Susi Andriani
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBUATAN TEH CELUP HERBAL YANG MENGANDUNG DAUN MURBEI (Morus alba L Folium) UNTUK PEMELIHARAAN GULA DARAH DENGAN PENAMBAHAN RIMPANG KENCUR (Kaempferia Galanga L Rhizoma) SEBAGAI PENAMBAH AROMA Risma Nur Fatimah; Susi Andriani; Dewi Ratnasari
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 1 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.973 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i1.144

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit kronis, yang dapat menimbulkan berbagai perubahan gangguan baik fisik maupun psikologis. Dampak penyakit DM secara fisik diantaranya seperti pasien akan mudah kelelahan, dampak psikologis yang ditimbulkan pasien akan mengalami gelisah, stres bahkan depresi. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk membuat teh celup herbal  yang mengandung daun murbei (Morus alba L Folium) untuk pemeliharaan gula darah  dan rimpang kencur (Kaempferia  galanga L Rhizoma) sebagai penambah aroma yang mudah dan praktis untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Metode: Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan (Action Research). Menggunakan instrument penelitian berupa uji organoleptik dan uji derajat keasaman (pH). Sediaan dibuat dengan perbandingan komposisi daun murbei pada masing-masing sediaan sebanyak 3,045 gr, sedangkan variasi rimpang kencur sebanyak 1,76 gr pada formula 1, 1,52 gr pada formula 2, dan 3,045 gr pada formula 3. Hasil: Hasil penelitian menunjukan hasil susut pengeringan serbuk daun murbei sebanyak 2,4 % dan rimpang kencur sebanyak 5,4 %. Formula terbaik adalah formula 2 dengan komposisi daun murbei sebanyak 3,045 gr dan rimpang kencur sebanyak 1,52 gr. Formula tersebut menunjukan aroma khas kencur tidak terlalu pekat dan rasa teh sedikit asam dan ketika diseduh tidak menghasilkan endapan. Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Formula yang stabil juga ditunjukan oleh formula 2 dengan pH sediaan stabil pada hari ke 9 dan hari ke 21 ketika proses uji derajat keasaman (pH) dengan pH sebesar 6,5
PEMBUATAN OBAT KUMUR ALAMI DARI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DAN EKSTRAK BUAH TOMAT (Lycopersion esculentum MILL) UNTUK PEMELIHARAAN GIGI Rosidah Rosidah; Risa Kota Putra; Susi Andriani
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 5 No 2 (2021): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.536 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v5i2.160

Abstract

Latar belakang: Obat kumur merupakan sediaan berupa larutan, umumnya pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan, dimaksud untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan obat kumur dari bahan alami yang stabil berdasarkan uji organoleptik selama 3 (minggu). Metode: penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action reseach), yang meliputi perencanaan, pengambilan tindakan (pelaksanaan), pengamatan dan refleksi atau evaluasi atas tindakan. Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia lalu pembuatan ekstrak daun jarak pagar dan ekstrak buah tomat hingga ke pembuatan sediaan obat kumur, dibuat formula dengan jumlah ekstrak daun jarak pagar dan ekstrak buah tomat yang berbeda. Hasil Penelitian. Didapatkan formula sediaan dengan ekstrak daun jarak pagar 6,5 gram dan ekstrak buah tomat 4 gram. Simpulan: simpulan dari sediaan obat kumur yang diuji hanya dapat bertahan dengan stabil  selama 1  (satu) minggu.
PEMBUATAN FOOT SPRAY YANG MENGANDUNG BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SEBAGAI ANTIBAKTERI Intan Rusaria Gustin Wulandari; Susi Andriani; Jenta Puspariki
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2022): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v6i2.179

Abstract

Latar belakang: Kaki yang tertutup sepatu dalam waktu yang cukup lama dapat membuat kaki lembab dan bau. Foot Spray didesain untuk dapat digunakan sebagai pembersih kaki yang ideal untuk membunuh bakteri penyebab bau kaki karena penggunaan zat aktif rempah-rempah yaitu biji papaya dan kayu manis. Tujuan: Mengetahui cara pembuatan foot spray yang mengandung kombinasi biji papaya dan kayu manis dan menguji stabilitas fisik secara organoleptik dan uji PH selama 21 hari. Metode: Metode penelitian tindakan yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi meliputi pembuatan simplisia dan ekstrak biji pepaya dan kayu manis dengan 3 formula dengan perbedaan konsentrasi gliserin yang terkandung pada FI (0,5gr), FII (1,0gr) dan FIII (1,5gr) kemudian diamati organoleptik dan ph untuk mengetahui formula yang paling baik. Hasil: Ketiga formula sediaan sampai hari ke 12 masih memiliki aroma wangi khas dan kuat, namun setelah hari ke 12 pada ketiga formula tersebut wangi khas tidak sekuat sebelumnya atau melemah. Warna sediaan pada FI dan FII memiliki perubahan dengan memudar nya warna di hari ke 18 dan pada F III warna sediaan memudar di hari ke 21. Bentuk sediaan berubah di hari ke 9 untuk F I, di hari ke 12 untuk F II, dan hari ke 21 untuk F III. Hasil uji PH sediaan foot spray ini 5,7 untuk FI, 5,6 untuk FII, dan 5,5 untuk FIII. Simpulan: Formula paling baik sediaan foot spray ini adalah pada formula III setelah dilakukan hasil pengamatan organoleptik dan uji PH selama 3 minggu.
PEMBUATAN PLESTER EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Aregatum conyzoides) DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) UNTUK MENUTUP LUKA Decya Meidi Rahayu; Susi Andriani; Elih Sutisna Yanto
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol 6 No 2 (2022): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v6i2.180

Abstract

Latar Belakang: Luka terbuka adalah kondisi rusaknya jaringan fungsi dan anatomis struktur jaringan eksternal ataupun internal. Jika tidak ditutup, luka akan semakin parah karena infeksi dari mikroorganisme. Plester herbal dari ekstrak daun bandotan dan daun kemangi merupakan sediaan yang cocok untuk menutupi luka selain itu kandungan dari kedua ekstrak tanaman obat tersebut mengandung flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Tujuan Penelitian: Membuat sediaan plester herbal yang mengandung tanaman tradisional dengan stabilitas terbaik yang aman digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu pengobatan untuk menutup luka Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan (action research) dan menggunakan konsep Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).  Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021. Hasil: pembuatan sediaan plester dari ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi. Dibuat 3 formula dengan jumlah ekstrak daun kemangi yang berbeda. Formula dibuat dengan perbandingan ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi dimana Formula I(1:1) formula II (1:2) formula III (1:3). Menghasilkan sediaan plester yang baik sesuai dengan ketentuan dan standar yang ada dimana formula 3 menunjukkan visual terbaik, dengan pH kurang dari 5 dan keseragaman bobot dengan standar deviasi kurang dari 5% Simpulan. Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia lalu pembuatan ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi hingga ke pembuatan sediaan plester Hasil uji organoleptik menghasilkan formula III sebagai visual terbaik. Uji pH membuktikan bahwa ekstrak daun bandotan dan ekstrak daun kemangi terbukti aman untuk kulit dengan pH 5. Serta hasil keseragaman bobot yang mengatakan bahwa masing-masing formula memiliki presentasi keseragaman bobot yang sesuai dengan standar dimana prosentase CV (standar deviasi) kurang dari 5%, formula I ;3,01 %, formula II ;1,06%, formula III; 0,7%.