Heni Setyowati
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

GAMBARAN SIKAP IBU TENTANG ASI EKSLUSIF DI DESA KARANGJATI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019 Hajaratul Inayah; Yulia Nur Khayati; Heni Setyowati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v5i2.110

Abstract

Data cakupan ASI ekslusif di Puskesmas Bergas tahun 2018 sebesar 21% namun belum mencapai target puskesmas yaitu sebesar 46%. Studi pendahuluan di Desa Karangjati diketahui bahwa bidan telah melakukan penyuluhan dan pembagian leaflet tentang ASI ekslusif kepada ibu-ibu yang memiliki bayi, namun angka keberhasilan ASI ekslusif di Desa Karangjati masih rendah yaitu hanya 17 bayi tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 4 bayi. Salah satu penyebab kegagalan ASI ekslusif yaitu sikap ibu yang merasa asi eksklusif terlalu merepotkan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sikap ibu tentang ASI ekslusif di Desa Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sejumlah 598 ibu yang memiliki balita periode Juni 2019. Sampel sejumlah 92 ibu dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mendapatkan gambaran sikap ibu tentang asi eksklusif. Analisis data meliputi analisis univariat. Hasil penelitian ini didapatkan Ibu yang bersikap positif terhadap pemberian ASI ekslusif sebanyak 48 responden (52,2%) dan bersikap negatif sebanyak 44 responden (47,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Sebagian besar ibu bersikap positif terhadap pemberian ASI ekslusif yaitu 48 ibu (52,2%) di Desa Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2019.
Perbedaan Efektivitas Murottal Al-Quran dan Terapi Akupresur terhadap Nyeri Haid pada Remaja Putri Kelas X di SMAN 2 Ungaran Kabupaten Semarang Masruroh Vina; Heni Setyowati
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 5 (2019): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.22 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol5.iss1.38

Abstract

Nyeri haid adalah aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri diperut bagian bawah dan biasanya disertai mual, pusing, bahkan pingsan yang dapat menggangu aktivitas belajar siswi.Metode untuk mengurangi nyeri haid dengan terapi non farmakologi yaitu dengan Murottal Al –Quran dan terapi Akupresur .Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas dan perbedaan nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan Murottal Al -Quran dan terapi Akupresur Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan studi true experimental rancangan pre-post test. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, analisis bivariat dengan uji wilcoxcon math paired dan man withney u test. Populasi penelitian ini adalah seluruh semua siswi kelas x di SMAN 2 Ungaran sebanyak 243 siswi .Teknik pengambilan sampel dengan Purposive sampling sebanyak 40 siswi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi Murottal Al-Quran p value 0,0001< a (0,05) dan terapi Akupressur p value 0,000 < a (0,05). Terapi Murottal Al -Quran dan terapi Akupressur ada perbedaan yang signifikan dalam pengurangan nyeri haid pada siswi kelas X di SMAN 2 Ungaran . Ada perbedaan yang signifikan antara Murottal Al-Quran dan Akupresur terhadap nyeri haid yang dirasakan oleh siswi kelas X di SMA 2 Ungaran. Metode murottal al quran lebih efektif dalam mengurangi nyeri haid pada siswi kelas X di SMAN 2 Ungaran. Diharapkan siswi yang mengalami nyeri haid dapat diatasi dengan metode Murottal Al Quran . Kata Kunci : , , ,
Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu (Studi Di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang) Heni Setyowati; Moneca Diah Listiyaningsih
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.064 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i1.37

Abstract

One of the efforts to realize a healthy society is to empower the community by involving community members or cadres willing to volunteer to engage in health issues. Posyandu is very dependent on the role of cadres. The activeness of these cadres is the determinant of the success of posyandu as the spearhead of health services. This research generally aims to analyze the factors that affect the activeness of posyandu cadres, so that can be used as a reference in determining the policy to be taken by Stakeholders. Specifically, the purpose of this research is to analyze the motivation of Posyandu cadres in implementing posyandu, to analyze the factors of reward system and to analyze the role of health workers to posyandu activities. This research was conducted at Puskesmas Bergas Kecamatan Bergas Kab Semarang by researching 50 cadres. In line with the objectives to be achieved in this research, which is analyzing the factors that influence the activeness of posyandu cadres, this study uses a corelative discriptive method. Data obtained then analyzed by descriptive analysis method and simple regression analysis using SPSS program. The results showed that there is a significant influence Motivation (X1), Awards (X2), and Performance Together Against the Activity of Posyandu Cadres at Puskesmas Bergas Semarang Regency. Suggestion It is expected that village midwives are more active in the implementation of posyandu and can do a good support to the cadre so that the cadre more spirit in the implementation   posyandu.
Penyusunan Media Informasi Tentang Praktik Pemberian Makan Untuk Mencegah Stunting Pada Anak Baduta Heni Setyowati; Ida Sofiyanti; Hapsari Windayanti
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.385 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i2.83

