Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pendekatan Saintifik Dalam Perspektif Teori Belajar Vygotsky Megita Dwi Pamungkas; Erik Santoso; Rochmad Rochmad; Isnarto Isnarto
Jurnal Didactical Mathematics Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/dmj.v2i3.2525

Abstract

Diterapkannya Kuruikulum 2013 mengharuskan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merubah paradigma bahwa peran guru dalam pembelajaran harus berkurang, hal ini sesuai dengan teori belajar Vygotsky mengenai Scaffolding. Hasil kajian ini menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki irisan dengan teori belajar Vygotsky. Bahwa di dalam pendekatan saintifik perlu adanya lingkungan social yang baik sangat sesuai dengan teori yang dikembangkan Vygotsky. Teory Vygotsky yang terkenal salah satu diantarnaya mengenai scaffolding. Teori ini sangat berhubungan sekali dengan pendekatan saintifik bahwa peran guru dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik harus menjadi fasilitator melalui bimbingan kepada siswanya.
Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Matematika Erik Santoso
Jurnal Didactical Mathematics Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.602 KB) | DOI: 10.31949/dmj.v2i2.2085

Abstract

Pendidikan karakter menjadi isu hangat diberbagai negara dan menjadi perhatian serius. Hal ini juga dirasakan di Indonesia penerpan pendidikan karakter menjadi prioritas penting dalam pembelajaran. 18 karakter dapat menjadi rujukan oleh guru dalam mengembangkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Guru matematika memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan karakter melalui pembelajaran di kelas. Metode penelitian digunakan dalam pembahasan topik utama dalam artikel ini menggunakan model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai berdasarkan hasil kajian pustaka (literature review). Melalui kajian dan analisis dengan penelaahan secara mendalam kajian teori maka pembelajaran matematika bisa menumbuhkan karakter pada diri siswa. Karakter diperlukan agar siswa mampu menjadi manusia yang cerdas dan baik. Selain itu karakter juga diperlukan sebagai modal dalam menghadapi era digital dengan persaingan yang ketat. Pembelajaran matematika bisa menjadi sarana dalam membiasakan pendidikan karakter yaitu melalui pembelajaran yang didalamnya diberikan soal pemecahan masalah. Pemberian karakter ini diharapkan menjadi kebiasaan dalam diri siswa sehingga siswa memiliki karakter yang baik.
Implementasi Geogebra untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Geometri Ruang Megita Dwi Pamungkas; Fadhilah Rahmawati; Erik Santoso
Alauddin Journal of Mathematics Education Vol 2 No 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ajme.v2i2.15882

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran peningkatan kemampuan pemahaman konsep mahasiswa calon guru matematika dengan mengimplementasikan geogebra pada perkuliahan geometri ruang. Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Tidar pada mahasiswa semester II perkuliahan geometri ruang program studi Pendidikan Matematika. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment, dengan desain penelitian nonequivalent control group pretest-posttest, satu kelompok sebagai kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan perkuliahan geometri ruang berbasis geogebra dan satu kelompok lainnya sebagai kelompok kontrol yang mendapat perlakuan perkuliahan geometri ruang secara konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan angket tanggapan siswa yang telah divalidasi oleh ahli dan diuji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan geogebra dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa pada mata kuliah geometri ruang. Hasil lain yang didapatkan adalah adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep geometri ruang pada mahasiswa kedua kelompok setelah diberikan perlakuan. Peningkatan pemahaman konsep kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama berada dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian terkait dengan inovasi pembelajaran dengan menggunakan geogebra dalam pengembangan pembelajaran matematika yang inovatif.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI UNIVERSITAS MAJALENGKA Erik Santoso
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.248 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i1.131

Abstract

Lesson study is a continuous activity that can be applied through study groups. The purpose of this service is to determine the quality of learning through lesson study activities. The method of implementing the activity is based on the three steps of lesson study activities namely plan, do and see. Planning is the starting point as a key to success in learning. The conclusion from this implementation activity that Lesson study, if it becomes a culture in a learning group, can create a good learning climate. Through ongoing lesson study activities, the quality of learning carried out by educators can improve as well.
PELATIHAN E-LEARNING MENGGUNAKAN PLATFORM GOOGLE CLASSROOM DAN MOODLE DI MTS DAN MA SITI KHADIJAH MAJALENGKA Iik Nurhikmayati; Erik Santoso; Sudianto; Mohamad Gilar Jatisunda
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.07 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i2.212

Abstract

E-Learning is a form of learning that utilizes internet facilities in the learning process. The learning process through e-learning can be done anytime and anywhere. This training activity is intended so that trainees get a good understanding of e-learning using the google classroom and moodle platforms. The method of implementing this activity is divided into three main stages, namely planning, implementation and evaluation. Participants in the training consisted of teachers from MTs and MA Siti Khadijah Majalengka. Based on the results of data processing, it can be concluded that e-learning can make learning anytime and anywhere. Based on the results of the processing it was found that 50% of the training participants stated that e-learning was very important and 50% stated it was important. Participants stated that through this training activity an increase in understanding about e-learning, ie 33.3% of participants were very understanding and the remaining 66.7% answered understanding
PELATIHAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING AND MATHEMATICS (STEM) UNTUK GURU MATEMATIKA DI KECAMATAN PALASAH Nia Kania; Erik Santoso; Vici Suciawati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.21 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i2.213

