This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILIT TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DI SOLO SQUARE SURAKARTA Sumarsono, Agus; Djumari, Djumari; Nurani, Andita Cahya
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.409 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37276

Abstract

Solo squaremerupakan salah satu mall besar di kota Surakarta.Latar belakang dari penelitian ini karena adanya perbedaan yang sangat mencolok antara fasilitas parkir yang berlaku di Solo square antara lain parkir regular Rp3.000, VIP Rp10.000,-dan jasaValet Rp25.000,-.Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya ability to pay (ATP) dan willingness to pay(WTP) pengguna fasilitas parkir untuk membayar parkir yang berlaku. Lokasi penelitian ini adalah di area parkir kendaraan roda dua dan roda empat di Solo square. Analisa datanya adalah dengan penyebaran kuisioner dengan metode sampel acak, untuk mendapatkan data dari responden pengguna fasilitas parkir di Solo square. Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui besarnya Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) untuk setiap jenis kendaraan Untuk pengguna fasilitas parkir kategori kendaraan roda dua diperoleh nilai ATP Rp4.044,10. Kategori kendaraan roda empat diperoleh nilai ATP tarif satu jam pertama Rp7.596,43, tarif progresif Rp3.500,64, kendaraan roda empat VIP tarif satu jam pertama Rp21.050,63, tarif progresif Rp9.545,73 dan nilai untuk tarif valet Rp31.381,98. Dari hasil perhitungan terlihat nilai ATP di Solo square lebih tinggi dari tarif yang diberlakukan oleh pihak manajemen Solo Square. Untuk pengguna fasilitas parkir kendaraan roda dua diperoleh nilai WTP Rp1.924,30. Kategori kendaraan roda empat diperoleh nilai WTP tarif satu jam pertama Rp2.925,20, tarif progresif Rp1.202,79. Kendaraan roda empat VIP tarif satu jam pertama Rp9.090,91, tarif progresif Rp3.045,45 dan nilai untuk tarif valet Rp23.800,00. Dari hasil perhitungan juga didapatkan bahwa nilai WTP kendaraan roda dua dan empat hampir mendekati tarif yang diberlakukan di Solo square sedangkan nilai WTP parkir VIP dan Valet lebih rendah dari tarif yang diberlakukan di Solo square.
Analisis Optimum Bitumen Content dan Suhu Pemadatan Pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) dengan Limbah Plastik High Denstity Poly Ethylene (HDPE) Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Arofa, M Fauzan; Sarwono, Djoko; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.621 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i1.36604

Abstract

Permasalahan dalam kontruksi perkerasan jalan salah satunya adalah bahan baku yang tidak dapat diperbaharui yaitu aggregat. Dilain pihak Indonesia mempunyai permasalahan lain yaitu melimpahnya limbah yang sulit terurai kembali seperti plastik. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa plastik yang digunakan sebagai pengganti sebagian aggregat dapat meningkatkan nilai stabilitas pada campuran aspal beton lapis aus (Gunadi,2013). Dalam penelitian kali ini, plastik tutup botol bekas HDPE digunakan sebagai pengganti sebagian aggregat pada campuran SMA. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah limbah plastik sebagai aggregat memberikan pengaruh terhadap karakteristik Marshall serta mendapatkan suhu terendah pemadatan yang dapat diterapkan pada campuran SMA. Metode pembuatan benda uji yang digunakan adalah Central Composite Design (CCD) dengan tahap pertama menggunakan variasi kadar aspal dan variasi kadar plastik yang tersebar dalam 9 kombinasi. Pada tahap kedua menggunakan variasi suhu pemadatan sebesar tersebar dalam 5 variasi suhu. Hasil pengujian dianalisis menggunakan software minitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai stabilitas terbesar pada kombinasi aspal 6,5% dan plastik 40% yaitu sebesar 2597.76 kg. Nilai flow terbesar 10.9 mm pada kombinasi aspal 7% plastik 30%. Sedangkan nilai marshall quotient (MQ) terbesar 314.183 pada kombinasi aspal 6.5% plastik 40%. Hasil ini menunjukkan bahwa plastik HDPE terbukti dapat meningkatkan karakteristik marshall dengan hasil terendah pun telah memiliki nilai stabilitas, flow dan MQ yang jauh diatas rata-rata. Kadar aspal optimum pada penelitian ini sebesar 6.95% dan kadar plastik optimum sebesar 33.5721% yang didapatkan dengan menggunakan program minitab. Pada penelitian ini juga dengan adanya variasi suhu pemadatan memiliki stabilitas terkecil yaitu pada suhu 100?C sebesar 1117.3kg dan terbesar pada suhu 140?C sebesar 2077.71kg. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dibawah standar suhu pemadatan dapat diterapkan untuk mempermudah pengendalian suhu di lapangan karena telah memiliki nilai stabilitas yang tinggi jauh melebihi syarat stabilitas campuran split mastic asphalt (SMA).
EVALUASI KONDISI JALAN SALATIGA-SRUWEN KM. SMG 57+050 - KM. SMG 59+050 TERHADAP KATEGORI RESIKO TERJADINYA KECELAKAAN Setyowati, Sutari; Setyawan, Ary; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.765 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i1.37472

