Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

GORONTALO CINEMA CENTRE DENGAN PENDEKATAN GREEN ARSITEKTUR La Ode Hasrul; Berni Idji; Muhammad Faisal Dunggio
JAMBURA Journal of Architecture Vol 1, No 1 (2019): JJoA : Juni 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.354 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v1i1.10305

Abstract

Gorontalo Cinema Centre merupakan suatu bangunan yang menjadi pusat dan wadah kegiatan seni yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam dunia bioskop yang meliputi film-film menarik dan menghibur masyarakat Kota Gorontalo, informasinya bisa berupa iklan di TV dan Internet, dimana seluruh kegiatan tersebut terwadahi dalam suatu bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh desain Gorontalo Cinema Centre yang mampu meningkatkan kualitas pada lingkungan itu sendiri baik dari segi fungsi, bentuk maupun keberadaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompilasi data, dalam proses ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukandalam proses perancangan, pengambilan data dapat dilakukan dengan: observasi, referensi buku atau studi literatur, studi kasus objek pendekatan, dan media Internet yang berkaitan dengan objek penelitian. Langkah berikutnya yaitu proses analisa, hasil tinjauan dan analisa ini nantinya akan menjawap persoalan-persoalan pada rumusan permasalahan. Tahap analisa akan dikelompokan berdasarkan program fungsional, performansi, dan arsitektural. Sehingga dari hasil proses analisa ini akan menghasilkan konsep perancanaan dan perancagan arsitektur yang dijadikan sebagai bekal dalam mendesain. Proses hasil dari desain ini selanjutnya diterjemahkan kedalam desain gambar-gambar pra-rancangan arsitektur dalam bentuk sketsa dua dimensi/tiga dimensi. Tahapan berikutnya akan menghasilkan desain hasil akhir dari rancangan bangunan Gorontalo Cinema Centre yangmengususng tema Green Arsitektur sebagai konsep dasar utama dalam mengekspresikan pada penataan massa bangunan Cinema centre yang dapat memanfaatkan keadaan alam baik dari segi penghawaan maupun pencahayaan pada siang hari. 
GORONTALO FUTSAL CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA Zulkifli Pakaya; Satar Saman; Moh. Faisal Dunggio
JAMBURA Journal of Architecture Vol 3, No 1 (2021): JJoA : Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1300.439 KB) | DOI: 10.37905/jjoa.v3i1.12915

Abstract

Peraturan undang-undang Republik Indonesia no. 3 tahun 2005 tentang sistem pada keolahragaan Nasional dijabarkan bahwa olahraga adalah sesuatu segala kegiatan yang bersifat sistematis terpadu yang berkelanjutan yang meliputi pengaturan permainan, pembinaan, dengan mengembangkan potensi kesehatan secara jasmani, rohani maupun sosial. Oleh karena itu pemilihan Gorontalo sebagai lokasi futsal center yaitu mengembangkan serta meningkatkan eksistensi dan citra futsal haruslah dibarengi dengan sarana fasilitas sesuai standar nasional maupun internasional dengan mengacuh pada perarturan Menteri Pemuda Dan Olahraga sebagai sarana untuk pertunjukan permainan futsal dalam bentuk pertandingan resmi maupun event yang dapat memberikan prestasi bagi peminat olahraga futsal. Gorontalo sendiri sudah mempunyai beberapa tim futsal yang mengikuti liga futsal nusantara sejak dari tahun 2017 sampai dengan sekarang. Keterkaitan antara pembangunan futsal center dengan konsep rancangan arsitektur metafora, yaitu penulis memerlukan adanya suatu gebrakan atau terobosan baru pada bangunan olahraga yang memiliki failitas-fasilitas standar dengan bertarap local maupun nasional sehingga nantinya bisa dipadukan secara logis atau unik.
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN GORONTALO KELAS B Ruslan Ahmad; Moh Faisal Dunggio; Muh Rizal Mahanggi
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.12783

