Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PERBEDAAN FREKUENSI ENURESIS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN BEHAVIOR MODIFICATION (ALARM ENURESIS) Fitria Primi Astuti; Ida Sofiyanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 9, No 2 (2018): April 2018
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.493 KB) | DOI: 10.33846/sf.v9i2.233

Abstract

Prevalensi enuresis sebesar 15% pada usia 5 tahun, 10% pada usia 7 tahun dan menurun menjadi 5% pada usia 11-12 tahun. Apabila enuresis tidak segera diatasi dan diabaikan dapat mengganggu kepercayaan diri anak dan hubungan sosialnya. Beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi enuresis dengan terapi motivasi, therapy alarm (behavior modification), latihan menahan keluarnya air kencing (bladder therapy training), Terapi melalui makanan, hypnotherapy. Penelitian ini Bertujuan mengetahui perbedaan frekuensi enuresis sebelum dan sesudah pemberian Behavior Modification (Alarm Enuresis) di Kelompok Bermain dan Anak Usia Prasekolah TK Sumurejo Kecamatan Gunung Pati. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan rancangan One Group Pre-test dan Post-test desain, sampel dalam penelitian ini 10 responden. Hasil penelitian ini menunjukan frekuensi enuresis sebelum diberikan Behavior Modivication (Alarm Enuresis) mean Eneuresis malam 8,90 lebih besar dibandingkan dengan Mean frekuensi Enuresis pada siang hari yaitu 1,2. Bahwa frekuensi Enuresis setelah diberikan Behavior Modivication (Alarm Enuresis) dalam satu minggu mean Eneuresis malam 0,40 lebih besar dibandingkan dengan Mean frekuensi Enuresis pada siang hari yaitu 3,30, ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian Behavior Modivication (Alarm Enuresis) dengan p0,012
Peran Konselor ASI dalam Keberhasilan Pemberian Kolostrum Hapsari Windayanti; Ida Sofiyanti; Fitria Primi Astuti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk218

Abstract

Lactation counseling carried out by breastfeeding counselors can help increase the knowledge and motivation of pregnant women in preparing for colostrum and exclusive breastfeeding. This study aims to determine the role of breast milk counselors in the success of giving colostrum. This study was an action research, with 2 cycles. Each cycle consists of 4 stages, namely: planning, acting, observing, and reflecting. The results showed that there were still 13% of mothers who did not give colostrum to their babies because the mother's family was worried that if there was no immediate food, the babies became fussy because of hunger and mothers couldn't wait for colostrum to come out on days 1-4. after the baby was born. Keywords: colostrum; breast milk counselor ABSTRAK Konseling laktasi yang dilakukan oleh konselor air susu ibu dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam mempersiapkan pemberian kolostrum dan menyusui secara esklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konselor air susu ibu terhadap keberhasilan pemberian kolostrum. Studi ini merupakan action research, dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada 13% ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayinya dikarenakan keluarga ibu merasa khawatir jika tidak ada makanan yang segera diberikan, maka bayi menjadi bayi rewel karena kelaparan dan ibu tidak sabar menunggu kolostrum yang akan segera keluar pada hari 1–4 setelah bayinya lahir. Kata kunci: kolostrum; konselor air susu ibu