Djuliati Dampa
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian, Universitas Negeri Papua, Manokwari

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR PENARIK DAN PENDORONG TRANSFORMASI TENAGA KERJA DI KAMPUNG AIMASI Rissa Latul Alifah; Djuliati Dampa; Deasi Mayawati
Sosio Agri Papua Vol 10 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i1.105

Abstract

The existence of push and pull factors for the transformation of the agricultural workforce is a reflection of the condition of the non-agricultural sector which is considered to be more profitable and / or the condition of the agricultural sector which is no longer profitable. The research aims to examine the pull and push factors of labor transformation in Aimim Village and identify the types of non-agricultural sector jobs carried out by transformed workers. The respondent was determined using the snowball technique (snowball). The method of data analysis obtained in this study is processed using tabulation analysis which is the driving factor for wages, farm income, land area, risk. Attractor factors for non-agricultural income, working conditions, education level
POLA KONSUMSI PANGAN POKOK MASYARAKAT SUKU AMUNGMEE DI DISTRIK MIMIKA BARU KABUPATEN MIMIKA Oktovianus Tekege; Djuliati Dampa; Maria Anthoneta P. Palit
Sosio Agri Papua Vol 10 No 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i2.146

Abstract

ABSTRAK Pola konsumsi pangan penduduk dapat berubah dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh perubahan pendapatan, perubahan kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan serta perubahan gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) jenis dan jumlah pangan pokok yang dikonsumsi, 2) cara memperoleh dan mengolah pangan pokok, 3) frekuensi mengkonsumsi pangan pokok. Pengambilan contoh dilakukan secara acak kelompok. Jumlah responden yang diambil sebanyak 35 kepala keluarga yang terdiri atas 22 kepala keluarga yang bekerja sebagai petani dan 13 kepala keluarga bukan petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis pangan pokok yang dikonsumsi masyarakat suku Amungmee di Kelurahan Kwamki Distrik Mimika Baru adalah beras, ubi jalar, singkong, keladi dan sagu. Jumlah konsumsi beras setiap rumah tangga rata-rata sebanyak 3.702,86 gram/hari, ubi jalar sebanyak 3.451,43 gram/hari, keladi sebanyak 2.400 gram/hari dan sagu sebanyak 3.100 gram/hari. Sumber pangan pokok yang dikonsumsi berasal dari hasil produksi sendiri, dibeli dan bantuan pemerintah. Pangan pokok ubi jalar, singkong, keladi dan beras diolah dengan cara direbus sedangkan sagu diolah dengan cara direbus dan dibakar. Frekuensi konsumsi pangan pokok ubi jalar, singkong, keladi dan beras sebanyak dua kali sehari sedangkan sagu dikonsumsi sebanyak satu kali dalam sehari. Kata Kunci: konsumsi, pangan pokok, Amungmee ABSTRACT The population's food consumption patterns may change over time due to changes in income, changes in public awareness of nutrition and health, and changes in lifestyle. This study aims to determine: 1) the type and amount of staple food consumed, 2) how to obtain and process staple food, 3) the frequency of consuming staple food. Sampling was done randomly in groups. The number of respondents taken as many as 35 heads of families consisting of 22 heads of families who work as farmers and 13 heads of families who are not farmers. The results showed that the types of staple food consumed by the Amungmee tribe in Kwamki Village, Mimika Baru District were rice, sweet potatoes, cassava, taro and sago.The average consumption of rice per household is 3.702., grams/day, sweet potato is 3.451.43 grams/day, taro is 2.400 grams/day and sago is 3.100 grams/day. Sources of staple food consumed come from own production, purchased and government assista nce. The staple foods of sweet potatoes, cassava, taro and rice are processed by boiling, while sago is processed by boiling and burning. The frequency of consumption of staple foods sweet potato, cassava, taro and rice is twice a day, while sago is consumed once a day. Keywords: consumption, staple food, Amungmee
CAPAIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BERDASARKAN INDIKATOR MAKRO DALAM RPJMD PROVINSI PAPUA BARAT Agatha W. Widati; Djuliati Dampa
Sosio Agri Papua Vol 10 No 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i2.153

