang dilakukan dengan sengaja dan secara sadar oleh seseorang atau kelompok kepada orang lain atau kelompok lain. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan pola asuh keluarga terhadap kenakalan remaja (perilaku bullying). Desain penelitian menggunakan metode retrospektif yaitu melihat pengalaman remaja kebelakang berkaitan dengan tindakan bulying yang pernah dilakukan. Teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling di SMA, dan di LP anak dilakukan pada seluruh penghuni LP anak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 180 orang, menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian terhadap siswa SMAN2 Tangerang dan LP AnakTangerang berdasarkan hasil uji statistik nilai P lebih dari 0,05, maka pola asuh keluarga tidak ada hubungan yang signifikan dengan perilaku remaja melakukan tindakn bulying. Pola asuh keluarga permisif memiliki prosentase paling besar SMA (53,7%), LP Anak (51,5%).. Kesimpulannya, remaja melakukan tindakan bulying meliputi ikut-ikutan teman, diajak teman, balas dendam, menonton kekerasan di TV, pola pendidikan yang keras di sekolah, perilaku masyarakat yang keras.. Disarankan remaja dapat memilih pergaulan dengan teman sebayanya sehingga ajakan teman tidak serta merta diikuti bila berdampak kurang baik. Hendaknya remaja menjalin hubungan lebih baik dengan orangtua agar dapat terkontrol dengan baik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP COPING STYLE DAN ANTICIPATORY GRIEF PADA ORANGTUA DENGAN ANAK KANKER YANG DI RAWATA DI RSU KABUPATEN TANGERANG Ema Hikmah; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 1 (2018): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.503 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i1.46

Abstract

Orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kanker akan mengalami proses berduka, orangtua yang terpuruk dan menyalahkan diri sendiri ketika mengetahui anaknya menderita penyakit kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi bagaimana hubungan antara pengetahuan dan sikap perawata terhadap pola koping dan proses berduka pada anak dengan diagnose kanker. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap perawat dan coping style orangtua dengan p value 0,42 (α<0,05) dan tidak ada hubungan antara sikap perawat dengan anticiatory grief orangtua dengan anak kanker dengan p value 0,91 (α<0,05). Tidak ada hubungan yang signifikn antara pengetahun perawat dan coping style orangtua dengan p value 0,5 (α<0,05) dan tidak ada hubungan antara pengethauan perawat dengan anticiatory grief orangtua dengan anak kanker dengan p value 0,76 (α<0,05). Penelitian selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lanjutan terkait coping style dan anticypatory grief dengan metoda yang berbeda dan jumlag sampel yang lebih banyak
PENGARUH TERAPI ASERTIF TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMPN 1 RAJEG KABUPATEN TANGERANG Ema Hikmah; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.549 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.69

Abstract

Perilaku asertif tidak bisa.dibentuk secara instan, tetapi harus dilatih secara terus menerus melalui role model, baik di rumah oleh orangtua, di sekolah oleh guru dan teman sebaya. Perilaku yang terjadi pada anak, yang sifatnya menyimpang harus di evaluasi agar guru dan orangtua dapat mengatasi sedini mungkin sehingga perilaku tersebut dapat berubah kearah yang lebih baik. Data menyebutkan 84% anak Indonesia mengalami kekerasan (bullying) baik fisik maupun psikis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi asertif terhadap kecenderungan perilaku bullying. Tempat penelitian adalah di SMPN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang periode Juni sampai Nopember 2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi-eksperimen. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 84 siswa dengan rincian 43 orang kelompok control dan 41 orang kelompok intervensi. Desain kuasi-eksperimen dalam penelitian menggunakan tipe onegroup design dengan pre dan post test. Analisi bivariat yang digunakan adalah t-test independent. Hasil penelitian pada kelompok intervensi diketahui ada penurunan kecenderungan perilaku bullying yaitu nilai rerata sebelum dilakukan terapi asertif yaitu 45,8 dengan standar deviasi 5,286 dan setelah dilakukan terapi asertif adalah 40,71 dengan standar deviasi 5,098 dengan p value=0,000 α=0,05. Hasil yang signifikan pada penelitian ini menunjukan bahwa hal ini bermakna apabila terapi asertif dilakukan maka kecenderungan perilaku bullying akan menurun.
HIDROTERAPI DAPAT MENURUNKAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS CIPONDOH KOTA TANGERANG Kusniawati Kusniawati; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.808 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.82

