Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mercury releasing from amalgam with disinfectan solution Diansari, Viona; Herda, Ellyza
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 20, No 3 (2008): November
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.349 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol20no3.14127

Abstract

Amalgam is widely used for posterior restoration because of its strength compare to the other restorative materials. However, the mercury released in amalgam still becomes a controversy and its harmfull effects to human. Researches show that the mercury released occurs when mercury ion is dissolved in acid or oxidizing solutions. In dentistry, a disinfectant that is used for sterilizing instruments, such as hand instrument and handpiece previously used during the replacement process of amalgam restoration can make mercury dissolving from amalgam residue in the instruments. The number of mercury ion dissolving in disinfectant solution depends on disinfectants pH, concentration, contact time, redox potential, and Sn content in amalgam matrix phase Ag-Hg. The process of mercury released from amalgam to disinfectant solutions is caused by the ability of disinfectant in oxidizing mercury metal (elemental) to become the dissolvable mercury ion. Therefore, dentists and clinicians should be carefully certain procedures of disinfectant waste disposal that contain mercury ion, in order to avoid toxic contamination of mercury ion that can be dangerous to the environment.
Pengaruh Kesadahan Air Sebagai Media Perendaman Terhadap Pelepasan Monomer Sisa Resin Akrilik Heat Diansari, Viona; Rahmayani, Liana; Rahim, Ariefa Thaulia
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10417

Abstract

Resin akrilik heat cured merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk basis gigi tiruan, tetapi resin jenis ini memiliki kelemahan yaitu mengandung monomer sisa. Kandungan monomer sisa yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan hipersensitivitas terhadap jaringan rongga mulut. Perendaman basis resin akrilik dalam air merupakan cara efektif untuk meminimalkan jumlah monomer sisa pada resin akrilik, namun kualitas air yang digunakan perlu diperhatikan mengingat terdapat berbagai jenis kesadahan air. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral sehingga diduga dapat mempengaruhi jumlah pelepasan monomer sisa resin akrilik heat cured. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kesadahan air sebagai media perendaman terhadap pelepasan monomer sisa resin akrilik heat cured. Spesimen dalam penelitian ini berbentuk disk dengan diameter 50 1 mm dan ketebalan 2 0,5 mm. Spesimen sebanyak 30 dibagi dalam 3 kelompok yaitu 10 spesimen untuk perendaman dalam air sangat sadah, 10 spesimen untuk perendaman dalam air moderat sadah dan 10 spesimen untuk perendaman dalam aquades. Penelitian dilakukan dengan menentukan kurva kalibrasi monomer sisa di dalam air sangat sadah, air moderat sadah dan aquades. Selanjutnya spesimen tiap kelompok direndam dalam media perendaman selama 24 jam dan diukur jumlah monomer sisa yang terlepas menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Oneway ANOVA. Hasil analisis menunjukkan terdapat pelepasan jumlah monomer sisa yang tidak bermakna setelah direndam dalam air sangat sadah, air moderat sadah dan aquades (p0,05). Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh kesadahan air sebagai media perendaman terhadap pelepasan monomer sisa resin akrilik heat cured yang tidak bermakna.
Pengaruh Minuman Kopi Luwak Terhadap Perubahan Warna Resin Komposit Nanohibrid Diansari, Viona; Ningsih, Diana Setya; Arbie, Teuku Alfian
Cakradonya Dental Journal Vol 7, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v7i1.10443

Abstract

Resin komposit memiliki sifat yang dapat menyerap air sehingga dapat menyebabkan perubahan warna. Pemaparan minuman kopi yang lama dan berlanjut dapat mempengaruhi stabilitas warna pada resin makrofiller, mikrofiller, hibrid, nanofiller, minifiller, dan nanohibrid. Resin komposit jenis terbaru dan sering digunakan saat ini, yaitu resin komposit nanohibrid, resin komposit jenis ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan resin komposit jenis lain; seperti kekuatan dan ketahanan terhadap perubahan warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan warna pada resin komposit nanohibrid antara sebelum dan setelah perendaman dalam minuman kopi luwak selama 5 hari. Penelitian ini menggunakan 10 spesimen resin komposit nanohibrid yang direndam dalam 5 ml minuman kopi luwak dan setiap harinya diganti. Perubahan warna setelah perendaman diukur menggunakan shade guide. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji statistik nonparametrik Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji nonparametrik Wilcoxon menunjukkan terjadi perubahan warna resin komposit nanohibrid yang signifikan (p0,05) antara sebelum dan sesudah perendaman dalam minuman kopi luwak. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh minuman kopi luwak terhadap perubahan warna resin komposit nanohibrid.
Studi Pelepasan Monomer Sisa Dari Resin Akrilik Heat Cured Setelah Perendaman Dalam Akuades Diansari, Viona; Fitriyani, Sri; Haridhi, Fazliyanda Maria
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10466

