Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat

“KUE” DARI SITUS GUNUNG SUSURU SEBAGAI JEJAK TEKNOLOGI MASA BERCOCOK TANAM Endang Widyastuti; Nanang Saptono; Rusyanti
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2020: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2019
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding.v3i1.16

Abstract

Kebudayaan Austronesia merupakan budaya yang didukung oleh sekelompok orang awalnya menetap di suatu wilayah tertentu yang kemudian melakukan perjalanan ke berbagai wilayah lainnya dalam rentang area yang sangat luas. Di Kepulauan Indonesia kontak dengan budaya austronesia telah terjadi pada masa bercocok tanam. Bentuk budaya tersebut dalam aspek teknologi diantaranya menyangkut teknologi gerabah dan pengolahan kulit kayu. Dalam penelitian yang pernah dilakukan di Gunung Susuru kawasan Kertabumi, ditemukan artefak berbahan terakota dengan bentuk yang unik dan terdapat beragam goresan di permukaannya. Terakota tersebut ditemukan dalam jumlah dan variasi bentuk serta hiasan yang cukup banyak. Masyarakat setempat menyebut artefak tersebut sebagai “kue”. Berdasarkan perbandingan bentuk melalui studi pustaka, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kaitan “kue” tersebut dengan teknologi gerabah dan pengolahan kulit kayu.
ALTERNATIF PENANGANAN BENCANA BANJIR: STUDI KASUS SITUS CANDI RONGGENG, PAMARICAN, CIAMIS: Flood Disaster Alternative Treatment: Case Study on Candi Ronggeng Site, Pamarican, Ciamis Endang Widyastuti
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2021: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2020
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.36

Abstract

Situs Candi Ronggeng secara administratif terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, berada pada koordinat 7°25’46.92”LS dan 108°29’37.17”BT. Morfologi situs berupa pedataran bergelombang di lembah Ci Seel anak sungai Ci Tanduy yang berhulu di Gunung Cakrabuana di Kabupaten Tasikmalaya, dan bermuara di Segara Anakan Provinsi Jawa Tengah. Ci Seel mengalir di sebelah utara situs, dengan pola aliran meander dengan anak-anak sungai, berkelok-kelok dari arah barat ke timur. Lahan ini sering tergenang banjir sehingga terjadi sedimentasi yang sangat tinggi. Objek berupa batu candi yang semula masih terlihat, sekarang terkubur endapan tanah. Berdasarkan laporan penggalian pada tahun-tahun sebelumnya, banjir besar pernah terjadi pada tahun 1937, 1943, 1962, 1973 dan lebih sering lagi sejak dibangunnya bendungan Gunung Putri pada sekitar tahun 1970-an. Jejak endapan banjir tersebut terlihat hingga mencapai ketebalan 140 cm sampai dengan 200 cm dari tanah aslinya yang berwarna hitam kecoklatan dan bertekstur pasir-lempungan. Paparan ini bermaksud mengajukan alternatif untuk menangani banjir, sehingga candi ini dapat diselamatkan sebagai salah satu aset daerah Ciamis. Pembahasan dilakukan di antaranya dengan melihat kondisi candi dan lingkungannya, data pengendapan limpah banjir, dan curah hujan. Selanjutnya diajukan beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sehingga situs Candi Ronggeng terhindar dari banjir.