Abstract

Traffic accidents is an event where the collision of vehicles moving on the road that led to humans or animals can be injured even to death. Salatiga-Sruwen STA 57+050 to STA 59+050 road is a primary arterial road that connects between Surakarta and Semarang. The road has hightraffic levels and thus potentially cause accidents on the road hence the need for an analysis of the risk category of traffic accidents. Evaluation ofroad conditions Salatiga-Sruwen over the risk of accidents need to be conducted to identify high risk situations or potential accidents that usuallycaused by human, road conditions, vehicle, weather, environment and unobstructed view. So the situation can be addressed to reduce the possibilityof accidents.This study aims to determine the category of the risk accidents level. this evaluation applies D checklist: Road Safety Audit operational road levelthat has been issued by the department of public works. Analysis focused on the answer yes or no and identified the other supporting infrastructurethat have not been technically meets the standards and requirements. Primary data obtained from the field observations and secondary data wereused in 2013 accidents that obtained from tengaran police sector and as built drawing.From the research in Salatiga-Sruwen road KM.SMG 57+050-KM.SMG 59+050 results the road conditions is good as they meet the technicalrequirements of airworthiness to provide safety for its users and administrative requirements that provide legal certainty for providers and users ofthe road that the road can be operated for the public. Salatiga-Sruwen road KM.SMG 57+050-KM.SMG 59+050 has a value risk category11 with a harmless risk and risk value 160 is quite dangerous with the risk category that should be repaired immediately to minimize the potentialfor accidents
SIFAT- SIFAT VOLUMETRIK DARI DASPAL MODIFIKASI GETAH DAMAR, FLY ASH, MINYAK GORENG, DAN LATEKS UNTUK APLIKASI LAPANGAN DIBANDINGKAN DENGAN BENDA UJI DI LABORATORIUM Fariza, Muhammad; Djumari, Djumari; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.169 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36917