Abstract

Resin akrilik heat cured merupakan campuran monomer metil metakrilat dan polimer polimetil metakrilat yang dipolimerisasi dengan cara pemanasan. Proses polimerisasi tidak sempurna dan menghasilkan monomer sisa. Kandungan monomer sisa yang tinggi dapat menyebabkan iritasi atau alergi terhadap jaringan rongga mulut. Pengurangan jumlah monomer sisa dapat dilakukan dengan perendaman resin akrilik heat cured dalam akuades. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi perendaman resin akrilik heat cured dalam akuades terhadap pelepasan monomer sisa. Penelitian ini menggunakan resin akrilik QC-20 berbentuk disk (ukuran d = 50 mm, t = 3 mm) sebanyak 10 spesimen direndam dalam akuades dengan durasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 hari pada suhu 37C. Perendaman setiap 24 jam dilakukan pergantian akuades (tiap perlakuan menggunakanspesimen yang sama). Pengukuran jumlah monomer sisa dilakukan setiap 24 jam menggunakan alat Spektrofotometer UV-VIS. Perhitungan jumlah monomer sisa dalam bentuk konsentrasi menggunakan persamaan garis lurus y = 9.2543x - 0.0027. Persamaan garis lurus didapat dari kurva absorban dan konsentrasi larutan standar metil metakrilat 0.1%, 0.075%, 0.050%, 0.025%, dan 0.010%. Analisis statistik data hasil penelitian dilakukan dengan uji Friedman dan uji lanjut Wilcoxon (p0.05). Hasil uji Friedman menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p=0.000) antara durasi perendaman terhadap jumlah monomer sisa. Hasil uji lanjut Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada perendaman resin akrilik selama 24 jam (hari ke-1) dibandingkan dengan hari berikutnya (perendaman hari ke-1 melepaskan monomer sisa dengan jumlah tertinggi). Perendaman antara hari ke-6, 7, dan 8 terdapat perbedaan yang tidak bermakna (uji Wilcoxon p0.05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh durasi perendaman resin akrilik heat cured dalam akuades terhadap pelepasan jumlah monomer sisa.
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS ORGANIK DARI LIMBAH KULIT KOPI DI DESA ALUR GADING KECAMATAN PINTU RIME GAYO KABUPATEN BENER MERIAH Diansari, Viona; Muzaifa, Murna
JURNAL PENGABDIAN MAHAKARYA MASYARAKAT INDONESIA Vol 2, No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MAHAKARYA MASYARAKAT INDONESIA
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pemasi.v1i1.35778

Abstract

Kabupaten Bener Meriah yang terletak di Provinsi Aceh, merupakan salah satu sentra produksi kopi arabika di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Bener Meriah luas perkebunan kopi arabika mencapai 48,95 Ha, diantaranya 8,59 Ha terdapat di Kecamatan Pintu Rime Gayo. Produksi kopi yang melimpah dan meningkat setiap tahunnya berdampak pada limbah pertanian yang dihasilkan yaitu berupa kulit kopi dari hasil pengolahan biji kopi. Selama ini masyarakat belum mengoptimalkan pemanfaatanlimbah kulit kopi tersebut sehingga menumpuk menjadi sampah ataupun dibakar. Hal ini menunjukkan masyarakat belum sepenuhnya memahami bahwa kulit kopi dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai guna (bernilai ekonomis). Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Alur Gading yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan kulit kopi menjadi pupuk kompos organik. Kegiatan ini melibatkan tim pengabdi sebagai penangung jawab dan pelaksana kegiatan, masyarakat Desa Arul Gading sebagai mitra dan penerima manfaat, serta mahasiswa KKN asal Universitas Syiah Kuala yang membantu pelaksananaan kegiatan pengabdian. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu penyusunan angket kuisioner dan petunjuk singkat pembuatan kompos organik, sosialisasi/ penyuluhan pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi pupuk kompos, pelatihan pembuatan pupuk kompos dan evaluasi pengetahuan mitra melalui survey (pengisian kuisioner). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra telah mampu membuat pupuk kompos organik, tingkat pengetahuan masyarakat tentang pupuk kompos dari limbah kulit kopi sebelum dilakukan kegiatan adalah 86,4 % (kategori baik) meningkat menjadi sangat baik 98,5% (sangat baik) setelah dilakukan kegiatan. Perlu dilakukan pendampingan lanjutan dalam aplikasi pupuk kompos untuk tanaman hortikultura mitra.