Abstract

Pemberian gizi yang benar pada 1000 hari pertama kehidupan akan menentukan kualitas hidup seorang manusia. Dampak yang ditimbulkan malnutrisi pada periode ini akan bersifat permanen dan berjangka panjang. Praktik pemberian gizi yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya stunting. Insiden malnutrisi meningkat tajam karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan menyiapkan makanan bergizi bagi anaknya. Ketidaktahuan ini salah satu penyebabnya karena belum adanya media informasi pendukung terkait praktik pemberian makan pada Baduta yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman ibu tentang pemberian makan pada baduta dan menyusun media media informasi yang efektifkepada ibu yang mempunyai  baduta tentang praktik pemberian gizi, sehingga dapat secara efektif meningkatkan pemahaman ibu tentang praktik pemberian makan yang dapat mencukupi kebutuhan gizi seimbang, dan higienis. Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode action research. Metode ini dipilih karena pada tahap pertama dilakukan kajian (research) terhadap kondisi dan tingkat pemahaman ibu yang mempunyai Baduta tentang praktik pemberian makan serta penyusunan suatu media informasi tentang praktik pemberian makan yang efektif. Kemudian pada tahap kedua akan dilaksanakan implementasi/tindakan (action) untuk menerapkan serta menguji penerapan dan keefektifan pemanfaatan media informasi yang diberikan di lingkungan Bidan Praktik Mandiri, dan di masyarakat.
Satu Bulan Penerapan Yoga Anak Meningkatkan Konsentrasi Belajar Usia Prasekolah Ida Sofiyanti; Heni Setyowati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.48 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i2.1236

Abstract

Based on Riskesdas 2018, 29.9% of Infants Under Two Years (Baduta) experienced very short and short nutrition. Still based on the results of the 2018 Riskesdas, there is a comparison of child development in children aged 36-59 months in Indonesia with a total development index of 88.3%, of which 64.6% is literate, 97.8% is physical, 69.9% is social-emotional, and 95. 2% learning. The ability and development of children need to be stimulated so that children can grow and develop optimally and according to their age. Stimulation is stimulation (sight, speech, hearing, touch) that comes from the child's environment. Children who get directed stimulation will develop faster than children who do not even get stimulation. Various efforts have been made to provide stimulation to children, one of which is by using Yoga activities. This study aims to determine the effect of yoga on children on learning concentration of preschool age children. The population and sample in this study were students in class A and class B with a total of 30 students, 15 students for the experimental group, and 15 students for the control group. This study uses a quasi-experimental research (Quasi Experimental) design used Non Equevalent Control Grub Design. The parametric hypothesis test used is the dependent t-test because the data is normally distributed. The test results stated that there were differences in the level of concentration in learning after being given yoga treatment for children for one monthAbstrak Berdasarkan Riskesdas 2018, 29,9 % Bayi Bawah Dua Tahun (Baduta) mengalami gizi sangat pendek dan pendek. Masih berdasarkan hasil Riskesdas 2018 didapatkan perbandingan perkembangan anak pada anak usia 36-59 bulan di Indonesia dengan total indeks perkembangan 88,3 %, dimana 64,6 % literasi, 97,8 % fisik, 69,9 % social emosional, dan 95,2 % learning. Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu diberikan stimulasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Berbagai upaya yang dilakukan untuk memberikan stimulasi kepada anak salah satunya dengan mengunakan kegiatan Yoga. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh yoga pada anak terhadap konsentrasi belajar anak usia Prasekolah. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa kelas A dan Kelas B sejumlah 30 siswa dimana 15 siswa untuk kelompok eksperimen, dan 15 siswa untuk kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) desain yang digunakan Non Equevalent Control Grub Design. Uji hipotesis parametrik yang digunakan adalah uji dependent t-test karena data berdistribusi normal. Hasil uji menyatakan ada perbedaan tingkat konsentrasi belajar setelah diberikan perlakuan yoga anak selama satu bulan. 
Pemberdayaan Remaja dalam Optimalisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di MA Miftahul Huda Tayu Heni Setyowati; Ida Sofiyanti; Sigit Ambar Widyawati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.36 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1631

