Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efek Perbedaan Pelarut terhadap Uji Toksisitas Ekstrak Pineung Nyen Teusalee Hilka Yuliani; Maya Indra Rasyid
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 6, No 2 (2019): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.783 KB) | DOI: 10.33096/jffi.v6i2.453

Abstract

Smoked young areca nut seed or pineung nyen teusalee is a material commonly used by the Acehnese as medicine, especially diabetes medicine. This study aims to determine the phytochemical content and toxicity level of pineung nyen teusalee extracted using ethanol and aquadest. The concentration of pineung nyen teusalee extract solution used as the toxicity test concentration was 0 mg / L, 50 mg / L, 100 mg / L, 500 mg / L, and 1000 mg / L. Qualitative methods were used in testing phytochemical compounds while the toxicity level of LC50 using probit analysis using SPSS version 16.0 software. From the results of phytochemical analysis tests (flavonoids, tannins, and saponins) positive results were obtained for ethanol extract and aquadest extract for all phytochemical test parameters. Probit analysis showed that the concentration of ethanol extract of pineung nyen teusalee had a toxic effect on 50% of the population of Artemia salina Leach larvae with LC50 values of 115.71 mg/L. While the concentration of aquadest extract of pineung nyen teusalee gave an LC50 value of 338.40 mg/L.
Formulasi Mi Kering Sagu dengan Substitusi Tepung Kacang Hijau Hilka Yuliani; Nancy Dewi Yuliana; Slamet Budijanto
agriTECH Vol 35, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.95 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9322

Abstract

Starch Noodles (SN) are produced from purified starch or combined flour from various plant sources. Sago starch is one of indigenous Indonesian flours that can be used for making SN. The physical characteristics that greatly affect the quality of rehydrated SN are cooking loss, elongation, hardness and adhesiveness/stickiness. Starch noodles have low of cooking loss but high hardness value, so it is less preferred. The purpose of this study was to obtain the optimum formulation of noodles made of sago with mung bean flour substitution. Formula optimization was done by using Mixture Design (DX7) with sago starch and mung bean flour as variables (80-100% and 0-20%; respectively). Mung bean flour substitution reduced hardness, adhesiveness and elongation of sago noodles, yet it increased the cooking loss. The best formulation based on physic-chemical characterization was SN with substitution of 4,7% mung bean flour. This sago noodles had 1996,03 gf hardness, -19,2 gf adhesiveness, 214,35% elongation and 10,82% cooking loss. Sensory test results for the most optimum formulation showed that the SN was not significantly different with those of commercial wheat noodle.ABSTRAKMi pati merupakan mi yang dibuat dari pati dan atau kombinasi tepung dari bahan non terigu. Bahan baku non-terigu indigenous Indonesia yang dapat digunakan untuk membuat mi pati adalah sagu. Karakteristik fisik yang sangat mempengaruhi kualitas mi setelah direhidrasi adalah cooking loss, elongasi, kekerasan dan kelengketan. Mi yang dibuat dari bahan dasar pati memiliki cooking loss yang rendah namun kekerasan yang tinggi, sehingga kurang disukai. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi optimum dari mi berbahan dasar sagu dengan substitusi tepung kacang hijau, sehingga dapat dihasilkan mi yang baik secara fisik dan diterima secara organoleptik. Optimasi formulasi dilakukan menggunakan Mixture Design (DX7) dengan variabel berupa persentase pati sagu (80-100%) dan tepung kacang hijau (0-20%). Substitusi tepung kacang hijau dapat menurunkan kekerasan, kelengketan, dan elongasi mi sagu, namun meningkatkan cooking loss. Produk optimum mi sagu diperoleh dengan substitusi tepung kacang hijau 4,7%. Pada kondisi ini mi sagu memiliki karakteristik kekerasan 1996,03 gf, skor kelengketan -19,2 gf, skor elongasi 214,35% dan skor cooking loss 10,82%. Uji sensori terhadap mi sagu formula optimum menunjukkan bahwa mi sagu yang dibuat secara keseluruhan tidak berbeda nyata dengan mi kering terigu komersial.
Socialization of Personal Hygiene for Danu’s Tofu Home Industry Workers in Alue Peunyareng, Meureubo Subdistrict, West Aceh Regency, Aceh Maya Indra Rasyid; Devi Agustia; Nanda Triandita; Hilka Yuliani; Lia Angraeni; Desi Susanti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 7, No 2 (2021): June
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.074 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.59716