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. Upaya lain yang dapat dilakukan dalam manajemen hipergikemi adalah terapi alternatif dan komplementer/Complementary and Alternative Medicine (CAM). Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan dalam manajemen hiperglikemi pada penderita DM tipe 2 adalah hidroterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh hidroterapi terhadap kadar gula darah sewaktu penderita DM tipe 2 di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang. Desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan control group design with pretest and posttest, teknik pengambilan sampel purposive sampling, jumlah total sampel 60 responden terdiri dari 30 responden kelompok kontrol dan 30 responden kelompok intervensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung kadar gula darah. Analisis stastistik menggunakan uji t independent. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu sesudah dilakukan tindakan hidroterapi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p=0.0001), oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hidroterapi dapat menurunkan kadar gula darah sewaktu pasien DM tipe 2. Hidroterapi dapat digunakan sebagai manajemen hiperglikemi pada penderita diabetes melitus.
HUBUNGAN LAMANYA MENSTRUASI DENGAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA MAHASISWI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN Parta Suhanda; Suyatini Suyatini
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 2 (2016): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.184 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i2.102

Abstract

Latar belakang :. Proses menstruasi merupakan kondisi normal yang dialami wanita setelah masuk masa pubertas, prosess ini apabila berlangsung tidak normal akan berpengaruh pada kadar hemoglobin, banyak faktor yang mempengaruhi Hb dimana kadar Hb yang rendah akan mempengaruhi banyak faktor diantaranya prestasi belajar menurun karena anemia. Tujuan penelitian : mengetahui apakah ada hubungan lamanya menstruasi dengan kadar Hb pada mahasiswi Poltekkes Kemenkes Banten. Metodologi penelitian : Penelitian ini menggunakan desain pre post desain dengan mengukur lamanya menstruasi dihubungkan dengan kadar Hb setelah menstruasi, sampel sebanyak 35 responden dan diukur kadar Hb dengan metode auto analizar. Hasil penelitian : Rerata lamanya menstruasi 6 hari dengan rentang 3 – 8 hari, rerata kadar haemoglobin sebelum 12.67 g/dl, dan setelah 12.06 g/dl. Hasil uji statistik koefisien korelasi (r=-0.12) hubungan lemah, dengan pola hubungan negatif dan nilai (p=0.492) tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya menstruasi dengan kadar haemoglobin. Kadar Hb pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh lamanya menstruasi, dimungkinkan dipengaruhi oleh faktor lain. Seperti asupan makanan, kondisi sumsum tulang tulang dll. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya menstruasi dengan kadar Hb, pola hubungan negatif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HAEMODIALISA DI RSU KABUPATEN TANGERANG Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 2 No 2 (2015): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.476 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v2i2.114

Abstract

Gagal Ginjal Kronik merupakan keadaan dimana ginjal tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga untuk menjaga Homeostasis tubuh, ginjal perlu menjalankan dyalisa, terapi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis. Metode penelitian menggunakan desain crosectional sampel adalah pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani terapi haemodialisa di RSU Kabupaten Tangerang sebanyak 53 orang. Hasil penelian : factor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah : lama menjalani HD (P=0,019) sedangkan pekerjaan, tingkat pendidikan, usia, dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kuliatas hidup pasien GGK di RSU Kabupaten Tangerang. Kesimpulan Kualitas hidup pasien GGK dipengaruhi oleh lamanya menjalani haemodialisa.
PENINGKATANA KUALITAS HIDUP MENURUNKAN KOMPLIKASI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA Parta Suhanda; Maman Rusmana; Siti Wasliyah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 2 (2014): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.034 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i2.128

Abstract

Tingkat insidensi gagal ginjal kronik (GGK) di Indonesia akhir-akhir ini cenderung meningkat sebesar 200 – 250 orang tiap 1 juta penduduk pertahun (Bakri, 2005), diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai dua kalinya (Go et al., 2004; Stevens et al., 2006). Komplikasi yang seringkali ditemukan pada penderita GGK adalah anemia, gagal jantung, (Alam Syamsir & Hadibroto Iwan, 2007), hipertensi pulmonal (Adelwhab et.al,2009), hiperkalemia dan aritmia (Kartikasari, 2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kualitas hidup dan kejadian komplikasi pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani terapi Haemodialisa di RSU Tangerang. Penelitian observasional analitik menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSU Tangerang yang berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan responden yang kualitas hidup kurang baik berisiko 0,3 kali untuk terjadi komplikasi dibanding responden yang kualitas hidupnya baik. Pasien dengan kualitas hidup baik diharapkan dapat mengurangi timbulnya komplikasi.Kondisi ini didukung oleh beberapa faktor dimana pendidikan tergolong pendidikan tinggi, lama menjalani HD rata-rata.
EFEKTIFITAS FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF PASCA NEBULASI TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN TB PARU DI RSU TANGERANG Parta Suhanda; Maman Rusmana
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 1 No 2 (2014): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.013 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v1i2.130