Abstract

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. Based on BKKBN data related to the situation of adolescent sexual and reproductive health rights in August-October 2020, it was recorded that around 6.74% of unmarried adolescents aged 18-24 years had sexual relations. Among them, 44% did not use contraception, 51% used condoms, and 5% used birth control pills. In the long term, this condition (the Covid-19 pandemic) can pose a risk of sexual and reproductive health problems. Due to a substantial decrease in physical activity and an increase in screen time. This situation affects his physical and mental health. The purpose of this activity is to provide education and optimize adolescent reproductive health. Problems that often arise are usually related to sexual problems, such as unwanted pregnancy (KTD), abortion, HIV/AIDS, and drug abuse, sexual violence, victims of neglect. Adolescents with deviant behavior need treatment and need to get information about reproductive health for both young women and men, need to organize a good future by abandoning useless behavior that can damage the future of teenagers. Realizing this, the community service team for the Midwifery Study Program and the Public Health Study Program at the Faculty of Health felt that they were responsible for facilitating youth to learn to understand and be able to practice healthy living behaviors to become strong teenagers, the hope of the nation. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage of selecting active student groups. The second stage socializes reproductive health. The third stage evaluates the delivery of information on reproductive health.ABSTRAKMasa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Berdasarkan data BKKBN terkait situasi hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja pada Agustus-Oktober 2020, tercatat sekitar 6,74% dari remaja 18-24 tahun yang belum menikah ternyata telah berhubungan seksual. Di antara itu, 44% tidak menggunakan kontrasepsi, 51% menggunakan kondom, dan 5% menggunakan pil KB. Dalam jangka panjang kondisi ini (pandemi Covid-19) dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan seksual dan reproduksi. Karena penurunan substansial dalam aktifitas fisik dan peningkatan waktu dalam screen time. Situasi ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan mengoptimalisasi kesehatan reproduksi remaja. Masalah yang sering muncul biasanya berkaitan dengan masalah seksualtas, seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), aborsi, HIV/AIDS, dan penyalahgunaan NAPZA, kekerasan seksual,korban penelantaran. Remaja dengan penyimpangan perilaku tersebut membutuhkan penanganan serta perlu mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi baik untuk remaja putri dan putra, perlu menata masa depan yang baik dengan meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat yang dapat merusak masa depan remaja. Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat prodi Kebidanan dan prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan merasa ikut bertanggung jawab untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mampu mempraktekkan perilaku hidup sehat untuk menjadi remaja yang kuat harapan bangsa. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama pemilihan kelompok siswa yang aktif. Tahap Kedua mensosialisasikan kesehatan reproduksi. Tahap Ketiga melakukan evaluasi terhadap penyampaian informasi tentang kesehaan reproduksi.
Remaja sebagai Agen Pelapor dan Pelopor Ida Sofiyanti; Heni Setyowati; Riva Mustika Anugrah
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.244 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1987

