Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Model Learning Cycle 7E terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan di SMP NEGERI 1 Balongan Indramayu Anilia Ratnasari; Risti Maulidah
Mangifera Edu Vol 3 No 1 (2018): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.409 KB) | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v3i1.8

Abstract

Generic science skills of students are still rarely measured by teachers and learning models Learning Cycle 7E was still rarely applied by teachers as a model of learning in schools, then conducted research with the aim to determine the effect of learning cycle model 7E on generic skills science students on environmental pollution material in SMP Negeri 1 Balongan Indramayu. This research was a quantitative research using True-Experimental Design design with Posttest-Only Control Group design. The population in this study is the entire class VII SMP Negeri 1 Balongan indramayu consisting of 11 classes with a total of 352 students. Sampling technique using Probability Sampling technique Cluster Random Sampling type obtained grade VII H as experimental group and grade VII A as control group. Instrument in this research in the form of test of skill of generic science skill student which amounted to 5 problem. Based on the research result, it was found that the average in the experimental class is 74 and the control class is 63,75. With a significant level (α) = 0.05 and degrees of freedom (db) 62 obtained tcount = 28.29 and ttable = 2,000. Because tcount> ttable, then reject Ho. This means that the 7E learning cycle model influences the generic skills of students' science on environmental pollution material in SMP Negeri 1 Balongan Indramayu.
Peer Assessment untuk menilai Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa melalui Optimalisasi Kelompok Presentasi Mikrobiologi Anilia Ratnasari
Mangifera Edu Vol 2 No 2 (2018): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.312 KB) | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v2i2.30

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh keterampilan komunikasi interpersonal mahasiswa calon guru biologi menggunakan lembar peer assessment melalui optimalisasi kelompok presentasi mikrobiologi. Subjek penelitian adalah 24 orang mahasiswa program studi pendidikan biologi semester 3 tahun akademik 2017/2018 yang mengontrak mata kuliah mikrobiologi. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian peer asesmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kelompok presentasi 3 (85%), 7 (88,3%), dan 8 (90%) dengan kategori sangat baik. Rerata persentase peer assessment untuk ciri atau indikator kemampuan komunikasi interpersonal yang meliputi: (1) Keterbukaan aspek yang dinilainya kemampuan menyajikan materi presentasi dengan lengkap, jelas, dan kreatif menggunakan media power point sebesar 91,7% (sangat baik); (2) Empati aspek yang dinilainya kemampuan menggunakan gaya bahasa tubuh pada saat presentasi sehingga terjadi interaksi antara penyaji dan audience sebesar 91,7% (sangat baik); (3) Dukungan aspek yang dinilainya kemampuan berkolaboratif dengan kelompok presentasi dalam menjawab pertanyaan dari audience sebesar 91,7% (Sangat baik); (4) Kepositifan aspek yang dinilainya Kemampuan menyampaikan materi presentasi dengan intonansi dan dimensi yang baik sehingga menarik perhatian audience sebesar 91,7% (Sangat baik); (5) Kesamaan aspek yang dinilainya Kemampuan sebagai tutor sebaya memberikan penjelasan materi presentasi sehingga menjadi mudah diterima dan dipahami audience (teman sejawat) sebesar 83,3% (baik). Jadi kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa calon guru biologi melalui optimalisasi kelompok presentasi mikrobiologi dapat menilai secara baik menggunakan lembar peer assessment.
DAYA TERIMA PRODUK OLAHAN REMPEYEK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) SEBAGAI SNACK HERBAL MASYARAKAT LOKAL Anilia Ratnasari
Gema Wiralodra Vol. 10 No. 1 (2019): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v10i1.7

