Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : EVOLUSI : Jurnal Sains dan Manajemen

PENGARUH FREKUENSI PROMOSI MELALUI MEDIA RADIO FM TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK HERBAL Kirso - AMIK BSI Purwokerto; Hidayat Muhammad Nur - AMIK BSI Purwokerto; Nuzul Imam Fadlilah - AMIK BSI Purwokerto
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Evolusi 2017
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/evolusi.v5i2.2844

Abstract

Abstract - Sales promotion is one of the special forms of communication to fulfill the marketing function. The purpose of the study to determine the effect of promotional frequency on the volume and description of sales of herbal products. This study uses the variables divided into two independent variables (X), namely the frequency of promotion and the dependent variable (Y) is the sales volume, while the data for this research through two sources of primary data from FM Radio in the form of radio frequency campaign report 2013 with 2016 and store primary data ie product sales data from 2013 to 2016. Data analysis techniques used using descriptive analysis and inferential statistical analysis using simple linear regression. From result of research known that regression equation Y = 226,062 + 0,104X. The independent variable (product promotion frequency) has a positive effect on sales volume with R value at 0.785 and R Square at 0.617. This means that the influence of the relationship strong because the value of R is in the interval of 0.700 - 0.899 other than that 61.7% variable sales volume will be influenced by independent variables is the frequency of promotion of products with radio. While the rest 38.3% variable sales volume will be influenced by other variables that are not discussed in this study. With the promotion of herbal products stores or companies trying to ensure that products that meet the standards according to the needs and desires of consumers, so that the campaign will be comparable with the resulting turnover. Keywords: Influence, Promotional Frequency, Sales Volume, Herbal Products, Radio. Abstrak - Promosi penjualan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh frekuensi promosi terhadap volume dan gambaran penjualan produk herbal. Penelitian ini menggunakan variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas (X) yaitu frekuensi promosi dan variabel terikat (Y) yaitu volume penjualan, sedangkan data – data untuk penelitian ini melalui dua sumber yaitu data primer dari  Radio FM berupa laporan frekuensi promosi radio tahun 2013 sampai dengan 2016 dan data primer toko yaitu data penjualan produk dari tahun 2013 sampai dengan 2016. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistika inferensial dengan menggunakan regresi linier sederhana. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persamaan regresinya Y = 226,062 + 0,104X. Variabel independent (Frekuensi promosi produk) berpengaruh positif terhadap volume penjualan dengan nilai R di 0,785 dan R Square di 0,617. Artinya pengaruh hubungannya kuat karena nilai R berada di interval 0,700 – 0,899 selain itu 61,7% variabel volume penjualan akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya yaitu frekuensi promosi produk dengan radio. Sedangkan sisanya 38,3 % variabel volume penjualan akan dipengaruhi oleh variabel – variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dengan adanya promosi produk herbal toko atau perusahaan berusaha untuk meyakinkan bahwa produk yang memenuhi  standar sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga promosi yang dilakukan akan sebanding dengan omset yang dihasilkan. Kata Kunci: Pengaruh, Frekuensi promosi, Volume penjualan, Produk herbal, Radio. 
RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA BATIK INDONESIA BERBASIS ANDROID Budi Riyowati; Nuzul Imam Fadlilah
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Evolusi 2019
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.233 KB) | DOI: 10.31294/evolusi.v7i1.5584