Abstract

Teenagers are the hope of a nation, a nation will become strong if it has teenagers who are smart, spiritual, intellectual and have strong spirits and emotions. The rapid development of the world is able to make a tendency for behavior change in adolescents, but this behavior change leads more to negative behavior. Adolescence is a transition from childhood, and usually will be faced with curiosity, trying many things. Adolescents, both boys and girls, will experience changes both psychologically and biologically. Society or parents still consider it taboo when talking about sexuality, this condition will actually make teenagers seek information on their own considering that it is now very easy to access sexuality sites. The results of the situation analysis at SMA N 01 Ampel Boyolali are that there is still a lack of students' knowledge about behavioral deviations in adolescents regarding sexuality, maturity of marriage age and nutritional status of adolescents. This service activity was carried out in 4 stages, namely the selection of groups of youth who were ready to become pioneer agents and election reporters. This election was managed by the counseling teacher, socialization to pioneer and reporting youth in this activity went smoothly and youth understood and understood the socialization given, after the outreach activities Pioneer youth and reporters carry out outreach and education to peers with assistance from guidance and counseling teachers, and the last stage is evaluating the usefulness of this activity, namely pioneering and reporting agents, namely they are very happy with this activity, because it can foster concern for fellow adolescents, proud of their new experience.ABSTRAKRemaja merupakan harapan sebuah bangsa, akan menjadi kuat sebuah bangsa jika memiliki remaja yang cerdas, spiritual, intelektual dan memiliki semangat dan emosi yang kuat. Perkembangan dunia yang sangat pesat mampu menjadikan kecenderungan perubahan perilaku pada remaja, akan tetapi perubahan perilaku ini lebih banyak mengarah kepada perilaku yang negatif. Remaja merupakan peralihan dari masa anak, dan biasanya akan dihadapkan kepada rasa ingin tahu, mencoba banyak hal. Remaja baik putra maupun putri akan mengalami perubahan baik secara psikis maupun biologis. Masyarakat ataupun orangtua masih memangggap tabu jika membicarakan tentang seksualitas, kondisi ini justru akan membuat para remaja mencari informasi sendiri mengingat sekarang mudah sekali mengakses situs-situs seksualitas. Hasil analisis situasi pada SMA N 01 Ampel Boyolali yaitu masih kurangnya pengetahuan siswa tentang penyimpangan perilaku pada remaja tentang seksualitas, pendewasaan usia perkawinan dan status gizi pada remaja. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam 4 tahapan yaitu pemilihan kelompok remaja yang siap menjadi agen pelopor dan pelapor pemilihan ini dikelola oleh guru BK, sosialisasi kepada remaja pelopor dan pelapor pada kegiatan ini berjalan dengan lancar dan remaja paham dan mengerti akan sosialisasi yang diberikan, setelah kegiatan sosialisasi remaja pelopor dan pelapor melakukan sosialiasi dan edukasi kepada teman sebaya dengan pendampingan dari guru BK, dan tahap terakhir adalah evaluasi kebermanfaatan adanya kegiatan ini, yaitu agen pelopor dan pelapor yaitu mereka sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena bisa menumbuhkan kepedulian sesama remaja, bangga dengan pengalaman baru mereka.
Peningkatan Konsentrasi Belajar dengan Yoga Anak Ida Sofiyanti; Heni Setyowati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2340