Abstract

The problem of learning mathematics cannot be separated from the teacher's style in implementing learning. In addition to the style of the media teacher, it must also increase the ability to think critically and creatively. Efforts that can be used to improve the learning process through making teaching materials by asking for STEM. The STEM approach integrates Science, Technology, Engineering and Mathematics in one learning that is carried out by the teacher. The dedication was held for two days, 4-5 February 2020. The location of the activity in SDN Weragati I, Palasah, Majalengka with elementary school participants in Palasah, Majalengka. In conclusion STEM is suitable to be used to lure students to be active in class and conduct experiments in learning to find concepts that are being learned. Through this training there was an increase in the understanding of trainees about STEM teaching materials by 32% very good, 55% good and the remaining 13% answered enough. This activity can be followed up with training for further evaluation activities after the teacher carries out the learning process with STEM in their respective schools
PROSES BERPIKIR PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB SOAL PEMECAHKAN DENGAN GAYA BELAJAR VISUAL M. Gilar Jatisunda; Erik Santoso; Siska Adi Wiguna
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.674 KB) | DOI: 10.31949/th.v4i1.1440

Abstract

Setiap peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam mengolah sebuah informasi. Itulah yang menjadi dasar kenapa gaya belajar peserta didik perlu diketahui, karena akan mempermudah untuk menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah peserta didik menyerap informasi secara maksimal. Instrument pada penelitian adalah rubrik gaya belajar berdasarkan teori Fleming kemudian untuk kemampuan pemecahan masalah matematis didapatkan dari instrumen soal pemecahan masalah matematis berdasarkan pemecahan masalah polya. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan proses berpikir konseptual, siswa mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban dengan baik. Kata kunci: proses berpikir, pemecahan masalah, gaya belajar visual
PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN TREFFINGER DAN CREATIVE PROBLEM SOLVING iis nursilawati; iik nurhikmayati; erik santoso
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.48 KB) | DOI: 10.31949/th.v5i1.2088

Abstract

Pembelajaran matematika adalah salah satu pembelajaran yang mengharuskan siswanya untuk berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal baru yang beda dari biasanya dan memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi untuk memperoleh suatu hal baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran model treffinger dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran model creative problem solving. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan the pretest post-test two treatment desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Leuwimunding. Sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan jumlah 33 siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen 1 dan 33 siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen 2. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal uraian dan instrumen non tes berupa lembar observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu analisis data kuantitatif pretes dan postes dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara siswa yang mendapatkan pembelajaran model treffinger dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran model Creative Problem Solving
STUDENT PERCEPTION OF MATHEMATICS LEARNING BASED ON THE THEORY OF INTELLIGENCE AND THE ASSOCIATION WITH MATHEMATICAL DISPOSITION OF CLASS XI STUDENTS INTERMEDIATE VOCATIONAL SCHOOL Aep Sunendar; erik santoso
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.827 KB) | DOI: 10.31949/th.v4i2.1544

Abstract

Learning mathematics in Vocational High Schools (SMK) is often synonymous with memorizing formulas, calculations and is felt to be less important by students than productive subjects. For students who have received a low average grade in mathematics tend to have a decreased enthusiasm for learning and often assess themselves inadequate in mathematics even before trying, this shows an undeveloped mathematical disposition. This negative thinking habit often descends most of the vocational students. Mathematical learning based on multiple intelligence theory can be a fun alternative learning strategy for students, because it accommodates the potential of multiple intelligences that students have to achieve mathematics learning competencies. The purpose of this study is to describe mathematics learning based on compound intelligence theory in class XI Vocational High School, describe students' perceptions of mathematics learning based on compound intelligence theory in class XI Vocational School, describe the mathematical disposition of class XI students using mathematics learning based on compound intelligence theory in SMK students' perceptions of mathematics learning based on multiple intelligence theories with mathematical disposition of class XI students in vocational schools. The research method used is a combined method with quantitative and qualitative approaches. Data collection uses questionnaire instruments, observation sheets, and interviews. Analysis of the data used is descriptive and inferential. The subject of research is the eleventh grade students of SMK in Cikijing sub-district, Majalengka Regency
PROSES BERPIKIR PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB SOAL PEMECAHKAN DENGAN GAYA BELAJAR VISUAL M. Gilar Jatisunda; Erik Santoso; Siska Adi Wiguna
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.744 KB) | DOI: 10.31949/th.v4i1.1424

Abstract

Setiap peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam mengolah sebuah informasi. Itulah yang menjadi dasar kenapa gaya belajar peserta didik perlu diketahui, karena akan mempermudah untuk menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah peserta didik menyerap informasi secara maksimal. Instrument pada penelitian adalah rubrik gaya belajar berdasarkan teori Fleming kemudian untuk kemampuan pemecahan masalah matematis didapatkan dari instrumen soal pemecahan masalah matematis berdasarkan pemecahan masalah polya. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan proses berpikir konseptual, siswa mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan masalah dan memeriksa kembali jawaban dengan baik. Kata kunci: proses berpikir, pemecahan masalah, gaya belajar visual