Abstract

Penyakit Tuberculosis (TBC) dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negara berkembang atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah. Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi, angka kejadian penyakit (morbiditas), diagnosis dan terapi yang cukup lama, masalah yang sering terjadi adanya penumpukan secret pada jalan nafas, upaya yang dilakukan perawat adalah melakukan fisioterapi dada dan melatih batuk efektif, kedua tindakan ini biasa dilakukan, namun penelitian terkait efektifitas tindakan tersebut masih kurang. Tujuan penelitian untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap bersihan nafas pasca nebulasi antara sebelum dan sesudah dilakukan fisiterapi dada atau batuk efektif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan Quesi Eksperimen. jumlah sampel 30 orang tiap kelompok, cara pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis penelitian menggunakan uji t=independen dan t-dependen. Hasil penelitian ada perbedaan yang signifikan p=0,000 sebelum dan sesudah dilakukan tindakan fisioterafi dada dan batuk efektif terhadap bersihan jalan nafas pasien TBC Paru, namun kedua tindakan tersebut tidak menunjukan perbedaan yang signifikan antara tindakan fisioterafi dada dan batuk efektif terhadap bersihan jalan nafas pasca nebulasi p value = 0,564 α=0,05.
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI PEMBIMBING AKADEMIK DALAM BIMBINGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BIMBINGAN DI PRODI DIII KEPERAWATAN TANGERANG 2015 Suyatini Suyatini; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 2 No 2 (2015): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v2i2.192

Abstract

Pembimbing Akademik merupakan kunci keberhasilan mahasiswa dalam akademik, Psikologis maupun Sosial, institusi pendidikan mempunyai tanggung jawab sepenuhnya untuk membantu seluruh mahasiswa agar mampu menghadapi segala tantangan yang timbul. Hasil penelitian Sugiarto tahun 2005 didapatkan kompetensi pembimbing akademik pada Prodi Kep tinggi (42,5%) rendah (57,5%), dari hasil observasi ternyata tatap muka pembimbing akademik dengan mahasiswa dilakukan pada saat tertentu saja (pengisin KRS, Pengambilan KHS dan apabila ada masalah), Rumusan masalah: adalah Bagaimana persepsi Mahasiswa tentang kompetensi Pembimbing Akademik?, dan apakah ada hubungan antara kompetensi Pembimbing Akademik dengan Kepuasan mahasiswa dalam proses bimbingan di Program Studi DIII Keperawatan?. Tujuan penelitian: untuk mendapatkan informasi persepsi mahasiswa tentang kompetensi Pembimbing Akademik dihubungkan dengan kepuasan mahasiswa dalam proses bimbingan, Manfaat Penelitian: Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh Direktorat, Prodi keperawatan dan Pembimbing Akademik. Desain penelitian adalah observasional, dengan pendekatan Cross Sectional, penelitian dilakukan pada prodi DIII Keperawatan Tangerang, populasi adalah seluruh mahasiswa DIII Keperawatan sedangkan besar sampel diambil mahasiswa Tingkat II dan Tingkat III sebanyak 76 orang Hasil Penelitian; Dari 76 Responden yang mempersepsikan kompetensi Pembimbing Akademik tinggi dalam melakukan bimbingan secara proporsional berpeluang untuk mendapat puas lebih tinggi 82,5% (33Mhs) dibanding dengan mahasiswa yang tidak puas sebesar 17,5% (7Mhs) hasil uji Statistic dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan Nilai P = 0,000 artinya ada hubungan yang signifikan antara kompetensi Pembimbing Akademik dalam bimbingan dengan tingkat kepuasan mahasiswa ,Kesimpulan: Mahasiswa yang mempersepsikan Pengetahuan Pembimbing Akademik dalam melakukan bimbingan tidak memadai memiliki proporsi lebih besar yaitu 51,3% (39 Mhs) dibanding dengan yang mempersepsikan memadai sebesar 48,7% (37Mhs), Adanya hubungan yang Signifikan antara kompetensi Pembimbing Akademik dalam bimbingan dengan kepuasan mahasiswa