Abstract

Preschool-age children are children aged 3-6 years where in this period physical growth slows down and psychosocial and cognitive growth will increase. During this period, children can develop their curiosity and be able to speak well. Playing is a tool that children use to develop their social relations with other people in their surroundings, so that at this time it requires concentration in learning. Several studies explain that practicing yoga can help children become calmer and more focused, as well as improve children's ability to plan or concentrate on learning. This service is carried out in 3 stages, namely the first stage is the selection of targets for the application of children's yoga, namely at an early age, the second stage is the application of children's yoga, the third stage is the evaluation of activities by measuring the concentration of learning at an early age. Community service activities are going well and smoothly, there is an expansion of the results of community service with the results of previous research where the level of concentration in children's learning is good. It is hoped that activities like this can take place irrationally so that other preschoolers can feel them.   ABSTRAK             Anak usia prasekolah merupakan anak yang berumur 3-6 tahun dimana pada periode ini terjadi pertumbuhan fisik yang menjadi lambat dan pertumbuhan psikososial dan kognitif akan mengalami kenaikan. Periode ini anak dapat mengembangkan rasa ingin tahunya serta mampu berbicara dengan baik. Bermain merupakan alat yang digunakan anak untuk mengembangkan sosialnya terhadap orang lain di lingkungan sekitarnya, sehingga pada masa ini dibutuhkan konsentrasi dalam belajar. Beberapa studi menjelaskan bahwa latihan yoga dapat membantu anak menjadi lebih tenang dan lebih fokus, dan meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan perencanaan atau berkonsentrasi dalam belajar.  Pengabdian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama adalah pemilihan sasaran penerapan yoga anak yaitu pada anak usia dini, Tahap kedua adalah penerapan yoga anak, Tahap ketiga adalah evaluasi kegiatan dengan pengukuran konsetrasi belajar pada anak usia dini. Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan lancar, terdapat kesesuaian hasil pengabdian dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dimana tingkat konsentrasi belajar pada anak menjadi baik. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara berkesinambungan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh anak prasekolah lainnya.
Pengabdian Kepada Masyarakat RT 07 RW 05 di Kelurahan Langensari Kabupaten Semarang Aprillia Rahmasanti; Heni Setyowati; Anggit Indah Kencana Pitaloka
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community midwifery practice activities can generate community participation, so that the community can deal with their health problems and seek alternative solutions to problems with students. The problems found in the assessment that had been carried out in RT 07 Langesnsari Village were the lack of knowledge of adolescents about reproductive health and STIs, smoking behavior in adolescents and the elderly, not being given exclusive breastfeeding, and breastfeeding mothers not giving birth. Efforts can be made to improve public health by providing health education and skills. ObjectivesThe purpose of holding this activity is to increase the knowledge of citizens, both teenagers and adult men, then the prevalence of exclusive breastfeeding babies. And for students to be able to identify, plan, implement, activities. The method used in the management of community activities carried out at Rt 07 Langensari Village uses the method of situation analysis, tabulation assessment, determining problem priorities, POA, planning, implementation, evaluation and individual care.Results After health education and practical activities were carried out, the knowledge of citizens, both teenagers and men, as well as postpartum mothers, there were some who lacked knowledge, and after health education was carried out on each of the materials provided such as reproductive health and STI counseling, counseling on the dangers of smoking for health, giving oxytocin massage and exclusive breastfeeding counseling. Furthermore, the post test has increased after the post test is carried out AbstrakKegiatan praktik kebidanan komunitas dapat membangkitkan peran serta masyarakat, sehingga masyarakat dapat menangani masalah kesehatannya dan mencari alternatif pemecahan masalah bersama mahasiswa. Adapun permasalahan yang ditemukan pada penggkajian yang sudah dilakukan di RT 07 Desa Langesnsari yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan IMS, perilaku merokok pada remaja dan lansia, tidak diberikan Asi Ekslusif, dan Asi tidak lancar pada ibu nifas. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan dan keterampilan. Tujuan diadakannya Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga, baik remaja maupun laki-laki dewasa, dan pengetahuan ibu terhadap ASI eksklusif. Dan untuk mahasiswa mampu mengidentifikasi,merencanakan, mengimplementasikan, kegiatan. Metode yang dilakukan pada penatalaksanaan kegiatan komunitas yang dilakukan di Rt 07 Desa Langensari menggunakan metode analisis situasi, pengkajian tabulasi, menentukan prioritas masalah, POA, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan Asuhan individu. HasilSetelah dilakukan pendidikan kesehatan dan adanya praktik kegiatan, pengetahuan warga baik remaja dan bapak-bapak, maupun ibu nifas ada beberapa yang berpengetahuan kurang, dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang masing masing materi yang diberikan seperti penyuluhan kesehatan reproduksi dan IMS, penyuluhan bahaya merokok untuk kesehatan, pemberian pijat oksitosin dan penyulhan Asi Ekslusif. Selanjutnya dilakukan post test mengalami peningkatan setelah dilakukan post test.