Abstract

Tofu is one of the favorite foods of Indonesian people. Tofu processing has been carried out in several home industries in West Aceh Subdistrict. This community engagement program focused on the tofu home industry starting from a survey and mapping of the business condition followed by training and supervision activity. This training was given to tofu home industry owners and their workers. This training and supervision aimed to improve partners' knowledge and understanding about the importance of applying personal hygiene to the workers. Increased knowledge will in turn raise the awareness and motivation of the workers to apply personal hygiene procedures in tofu processing.
PENGOLAHAN ABON JANTUNG PISANG SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN BAGI MASYARAKAT DI DESA SEUNEUBOK ACEH BARAT Lia Angraeni; Nanda Triandita; Maya Indra Rasyid; Hilka Yuliani
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.550-555.2020

Abstract

Jantung pisang merupakan bagian dari tanaman pisang yang selama ini masih kurang dimanfaatkan. Jantung pisang berpotensi untuk diolah menjadi abon yang bergizi, di samping harganya juga cukup murah. Abon jantung pisang diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi pangan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan jantung pisang sebagai bahan alternatif untuk pembuatan abon dan mempraktekkan cara pengolahan jantung pisang menjadi abon. Peserta kegiatan ini berjumlah 20 orang yang merupakan ibu rumah tangga di lingkungan Desa Seunebok, Aceh Barat. Peserta dapat memahami potensi dan manfaat jantung pisang sebagai bahan pangan yang menyehatkan serta mampu mengolah jantung pisang menjadi produk abon yang bergizi. Kata kunci: Abon, Jantung pisang, Diversifikasi pangan ABSTRACT Banana flowers is part of the banana plant that is still underutilized. It has the potential to be processed into a nutritious shredded, besides the price is also quite cheap. Shredded banana flower is expected to increase food diversification. This community service activity was carried out by lecturer from Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, Teuku Umar University in Seuneubok Village, West Aceh. The purpose of this activity was to introduce banana flowers as an alternative material for making shredded and to practice the processing of banana flowers into shredded. The participants in this activity were 20 housewives in Seunebok Village, West Aceh. Participants could understand the potential of banana flowers as healthy food and be able to process banana flowers into nutritious shredded products. Keywords: Shredded, Banana flowers, Food diversification
PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN FUNGSIONAL DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA SUAK PANDAN ACEH BARAT Nanda Triandita; Khori Suci Maifianti; Maya Indra Rasyid; Hilka Yuliani; Lia Angraeni
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.457-464.2020

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan media penyampaian iptek kepada masyarakat. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar di Desa Suak Pandan Kabupaten Aceh Barat. Tema PKM ini adalah pengembangan produk pangan fungsional dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan PKM ini adalah memperkenalkan pangan fungsional, manfaat pangan fungsional bagi kesehatan dan mempraktekkan cara mengolah pangan fungsional berbasis mie labu kuning dan kunyit asam. Peserta PKM merupakan ibu rumah tangga di desa suak pandan, Aceh Barat yang berjumlah 12 orang. Peserta PKM mengikuti pelatihan pembuatan mie labu kuning dan minuman fungsional kunyit asam serta melakukan pemeriksaan glukosa darah. Luaran dari PKM ini adalah meningkatnya keterampilan ibu rumah tangga di desa Suak Pandan, Aceh barat dalam mengolah produk pangan untuk menunjang diversifikasi produk pangan. Kata kunci: Diversifikasi, Mie labu kuning, Minuman kunyit asam, Pangan fungsional, Pengabdian kepada masyarakat ABSTRACTCommunity service activities are a medium for delivering science and technology to the community. The implementation of this service is carried out by lecturer from the Faculty of Agriculture, Teuku Umar University in Suak Pandan Village, West Aceh Regency. Theme of this activities is the development of functional food products in improving public health and prosperity. The purpose of this activities is to introduce health benefit of functional food and to practice the processing of functional food based on pumpkin noodles and tamarind turmeric. Participants were 12 housewives in Suak Pandan village, West Aceh. The participants attended training on making pumpkin noodles and tamarind turmeric functional drinks and carried out blood glucose checks. Output of this activities was to increase skills of housewives in Suak Pandan village, West Aceh in processing food products to support food product diversification. Keywords: Diversification, Community service, Functional food, Pumpkin noodles, Tamarind turmeric drink
Karakteristik Sensori Cookies Mocaf dengan Substitusi Tepung Labu Kuning Maya Indra Rasyid; Sri Maryati; Nanda Triandita; Hilka Yuliani; Lia Angraeni
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v2i1.2043