Abstract

Perancanangan rumah sakit pendidikan gorontalo menjadi pertimbangan karena pendidikan kedokteran yang telah dibuka di Universitas Negeri Gorontalo tahun ini. Salah satu persyaratan Pendidikan Kedokteran adalah tersedianya rumah sakit utama pendidikan kedokteran dalam jaringan lahan praktek yang kelayakannya dinilai oleh pakar pendidikan kedokteran sesuai dengan kriteria yang  telah ditetapkan dalam paduan pendidikan kedokteran (Dirjen Dikti, 2002). Pada tahun 2006, Konsil Kedokteran Indonesia telah mengesahkan standar pendidikan profesi Dokter dan Standar Pendidikan profesi dokter spesialis serta standar kompetesni dokter, dalam standar tersebut juga juga dikatakan bahwa institusi pendidikan kedokteran harus menjamin tersedianya fasilitas pendidikan klinik bagi mahasiswa yang terdiri dari rumah sakit pendidikan dan sarana kesehatan lain yang diperlukan. Untuk itu, pendidikan kedokteran Universitas Negeri Gorontalo menyediakan fasilitas yang bisa mewadahi mahasiswa kedokteran untuk pelatihan medis untuk profesional kesehatan masa depan dan sebagai sarana penunjang prodi kshususnya, fakultas kedokteran sehingga bisa menarik minat calon-calon dokter dari dalam Gorontalo maupun luar provinsi Gorontalo sehingga prodi kedokteran bisa menjadi prodi yang banyak diminati di Universistas Negeri Gorontalo.Rumusan masalah yang dikaji adalah bagaimana merancang Rumah Sakit Pendidikan Gorontalo Kelas B sebagai fasilitas penunjang pendidikan dan  pelatihan medis bagi mahasiswa kedokteran agar menjadi dokter professional di masa depan. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan Rumah Sakit Pendidikan Gorontalo Kelas B sebagai fasilitas penunjang pendidikan, kesehatan dan pelatihan medis. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan melakukan studi lapangan, studi literatur, studi banding objek sejenis dan studi kasus dengan melihat standar fasilitas rumah sakit di Gorontalo. Kemudian mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Dari hasil identifikasi kemudian dianalisis dan menghasilkan konsep perancangan dengan tema Green Arsitketur yang lebih ditekankan pada bentuk, ruang dan fungsi. Hasil laporan berupa konsep perancangan dan penerapannya pada rancangan sebagai pedoman untuk melanjutkan perancangan Rumah Sakit Pendidikan Gorontalo Kelas B. Kata kunci:Rumah Sakit Pendidikan, Green Arsitektur
Redesain Pasar Satya Pradja Menjadi Pasar Wisata Berbasis Hybrid Arsitektur Romiansyah Ibura; Mohammad Faisal Dunggio; Berni Idji
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.13244

Abstract

Saat ini kehadiran Pasar Setya Pradja menjadi salah satu bukti perkembangan Kota Gorontalo. Pasar Setya Pradja awalnya merupakan pasar tradisional yang dulunya menjadi pusat perdagangan bahan rempah-rempah dan kebutuhan rumah tangga. Namun seiring berkembangnya Kota Gorontalo, pasar tradisional ini mulai berpindah ke beberapa tempat. Sehingga pasar tradisional Setya Pradja, kini tidak lagi berfungsi sebagai pusat perdagangan bahan rempah dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Pasar Setya Pradja saat ini masih menjadi tempat hunian dan area perdagangan kebutuhan barang dan jasa. Kondisi tersebut dapat dilihat dari adanya toko-toko pakaian dan barang-barang yang sudah jarang ditemui hingga adanya gedung baru yang menjadi hunian bagi para penjahit senior maupun pedagang kuliner yang masih bertahan di Pasar Setya Pradja. Melihat kondisi bangunan yang mulai usang dan tidak terawat lagi, serta potensi pasar yang dapat menjadi Pasar Wisata bagi masyarakat, maka perancang bermaksud untuk melakukan “Redesain Pasar Setya Pradja Menjadi Pasar Wisata Berbasis Hybrid Arsitektur.” Mencoba untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan pola hybrid arsitektur yang diwujudkan dengan integrasi fungsi antara hunian dan pasar wisata, serta mengangkat arsitektur kolonial pada perkembangan Kota Gorontalo.
Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Terencana Di Kota Marisa Irwan Wunarlan; M. Faisal Dunggio; Berni Idji
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.617 KB)