Abstract

The amount of food or snacks that contain preservatives or chemicals consumed by the community, therefore, requires innovation and creation in food or herbal snacks made from local raw materials as consumption of the local community. This study aims to determine the acceptability of processed leaves of kersen leaves as a herbal snack for the local community. The method used was Randomized Block Design (RBD) with three samples A (young cherry leaf chips), B (medium cherry leaf chpis), and C (old cherry leaf chips) repeated 3 times. The instruments used were organoleptic test or sensory evaluation, by means of a value-differentiation test and hedonic scale test, with parameters of the quality of crispness, taste, color, and preference. The panel used by 35 untrained panelists namely the public and students as invited guests at the exhibition of products field lecture in Cikedung Indramayu West Java District. From the results of the power test, the kersen leaf chips which has the best percentage is medium-sized kersen leaf processed products with a crisp quality level of 51.42%, flavor (not bitter) 37, 14%, color (slightly brownish) 37.14%, and preference (somewhat like) 45.71%. Therefore, it is necessary to diversify food or snacks especially those that have nutritional value, are easy, economical, made from local resources, and can be used as entrepreneurial opportunities for the community.
PEER ASESMEN MAHASISWA JURUSAN NON EKSAKTA PADA PEMBELAJARAN IAD MELALUI INTEGRATED APPROACH DENGAN PRESENTASI Anilia Ratnasari
Gema Wiralodra Vol. 9 No. 1 (2018): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v9i1.57

Abstract

Penelitian ini tentang peer asesmen mahasiswa jurusan non eksakta sebagai penilaian hasil belajar ilmu kealaman dasar (IAD) melalui integrateg approach dengan presentasi.Menggunakan metode penelitian eksperimen tidak murni atau quasi eksperiman, dengandesain penelitian yang digunakan adalah one shot case study yaitu dengan menggunakan sampel dengan satu kelas eksperimen. Penelitian ini dilakukan di jurusan manajemen (non eksakta) FE Universitas Wiralodra pada mahasiswa yang mengotrak mata kuliah IAD semester genap 2014/2015, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 36 orang. Peer asesmen, integrated approach dengan presentasi di terapkan dalam perkuliahan ilmu kealaman dasar (IAD). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar peer asesmen yang diberikan pada kelompok penilai untuk menilai setiap kelompok mahasiswa yang melakukan presentasi dipadukan melalui integrated approach sebagai strategi dalam penyampaian materi ilmu kealaman dasar (IAD).Kelompok 1 mendapatkan rata-rata nilai peer asesmen paling tinggi yaitu sebesar 83, dan kelompok kelompok 5 mendapatkan rata-rata nilai peer asesmen paling rendah yaitu sebesar 68. Aspek ke-1 dan ke-4 mendapatkan rata-rata nilai peer asesmen yang sama dan paling tinggi yaitu sebesar 78. Aspek ke-2, mendapatkan rata-rata nilai peer asesmen paling rendah yaitu sebesar 70. Keyword: , , .
UJI EFEKTIVITAS SERBUK BIJI DUWET (SYZIGIUMCUMINI) SEBAGAI OBAT ALTERNATIF LUKA DIABETES MELLITUS Lissa Lissa; Anilia Ratnasari; Lesy Luzyawati
Gema Wiralodra Vol. 9 No. 1 (2018): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v9i1.60