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat Provinsi Papua Barat tahun 2017- 2020 2). Mengetahui capaian kesejahteraan masyarakat Provinsi Papua Barat Tahun 2017-2020. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, dimana tingkat kesejahteraan menggunakan indicator IPM menurut UNDP dan untuk mengetahui capaian kesejahteraan masyarakat diukur menggunakan metode Gap Analysis. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik periode 2017-2020. Hasil menunjukan bahwa IPM Provinsi Papua Barat tergolong sedang dan mengalami peningkatan dari tahun 2017-2020. Capaian IPM Papua Barat relative tinggi lebih dari 98%. Angka Harapan Hidup (AHH)Provinsi Papua Barat tahun 2017-2020 mengalami peningkatan, dengan rata-rata umur penduduk 66 tahun. AHH yang dicapai melebihi target dalam RPJMD. Berdasarkan komponen lama sekolah, penduduk Papua Barat yang berusia 25 tahun ke atas rata-rata mengenyam Pendidikan setingkat kelas 7 SMP. Capaian lama sekolah penduduk Papua Barat dibandingkan dengan target mencapai lebih dari 90% kecuali tahun 2020 mencapai 89%. Berdasarkan Angka Melek Huruf (AMH), 97,72% penduduk dapat membaca dan menulis. Pengeluaran per kapita penduduk tahun 2017-2020 cenderung meningkat, dengan peningkatan 2,24% di tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2017. Tahun 2017- 2019 capaian pengeluaran per kapita penduduk melebihi 100% dari target, sedangkan tahun 2020 capaian sebesar 99%. Kata Kunci : IPM, AHH, Lama Sekolah, Pengeluaran ABSTRACT This research aims for 1). know the level of welfare of the people of West Papua Province in 2017-2020 2). Know the achievements of the welfare of the people of West Papua Province in 2017-2020. The method used is an analytical descriptive method, where the level of well-being uses HDI indicators according to UNDP and to find out the achievements of community welfare is measured using the Gap Analysis method. The data used is secondary data from the Central Statistics Agency for the period 2017-2020. The results showed that the HDI of West Papua Province was classified as moderate and increased from 2017-2020. The achievement of West Papua HDI is relatively high by more than 98%. Life Expectancy (AHH) of West Papua Province in 2017-2020 has increased, with an average population of 66 years. AHH achieved exceeds the target in RPJMD. Based on the old school component, West Papuans aged 25 years and above on average received education at the level of 7th grade junior high school. The old school achievement of west Papuans compared to the target of reaching more than 90% unless by 2020 reaches 89%. Based on Literacy Figures (AMH), 97.72% of the population can read and write. Per capita spending of the population in 2017-2020 is likely to increase, with an increase of 2.24% in 2020 compared to 2017. In 2017-2019 the achievement of per capita expenditure of the population exceeded 100% of the target, while in 2020 the achievement was 99%. Keywords: HDI, AHH, School Term, Expenses
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR-SAYURAN PADA PONDOK MENETAP DI KELURAHAN AMBAN KABUPATEN MANOKWARI Fenilda Bless; Djuliati Dampa; uria, darmawanto
Sosio Agri Papua Vol 10 No 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i2.155

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan pedagang sayuran pada pondok menetap di Kelurahan Amban . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Pedagang Sayuran pada Pondok menetap di Kelurahan Amban Distrik Manokwari Barat Kabupaten Manokwari. Metode pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan sampel acak berkelompok (Cluster Random Sampling). Metode pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder dengan melakukan wawancara langsung terhadap pedagang sayuran menggunakan kuisioner, sedangkan analisis data yang digunakan selanjutnya akan diolah dan di analisis dengan tabulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Rata-rata biaya yang digunakan oleh pedagang dalam berjualan sayuran adalah sebesar Rp 1.976.167 per bulan, Rata-rata penerimaan yang diperoleh pedagang sayuran adalah sebesar Rp 3.207.167 per bulan dan Rata-rata pendapatan yang diterima dari penjualan sayuran selama satu bulan adalah sebesar Rp. 1.230.999. Kata Kunci : Pedagang Sayuran, Pendapatan, Penerimaan dan Biaya ABSTRACT This research aims to find out the cost, receipt and income of vegetable traders at a settled cottage in Amban Village. The method used in this study is a descriptive method with a study approach. case. The subject of this study was a Vegetable Trader in Pondok settled in Amban Village of West Manokwari District of Manokwari Regency. The sampling method is done using random group samples. (Cluster Random Sampling). Method of collecting data in the form of primary data and secondary data by conducting in- person interviews with vegetable traders using questionnaires, while data analysis is used. It will then be analyzed and analyzed with tabulation. The results of this study showed that the average cost used by traders in selling vegetables was Rp 1,976,167 per month, the average receipts were rp 1,976,167 per month. Obtained by vegetable traders is Rp 3,207,167 per month and the average income received from the sale of vegetables for one month is Rp. 1,230,999. Keywords: Vegetable Traders, Income, Receipts and Fees
KETERSEDIAAN PANGAN UBI JALAR SEBAGAI SUMBER PANGAN LOKAL DI KABUPATEN MANOKWARI Dwita Iriani Nainggolan; Djuliati Dampa; Yunita Palinggi
Sosio Agri Papua Vol 11 No 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v11i01.252