Abstract

Abstrak. Kota Marisa yang memiliki ciri rona bingkai kota desa (zobikodes) yang jauh dari Pusat Kegiatan Nasional yang terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan dengan pesat seiring laju pertumbuhan penduduknya. Pembangunan pola hunian baru berupa permukiman terencana dan bisnis property yang menjadi solusi meningkatnya permintaan akan tempat bermukim. Pembangunan permukiman terancana yang mengacu pada dokumen RTRW dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Marisa. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi Pola Sebaran Permukiman Terencana Di Kota Marisa. Metode kuantitatif dipakai untuk menganalisis dengan analisis deskriptif. Analisis tetangga terdekat dipakai untuk menganalisis permukiman terencana yang teridentifikasi pada lokasi penelitian. Permukiman terencana diukur jarak garis lurus antara satu permukiman dengan permukiman terdekatnya dengan menggunakan peta citra melalui aplikasi google earth dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk kemudian didapatkan pola persebaran permukiman membentuk pola mengelompok atau bergerombol. Di tiap desa/kelurahan memiliki pola yang sama selain desa/kelurahan yang didalamnya tidak memiliki permukiman terencana dan pola acak atau tersebar (Random Pattern) di Pohuwato, Pohuwato Timur, Bulangita, Teratai, Buhu Jaya, Libuo dan Maleo. Pola mengelompok atau bergerombol (Cluster Pattern) menguntungkan untuk Kota Marisa dalam hal penyediaan infrastruktur dan sarana prasarana perkotaan. Kata Kunci: Kota Marisa, Permukiman Terencana, Pola, Persebaran
PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN PADA RANCANGAN PUSAT APRESIASI SENI DI GORONTALO Maryam Utami Andi Hasan; Mohamad Faisal Dunggio; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.18921

Abstract

ABSTRAK. Tanggung jawab untuk mengembangkan dan melestarikan warisan leluhur bukan lagi ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah, tetapi oleh masyarakat, dalam hal ini mereka para pelaku seni, pecinta seni, pekerja seni, dan pemerhati seni serta lainnya agar kesenian dan budaya tidak hilang atau musnah di telan zamanGorontalo adalah salah satu daerah yang memiliki kesenian dalam bentuk seni rupa, seni tari, seni musik, seni teater, dan telah ada sejak periode pra-Islam di Gorontalo. Namun sampai sekarang geliat seni di Gorontalo semakin hari semakin memperihatinkan. Ruang kreatifitas semakin terbatas karena tidak didukung oleh sarana dan fasilitas. Ini menjadi problematika, setidaknya bagi ruang gerak untuk para pencinta seni agar bisa menuangkan ide-ide dan mengembangkan bakat-bakat mereka dibidang seni. Arsitektur Modern memiliki sifat dinamis, hasilnya lebih mendalam pada suatu metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna, serta dapat menonjolkan tampilan suatu bangunan yang menggambarkan fungsinya. Kedinamisan arsitektur modern untuk menyesuaikan kedinamisan perkembangan seni khususnya pada kalangan generasi muda dalam meningkatkan potensi bakat anak bangsa, menjadikan dasar pemikiran dalam perancangan Pusat Apresiasi Seni dengan konsep Arsitektur Modern.Perancangan bangunan ini menggunakan transformasi bentuk sehingga menjadi bentuk Fidget Spinner, yang kesannya berwarna dan berputar. Pewarnaan seni dan kesan perkembangan seni yang semakin maju di Gorontalo.
PENGATURAN DAN MENATA POLA RUANG DESA ULANTA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO irwan wunarlan; Berni Idji; M. Faisal Dunggio; Satar Saman
Jurnal Pengabdian Teknik Industri Vol 1, No 1: November 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpti.v1i1.17117