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman duwet (Syzigium cumin) berdampak pada minimnya penggunaan tanaman. Sebenarnya tanaman duwet memiliki kandungan fitomyelin glukosida dalam biji sebagai alternatif penyembuhan ulkus diabetes (bisul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk biji duwet pada penyembuhan luka pada penderita diabetes mellitus. Uji keefektifan serbuk biji duwet dilakukan pada tikus jantan (Mus Muscullus) yang telah diinduksi alloksan 30 mg/kg dan setelah induksi memiliki kadar glukosa darah> 120mg/dl. Luka dibuat di kulit dorsal dengan cara memotongnya, sayatan berbentuk luka dengan panjang 1 cm dan lebar 0,3 mm. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain true eksperimental, menggunakan rancangan posttest only control group design, pengujian dilakukan hanya setelah selesainya perlakuan. Pengujian keefektifan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok eksperimen dengan perlakuan biji bubuk duwet dan kelompok kontrol positif dengan pemberian Povidone Iodine. Pengamatan penyembuhan luka dilakukan setiap hari bersamaan dengan penggantian alas kandang tikus dan memberi makan tikus. Pengamatan luka meliputi ukuran dan warna luka di sekitar luka. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk biji duwet efektif dalam penyembuhan luka diabetes. Penyembuhan luka pada kelompok eksperimen (diberikan serbuk biji duwet) lebih cepat dibandingkan dengan kontrol negatif, namun tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (diberikan povidone iodine).
Pemenuhan Nutrisi dan Obat Alami Suku Dayak Losarang Melalui Pengolahan Infused Water Anilia Ratnasari; Idah Hamidah; Nursubkhi Nursubkhi
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.847 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v2i2.26

Abstract

Infused water mulai dikenal dan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat karea bahan bakunya alamiah, murah dan sangat berlimpah serta tidak merusak lingkungan. Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada suku dayak Losarang beberapa hal yang menjadi permasalahan, yaitu: 1). Kuatnya pengaruh ajaran kepercayaan Ngaji Rasa atau kembali ke alam yang menjadi aturan mereka dalam kehidupan sehari-hari seperti makan dan minum, 2). Pemahaman tentang kesehatan dari kebutuhan nutisi tubuh dan pengobatan alami masih sangat rendah, 3). Belum ada sosialisasi tentang alternatif pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengobatan dengan nilai-nilai alamiah, 4). Belum ada keterampilan dalam pengolahan infused water berbahan baku resep buah, sayur, dan rempah. Oleh sebab itu perlu diadakan kegiatan tim pengabdian masyarakat sebagai solusi pemenuhuan nutisi dan obat alami suku dayak Losarang melaui pengolahan infused water bahan baku resep buah, sayur, dan rempah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah penyuluhan dengan metode sosialisasi dan diskusi interaktif, serta pelatihan pengolahan infused water berbahan baku resep buah, sayur, dan rempah. Berdasarkan gambaran pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh tim terdapat beberapa komponen yang dihasilkan diantaranya; 1). Adanya kesadaran suku Losarang tentang pemenuhan nutrisi dan pengobatan sesuai dengan nilai-nilai alamiah, 2). Meningkatnya pengetahuan suku dayak Loarang tehadap manfaat infused water berbahan baku resep buah, sayur, dan rempah, 3). Terciptanya keterampilan suku dayak Losarang dalam pengolahan infused water berbahan baku resep buah, sayur, dan rempah sebagai pemenuhan nutrisi dan obat alami.
Analisis Kategori Literasi Sains pada Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Idah Hamidah; Anilia Ratnasari; Jojo Suparjo
KULIDAWA Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/kd.v2i2.3094

Abstract

Rendahnya kemampuan literasi sains siswa di Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya yaitu bahan ajar, karena sumber utama pembelajaran siswa di Indonesia masih menggunakan bahan ajar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi mengenai ruang lingkup literasi sains yang mencakup pengetahuan sains, penyelidikan hakikat sains, sains sebagai cara untuk berpikir dan interaksi sains, teknologi dan masyarakat pada bahan ajar yang digunakan di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari kategori dalam setiap bab yang diteliti dari bab 1 dan bab 2. Bab 1 memiliki kandungan literasi sains yang lebih tinggi daripada bab 2 dengan presentasi perbandingan pada kategori pengetahuan sains sebesar 15,33% pada bab 1, dan 12,66% pada bab 2, kategori sains sebagai cara untuk menyelidiki sebesar 21,32% pada bab 1 dan 18,66% pada bab 2, kategori sains sebagai cara untuk berpikir yaitu sebesar 16,66% pada bab 1, dan 14,66% jumlah kemunculan presentase pada bab 2. Kategori interaksi sains, teknologi dan masyarakat sebesar 2,66% pada bab 1 maupun bab 2. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan kategori literasi sains yang muncul pada masing-masing bab memiliki jumlah dan  presentase  yang beragam.Kata Kunci: Literasi Sains, Bahan Ajar, Kurikulum 2013
Validation Of Learning Aids Protein Synthesis Made From Plastic Waste Idah Hamidah; Anilia Ratnasari; Nur Subkhi
Jurnal Report of Biological Education Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/rebion.v1i2.988

