Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FUNGSI-FUNGSI TATANIAGA KOMODITAS UBI KAYU DI KOTA MANOKWARI Cicilia M.A. Pandiangan; Yustina L.D. Wambrauw; Uria, Darmawanto
Sosio Agri Papua Vol 10 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i1.102

Abstract

Marketing Finction is defined as service or activities and actions in distribution processes of goods from producers to consumers. The objective of this research is to know the functions that done by cassava sellers in Manokwari. The method of this reserach is description with describing situation and condition of cassava seller in some markets there are Wosi, Sanggeng and Borobudur. The result shows that all of respondents are farmers that sell their own products and majority of farmers doing six functions ( selling, transportating,grading and standaritation, packaging, risk managing and costing). On the other hand, there are three functions that not conducted by sellers are Buying, Saving, and proccesing and market information system.
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI PADI DI KECAMATAN PAMONA PUSELEMBA KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH Uria, Darmawanto
Sosio Agri Papua Vol 10 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i1.103

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi komoditi padi di Kecamatan Pamona Puselemba sangat potensial untuk dikembangkan, namun pada kenyataanya luas lahan sawah mengalami penyusutan sehingga mengakibatkan produksi menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor strategi internal dan eksternal dan strategi prioritas bagi pengembangan komoditi padi. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling atau secara sengaja yaitu memilih area dan informan kunci dengan mempertimbangkan karakteristik, sifat dan ciri-ciri dari sampel yang akan diambil sehingga jumlah informan adalah 16 informan kunci. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini dengan teknik survey yaitu analisis AHP untuk mengetahui potensi komoditas unggulan, analisis SWOT untuk mengetahui strategi pengembangan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan potensi komoditas pertanian di Kecamatan Pamona Puselemba adalah padi dengan nilai vektor eigen 0,735. Kombinasi faktor-faktor internal dan eksternal berada pada posisi mendukung strategi diversifikasi. Strategi utama yang perlu dikembangankan untuk komoditi padi di Kecamatan Pamona Puselemba adalah menambah luas lahan baru usahatani padi sawah/ladang, mengadopsi varietas baru atau bibit unggul, menerapkan system pertanian yang terintegerasi (integrasi tanaman dengan ternak atau budidaya ikan).
INDEX KEPUASAN BERMITRA PETANI KOPI ARABIKA DI DESA UMA, KABUPATEN TORAJA UTARA Uria, Darmawanto
Sosio Agri Papua Vol 10 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i1.124

Abstract

Komoditi kopi memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan masyarakat di Kabupaten Toraja Utara namun rendahnya kualitas biji kopi yang dihasilkan petani mengakibatkan harga rendah dan tingkat penolakan mutu oleh perusahaan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan bermitra petani kopi terhadap kinerja perusahaan di Desa Uma Kabupaten Toraja Utara. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Uma Kabupaten Toraja Utara, sumber data berasal dari data primer dengan teknik survey melalui pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap 80 petani binaan PT Toarco Jaya sehingga metode sensus diperlukan. Hasil penelitian ini menjelaskan teknologi pasca panen, akses pasar, harga bersaing dan premi seluruhnya berada pada area prioritas utama, penyuluhan dan pelatihan, fleksibiltas berada pada kondisi yang perlu di pertahankan prestasinya sedangkan bantuan saprodi menjadi prioritas rendah.
ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR-SAYURAN PADA PONDOK MENETAP DI KELURAHAN AMBAN KABUPATEN MANOKWARI Fenilda Bless; Djuliati Dampa; uria, darmawanto
Sosio Agri Papua Vol 10 No 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v10i2.155

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan pedagang sayuran pada pondok menetap di Kelurahan Amban . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Pedagang Sayuran pada Pondok menetap di Kelurahan Amban Distrik Manokwari Barat Kabupaten Manokwari. Metode pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan sampel acak berkelompok (Cluster Random Sampling). Metode pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder dengan melakukan wawancara langsung terhadap pedagang sayuran menggunakan kuisioner, sedangkan analisis data yang digunakan selanjutnya akan diolah dan di analisis dengan tabulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Rata-rata biaya yang digunakan oleh pedagang dalam berjualan sayuran adalah sebesar Rp 1.976.167 per bulan, Rata-rata penerimaan yang diperoleh pedagang sayuran adalah sebesar Rp 3.207.167 per bulan dan Rata-rata pendapatan yang diterima dari penjualan sayuran selama satu bulan adalah sebesar Rp. 1.230.999. Kata Kunci : Pedagang Sayuran, Pendapatan, Penerimaan dan Biaya ABSTRACT This research aims to find out the cost, receipt and income of vegetable traders at a settled cottage in Amban Village. The method used in this study is a descriptive method with a study approach. case. The subject of this study was a Vegetable Trader in Pondok settled in Amban Village of West Manokwari District of Manokwari Regency. The sampling method is done using random group samples. (Cluster Random Sampling). Method of collecting data in the form of primary data and secondary data by conducting in- person interviews with vegetable traders using questionnaires, while data analysis is used. It will then be analyzed and analyzed with tabulation. The results of this study showed that the average cost used by traders in selling vegetables was Rp 1,976,167 per month, the average receipts were rp 1,976,167 per month. Obtained by vegetable traders is Rp 3,207,167 per month and the average income received from the sale of vegetables for one month is Rp. 1,230,999. Keywords: Vegetable Traders, Income, Receipts and Fees
ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS TANAMAN PANGAN SERTA KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PDRB DI PROVINSI PAPUA BARAT Yolanda Maria Woyaa; Uria, Darmawanto; Saut Simanungkalit
Sosio Agri Papua Vol 13 No 1 (2024): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v13i1.391