Abstract

Terbatasnya jumlah aspal di alam menjadi masalah karena aspal merupakan komponen penting dalam pembangunan, perbaikan maupun pemeliharaan jalan. Inovasi diperlukan untuk mengatasi kelangkaan aspal yang mungkin terjadi di masa depan. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan saat ini adalah daspal (damar aspal) yang diharapkan dapat menjadi substitusi aspal di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat volumetrik dari daspal untuk aplikasi lapangan. Sifat-sifat volumetrik yang diamati adalah densitas, porositas, rongga dalam agregat (VMA) dan rongga terisi bitumen (VFB). Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu pembuatan benda uji pembanding di laboratorium, konversi job mix formula, dan aplikasi daspal di lapangan. Benda uji laboratorium dibuat dengan tujuan sebagai pembanding dari benda uji lapangan. Konversi job mix formula dilakukan dengan mengubah satuan berat pada komposisi campuran di laboratorium menjadi satuan volume di lapangan. Aplikasi daspal di lapangan dilakukan dengan menghamparkan daspal di atas lapis perkerasan jalan dan dipadatkan dengan mesin single drum roller. Dari hasil perhitungan, densitas dari laboratorium adalah sebesar 2,410 gr/cm3, sedangkan densitas dari lapangan adalah sebesar 2,179 gr/cm3, 2,199 gr/cm3, dan 2,254 gr/cm3 dengan peningkatan sebesar 0,91% - 3,45%. Porositas dari laboratorium adalah sebesar 2,371%, sedangkan porositas dari lapangan adalah sebesar 11,747%, 10,943%, dan 8,705% dengan penurunan sebesar 7,35% - 25,90%. VMA dari laboratorium sebesar 12,494%, sedangkan VMA dari lapangan adalah sebesar 20,898%, 20,177%, dan 18,171% dengan penurunan sebesar 3,45% - 13,05%. VFB dari laboratorium adalah sebesar 81,033% , sedangkan VFB dari lapangan adalah sebesar 44,654%, 46,256%, dan 53,690% dengan peningkatan sebesar 3,59% - 20,24%. Dari perbandingan antara sifat-sifat volumetrik lapangan dengan laboratorium, sifat-sfiat volumetrik laboratorium yang memenuhi persyaratan yang disyaratkan adalah densitas dan VFB, sedangkan sifat-sifat volumetrik lapangan yang memenuhi persyaratan yang disyaratkan adalah densitas dan VMA.
EVALUASI PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PELAYANAN PINTU KELUAR PARKIR DI HARTONO LIFESTYLE MALL SOLO BARU Mazidah, Alfi Rizqi; Sumarsono, Agus; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.199 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37204

Abstract

Hartono Lifestyle Mall Solo Baru yang mengalami kenaikan tarikan pengunjung, memerlukan perhatian dalam memberikan kenyamanan dan pelayanan. Fasilitas yang menimbulkan ketidaknyamanan pengunjung adalah terjadinya antrian panjang terutama pada akses keluar kendaraan pengunjung mal saat meninggalkan area parkir. Masalah tersebut diatasi dengan menerapkan teori antrian pada pelayanan pintu keluar parkir, untuk menghasilkan alternatif solusi perbaikan layanan untuk meminimalisir antrian sebagai rekomendasi pengelolaan parkir.Analisis penelitian dipengaruhi oleh tingkat pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan operator pintu keluar dan tingkat kedatangan kendaraan yang akan keluar dari area parkir. Penelitian meliputi sepeda motor dan mobil. Penyelesaian kasus ini menggunakan disiplin antrian First In First Out (FIFO). Perhitungan analisis statistik pada tingkat kedatangan menggunakan distribusi poisson dengan uji chi square dan untuk perhitungan tingkat pelayanan menggunakan distribusi eksponensial dengan uji kolmogorov-smirnov. Hasil perhitungan pada penelitian, operator memerlukan waktu pelayanan yang efektif untuk melayani kendaraan keluar adalah selama 5 detik untuk sepeda motor dan 12 detik untuk mobil tanpa palang pintu. Perhitungan analisis sepeda motor dengan persamaan distribusi poisson dan distribusi eksponensial menunjukkan bahwa pola kedatangan dan pelayanan kendaraan pada pintu keluar berjalan konstan pada semua hari. Sedangkan pada mobil, hasil perhitungan hanya signifikan pada hari Rabu sehingga dengan akses pintu keluar yang tersedia sudah memenuhi permintaan dan mencukupi pelayanan. Perhitungan hari Sabtu dan Minggu dengan persamaan distribusi poisson dan distribusi eksponensial mendapatkan hasil yang tidak signifikan, hal ini menyebabkan perlu adanya perhitungan dengan persamaan probabilitas yang lain untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat untuk meminimalisir antrian yang terjadi pada akhir pekan tersebut.
SIFAT-SIFAT MARSHALL PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENGGUNAAN RETONA BLEND55 Sukmana, Salvatore; Setyawan, Ary; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.515 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37373