Abstract

Abstract -  Batik as one of the Indonesian nation's wealth in the form of art and is a national heritage, makes the Indonesian people have their own characteristics in the international world. Batik was designated as a Humanitarian Heritage for oral culture and non-materialism on October 2, 2009 by UNESCO after claims from neighboring countries namely Malaysia who claimed batik originated and originated from the Malay country. Most of the people, especially the younger generation using batik are considered ancient clothes and some people also assume that batik comes from Java. Even though in Indonesia, every region already has a type of batik with different motifs and characteristics. Similarly, the manufacturing process. In the current era of globalization, many people have difficulty learning the motifs and types of batik. This is due to the influx of western cultural influences and the lack of infrastructure in the process of identifying batik for the current generation. To meet the needs of the media that can provide appropriate information, one of them is the existence of an encyclopedia. One method used in the application design process is by observing the process of making batik directly. In addition to observing, a question and answer session ware also conducted with the speakers, namely batik craftsmen. The purpose of the process of making an application in the form of an encyclopedia about batik is to introduce and provide information about Indonesian batik that is applied to Android-based smartphones.Keywords— Application, Encyclopedia, Batik.Abstrak – Batik sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang berupa karya seni dan merupakan warisan leluhur bangsa, membuat bangsa Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri didunia internasional. Batik ditetapkan sebagai Warisan  Kemanusiaan untuk budaya lisan dn nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009 oleh UNESCO setelah adanya klaim dari negara tetangga yakni Malaysia yang mengaku batik bermula dan berasal dari negeri melayu tersebut.  Kebanyakan dari masyarakat, terutama generasi muda menggunakan batik dianggap sebagai pakaian kuno dan  sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa batik berasal dari daaerah Jawa. Padahal di Indonesia sendiri setiap daerah sudah memiliki jenis batik dengan motif dan ciri khas yang berbeda-beda. Begitu pula dengan proses pembuatannya. Pada era globalisasi saat ini, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan untuk mempelajari motif dan jenis batik. Hal ini dikarenakan masuknya pengaruh budaya barat serta kurangnya sarana prasarana dalam proses pengenaalan batik untuk generasi sekarang. Untuk memenuhi kebutuhan media yang dapat memberikan informasi yang tepat guna, salah satunya dengan adanya ensiklopedia. Salah satu metode yang digunakan dalam proses perancangan aplikasi adalah dengan cara mengamati langsung proses pembuatan batik. Selain mengamati  dilakukan juga tanya jawab dengan narasumber yakni pengrajin batik. Tujuan dari proses pembuatan aplikasi berupa ensiklopedia mengenai batik adalah mengenalkan dan memberikan informasi tentang batik Indonesia yang diterapkan pada smartphone berbasis android.Kata kunci— Aplikasi, Ensiklopedia, Batik.
Aplikasi Pengenalan Alat Musik Tradisional Indonesia Berbasis Android Arief Mukti Hidayat - AMIK BSI Purwokerto; Nuzul Imam Fadlilah - AMIK BSI Purwokerto; Ubaidilah - AMIK BSI Jakarta
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Evolusi 2018
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1772.4 KB) | DOI: 10.31294/evolusi.v6i2.4472

Abstract

Abstract - Indonesian traditional musical instruments are typical musical instruments found in all parts of Indonesia. For this type, there are several types of stringed instruments, wind instruments, musical instruments, stringed instruments, examples of traditional Indonesian musical instruments such as saron, siter, serunai, idiokordo etc. The diversity of traditional musical instruments in Indonesia is so great, but the lack of knowledge about the introduction of traditional musical instruments is a distinct problem for children of the present generation, traditional musical instruments are only held by certain people, studios or organizations. we must adhere or allow only to look at one of the places that provide traditional musical instruments. This is why the Introduction to Indonesian Traditional Musical Instruments was created to help children recognize musical instruments in Indonesia's regions. By collecting data that is used, namely observation and library studies. The introduction to Indonesian traditional musical instruments is done on Android since most Indonesian users use mobile phones equipped with Android operating systems with basic programming languages, easy-to-understand designs that facilitate the use of children . Using this application, users can choose different types of musical instruments and then see descriptions of musical instruments such as images and their use. Keywords: Traditional Musical Instruments, Android, Introductory Applications Abstrak - Alat musik tradisional Indonesia adalah alat musik khas yang terdapat di daerah-daerah seluruh Indonesia. Untuk jenisnya ada beberapa macam antara lain alat musik petik, alat musik tiup, alat musik pukul, alat musik gesek, contoh alat musik tradisional Indonesia seperti saron, siter, serunai, idiokordo dan lain sebagainya. Keragaman dari alat musik tradisional di Indonesia begitu banyak, namun kurangnya pengetahuan akan pengenalan mengenai alat musik tradisional tersebut menjadi masalah tersendiri untuk anak-anak generasi sekarang untuk mempelajarinya, alat musik tradisional hanya dimiliki oleh orang, sanggar atau organisasi tertentu, jadi untuk mempelajari dan berlatih kita harus bergabung atau izin hanya untuk melihat ke salah satu tempat yang menyediakan alat musik tradisional tersebut. Oleh karena itu Aplikasi Pengenalan Alat Musik Tradisional Indonesia di buat untuk membantu anak-anak dalam mengenal alat musik dari daerah-daerah di Indonesia. Dengan pengumpulan data yang di gunakan yaitu Observasi dan Studi Pustaka. Aplikasi Pengenalan Alat Musik Tradisional Indonesia ini dibuat dengan berbasis android karena masyarakat di Indonesia kebanyakan menggunakan ponsel dengan system operasi Android dengan bahasa pemrogram basic, desain yang mudah di pahami menjadikan anak-anak lebih mudah dalam pengoprasiannya. Dalam menggunakan aplikasi ini pengguna dapat memilih berbagai jenis alat musik kemudian melihat deskripsi tentang alat musik tersebut seperti gambar dan penggunaannya. Kata Kunci: Alat Musik Tradisional, Android, Aplikasi Pengenalan
PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN ACCELEROMETER BERBASIS ARDUINO Nuzul Imam Fadlilah - AMIK BSI Purwokerto; Ahmad Arifudin - AMIK BSI Purwokerto
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Evolusi 2018
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.253 KB) | DOI: 10.31294/evolusi.v6i1.3582

