Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Relationship of Feeding and Physical Activity Pattern With Primary Obesity In Children Dedi Subardja; Suzy Irawati Sjahid; Nia Kania; Ponpon S Idjradinata
Media Gizi dan Keluarga Vol. 24 No. 2 (2000): Jurnal Media Gizi dan Keluarga
Publisher : Media Gizi dan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Changes in lifestyle that influence food consumption and physical activity pattern tend to increase the prevalence of childhood obesity in Indonesia. The purpose of this study is to evaluate the relationship of dietary and physical activity pattern with the development of primary obesity in children. This study was conducted to 122 school age children in Bandung municipality from May to July 2000. Obesity status was determined by body mass index (BMI) and weight for height (W-H) classifications. Interview was done to assess the dietary pattern i.e habitual dietary pattern (HD) and 24-hour dietary record (DR) and daily physical activity pattern, i.e. physical activity score (PAS) and energy expenditure (EE). According to BMI classification, there are 81 obese and 41 non-obese children. While by W-H classification, the number of obese and non-obese children is 47 and 75. The study shows that obese children consume more calorie than non obese, and significant difference found in calorie intake based on DR between non obese and obese according to BMI (p=0.026) and W-H (p=0.001). Macro nutrient intake based on HD and RD does not differ significantly between obese and non obese children according to BMI and W-H (p>0.05). Based on HD and BMI degree of obesity, fat is the most in-fluencing macronutrient (F=3.392;p=0.006) but according to W-H, calorie has more effects (F=2.557;p=0.042). While by 24-hour DR in the BMI as well as W-H classifications carbohydrate intake was the most related macronutrient. No significant difference was found in micro nutrient intake except for calcium intake by DR according to W-H classification (p=0.043). Physical activity pattern reveals that obese children have lower PAS than non-obese (p=0.000) and a significant negative correlation with BMI (r=0,615;p
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA MAYA (VIRTUAL MANIPULATIVE) TERHADAP PENINGKATAN VISUAL THINKING SISWA Nia Kania
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.489 KB) | DOI: 10.31949/th.v1i1.291

Abstract

Penelitian ini berfokus pada peningkatan kemampuan visual thinking siswa dalam pembelajaran matematika sebagai upaya mendongkrak kemampuan siswa dalam kemampuan geometri. Salah satu variabel yang dapat membantu siswa dalam memiliki kemampuan persepsi (visualisasi) adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas penggunaan alat peraga maya (virtual manipulative) terhadap peningkatan visual thinking siswa. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk kelompok pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Jatiwangi. Sementara itu, sampel yang dipilih secara purposif melibatkan 78 siswa kelas VIII sebanyak dua kelas. Satu kelas menggunakan alat peraga maya (virtual manipulative) dalam pembelajarnya. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan visual thinking, wawancara dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, uji Levene, Uji t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kualitas pencapaian visual thinking siswa yang menggunakan alat peraga maya (virtual manipulative) dikategorikan tinggi; (2) Kualitas peningkatan kemampuan visual thinking siswa yang menggunakan alat peraga maya (virtual manipulative) adalah kategori sedang; (3) Aktivitas siswa yang menggunakan alat peraga maya (virtual manipulative) terhadap peningkatan visual thinking dapat meningkat secara signifikan; (4) Alat peraga maya (virtual manipulative)  memiliki efektivitas yang signifikan terhadap peningkatan visual thinking siswa dalam pembelajaran matematika.  Kata kunci: efektivitas, alat peraga maya, virtual manipulative, visual thinking. 
EFEKTIVITAS ALAT PERAGA KONKRET TERHADAP PENINGKATAN VISUAL THINKING SISWA Nia Kania
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.772 KB) | DOI: 10.31949/th.v1i2.350

Abstract

Penelitian ini berfokus pada peningkatan kemampuan visual thinking siswa dalam pembelajaran matematika sebagai upaya mendongkrak kemampuan siswa dalam kemampuan geometri. Salah satu variabel yang dapat membantu siswa dalam memiliki kemampuan persepsi (visualisasi) adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk kelompok pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Jatiwangi. Sementara itu, sampel yang dipilih secara purposif melibatkan 78 siswa kelas VIII sebanyak dua kelas Instrumen penelitian berupa tes kemampuan visual thinking, wawancara dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, uji Levene, Uji t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kualitas pencapaian visual thinking siswa yang menggunakan alat peraga konkret dikategorikan tinggi; (2) Alat peraga konkret memiliki efektivitas yang signifikan terhadap peningkatan visual thinking siswa dalam pembelajaran matematika.
Alat Peraga untuk Memahami Konsep Pecahan Nia Kania
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.534 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.699