Abstract

Ulanta Village is an area in the middle of the city and most (81.84%) of the village area has been designated as a provincial strategic area in the 2014-2034 Bone Bolango Regency Regional Spatial Plan, namely Agropolitan Areas and Integrated Industrial Areas as a form of support for life community economy in Bone Bolango Regency. As for the Identification and Formulation of the Problem (1) Analyze community perceptions regarding the spatial pattern of the area in Ulanta Village, Suwawa District, Bone Bolango Regency, (2) Evaluate the suitability of the implementation of the spatial pattern for the Ulanta Village area with the RTRW of Bone Bolango Regency. (3) Making recommendations based on the results of an evaluation of spatial planning patterns in the Suwawa sub-district in Bone Bolango Regency. The target group in this science and technology implementation activity is the community, especially village government apparatus and youth youth organizations in Ulanta Village, Suwawa District, totaling 20 people. This activity takes the form of village spatial planning training by using village government officials and youth youth organizations in Ulanta Village, Suwawa District, which are very vulnerable to various land conversion problems.This training is an alternative solution to tackling environmental degradation and provides added value in increasing skills, insight and knowledge about the use of the environment to make it a comfortable and beautiful environment for the community. Keywords: Arrangement, spatial pattern, village, environment
PERANCANGAN BALAI PENGEMBANGAN PELATIHAN KERJA KABUPATEN GORONTALO Mohamad Dwi Sandi Adipu; Muhammad Rijal Syukri; Mohammad Faisal Dunggio
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20462

Abstract

ABSTRACT.  Based on Statistics Indonesia data in Gorontalo Province, the unemployment rate in Gorontalo Regency in 2018 was 12,988 out of 397,206 total population, and in 2019 it was 11,761 out of 366,408 total population. According to the most significant level of education attained, Gorontalo Regency’s open unemployment rate in 2019 was 1036 for primary schools, 446 for junior high schools, 2,940 for high schools, and 1,393 for college or higher education. Due to the rising number of unemployed people in Gorontalo Regency, it is crucial to build and design a Vocational Training Development Center in the region that can accommodate job training activities in a higher capacity and fulfill criteria. Under the direction of the Gorontalo Regency Ministry of Manpower and Transmigration, the Vocational Training Center in that region continues to serve as a Vocational Training Center for the Regional Technical Implementation Unit (UPTD). The UPTD Limboto Vocational Training Center, a facility for education and job training that is still performing pretty well, nevertheless has issues, such as the completeness of the rooms, which is not ideal and following accordance with standards, and the limited number of vocational training programs offered. The Vocational Training Development Center was designed using a contemporary architectural approach, prioritizing user demands in order to adhere to standards while also paying attention to the shape of the building design. Keywords: Vocational Training Development Center, Gorontalo Regency ABSTRAK. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, pada tahun 2018 angkan pengangguran di Kabupaten Gorontalo sebesar 12.988 jiwa dari 397.206 jiwa total penduduk , sedangkan pada tahun 2019 angka pengangguran mencapai 11.761 jiwa dari 366.408 jiwa total penduduk. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2019 menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan yaitu, Pendidikan Sekolah dasar (SD) mencapai 1036 jiwa, Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 446 jiwa, Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 2.940 jiwa, dan perguruan tinggi atau diatas SMA mencapai 1.393 jiwa. Balai Latihan Kerja yang ada di Kabupaten Gorontalo masih merupakan Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada dibawah naungan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo. Sebagai wadah pendidikan dan pelatihan kerja yang mash beroprasional dengan cukup baik, UPTD Balai Latihan Kerja Limboto masih memiliki permasalahan, seperti kelengkapan ruang yang belum optimal dan sesuai standar, dan hanya tersedia sedikit program pelatihan kejuruan. Sehingga diperlukan perencanaan dan perancangan Balai Pengembangan Pelatihan Kerja di Kabupaten Gorontalo yang dapat menampung kegiatan pelatihan kerja dalam kapasitas yang lebih besar dan memenuhi standar seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengangguran di Kabupaten Gorontalo. Perancangan Balai Pengembangan Pelatihan Kerja ini menggunakan pendekatan arsitektur modern, dimana perancangan Balai Pengembangan Pelatihan Kerja ini mengutamakan kebutuhan pengguna agar sesuai dengan standar dan tetap memperhatikan bentuk desain bangunannya. Kata kunci: Balai, Pelatihan Kerja, Kabupaten Gorontalo
PENERAPAN PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR HIBRID PADA PERANCANGAN PASAR SENTRAL LIMBOTO DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Nurul Maziyah Hidayat; Moh. Faisal Dunggio; Satar Saman
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21562