Abstract

Background: Learning aids have an important role for teachers and students because they can help students to understand a concept easier, help teachers in the teaching and learning process, motivate students to study harder, and help students to learn more actively. In this instantaneous era, people want something more practical, for example buying drinks with plastic containers (both plastic cups and mineral drink plastic bottles), which causes more plastic waste and has a negative impact on living things and the environment. The objectives of this research was to describe the quality (validation) of learning media for protein synthesis props made from plastic waste as raw material. Method: This study uses a research development (R&D) method. The sample of the research were two experts (validators), namely: 1) biological material expert, and 2) media and teaching expert. The sampling technique used purposive sampling technique. The data collection technique used a questionnaire sheet containing validation of material relevance and validation of media designs. Result: In general, the results of the validation of learning media for protein synthesis props made from plastic waste are at a very valid level, namely the relevance of the material gets 99.66% in the very valid category and the assessment of media design gets 97.5% with a very valid category. Conclusion: This shows that the learning media for protein synthesis teaching aids made from plastic waste is suitable for use in SMA / MA levels.
KEMAMPUAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Anilia Ratnasari; Risti Maulidah
JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 4, No 1 (2019): April 2019
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.033 KB) | DOI: 10.31932/jpbio.v4i1.396

Abstract

Keterampilan generik sains siswa masih jarang diukur oleh guru dan model pembelajaran Learning Cycle 7E masih jarang diterapkan oleh guru sebagai model pembelajaran di sekolah, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model learning cycle 7E terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu. Penelitiian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain True-Experimental Design dengan rancangan Posttest-Only Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 1 Balongan indramayu yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah keseluruhan 352 siswa. Teknik sampling menggunakan teknik Probability Sampling jenis Cluster Random Sampling diperoleh kelas VII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes uraian keterampilan generik sains siswa yang berjumlah 5 soal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 74 dan pada kelas kontrol yaitu 63,75. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan (db) 62 diperoleh thitung = 28,29 dan ttabel = 2,000. Karena thitung > ttabel, maka tolak Ho. Hal ini berarti model learning cycle 7E berpengaruh terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu.
Analisis Kategori Literasi Sains pada Buku Siswa IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Kurikulum 2013 Idah Hamidah; Anilia Ratnasari; Surinah Surinah
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 1, No 3 (2020): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v1i3.21

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat literasi sains pada buku siswa SMP/MTs kelas VIII semester 1 pada kurikulum 2013 yang meliputi Sains sebagai batang tubuh, sains sebagai cara berfikir, sains sebagai cara menyelidiki dan Interaksi sains, teknologi dan masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif untuk memahami literasi sains dengan metode analisis isi, Penelitian ini akan menggunakan teknik purposive sampling pada buku IPA yang digunakan dikabupaten Indramayu, penentuan bab yang akan dianalisis pada buku menggunakan teknik random. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa tingkat literasi ilmiah buku siswa IPA SMP/MTs kelas VIII yang digunakan di Kabupaten Indramayu cukup baik sesuai dengan kriteria penilaian. Dimensi literasi sains yang banyak muncul pada buku teks pelajaran IPA yang dianalisis adalah sains sebagai batang tubuh pengetahuan, diikuti sains sebagai jalan investigasi, sains sebagai jalan berpikir dan sains dan interaksinya dengan teknologi dan masyarakat.