Abstract

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah pemahaman konsep pecahan siswa yang pembelajarannya menggunakan benda manipulatif (alat peraga) lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, (2) mengetahui sikap siswa terhadap penggunaan benda manipulatif (alat peraga) dalam pembelajaran konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasah kabupaten Majalengka. Sampel penelitian ini adalah dua kelas dari kelas VII SMP Negeri 1 Palasah yang dipilih secara acak menurut kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pemahaman konsep pecahan dan angket dengan menggunakan skala Likert. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal dan tes akhir. Sedangkan jenis tes yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu tes tipe subjektif (uraian) yang identik. Skala Likert berisikan pernyataan-pernyataan mengenai penggunaan benda manipulatif (alat peraga) dan pemahaman konsep pecahan. Tes diujicobakan terlebih dahulu terhadap siswa kelas VII tahun pelajaran sebelumnya. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, instrumen untuk tes awal dan tes akhir layak untuk digunakan. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa (1) Pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif lebih baik dari pada pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional, (2) siswa mempunyai sikap positif terhadap penggunaan benda manipulatif pembelajaran matematika dan sikap positif terhadap pemahaman konsep pecahan. Pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep pecahan siswa. Kata Kunci: benda manipulatif, pemahaman konsep pecahan
KUALITAS ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA (QUALITY OF EVALUATION TOOLS OF MATHEMATICAL LEARNING RESULTS) Nia Kania
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.017 KB) | DOI: 10.31949/th.v3i2.1184

Abstract

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sebuah instrumendalam pembelajaran matematika.Kedudukan sebuah instrumendalam pembelajaran adalah sebagai alat untuk mengumpulkan data atau informasi, selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil keputusan.Instrumen yang baik akan mampu mengukur efektivitas suatu kegiatan dalam pembelajaran. Instrumen dikatakan berkualitas dan layak digunakan apabila memenuhi suatu syarat- syarat tertentu, diantaranya harus memenuhi validitas, reliabilitas, daya pembeda, indeks kesukaran, Objektivitas, dan Praktikapabilitas.Kata kunci: alat evaluasi, kualitas, hasil belajar matematikaABSTRACTThis study aims to determine the quality of an instrumenin mathematics learning. The position of an instrumenin learning is a tool to collect data or information, then information is used to determine the right alternative in making decisions. Good instruments will be able to measure the effectiveness of an activity in learning. Instruments are said to be of high quality and are suitable for use when fulfilling certain conditions, including having to fulfill validity, reliability, differentiation, index of difficulty, objectivity, and practicality.Keywords: evaluation tools, quality, mathematics learning outcomes
Software Geogebra untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis pada Materi Graf Nia Kania
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.067 KB) | DOI: 10.31949/th.v3i1.893

Abstract

Abstrak—Kajian ini dikarenakan kemampuan komunikasi mahasiswa yang masih rendah.Kemampuan komunikasi merupakan salah satu aspek dari kemampuan matematis yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Ada lima aspek dalam kegiatan komunikasi matematika, yaitu: (a) representing; (b) listening; (c) reading; (d) discussing; dan (e) writin. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, mahasiswa matematika Universitas Majalengka merasa kesulitan di dalam menterjemahkan konsep Graf pada matakuliah matematika diskrit. Hadirnya media software Geogebra menjadi alat bantu dalam membantu mahasiswa untuk memaknai permasalahan, memaknai konsep graf matematika, sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah/soal matematika terkait graf dengan baik.
Proses Pemecahan Masalah Matematis Calon Guru Sekolah Dasar Nia Kania
REPOSITORY BUKU DAN JURNAL NIA KANIA
Publisher : REPOSITORY BUKU DAN JURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1562.537 KB)

