Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Tentang ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja Di Desa Sigumuru Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.950

Abstract

ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO) yaitu memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun. Bagi ibu bekerja, memberikan ASI Eksklusif bukanla hal yang mudah, banyak faktor yang dapat menghambat pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja antara lain : persepsi bahwa ASI tidak cukup, kurangnya pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi saat bekerja, fasilitas yang tidak kondusif untuk menyusui dan memrah ASI dan tidak ada nya dukungan dari pimpinan. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif bagi ibu bekerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara memberikan ASI Eksklusif walaupun sedang dalam keadaan bekerja, karena banyak nya ibu yang tidak memberika ASI Eksklusif pada bayi nya dengan alasan sedang bekerja atau cuti bekerja telah habis. ASI Eksklusif tetap dapat diberikan walaupun ibu sedang dalam keadaan bekerja, banyak metode perah ASI, penyimpanan ASI dan pemebrian ASI yang dapat dilakukan, sehingga bayi tidak harus mengkonsumsi susu formula ataupun makanan tambahan lainnya sebelum berusia 6 bulan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu ASI Eksklusif dan bagaiamana cara pemberian ASI pada bayi yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuhnya di saat ibu sedang bekerja dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara memberikan ASI Eksklusif walaupun ibu sedang bekerja. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu bekerja tentang ASI Eksklusif sehingga capaian ASI Eksklusif dapat meningkat
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIPARA TERHADAP PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN Lola Pebrianthy; Yulinda Aswan
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 2 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i2.242

Abstract

Latar belakang: Kesehatan adalah salah satu unsur dari masyarakat yang sejahtera, yaitu tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata. Perawatan yang tepat sangat dibutuhkan oleh bayi karena bayi merupakan makhluk yang lemah dan tidak mampu memenuhi serta melindungi dirinya sendiri Perawatan tersebut  meliputi pemberian ASI, perawatan tali pusat, memandikan bayi dan membedong bayi.Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa dari 21 responden mayoritas usia 21-34 tahun sebanyak 61,8%, sedangkan minoritas usia >35 tahun  sebanyak 4 orang (11,8%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 55,9%, sedangkan minoritas SD sebanyak 2,9%, mayoritas sebagai ibu rumah tangga sebanyak 41,2%, sedangkan minoritas petani sebanyak 2,9%, dan dari segi pengetahuan mayoritas ibu berpengetahuan baik sebanyak 67,6%%, minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 14,7%, sikap ibu primipara mayoritas positif sebanyak 97,1%, minoritas ibu bersikap negatif sebanyak 2,9 %.Kesimpulan : Diharapkan kepada ibu primipara agar lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam perawatan bayi baru lahir yang akan disampiakan melewati posyandu dan bidan-bidan di wilayah tersebut. Kata Kunci : Ibu Primipara, Perawatan Bayi Baru Lahir
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA BARUAS KOTA PADANGSIDIMPUAN Rizka Heriansyah; Wiwi Wardani Tanjung; Lola Pebrianthy
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 2 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i2.249

Abstract

Latar belakang: Dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan keluarga berencana dan  66 – 75 juta diantaranya, terutama di Negara berkembang menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat memiliki pengaruh positif maupun negatif terhadap berbagai organ tubuh wanita. Penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dalam waktu yang lama akan menyebabkan disfungsi seksual berupa penurunan libido (WHO, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA pada wanita usia subur.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriftif analitik dengan desain cross secsional. Penelitian dilakukan di Desa Baruas Kota Padangsidimpuan. Populasi Penelitian sebanyak 41 dan sampel penelitian sebanyak 41 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data yang digunakan adalah paired-sample T-testHasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA p=0.023 (p <0,05). Disarankan kepada wanita usia subur untuk mengikuti penyuluhan petugas kesehatan atau menggunakan kontrasepsi hormonal suntik DMPA` dan mau mengikuti kegiatan serta menjaga kesehatan atau jarak kehamilan sehingga stabil dan hidup sehat.Kesimpulan : Terdapat Hubungan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA. Kata Kunci : Pengetahuan, Hormonal Suntik DMPA, Wanita Usia Subur
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA LABUHAN RASOKI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN TENGGARA TAHUN 2019 Tapi Endang Fauziah Lubis; Yulinda Aswan; Lola Pebrianthy
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 1 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i1.211

Abstract

Latar belakang: Pemberian imunisasi sangat penting pada anak untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas sehingga penyakit infeksi pada anak dapat dicegah. Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi adalah dengan diselenggarakannya UCI (Universal Child Immunization) yang merupakan gambaran Desa/Kelurahan dengan lebih dari 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi dan membawa bayinya imunisasi serta mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat) dan sampel sebanyak 46 orang dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi karakteristik ibu dan kelengkapan status imunisasi dasar pada bayi dan analisis data dengan menggunakan uji chi squareHasil: Status imunisasi dasar bayi yang lengkap 25 orang (54,3%). Tidak terdapat hubungan antara karakteristik ibu (pendidikan, umur, pekerjaan, penghasilan dan paritas) dengan status imunisasi dasar pada bayi (p>0,05).Kesimpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi responden, bagi profesi kebidanan, dan bagi peneliti selanjutnya sehingga angka cakupan imunisasi dapat lebih meningkat dan memenuhi target program yang telah ditetapkan pemerintah. Kata kunci: Pendidikan, Umur, Pekerjaan, Penghasilan, Paritas, Status Imunisasi
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida tentang Tehnik Menyusui yang Benar di Klinik Bersalin Rhiyanthy Tahun 2018 Lola Pebrianthy; Yannawari Harahap
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 9 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v9i1.182

Abstract

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Kesulitan menyusui biasanya terjadi ketika ibu baru melahirkan anak pertama. Selain ini merupakan pengalaman baru, biasanya ibu juga masih belum terbiasa dalam mengendong si kecil, atau bahkan mudah panik jika dia menangis keras karena sesuatu hal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar di Klinik Bersalin Rhiyanthy Kota Padangsidimpuan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif dengan besar besar sampel 35 responden dengan metode pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 24 orang (68,6%), mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu 23 orang (65,7%), dan mayoritas sumber informasi yang didapat ibu didapat dari tenaga kesehatan yaitu 18 orang (51,4%). Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,000 ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III berhubungan terhadap teknik menyusui yang benar, sehingga di harapkan agar bidan memberikan  informasi tentang  pentingnya teknik menyusui yang benar pada bayi.
Efektivitas Seduhan Zingiber Offcinale (Jahe) Dalam Mengatasi Mual Muntah pada Kehamilan Trimester 1 Lola Pebrianthy; Nefonavratilonga Sitonga
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 10 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v10i1.297

Abstract

Nausea vomiting is one of the most common symptoms that can cause stress in pregnant women also cause nutritional disorders, dehydration, weakness, weight loss, as well as electrolyte imbalance in the mother's body which can have a negative impact on fetal development Common non-pharmacological actions are recommended such as consumption ginger in the form of ginger juice. The purpose of this study is to find out the difference in the frequency of nausea vomiting before and after being given ginger juice in the working area of Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan in 2019. This study is a pre-experiment with a design used is a group pretest-postest design with a sample of 18 people. This study used a paired sample T-Test with a result of p = 0.012 (p <0.05) with an average frequency of nausea vomiting before being given ginger is 8,83 and the average frequency of nausea vomiting after being given ginger is 7,50. The conclusion of this study is that the frequency of nausea and vomiting of pregnant women decreases after intervention, in this case it means that ginger ale is effective in reducing nausea in pregnancy in trimester 1. It is recommended that pregnant women want to consume ginger juice if they experience nausea during pregnancy trimester I.