Abstract

Cookies merupakan salah satu bentuk sediaan pangan instan yang dibuat dari campuran terigu dan tepung-tepungan dengan penambahab gula, butter dan lainnya dengan bantuan proses pengovenan. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan cookies menggunakan tepung mocaf dengan substitusi tepung labu kuning yang diharapkan memiliki karakteristik sensori yang baik dari panalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sensori (tingkat kesukaan) terdiri dari warna, aroma, rasa, kerenyahan dan overall  dari berbagai formulasi cookies berbahan baku mocaf dan tepung labu kuning. Pembuatan cookies mocaf  dengan  presentase penambahan formula tepung labu kuning yaitu 0% (cookies A);  20%  (cookies B); 30% (cookies C); dan  40% (cookies D), kemudian dilakukan pengujian sensori dengan uji hedonik meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan overall. Berdasarkan karakteristik sensori produk cookies terbaik adalah produk cookies A (100% tepung mocaf dan 0% tepung labu kuning). Dari hasil penelitian diketahui panalis lebih menyukai produk cookies tanpa penambahan tepung labu kuning. Kata kunci: Cookies; mocaf ; labu kuning;  sensori
Karakteristik Organoleptik Mie Kering Berbasis Tepung Terigu Pada Berbagai Tingkat Penambahan Pure Bonggol Pisang Hilka Yuliani; Maya Indra Rasyid; Nanda Triandita; Lia Angraeni
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v2i1.2105

Abstract

Bonggol pisang merupakan bagian dari tanaman pisang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif dalam pengolahan pangan, terutama dalam pemanfaatan bahan pangan lokal. Penelitian ini menggunakan tepung terigu dan pure bonggol pisang dalam pembuatan produk mie kering. Penilaian elastisitas yang paling tinggi diperoleh pada T4B4 (terigu 90% : pure bonggol pisang 10%). Semakin tinggi persentase pure bonggol pisang yang digunakan akan menghasilkan elastisitas mie yang semakin kecil dan daya terimanya juga semakin rendah karena mie semakin mudah putus saat ditarik. Kriteria warna yang paling disukai yaitu pada T0B0 (terigu 100%) dan T4B4 (terigu 90% : pure bonggol pisang 10%) dengan karakteristik warna yang cerah dan menarik. Penggunaan pure bonggol pisang dalam persentase tinggi menyebabkan warna yang dihasilkan menjadi lebih gelap akibat pengaruh warna pure bonggol pisang sehingga kurang disukai. Penilaian tingkat kelengketan yang paling tinggi diperoleh pada T4B4 (terigu 90% : pure bonggol pisang 10%). Semakin tinggi persentase pure bonggol pisang, maka daya terima nilai kelengketan akan semakin rendah karena mie akan semakin lengket sehingga susah untuk dipisahkan antara satu helai mie dengan helai mie yang lain. Uji hedonik menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap atribut keseluruhan dari mie kering sagu dan mie kering terigu tidak berbeda nyata, yaitu mie kering terigu dan pure bonggol pisang memiliki skor 4.56 sementara mie kering terigu memiliki skor 4.90.
Pengembangan Produk Pangan Olahan dari Pala di Desa Pasie Kuala Asahan Cut Lena Riza; Hilka Yuliani
Jurnal sosial dan sains Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.463 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v2i4.377