Abstract

Pemecahan masalah matematis merupakan salah satu dari limastandar proses dalam NCTM. Artikel ini bertujuan untuk melakukan kajiantentang kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah matematispada matakuliah pemecahan masalah matematika. Dalam prosespembelajaran maupun penyelesaian masalah matematis, mahasiswadimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan sertaketerampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan menyelesaikan masalahyang bersifat tidak rutin. Berdasarkan hal tersebut maka kajian ini dilakukanuntuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematismahasiswa ditinjau dari langkah pemecahan masalah matematis yangdijelaskan oleh Polya. Hasil kajian adalah sebagai berikut: (1) Memahamimasalah, Aspek yang harus dicantumkan mahasiswa pada langkah inimeliputi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, (2) Merencanakanpenyelesaian, Aspek yang harus dicantumkan mahasiswa pada langkah inimeliputi urutan langkah penyelesaian dan mengarahkan pada jawaban yangbenar; (3) Menyelesaikan rencana penyelesaian, Aspek yang harusdicantumkan mahasiswa pada langkah ini meliputi pelaksanaan cara yangtelah dibuat dan kebenaran langkah yang sesuai dengan cara yang dibuat; (4)Memeriksa kembali, Aspek yang harus dicantumkan mahasiswa padalangkah ini meliputi penyimpulan jawaban yang telah diperoleh denganbenar/memeriksa jawabannya dengan tepat.Kata Kunci: pemecahan masalah matematis, strategi pemecahan masalahmatematis,
WORKSHOP PEMANFAATAN SOFTWARE PUBLISH OR PERISH (POP) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS RUJUKAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Nia Kania; Krida Singgih Kuncoro; Betty Kusumaningrum; Fitria Sulistyowati; Anggun Apriliani
Journal of Community Service (JCOS) Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jcos.v1i1.136

Abstract

Masalah penulisan rujukan mahasiswa ketika menyusun skripsi sudah terjadi sejak lama. Padahal penulisan rujukan yang valid juga merupakan salah satu indikator kualitas tulisan yang dihasilkan oleh mahasiswa. Karena itu, tujuan dari kegiatan PKM adalah melatih mahasiswa menginstal dan menggunakan software PoP sebagai alat bantu untuk mencari dan menyusun rujukan yang valid dan relevan. Kegiatan dini dilaksanakan dengan 4 tahapan utama yakni; (1) identifikasi masalah dan solusi; (2) koordinasi Tim; (3) pelaksanaan workshop PoP; dan (4) evaluasi kegiatan. Untuk mengevaluasi kegiatan ini, diberikan angket yang berjumlah 15 butir soal. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk semua peserta mengalami kenaikan pemahaman terhadap software PoP dengan rata-rata pencapaian 93,76% untuk setiap indikator ketercapaian. Berdasarkan hasil ini maka kegiatan workshop PoP yang dilaksanakan ini dapat dikatakan berhasil.
The relationship of anxiety, nutritional status and independence with quality of life of hypertension elderly in the work area of Bukit Hindu Puskesmas, Palangka Raya City Ni Luh Putu Dewi Novilasari; Nia Kania; Roselina Panghiyangani; Muhammad Abdan Sadiqi; Syamsul Arifin
Journal of Advanced Research in Social Sciences and Humanities Vol. 7 No. 3 (2022): JARSSH
Publisher : Journal of Advanced Research in Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26500/JARSSH-07-2022-0302

Abstract

Aim: This research aimed to examine the relationship between anxiety, nutritional status, independence, and Quality of Life (QoL) among the elderly with hypertension treated at the Bukit Hindu Public Health Center in Palangka Raya City.Methodology: This research was a cross-sectional study conducted in the waiting clinic area of the Bukit Hindu Public Health Center in Palangka Raya City. Forty participants were randomly selected for this survey. The chi square test and multiple logistic regression analyses were used to examine the data.Findings: Physical, psychological, social, and environmental domains show no significant relationship between anxiety and QoL in the hypertensive elderly. However, the nutritional status variable does show a significant relationship between QoL and the hypertensive elderly. When looking at the relationship’s physical, psychological, social, and environmental aspects, the elderly with hypertension who receive care at the Bukit Hindu Public Health Center in Palangka Raya City have a higher QoL when they are more independence-sufficient. To a greater extent than any other factor, the independent variable influences the physical, mental, and social dimensions of older people’s QoL due to hypertension. In contrast, nutritional status is a significant determinant of quality of life (QoL) for the elderly with hypertension in the environmental domain.Implications/Novel Contribution: The findings from this study will contribute knowledge and provide valuable information for future researchers.
BAGAIMANA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN AKTIVITAS SISWANYA PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH? Nia Kania; Erik Santoso; Nurbelayanti Nurbelayanti
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v3i2.48601

Abstract

Pada dasarnya semua siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dalam matematika, namun permasalahannya adalah bagaimana kita mewujudkan kemampuan berpikir kritis dan pengembangan matematika, dan kemampuan berpikir kritis dalam matematika melalui pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan aktivitasnya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan eksperimen kelompok pre-test dan post-tests. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 7 Majalengka. Teknik pengumpulan data berupa tes kemampuan berpikir kritis matematis dan lembar observasi siswa untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. Analisis data menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh positif. (2) Aktivitas siswa dianggap aktif ketika mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, PBL, Berpikir Kritis Matematis,