Abstract

Abstract - The development of technology in today is very rapid, so encouraging many parties to develop or even create technology that simplify human work, both software (software) and hardware (hardware) is certainly useful for humans. Reported from BMKG data that counted from January to April 2017 has occurred earthquake as much as 2555 times the earthquake in Indonesia and surrounding areas, both small to medium earthquakes. Earthquake detection equipment is something that is needed by residents who are in earthquake-prone areas or not, this is to anticipate the loss of life. That's why the author tries to make the final task about earthquake detection equipment that uses arduino-based 3accelerometer sensor that is currently required by the population. This earthquake detection tool will work automatically in case of earthquake, with the earthquake detector is the best solution to help reduce the number of casualties because this tool can be used in various places such as office buildings or housing. Keywords: Earthquake Detection, Arduino, Accelerometer Abstrak - Perkembangan teknologi pada jaman sekarang sangat pesat sehingga mendorong banyak pihak untuk mengembangkan atau bahkan menciptakan teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) yang tentunya berguna bagi manusia. Dilansir dari data BMKG bahwa terhitung dari Januari sampai April 2017 sudah terjadi gempa bumi sebanyak 2555 kali gempa di indonesia dan sekitarnya, baik gempa yang skala kecil sampai sedang. Alat pendeteksi gempa adalah sesuatu yang diperlukan oleh penduduk yang berada di daerah rawan gempa maupun tidak, hal ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Untuk itulah peneliti mencoba menyusun penelitian mengenai alat pendeteksi gempa yang menggunakan sensor 3accelerometer berbasis arduino yang pada saat ini dibutuhkan oleh penduduk. Alat pendeteksi gempa ini akan bekerja secara otomatis jika terjadi gempa, dengan adanya alat pendeteksi gempa ini merupakan solusi terbaik untuk membantu menekan jumlah korban jiwa karena alat ini bisa digunakan di berbagai tempat seperti bangunan perkantoran atau perumahan. Kata Kunci: Deteksi Gempa, Arduino, Accelerometer
PEMBUATAN GELANG ULTRASONIK UNTUK ALAT BANTU MOBILITAS TUNANETRA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8 Dendi Hernanto - AMIK BSI Purwokerto; Nuzul Imam Fadlilah - AMIK BSI Purwokerto
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Evolusi 2014
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/evolusi.v2i2.3148