Abstract

Lapis tipis campuran aspal panas (Thin Surfacing Hot Mix Asphalt) merupakan salah satu alternatif yang dapat mengantisipasi masalah ketebalan perkerasan jalan, salah satu teknologi yang sedang dikembangkan sebagai usaha ramah lingkungan untuk perkerasan jalan, namun penggunaan lapis tipis aspal dianggap masih belum maksimal dengan beberapa kelemahan yang masih terdapat pada lapisan ini. Penggunaan lapis tipis aspal, daya lekat aspal yang semakin sedikit juga harus dipertimbangkan. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas aspal adalah dengan menggunakan bahan modifikasi yang telah tersedia di pasaran, yang telah di usahakan dapat memperbaiki kekurangan aspal biasanya (pen.60/70). Suatu bahan baru yang tersedia di pasaran adalah Retona. Retona (Refined Buton Asphalt) merupakan hasil produksi ekstraksi aspal alam dari Pulau Buton (Indonesia) yang kemudian dikembangkan melalui proses penyulingan dan ekstraksi. Aspal retona blend 55 merupakan inovasi terbaru yang telah dikembangkan oleh PT. Olah Bumi Mandiri. Jadi perlu diadakan penelitian tentang berapa kadar aspal optimum lapis tipis aspal panas dan sifat karakteristik aspal dengan menggunakan retona blend 55 dan aspal penetrasi 60/70 optimum pada campuran aspal dengan metode Marshall. Dengan metode eksperimental menggunakan metode Marshall dapat ditentukan nilai stabilitas, kelelahan plastis (flow), berat volume (density), persen rongga, Marshall Quotient (MQ) pada campuran lapis tipis dengan retona blend 55 dan aspal penetrasi 60/70, selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan kadar aspal optimum, serta mengetahui sifat karakteristik marshall. Hasil test Marshall dari lapis tipis campuran aspal panas didapatkan kadar retona optimum sebesar 5,87%, dengan menggunakan gradasi yang sama didapatkan kadar aspal optimum aspal penetrasi 60/70 sebesar 5,80%. Pada tiap-tiap aspal pada kondisi kadar aspal optimum didapatkan perbedaan sifat-sifat dan karakteristik. Nilai stabilitas aspal retona blend 55 sebesar 525,61 Kg, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 651,16 Kg. Nilai densitas aspal retonablend 55 sebesar 2,06%, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 2,11%. Nilai pori aspal retona blend 55 sebesar 18,45%, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 15,18%. Nilai flow aspal retona blend 55 sebesar 2,11 mm, dan aspal penetrasi 60/70 sebesar 2,23 mm. Dengan demikian aspal penetrasi mempunyai ketahanan terhadap beban lalu lintas yang lebih kuat, dengan nilai densitas yang lebih padat, nilai pori yang lebih kecil dan nilai flow yang lebih tinggi dari pada aspal retona blend 55..
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, FLY ASH, DAN MINYAK GORENG DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI Rusadi, Indra Putra; Djumari, Djumari; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.591 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36712