Abstract

Ketersediaan pangan di suatu wilayah dapat bersumber dari produksi wilayah itu sendiri, cadangan pangan dan impor pangan. Jumlah pangan yang harus tersedia di suatu wilayah ditentukan oleh kebutuhan pangan penduduk di wilayah tersebut. Suatu wilayah dikatakan memiliki ketersediaan pangan yang cukup jika mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis ketersediaan ubi jalar sebagai sumber pangan lokal di Kabupaten Manokwari dan menganalisis kecukupan pangan ubi jalar sebagai sumber karbohidrat bagi penduduk di Kabupaten Manokwari.. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi literatur dengan menggunakan data produksi ubi jalar di Kabupaten Manokwari dan Luas Panen Ubi jalar di Kabupaten Manokwari yang sudah dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manokwari dan BPS Provinsi Papua Barat, dengan perhitungan produksi ubi jalar di wilayah Kabupaten Manokwari dan Ketersediaan ubi jalar per kapita. Hasil penelitian diperoleh Ketersediaan ubi jalar di Kabupaten Manokwari tahun 2019 sebesar 1.227,80 Ton dan ketersediaan ubi jalar perkapita tahun 2019 sebesar 18,96 gram per hari, Ubi jalar yang tersedia di Kabupaten Manokwari tahun 2019 belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi normatif penduduk Manokwari. Jumlah kebutuhan konsumsi ubi jalar yang belum mampu dipenuhi sebesar 5.763,2 Ton per tahun ( 82,43 persen).
KAJIAN SISTEM USAHATANI DENGAN METODE “SRI” TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KABUPATEN TELUK BINTUNI PAPUA BARAT Djuliati Dampa; Tress Paiitiasina
Sosio Agri Papua Vol 9 No 2 (2020): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v9i2.125

Abstract

Kelangkaan pupuk anorganik dan sulitnya memperoleh varietas benih padi unggul akan menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas dan selanjutnya terjadi penurunan produksi. Dampaknya target swasembada beras tidak akan tercapai. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, yaitu metode SRI (System of Rice Intensification). Tujuan kajian ini adalah mengkaji perbaikan sistem usahatani dengan metode SRI (System of Rice Intensification) terhadap produktivitas usahatani petani di Kabupaten Teluk Bintuni. Tujuan khusus menganalisis penggunaan pupuk organik dan anorganik yang paralel dengan perbaikan sistem usahatani melalui jenis varietas/ galur padi, dan penggunaan sistem tanam tandur jajar terhadap produktivitas padi di beberapa sentra produksi padi sawah di Kabupaten Teluk Bintuni. Metode yang digunakan melalui pembuatan demplot usahatani tentang penerapan sistem pertanian semi organik dengan berbagai varietas, galur, dan cara penanaman yang telah digunakan petani. Hasilnya menunjukkan bahwa perbaikan sistem usahatani dengan metode System of Rice Intensification (SRI) melalui demonstrasi plot mampu meningkatkan produktivitas padi sawah sebesar 6,48 Ton GKP/Ha/MT. Hasil ini jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas padi sawah milik masyarakat petani di Kabupaten Teluk Bintuni selama delapan tahun terakhir sebesar 3,83 ton/ha.