Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN KEPUASAN MAHASISWA DALAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN PERGURUAN TINGGI Rizki Mustikasari
JURNAL EDUKASI: KAJIAN ILMU PENDIDIKAN Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Edukasi: Kajian Ilmu Pendidikan.
Publisher : LPPM STKIP PGRI Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51836/je.v5i1.114

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrument pengukuran kepuasan mahasiswa dalam peningkatan mutu layanan perguruan tinggi. Pengembangan instrument ini dimaksudkan agar institusi perguruan tinggi memiliki instrument pengukuran kepuasan mahasiswa yang valid dan reliable dalam mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrative, dan kepuasan mahasiswa terhadap layanan proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah Research and Development atau penelitian pengembangan. Proses pengembangan dilakukan dalam lima tahap, yaitu: analisis potensi dan masalah, perencanaan desain produk, uji coba produk, uji validitas dan reliabilitas produk, dan produksi masal. Pada instrument pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrative, scree plot menunjukan adanya perbedaan atau selisish yang sangat besar antara nilai igen faktor pertama dengan efaktor kedua. Sehingga instrument pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan administrative dinyatakan valid. Pada instrument pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan proses pembelajaran, diperoleh satu faktor yang memiliki nilai eigen di atas 1,00 (>1,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir dalam instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran hanya membentuk satu faktor bersama, yaitu faktor kepuasan terhadap proses pembelajaran. Sehingga isntrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan proses pembelajaran dinyatakan valid. Uji reliabilitas instrument pengukuran kepuasan terhadap layanan administrative diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,843. Sehingga instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan administratif dinyatakan reliable. Uji reliabilitas instrument pengukuran kepuasan terhadap layanan proses pembelajaran diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,777. Dengan demikian instrumen pengukuran kegiatan ekstra dapat dinyatakan reliabel.
Pergeseran Penggunaan Bahasa Jawa pada Siswa TK dan KB di Kelurahan Beduri Ponorogo Rizki Mustikasari; Cutiana Windri Astuti
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 9, No 1 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.947 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v9i1.839

Abstract

Artikel ini akan mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi penuruan penggunaan bahasa Jawa di kalangan siswa Taman Kanak-kanak dan Kelompok Bermain di Kelurahan Beduri Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Data dalam artikel diperoleh dari hasil observasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur atau path analysis. Variabel endogen dalam artikel adalah pergeseran penggunaan bahasa Jawa . Variabel multibahasa keluarga sebagai variabel moderat. Adapun variabel sekolah, status sosial ekonomi keluarga, dan migrasi sebagai variabel eksogen (independent). Hasil penelitian menunjukkan (1) sekolah, status sosial ekonomi, migrasi, dan multibahasa keluarga memiliki pengaruh langsung yang berarti terhadap pergeseran penggunaan bahasa Jawa; (2) ada pengaruh tidak langsung yang berarti dari sekolah, status sosial ekonomi, migrasi, dan multi bahasa keluarga terhadap pergeseran penggunaan bahasa Jawa; (3) sekolah, status sosial ekonomi, migrasi, dan multibahasa keluarga memiliki pengaruh total yang berarti terhadap pergeseran penggunaan bahasa Jawa.Kata kunci: bahasa Jawa, bahasa daerah, pergeseran bahasa This article will reveal factors that influence the decline in the use of Javanese language among Kindergarten and Play Group students in Beduri Village, Ponorogo District, Ponorogo Regency. The data in the article were obtained from observations which were then analyzed using path analysis. An endogenous variable in the article is a shift in the use of Javanese. Family multilingual variables as moderate variables. Meanwhile, the school, family socioeconomic status, and migration variables as exogenous (independent) variables. The results show that (1) school, socioeconomic status, migration, and family multilingual have a significant direct effect on the shift  of Javanese language use; (2) there is a significant indirect effect from school, socioeconomic status, migration, and multi-language family on the shift of  Javanese language use; (3) school, socioeconomic status, migration, and family multilingual have a significant total influence on the shift of Javanese language use.Keywords: Javanese, local language, language shift 
WORKSHOP UMKM: PEMASARAN BERBASIS LITERASI DIGITAL Ratri Harida; Cutiana Windri Astuti; Rifa Suci Wulandari; Rizki Mustikasari; lusy novitasari
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v5i1.2908

Abstract

The Digital Literacy-Based Marketing Workshop for UMKM entrepreneurs in Pomahan Village, Pulung District, Ponorogo Regency, East Java Province is a means to practice photo and video editing skills, and use persuasive language to increase consumer’s interest for UMKM businesses. This activity aimed to make the wider and larger UMKM marketing of the village in the following year. The method of implementing this activity was participatory. The form of activity was counseling and mentoring which was divided into four sessions. The first session was counseling on the benefits of digital marketing for UMKM which included the benefits of digital marketing for UMKM. In the second session, counseling was given regarding the benefits of using persuasive language in marketing to increase the effectiveness and efficiency of UMKM products online marketing. The third session was explanation on the importance of photo and video editing in social media marketing. The fourth session was the practice and mentoring of the use of persuasive language and photo and video editing in social media marketing through Canva and Kinemaster applications. All the sessions provided understanding and experiences for tbe participants to optimize the use of persuasive language and visual elements to increase the effectiveness and efficiency of product marketing. At the end of the activity, the participants gave positive response and actively participated in all the sessions.
Workshop “Short Story Writing on Family and Friend Theme” untuk Mengurangi Kecemasan Menulis Berbahasa Asing Ratri Harida; Rizki Mustikasari; Siti Munifah; Fitriana Kartikasari
Abdimas Universal Vol. 6 No. 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v6i1.409

Abstract

EFL learners’ anxiety occurs due to lack of experience and confidence in using the language. Writing short stories can be a medium for conveying moral message, or life values ​​to readers. Steps for writing a short story based on the creative writing process in the Jabrohim Workshop/service training related to knowledge and skills regarding writing short stories in English for students at Madiun Recency attended by 23 students. The workshop "Short Story Writing on Family and Friend Theme for Students throughout the Madiun Regency was held at Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo in three sessions: material presentation, demonstration, and a clinical session on short story creation. Based on the results of the Post-Questionnaire given at the end of the workshop, most participants (84%) stated that this training helped increase their confidence in using English to write about family and friends. This workshop was also considered quite helpful (51%) in reducing anxiety on writing short stories in English. In terms of student performance, 76% of participants rated the performance of the presenters as good, 24% rated it as good, and only 2% said it was not good. 82% of participants also agreed to further training regarding writing short stories in English with different themes.