Abstract

Daspal (damar aspal) adalah salah satu jenis bioaspal yang merupakan campuran dengan bahan utamanya merupakan damar sebagai bahan pengikat dan serbuk bata yang dilebur menjadi satu dengan menggunakan minyak goreng kualitas rendah sebagai bahan peleburnya. Salah satu kekurangan utama dari daspal ini adalah rendahnya nilai daktilitas. Untuk meningkatkan nilai daktilitas tersebut, maka digunakan bahan tambah fly ash . Fly Ash berfungsi sebagai pemisah antara zat pengotor dengan daspal, meningkatkan nilai daktilitas dan menambah kemampuan kohesi atau ikatan antar partikel dari material daspal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat properties dan susunan material daspal yang dibandingkan dengan spesifikasi aspal penetrasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian langsung di laboratorium. Pada penelitian ini yang menjadi komposisi dasar dari daspal yaitu getah damar (100gr getah damar murni atau bongkahan + 350gr getah damar kemasan), fly ash (150gr) dan minyak kelapa sawit (205gr) yang dicampurkan dengan cara dimasak pada suhu dibawah 200oC. Sedangkan variasi minyak dimulai dari I1 sebesar 190 gr, I2 195 gr, I3 200 gr, I4 205 gr, I5 210 gr, dan I6 215 gr. Hasil dari analisis menunjukan bahwa dari setiap komposisi daspal modifikasi I1 (Getah damar 450gr, Fly ash 150gr, Minyak goreng 190gr) hingga I6 (Getah damar 450gr, Fly ash 150gr, Minyak goreng 215gr) dengan interval kadar minyak goreng 5 gram belum memenuhi syarat spesifikasi aspal keras berdasarkan penetrasi, karena pada pengujian daspal modifikasi ini nilai daktilitas dan berat jenis belum memenuhi dalam setiap spesifikasi nilai aspal penetrasi. Komposisi daspal terbaik pada pengujian ini yaitu pada daspal I4 dengan bahan penyusun getah damar bubuk 350 gr, getah damar bongkahan 100 gr, fly ash 150 gr, dan minyak goreng 205 gr dengan nilai penetrasi 68 dmm, titik lembek 56 ?C, titik nyala dan bakar 250 ?C , daktilitas sebesar 63 cm.
PENGARUH GRADASI TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BETON BERPORI Pratomo, Eko Putro; Setyawan, Ary; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.984 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37077

Abstract

Pembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang kedap air, sehingga pada musim hujan akan terdapat genangan air di permukaan jalan. Genangan air di atas lapisan perkerasan yang terjadi setelah hujan akan mengganggu kelancaran lalu lintas dan dapat menimbulkan terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Penggunaan beton berpori diharapkan dapat mengurangi kerusakan pada jalan dengan meresapkan air limpasan dari badan jalan ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya workabilitas, porositas, permeabilitas, dan kuat tekan beton berpori, serta untuk mengetahui pengaruh gradasi agregat 1-2 dan 2-3 terhadap kuat tekan, porositas dan permeabilitas dari beton berpori. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan menggunakan agregat dengan gradasi seragam. Agregat yang digunakan adalah batu dengan gradasi seragam 1-2 cm dan 2-3 cm. Agregat halus yang digunakan sebesar 30% dari proporsi agregat halus beton normal. Faktor air semen (FAS) yang dipakai pada mix design sebesar 0,45. Pengujian workabilitas dilakukan setelah beton segar selesai dicampur dengan komposisi sesuai mix design. Pengujian kuat tekan, porositas, dan permeabilitas dengan metode falling head water permeability test dilakukan pada umur beton 28 hari. Dari hasil analisis dengan metode kualitatif, beton berpori dengan batu pecah gradasi 1-2 dan 2-3 dengan FAS 0,45, didapat nilai kuat tekan tertinggi pada campuran agregat 1-2 sebesar 10,584 MPa. Porositas tertinggi terjadi pada campuran agregat 1-2 sebesar 21,758 % (Metode VIM). Permeeabilitas horisontal tertinggi terjadi pada campuran agregat 1-2 sebesar 1,711 cm/dt. Permeabilitas secara vertikal tertinggi terjadi pada campuran 1-2 dengan nilai 0,448 cm/dt. Jadi dari hasil analisis beton berpori yang kuat dan terjaga nilai porositasnya adalah beton berpori dengan campuran agregat 1-2.
STUDI KARAKTERISTIK DASPAL MODIFIKASI DENGAN BAHAN GETAH DAMAR, FLY ASH, MINYAK GORENG DAN LATEKS DIBANDINGKAN DENGAN ASPAL PENETRASI Soniel Zai, Aroman Karsensyah; Djumari, Djumari; Setyawan, Ary
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.9 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36722

