Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences)

HUBUNGAN FISIKOKIMIA AIR TERHADAP KEANEKARAGAMAN UDANG AIR TAWAR DI PERAIRAN SUNGAI BEDERAK TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MADYA MEDAN Laila Sapna; Meida Nugrahalia
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v3i2.7583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sifat fisikokimia perairan pada aliran Sungai Bederak, mengetahui keanekaragaman udang air tawar yang terdapat di aliran Sungai Bederak dan mengetahui hubungan fisikokimia air dengan keanekaragaman udang air tawar di aliran Sungai Bederak di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Pengukuran parameter fisika dilakukan langsung di lapangan, sedangkan pengukuran parameter kimia sampel air yang diamibil dari setiap stasiun diteliti di Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara. Data hasil pengukuran suhu berkisar 24 -28 0C, kecerahan 3 – 7 cm, pH 4,5 – 7,5, COD 15 – 19 mg/L, BOD 12 – 13 mg/L dan NO3 15 – 20 mg/L. 1. Sifat fisikokimia perairan Sungai Bederak yakni suhu belum melewati batas baku mutu kelas II, sedangkan tingkat kecerahan sudah tercemar. Parameter kimia seperti pH sudah melewati batas baku mutu kelas II, COD belum melewati batas baku mutu kelas II, BOD sudah melewati batas baku mutu kelas II dan NO3 sudah melewati batas baku mutu kelas II. Pengambilan sampel udang dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling diambil dengan 3 kali pengulangan dan identifikasi udang diteliti di Laboratorium Biologi FMIPA UNIMED. Dari penelitian didapat 3 famili Crustacea yakni Palaemonidae, Tetrasquilidae, Penaeidae. Nilai indeks keanekaragaman udang (H’) berkisar antara 0,65 – 1,86. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa parameter fisika dan kimia yakni suhu 0,717, kecerahan 0,68, pH 0,65, COD 0,835, BOD 0,98, NO3 0,86, memiliki hubungan terhadap keanekaragaman udang. Kontribusi hubungan suhu 51,4 %, kecerahan 46,2 %, pH 42,2 %, COD 69,7 %, BOD 96 %, NO3 73,9 %.Kata kunci : Fisikokimia, Udang, Keanekaragaman, Analisis Korelasi
KEMANJURAN IgY KUNING TELUR AYAM YANG TELAH MEMPEROLEH SUPLEMENTASI PIRIDOKSIN MENCEGAH KELAINAN OLEH Salmonella enteritidis Pasar Maulim Silitonga; Melva Silitonga; Meida Nugrahalia
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 5, No 3 (2019): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v5i3.14563

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menguji kemanjuran IgY kuning telur ayam yang telah memperoleh suplementasi piridoksin dalam mencegah kelainan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri S.Enteritidis. Telur dikoleksi dari ayam petelur yang telah diberi suplementasi piridoksin dosis 3 mg/kg dan diinjeksi dengan S. Enteritidis sebanyak 1,0 ml  (109sel/ml).  Pada uji kemanjuran IgY digunakan 10 ekor tikus putih dewasa yang dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari lima ekor setiap kelompok. Kelompok P diberi kuning telur selama 31 hari , kelompok K  (control)  tidak diberi kuning telur. Setelah perlakuan kuning telur selesai, semua tikus putih disuntik dengan S.Enteritidis 1,0 ml  (109sel/ml). Hasil penelitian menunjukkan bahwa IgY antidiare yang terkandung dalam kuning telur ayam yang telah memperoleh suplementasi piridoksin, cukup efektif mempertahankan kadar kalium dan albumin serum sebagaimana pada kondisi normal. 
EFEKTIFITAS BERBAGAI METODE SUPLEMENTASI PIRIDOKSIN MENGOPTIMALISASI PRODUKSI IMMUNOGLOBULIN Y (IgY) KUNING TELUR AYAM Pasar Maulim Silitonga; Melva Silitonga; Meida Nugrahalia
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v4i2.10417

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengoptimalkan produksi immunoglobulin Y (IgY) kuning telur dengan metode suplementasi piridoksin.  Digunakan 12 ekor ayam betina dewasa (jenis Isa brown) siap bertelur, antigen yang digunakan toksoid tetanus.  Pemeliharaan dilakukan dalam kandang baterai selama 10 minggu. Selama percobaan, semua ayam diberi air minum secara ad libitum dan ransum komersil standar. Setelah 12 hari masa adaptasi, ayam diberi perlakuan suplementasi piridoksin dosis 3 mg/kg ransum dengan metode yang bervariasi yaitu via air minum (S1), mencampurkannya dalam ransum (S2) dan melalui suntikan intramuscular (S3). Semua ayam disuntik dengan antigen toksoid tetanus dosis 100 Lf yang diemulsikan dalam Freund’s adjuvant complete  yang diberikan secara intramuscular. Immunisasi ulang dilakukan dengan menggunakan freund’s adjuvant incomplete setelah dua, tiga dan empat minggu pemberian perlakuan suplementasi piridoksin.  Sampel telur diambil setelah 2 minggu injeksi antigen toksoid terakhir. Ekstraksi IgY kuning telur dilakukan dengan Metode PEG–Khloroform, Uji spesifitas IgY dengan uji AGP, Purifikasi IgY dengan FPLC, kadar IgY kuning telur ditentukan dengan metode Bradford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kadar IgY kuning telur ayam yang diberi suplementasi piridoksin via air minum, dicampur dalam ransum maupun via suntikan intravena. Suplementasi piridoksin pada ayam petelur memberikan rataan kadar antibodi / immunoglobulin yolk (IgY) kuning telur untuk ketiga jenis metode yang diaplikasikan sebesar 106,6 - 109,0 mg/ butir telur.