Abstract

The aims of this research is to determine the growth of the agricultural sector in West Papua Province, determine the contribution of the agricultural sector to GRDP in West Papua Province and determine the basic and non-basic sectors of food commodities in West Papua Province. Methods used in This research is a simple mathematical method. By using the growth formula to determine the development of the agricultural subsector, the contribution formula to see the contribution of the agricultural subsector to GRDP, and the Location Quotient (LQ) formula. The conclusions from the research on basic and non-based sectors of food crops and the contribution of agriculture are (1) The highest growth in the agricultural sector in West Papua Province in 2021 based on current prices of 10.46% and constant prices of 7.73%. And the lowest based on constant prices in 2022 and 2023 3.00%, 0.03% and current prices 0.02%. (2) The highest contribution from the agricultural sector in West Papua Province in 2023 is in the fisheries sub-sector based on constant prices at 5.39%, current prices at 5.74% and the lowest in the agricultural services sub-sector based on constant prices at 0.6% and the price applies 0.5%. (3) The leading commodity base for food crops in 2023, namely rice, is found in Fak-Fak Regency, Wondama Bay, Bintuni Bay, Manokwari and South Manokwari where LQ > 1, while corn as the leading commodity in 2021 is found in Manokwari, Sorong, Regency. Raja Ampat, Tambraw, Arfak Mountains and Sorong City
ANALISIS KOMODITI TANAMAN PANGAN SUB SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI PAPUA BARAT Uria, Darmawanto
Sosio Agri Papua Vol 9 No 1 (2020): JUNI
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v9i1.77

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui basis komoditi tanaman pangan dan hortikultura, serta mengetahu tingkat produksi sub sektor pertanian di Provinsi Papua Barat. Penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data yang berasal dari data sekunder yaitu Badan Pusata Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis LQ untuk menentukan basis komoditi unggulan dan analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan perbandingan tingkat produksi tanaman pangan dan hortikultura. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tanaman pangan dengan Nilai LQ > 1 yaitu komoditi padi terdapat di wilayah Teluk Wondama, Manokwari, Raja Ampat, Manokwari Selatan. jagung terdapat di Kabupaten/Kota Teluk Bintuni, Sorong dan Tembrauw. Komoditi kedelai yaitu Kabupaten Manokwari, Sorong Selatan dan Sorong. Kacang tanah terdapat di wilayah Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Sorong Seletan, Tembrauw, Maybrat, Manokwari Selatan. Kacang hijau terdapat pada wilayah Sorong Selatan dan Sorong. Ubi kayu terdapat di Kabupaten Fak-fak, Kaimana, Teluk Wondama dan Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Sorong, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan. Ubi jalar terdapat pada wilayah Fak-fak, Teluk Bintuni, Sorong, Raja Ampat, Maybrat. Selain itu tanaman hortikultura dengan nilai LQ>1 adalah komoditi bawang merah yaitu di Kabupaten Tembrauw dan Manokwari Selatan. Basis komoditi cabai adalah Kaimana, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong Selatan, Manokwari Selatan. Komoditi kentang berbasis di Manokwari Selatan. komoditi Kubis terdapat di Fak-fak, Kaimana, Teluk Bintuni, Sorong, Maybrat, Manokwari Selatan. Basis komoditi petsai adalah Fak-fak, Kaimana, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Tambrauw, Kota Sorong. Basis komoditi tomat adalah Fak-fak, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari dan Manokwari selatan. Bayam termasuk dalam basis di Sorong Selatan, Tambrauw, Maybrat dan Kota Sorong dan kangkung adalah basis pada daerah Sorong, Raja Ampat,Tambrauw, Maybrat dan Kota Sorong. sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi konsentrasi produksi atau terjadi surplus produksi tanaman pangan dan hortikultura di wilayah tersebut. Produksi tertinggi di Provinsi Papaua Barat untuk tanaman pangan adalah padi sebesar 29.943,56 Ton dan tanaman hortikultura adalah kangkung yaitu sebesar 45.884 Ton.
Comparative Study: Traditional Agriculture vs Modern Agriculture in the Context of Sustainable Development Kamakaula, Yohanes; Uria, Darmawanto
Contemporary Journal of Applied Sciences Vol. 2 No. 6 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/cjas.v2i6.12266

Abstract

This study examines the comparison between traditional and modern agriculture in achieving sustainable development. Traditional agriculture emphasizes local knowledge and ecosystem-friendly practices, such as crop rotation and organic fertilizers, but faces challenges in production capacity and climate resilience. Modern agriculture leverages high technology like genetic engineering and chemical inputs to enhance productivity but risks environmental degradation and economic instability for farmers. This research highlights the potential of integrating both systems through agroecology, combining traditional techniques with modern innovations. This integration can increase productivity while preserving environmental sustainability, contributing to a more balanced and sustainable agricultural system