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peralatan dengan teknologi canggih telah banyak ditemukan seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Dahulu para penyandang tunanetra sangat sulit  melakukan berbagai aktifitas sehari-sehari dikarenakan keterbatasan penglihatan mereka, sehingga mereka sulit untuk melakukan sesuatu sebagaimana halnya orang normal, misalnya berjalan ke suatu tempat dengan jarak tempuh yang agak jauh ataupun berjalan diruangan menggunakan tongkat yang kurang efisien. Untuk itulah penulis mencoba membuat penelitian mengenai bagai mana cara mebantu seorang tunanetra berjalan tanpa menggunakan tongkat, untuk mengurangi pemakaian tongkat didalam ruangan. Dengan menggunakan sensor ultrasonik dapat membantu seorang tunanetra dalam berjalan untuk mengurangi pemakaian tongkat, dengan mngkaitkan alat berbentuk gelang yang diselipkan dengan sensor ultrasonik. Sehingga seorang tunanetra dapat berjalan di dalam ruangan dengan bebas tanpa menggunakan tongkat untuk mengurangi penggunaan tongkat di dalam ruangan. Kata Kunci: Sensor Ultrasonik, Tunanetra, Mikrokontroler Atmega8.
PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI SEDERHANA SEBAGAI PENUNJANG KENYAMANAN PARKIR TEMPAT WISATA Nuzul Imam Fadlilah
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Evolusi 2013
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.539 KB) | DOI: 10.31294/evolusi.v1i1.637

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah  wisata yang menjadi prioritas utama sebagai tujuan wisata di Indonesia.Kultur budaya dan kreatifitas dari masyarakat Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri. Tempat wisata di Yogyakarta tersebar diseluruh wilayah kabupaten dan kotamadya, baik wisata alam, wisata budaya, wisata modern, dan masih banyak bentuk-bentuk wisata yang dapat ditemui di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknologi informasi sebagai penunjang kemajuan pariwisata sudah menyentuh disetiap sektor wisata di Yogyakarta. Dari sisi promosi/iklan baik obyek wisata, hotel, wisata kuliner,wisata kerajinan bahkan pusat oleh-oleh khas di Yogyakarta dalam menggunakan teknologi website sudah hampir semua memanfaatkan teknologi ini. Khusus diwilayah kotamadya yang masih maengalami kendala dan ketidaknyamanan adalah kurangnya area parkir bagi para wisatawan khususnya wisatawan domestik.Kurangnya area parkir masih belum bisa teratasi, dan ketidaknyamanan wisatawan dalam mencari area parkir sangat membingungkan. Yang juga menjadi kendala adalah tarif parkir yang tidak jelas. Dalam tulisan ini penulis hanya berharap permasalahan tersebut bisa teratasi terutama ada kejelasan biaya parkir sehingga pariwisata di Yogyakarta lebih baik dan tercapai tujuannya menjadi ”Yogyakarta Berhati Nyaman”, bukan hanya nyaman bagi masyarakatnya tetapi nyaman untuk pengunjung wisata di Yogyakarta.Kata Kunci: Pariwisata, Yogyakarta, Area dan Tarif Parkir
Implementasi Algoritma K-Means Untuk Clusterisasi Jumlah Kunjungan Tamu Asing Pada Hotel Berbintang Menurut Provinsi di Indonesia corie mei hellyana; Nuzul Imam Fadlilah
Evolusi : Jurnal Sains dan Manajemen Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Evolusi 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/evolusi.v11i1.15195

Abstract

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata sehingga banyak tamu asing atau wisatawan yang berkunjung ke daerah di Indonesia. Dengan adanya daya tarik wisata, pemerintah berupaya untuk menyediakan fasilitas hotel guna menunjang dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Hotel sendiri merupakan tempat khusus yang disediakan untuk menginap yang dikelola oleh pihak swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelompokkan tamu asing yang menginap di hotel berbintang berdasarkan propinsi mulai tahun 2016 sampai tahun 2021. Perhitungan pengelompokkan menggunakan algoritma K-Means, dimana algoritma K-Means adalah satu jenis metode pengelompokkam non-hierarki dengan membagi data dengan jumlah yang besar besar menjadi cluster/kelompok. Hasil yang didapat dari implementasi algoritma K-Means ini didapatkan 4 propinsi masuk ke dalam kelompok/cluster 0 (jumlah kunjungan tinggi), 6 propinsi masuk ke dalam cluster 1 (jumlah kunjungan sedang) dan 24 propinsi masuk ke dalam cluster 2 (jumlah kunjungan rendah).