Abstract

LatarBelakang: Minimnya pemanfaatan daging buah pala menyebabkan daging buah pala sering terbuang sebagai limbah. Padahal jika dimanfaatkan secara optimal melalui diversifikasi produk olahan, buah pala dapat  menghasilkan produk yang bernilai ekonomi sehingga berpeluang meningkatkan pendapatan petani pala. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan pala yaitu sukade dan sari pala serta mengetahui penerimaan produk tersebut berdasarkan uji organoleptik. Metode: Penelitian dilaksanakan dengan  pengujian hedonik pada sukade pala, dan sari pala menggunakan pembanding sukade pepaya dan sari nenas. Variabel pengamatan meliputi tingkat kesukaan panelis/organoleptik (warna, aroma, dan rasa). Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dan dilanjutkan menggunakan uji beda BNT dalam tingkat 5%. Hasil: Hasil penelitian terkait tingkat kesukaan panelis terhadap sukade pala menggunakan pembanding sukade pepaya menunjuk skor penilaian warna (5,2-5,4) kategori agak suka, rasa (5,1-5,5) kategori agak suka, aroma (5,4-5,7) kategori agak suka hingga suka, dan tekstur (4,3-4,8) termasuk kategori netral hingga agak suka. Hasil pengujian organoleptik pada sari pala dengan pembanding sari nenas diperoleh skor penilaian warna (4,7-4,9) kategori agak suka, rasa (5,7-5,9) kategori suka, dan aroma (5,6-5,8) kategori suka. Secara organoleptik dapat diketahui bahwa perbandingan antara sukade pala dengan sukade pepaya serta sari pala dengan sari nenas tidak berbeda nyata sehingga dapat dijadikan sebagai produk alternatif pala. Kesimpulan: Secara organoleptik dapat diketahui bahwa perbandingan antara sukade pala dengan sukade pepaya serta sari pala dengan sari nenas tidak berbeda nyata sehingga dapat dijadikan sebagai produk alternatif pala.
Profil Uji Organoleptik dan Kadar Air Ikan Lele Asap Kabupaten Aceh Barat Gampong Pasie Pinang Agam Setiawan; Nanda Triandita; Hilka Yuliani
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 2 No. 5 (2022): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v2i5.334

Abstract

Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan komoditas budi daya ikan air tawar yang memiliki rasa enak, harga relatif murah, kandungan gizi tinggi pertumbuhan cepat, mudah berkembang biak, toleransi terhadap mutu air yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air ikan lele asap dan uji sensoris ikan lele asap. Metode dalam penelitian ini berupa eksperimen. Pada awal produksi ikan lele dibersihkan dan dicuci. Setelah itu ikan lele diasapi selama kurang lebih 7,8, dan 11 jam. 3 sampel akan diambil dalam waktu yang berbeda. Parameter yang diamati pada sampel adalah kadar air dan analisis sensoris. Sebanyak 35 panelis telah mengevaluasi 3 sampel untuk warna, rasa, aroma, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga sampel produksi lele asap yang diuji. Diketahui. Berdasarkan uji organoleptik, indikator warna, rasa, aroma dan tekstur ikan lele asap yang paling disukai terdapat pada sampel ikan asap 11 jam. Dan berdasarkan uji kadar air kadar air terendah terdapat pada sampel pengasapan 11 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan hasil uji secara keseluruhan (overall) baik dari indikator warna, rasa, aroma dan tekstur ikan lele asap yang paling disukai panelis terdapat pada sampel pengasapan 11 jam.
Water Content Analysis and Organoleptic Test on Smoked Catfish In Pasie Pinang Village Adek Irwanda; Nanda Triandita; Hilka Yuliani
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 2 No. 5 (2022): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v2i5.340

Abstract

Smoking is a method of cooking, flavoring, or preserving food, especially fish meat. The smoking of catfish in Pasie Pinang Village is still done in the traditional way. Smoking is done with coconut fiber, wood and sawdust as fuel, smoked fish is smoked with heat and the smoke from the fuel produces a distinctive taste and aroma in fish products and the color becomes golden and brownish. The purpose of this study was to determine the water content of smoked catfish in Pasie Pinang Village and to determine people's preferences for smoked catfish in Pasie Pinang Village. The panelists used in this research were 35 people consisting of students from the University of Teuku Umar. The results showed that the water content of the three smoked catfish samples varied. Organoleptic test (n=35) in terms of color, taste, aroma, texture and overall, from the three samples tested, the fanelis preferred smoked catfish in sample three. The traditional smoking of smoked fish still has a good value on consumer acceptance.