Yoga untuk Mengurangi Nyeri Disminorhea pada Remaja Perempuan Usia Sekolah Feni Dwiyanti; Ni Kadek Cahyaningsih; Suci Rohandayani; Cahyaningrum; Hapsari Windayanti; Heni Setyowati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is pain during menstruation caused by uterine muscle spasms. The cause of dysmenorrhea is due to increased levels of prostaglandins. This increase will result in uterine contractions and vasoconstriction of blood vessels. Blood flow to the uterus decreases so that the uterus does not get an adequate oxygen supply which causes pain. The intensity of pain is influenced by the individual's description of pain or the perception of the experience of pain. Treatment efforts to reduce dysmenorrhea are pharmacological therapy such as analgesic drugs, hormonal therapy therapy with non- steroidal anti-prostaglandin drugs and cervical canal dilatation. Based on the results of the analysis by observing problems that occur in society where adolescents in Thekelan hamlet still lack knowledge about reproductive health, independent management of dysminorrhea pain, the number of deviant behaviors among adolescents, for example smoking, unhealthy lifestyles. So we need to do community service about yoga to reduce dysminore pain, it is hoped that adolescents can increase knowledge about reproductive health, self-management at home during dysminorrhea pain, and improve daily habit patterns that deviate into positive activities. Yoga is a technique that teaches techniques such as relaxation, breathing, and body position to increase strength, balance and reduce pain. The purpose of community servise carried out in thekelan village with a number of respondents 22 school age girl is to increase knowledge and insight to adolescents so that they can overcome dysmenorrehea pain non-pharmacologically by yoga exercise. Community service is carried out in 5 stages. The first stage is to find respondens, the second stage is counseling, the third stage is mentoring, the fourtd stage is implementation, the fifth stage is evaluation by filling out post-test questionnaires. The result obtained are teenagers can understand the benefit of yoga to reduce disminorrhea pain. There is an increase in knowledge in adolescents seen from the result of the pre-test and post-test questinnaires. As many as 18,2% adolescents with good knowledge, 81,8% adolescents with poor knowledge. There is increase of 77,2% before and after community service.Community service aktivites about yoga to reduse dysmenorrhea pain in school-age adolescent grils in thekelan village have been carried out well. The service activites carried out received good and enthusiastic responses from respondent. There in the knowledge of adolescent grils about yoga to reduce dysmenorrhea pain which in known from the increase in the average pre-test and post-test csores. AbstrakDismenore (Disminorhea) adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Penyebab terjadinya dismenore dikarenakan adanya peningkatan kadar prostaglandin. Peningkatan ini akan mengakibatkan kontraksi uterus dan vasokonstriksi pembuluh darah. Aliran darah yang menuju terus menurun sehingga uterus tidak mendapat suplai oksingen yang adekuat yang menyebabkan nyeri intensitas nyeri dipengaruhi oleh deskripsi individu tentang nyeri atau persepsi pengalaman nyeri. Upaya penanganan untuk mengurangi dismenore adalah dengan pemberian terapi farmakologi seperti obat analgetik, terapi hormonal terapi dengan obat non steroid anti prostaglandin dan dilatasi kanalis servikanalis. Berdasarkan hasil analisa dengan mengobservasi masalah yang terjadi dimasyarakat dimana remaja di dusun Thekelan masih kurang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, penanganan mandiri nyeri disminore, banyaknya perilaku yang menyimpang dikalangan remaja misalnya merokok, pola hidup yang kurang sehat. Sehingga kami perlu melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang yoga untuk mengurangi nyeri disminore diharapkan remaja dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reprosukdi, penangangan mandiri di rumah saat nyeri disminore, dan memperbaiki pola kebiasaan sehari-hari yang menyimpang menjadi kegaitan-kegiatan yang positif. Yoga merupakan tehnik yang mengajarkan seperti tehnik relaksasi, pernafasan, dan posisi tubuh untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat yang dilakuakn di Desa Thekelan dengan jumlah responden 22 remaja perempuan usia sekolah adalah untuk menginkatkan pengetahuan serta wawasan kepada remaja untuk dapat mengatasi nyeri disminore secara non-farmakologi yaitu dengan cara senam yoga. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan 5 langkah yakni Langkah Pertama tahap mencari rensponde, Tahap kedua penyuluhan tentang pelatihan yoga, Tahap ketiga pendampingan pelatihan yoga, Tahap ke empat pelaksaan yoga, Tahap kelima evaluasi dengan pengisian kuesoner post-test.Hasil yang diperoleh adalah remaja memahami manfaat yoga untuk mengurangi nyeri disminore. Terjadi peningkatan pengetahuan pada remaja dilihat dari hasil kuesoner pre-test dan post-test. Sebanyak 18,2 % remaja yang pengetahuannya baik, 81,8 % remaja masih kurang. Terdapat peningkatan yaitu 77,2 % sebelum dan sesudah dilakukannya pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat tentang Yoga untuk mengurangi nyeri disminore pada remaja perempuan usia sekolah di desa Thekelan, Batur telah terlaksana dengan baik. Kegiatan Pengabdian yang dilakukan mendapatkan respon baik dan antusias dari responden. Adanya peningkatan pengetahuan dari remaja perempuan tentang yoga untuk mengurangi nyeri disminore yang diketahui dari meningkatnya skor rata-rata pre test dan post test di Desa Thekelan, Batur.