Elih Sutisna Yanto
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN MINUMAN HERBAL DARI LIDAH BUAYA (Aloe vera), LEMON (Citrus limon L) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) UNTUK PENCAHAR ALAMI Panji Novananda; Elih Sutisna Yanto; Reti Puji Handayani
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2022): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v6i2.173

Abstract

Latar Belakang: Konstipasi atau sembelit merupakan suatu gangguan proses defekasi yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi defekasi kurang dari tiga kali per minggu dengan konsistensi feces yang keras dan disertai rasa tidak enak di dalam pencernaan. Diketahui lidah buaya memiliki efek pencahar (laksatif) karena mengandung 1,8 dihidroksiantrasen glukosida, aloin A dan B (barbaloin) sehingga muncul inovasi untuk memberikan alternatif minuman fungsional yang praktis dan mudah dikonsumsi setiap saat sebagai pencahar alami yang terbuat dari lidah buaya, lemon dan kayu manis. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembuatan minuman herbal dengan memanfaatkan lidah buaya untuk pencahar serta lemon dan kayu manis sebagai bahan tambahan, selanjutnya untuk mengetahui kestabilan sediaan minuman herbal dari hasil uji organoleptik selama 3 minggu pengamatan, dan bagaimana pendapat responden pada uji kesukaan sediaan minuman herbal pencahar alami. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan angket. Sediaan dibuat dengan komposisi masing-masing mengandung lidah buaya 75mL, lemon 5mL dan kayu manis 5 gram serta perbandingan komposisi gula pasir sebanyak 5 gram F1, 7,5 gram F2 dan 10 gram F3.  Hasil: Hasil penelitian menunjukkan secara organoleptik sediaan minuman dengan penyimpanan pada suhu ruangan tidak stabil dengan ditandai adanya perubahan aroma, sementara pada suhu dingin menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan dalam hal warna, aroma, rasa dan tidak menimbulkan tanda tumbuhnya jamur. Pada hasil uji kesukaan ketiga formulasi, diperoleh F1 yang paling disukai dalam penyimpanan di suhu dingin dengan komposisi lidah buaya sebanyak 75 mL, lemon 5 mL, kayu manis 5 gram dan gula pasir 5 gram. Simpulan: Berdasarkan hasil uji organoleptik dan uji kesukaan yang dilakukan pada ketiga formulasi tersebut dapat dikatakan  stabil selama 3 minggu penyimpanan dengan formulasi yang paling disukai adalah F1.
PEMBUATAN PLESTER EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Aregatum conyzoides) DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) UNTUK MENUTUP LUKA Decya Meidi Rahayu; Susi Andriani; Elih Sutisna Yanto
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2022): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v6i2.180

Abstract

Latar Belakang: Luka terbuka adalah kondisi rusaknya jaringan fungsi dan anatomis struktur jaringan eksternal ataupun internal. Jika tidak ditutup, luka akan semakin parah karena infeksi dari mikroorganisme. Plester herbal dari ekstrak daun bandotan dan daun kemangi merupakan sediaan yang cocok untuk menutupi luka selain itu kandungan dari kedua ekstrak tanaman obat tersebut mengandung flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Tujuan Penelitian: Membuat sediaan plester herbal yang mengandung tanaman tradisional dengan stabilitas terbaik yang aman digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu pengobatan untuk menutup luka Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan (action research) dan menggunakan konsep Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).  Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021. Hasil: pembuatan sediaan plester dari ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi. Dibuat 3 formula dengan jumlah ekstrak daun kemangi yang berbeda. Formula dibuat dengan perbandingan ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi dimana Formula I(1:1) formula II (1:2) formula III (1:3). Menghasilkan sediaan plester yang baik sesuai dengan ketentuan dan standar yang ada dimana formula 3 menunjukkan visual terbaik, dengan pH kurang dari 5 dan keseragaman bobot dengan standar deviasi kurang dari 5% Simpulan. Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia lalu pembuatan ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi hingga ke pembuatan sediaan plester Hasil uji organoleptik menghasilkan formula III sebagai visual terbaik. Uji pH membuktikan bahwa ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi terbukti aman untuk kulit dengan pH 5. Serta hasil keseragaman bobot yang mengatakan bahwa masing-masing formula memiliki presentasi keseragaman bobot yang sesuai dengan standar dimana prosentase CV (standar deviasi) kurang dari 5%, formula I ;3,01 %, formula II ;1,06%, formula III; 0,7%.