Abstract

Daspal ialah salah satu alternatif bioaspal, terbuat dari bahan-bahan yang dapat diperbaharui sebagai pengganti aspal konvensional. Daspal terinspirasi dari jabung yang terbuat dari getah damar, serbuk batu bata dan minyak goreng. Jabung memiliki kesamaan karakter dengan aspal konvensional. Penelitian karakteristik jabung telah dilakukan oleh Muchammad Fachri Nasution namun masih terdapat kekurangan yaitu nilai titik lembek dan daktilitas yang tidak memenuhi syarat. Pada penelitian ini serbuk batu bata akan digantikan fly ash karena fly ash memiliki butiran lebih halus sehingga dapat menjadi absorben yang lebih baik atau pengikatan pada kotoran yang leih baik. Getah damar akan berperan sebagai resin alami daspal, minyak goreng akan menjadi pelarut campuran. Penggunan polimer tambahan juga dilakukan yaitu dengan penembahan lateks, diharapakan dapat memperbaiki keelastisan daspal dalam uji daktilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat properties daspal modifikasi sesuai dengan spesifikasi pengujian aspal penetrasi dan mencari komposisi optimal daspal. Metode penelitian ini dilakukan dengan pengujian di laboratorium. Pada penelitian kali ini yang menjadi komposisi dasar dari damar yaitu damar (100gr damar murni atau bongkahan + 350gr damar kemasan atau bubuk), serbuk fly ash (150gr) dan minyak goreng (205gr) dan lateks yang dicampurkan dengan cara dimasak pada suhu dibawah 150oC. Sedangkan variasi lateks dimulai dari 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Pengujian yang dilakukan ialah uji penetrasi, uji titik lembek, uji daktilitas, uji titik nyala, uji berat jenis, uji kelekatan dan uji kelarutan. Daspal modifikasi optimum pada campuran daspal damar (100gr damar murni atau bongkahan + 350gr damar kemasan), serbuk Fly Ash (150gr) ,minyak goreng (205gr), dan lateks 4% , nilai daktilitas 119,5 cm, nilai titik nyala 260 oC, penetrasi daspal 43 dmm, dan nilai berat jenis 0,97 gr/cm3. Daspal modifikasi ini tidak memenuhi spesifikasi dalam hal kelarutan daspal dalam larutan trichlore ethylene yaitu sebesar 95% tetapi memenuhi nilai kelekatan daspal pada batuan sebesar 99%. Dengan nilai optimum tersebut, daspal bisa dikategorikan seperti aspal pen 40.
KORELASI ALOKASI WAKTU KEGIATAN MAHASISWA DI KAMPUS DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DENGAN METODE ANALISIS JALUR (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNS) Andriani, Erlita; Handayani, Dewi; Djumari, Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37186

Abstract

Moda sepeda motor digunakan untuk keperluan kuliah, sehingga dibutuhkan fasilitas parkir kampus yang memadai. Penggunaan fasilitas parkir kampus berhubungan dengan kegiatan mahasiswa, maka ingin diketahui alokasi waktu kegiatan mahasiswa di kampus dan kebutuhan ruang parkir di Fakultas Teknik UNS. Hasil analisis jalur menunjukkan rata-rata persentase alokasi waktu kegiatan mahasiswa dari yang paling besar hingga yang paling kecil pengaruhnya terhadap kebutuhan parkir pada tiga hari survei, yaitu dimulai dari kegiatan perkuliahan (37,43%), selanjutnya adalah durasi tunggu antarjam perkuliahan (19,81%), durasi kegiatan organisasi (9,86%), durasi kegiatan lain-lain (7,44%), dan yang terakhir adalah durasi mengerjakan tugas di kampus (4,25%). Hasil dari analisis jalur ini dapat digunakan sebagai dasar prioritas penanganan masalah kebutuhan ruang parkir. Direkomendasikan untuk mengurangi kebutuhan ruang parkir dengan mengurangi durasi jeda antarjam perkuliahan dan mengatur distribusi jadwal kuliah mahasiswa agar lebih merata tiap harinya.