Abstract

ABSTRACKA central market, also known as a terminal market, is a centralized trading place where local sellers gather and receive goods while allowing sellers to trade directly within the central market. One characteristic of a central market is a Type A traditional market that operates daily. Limboto Shopping Center is a central market in Limboto District, Gorontalo Regency. However, on March 2, 2018, a fire engulfed Limboto Shopping Center, destroying the entire second and part of the first floors. Based on this issue, the title of this final project is “Designing Limboto Central Market with a Hybrid Architectural Design Approach”, aiming to provide visitors with comfort, security, and a new atmosphere. The term hybrid refers to the combination of two opposing elements while retaining the characteristics of each. This concept is applied in numerous advanced countries worldwide. Architectural design should consider local culture to ensure that buildings fit in and a place maintains its distinct identity. Keywords: Central Market, Hybrid Architecture ABSTRAK. Pasar sentral atau juga disebut pasar terminal merupakan pasar pusat yang mengumpulkan atau menerima barang dagangan dari penjual lokal tetapi para penjual juga bisa berjualan langsung di pasar sentral. Salah satu ciri pasar sentral adalah merupakan pasar rakyat tipe A, yang operasional pasar harian. Shopping Center Limboto adalah pasar sentral yang berada di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Akan tetapi pada tanggal 2 Maret 2018, Shopping Center Limboto mengalami kebakaran yang menghanguskan seluruh tingkat kedua bangunan dan sebagian pada tingkat pertama bangunan. Berdasarkan permasalahan tersebut menjadikan alasan judul tugas akhir ini yaitu perancangan “Pasar Sentral Limboto” dengan pendekatan arsitektur hybrid untuk memberikan rasa nyaman, keamanan dan suasana baru kepada pengunjung. Pengertian hibrid sendiri adalah penggabungan dua unsur yang berlawanan tetapi tetap mempertahankan karakter unsur-unsur tersebut. Konsep hibrid telah ditetapkan di berbagai negara maju di berbagai belahan dunia ini. Dalam desain arsitektur perlu memperhatikan karakter budaya local, agar karya-karya arsitektur tidak asing berada di suatu tempat dan agar suatu tempat memiliki karakter yang unik.Kata kunci: Pasar Sentral, Arsitektur Hibrid
PERANCANGAN APARTEMEN MILENIAL DI KOTA GORONTALO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Bulumungo, Natasya; Dunggio, Moh. Faisal; Idji, Berni
JAMBURA Journal of Architecture Vol 7, No 1 (2025): JJoA : Juni 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v7i1.30718

Abstract

Permasalahan utama dalam memilih sebuah rumah adalah lokasi yang tidak strategis, akses yang kurang bagus, harga bangunan yang terlalu mahal, dan kurangnya fasilitas pendukung di sekitar perumahan. Apalagi tingginya mobilitas kehidupan saat ini, membuat tinggal di area kota menjadi suatu keharusan dan pilihan utama yang wajib dilakukan. Seiring berjalannya waktu, kota di Gorontalo akan mengalami perkembangan dan kebutuhan tempat tinggal juga akan meningkat. Namun, akan terjadi keterbatasan lahan karena meningkatnya juga infrastruktur dan angka urbanisasi di kota. Berdasarkan hasil survei minat masyarakat terhadap pembangunan apartemen di Kota Gorontalo, terdapat 40,7 % responden tertarik bahkan 30,4 % sangat tertarik untuk tinggal di apartemen, dengan alasan strategi lokasinya yaitu berada di pusat kota karena kegiatan sehari-hari mereka ingin di daerah kota. Responden yang tertarik pada apartemen ini didominasi oleh generasi yang berkarakter Milenial. Maka pendekatan Arsitektur Modern pada desain menjadi solusi bagi generasi berkarakter milenial yang hidup serba modern. Metode yang digunakan dalam perancangan Apartemen ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan studi banding. Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif menjadi sebuah konsep perancangan yang dapat ditransformasikan melalui eksplorasi desain menjadi perancangan Apartemen Milenial di Kota Gorontalo. Perancangan Apartemen Milenial di Kota Gorontalo diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengoptimalkan lahan di kawasan kota, sekaligus solusi bagi masyarakat yang menginginkan hunian di lokasi strategis dengan menerapkan tema arsitektur modern sebagai konsep hunian yang mengutamakan kecerdasan, kepraktisan, dan penggunaan teknologi bangunan pintar.