PT. Naratama Sayagi Indonesia bergerak di bidang jasa machining bubut dan CNC milling dimana perusahaan menggunakan sistem make to order dengan mendahulukan pesanan yang pertama kali masuk, maka ketepatan waktu penyelesaian dan kualitas produksi merupakan hal yang sangat penting. Tujuan penelitian adalah menurunkan keterlambatan pengiriman yang disebabkan proses produksi sehingga perlu adanya penjadwalan dalam proses produksi agar dapat berjalan lancar. Pada penelitian ini menggunakan metode FCFS (First Come First Served), SPT (Short Processing Time), LPT (Long Processing Time), dan EDD (Earliest Due Date). Selanjutnya membandingkan antar metode yang digunakan dan diperoleh metode SPT merupakan hasil yang paling optimal yaitu waktu penyelesaian rata-rata pada bulan Desember 52 hari, bulan Januari yaitu 59 hari, dan bulan Februari yaitu 84 hari. Memiliki nilai utilitas pada bulan Desember yaitu 19%, bulan Januari yaitu 12%, dan bulan Februari yaitu 10 %. Dengan jumlah pekerjaan rata-rata pada bulan Desember yaitu 5,26 job, bulan Januari yaitu 8,52 job, dan bulan Februari yaitu 9,62 job. Selanjutnya keterlambatan rata-rata pada bulan Desember yaitu 39,2 hari, bulan Januari yaitu 47,5 hari, dan pada bulan Februari yaitu 42,6 hari. Sehingga metode SPT dapat diterapkan pada proses produksi dimana akan membantu perusahaan dalam menurunkan proses pengiriman yang terlambat.