Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Orang Tua terhadap Penyelenggaraan PAUD Inklusi di TK Nusa Indah Dwi Astuti, Retno
ACIECE Vol 4 (2019): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This reserch aims to determine how the role of parents in early childhood inclusion. The studywas conducted using a qualitative approach with case study. Course of a study conducted in TK Nusa Indah with research subjects the role of parents TK Nusa Indah. Methods of data collection using observation, wawacanra, and documentation. Data were analyzed using an interactive model of Miles and Huberman. Results from the study include: the role of parents guardians TK Nusa Indah and parental benefits from the involvement of parents in school activities. The shape of the role of parents in TK Nusa Indah, namely: (1) parenting; (2) parents accompany children in activities fied trip; (3) parents to volunteer in the market's activities; (4) speakers in regular discussion activities; (5) parent and child to make toys from waste project; (6) the parents a guest teacher in the classroom according to the theme; and (7) parents are involved in school committees called POM (association of parents). While the perceived benefits of keteribatan active parents in early childhood inclusion, among others: (1) parents can accompany and stimulate the development of the child; (2) parents will accept, acknowledge, give it a chance, and give appreciation to the achievement of an ordinary child and crew in particular; (3) parents to know the needs, interests and talents of the child; and (4) the parents respect children's rights
Pengaruh Penggunaan Media Balok Cuisenaire terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia Dini Kelompok B di TK Nusa Indah Bulutengger Sekaran Lamongan: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BALOK CUISENAIRE TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK NUSA INDAH BULUTENGGER SEKARAN LAMONGAN Retno Dwi Astuti
INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan Vol. 4 No. 2 (2018): September 2018
Publisher : LPPM IAI Hasanuddin Pare-Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.282 KB)

Abstract

This research which conducted at B group young learners of Nusa Indah kindergarten Bulutengger Sekaran Lamongan by using Cuisenaire rectangle aims to analyze the young learner’s counting skill to state the numeric symbol 1-10, matching the number and the symbol, and stating the result of the addition and abstraction from the thimgs correctly. The method of this research uses pre-eksperimental research by using quantitative approach and one-group pre-test design. The data analysis which uses Wilcoxon test shows that there is a difference between pre-test (before treatment)548, and post-test (after treatment) 770. The Tcount < Ttable (0<68). This research proves that there is an effect of using Cuisenaire rectangle for the B group children’s counting skill at Nusa Indah kindergarten Bulutengger Sekaran Lamongan.
Kredibilitas Alat Bukti Elektronik dalam Sidang Formil Hukum Data Agung Alvandi; Anggi Dwita Clara Afrilia Sitinjak; Elsa Ari Novia; Retno Dwi Astuti; Surya Afif Rahmandika; Yusabbihu Zafarina Sa’diah
Jutkel: Jurnal Telekomunikasi, Kendali dan Listrik Vol 3 No 1 (2023): Jutkel: Jurnal Telekomunikasi, Kendali dan Listrik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare kerjasama P3M STKIP Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut fungsinya hukum dibagi menjadi dua, hukum formill dan hukum materill. Keberadaan peraturan di dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebuah aturan dasar dan pokok yang harus dimiliki oleh masyarakat dalam bermasyarakat, Karena aturan yang mengikat secara sosial diperlukan untuk menata hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Jika terjadi wanprestasi dan perbuatan melawan hukum dan ditemukan berdasarkan undang-undang data akan ada upaya hukum untuk menyelesaikan atau dimusyawarahkan kembali sesuai dengan undang-undang data resmi, yaitu undang-undang acara perdata yang relevan. Justifikasi ialah metode yang harus dijalankan dan paling penting dalam proses acara perdata; Hal dikarenakan melibatkan pengadilan yang menangani putusan hakim. Ketika menyelesaikan kasus saat beracara di pengadilan terdapat langkah esensial yaitu pada tahap justifikasi, hal ini dimaksudkan untuk memvalidasi fakta bahwa suatu kejadian dan perbuatan hukum benar-benar terjadi karena sebab-sebab khusus. Oleh karena sebab itu, pembuktian ialah metode bagaimana menerangkan suatu kejadian yang sudah terjadi secara in-concerto. Ketika tahap pembuktian terdapat dokumen elektronik yang digunakan sebagai alat bukti dan diatur UU No 19 tahun 2016 Pasal 1 angka 4 tentang ITE.
Kontradiksi Diversi Yang Menjadi Suatu Opsi Penanganan Dan Penuntasan Kasus Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Retno Dwi Astuti; Sitinjak, Anggi Dwita Clara Afrilia; Yusabbihu Zafarina Sa`diah; Surya Afif Rahmandika; Herli Antoni
Jurnal Gagasan Hukum Vol. 5 No. 01 (2023): JURNAL GAGASAN HUKUM
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jgh.v5i01.13729

Abstract

Diversi ialah sebuah sistem penanganan di luar proses sistem peradilan secara formal karena adanya kasus pidana dengan pelaku anak yang berada di bawah umur. Penyelesaian melalui diversi diperuntukkan bagi anak berkonflik dengan hukum. Metode penelitian penulisan jurnal ini menggunakan teoritis normatif. Oleh sebab itu menurut Pasal 108 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, sistem diversi digunakan untuk alasan menjauhkan serta memisahkan pelaku anak dibawah umur dari penyelesaian melalui sistem peradilan formal agar tidak terjadi diskriminasi kepada pelaku anak pelanggar hukum. Melalui upaya pencegahan berupa diversi tidak memberikan efek jera sehingga pelaku kejahatan di bawah umur menganggap remeh adanya upaya diversi tersebut. Upaya agar korban anak terlindungi dari anak yang melakukan perbuatan melawan hukum atau pelaku adalah secara maksimal tidak memberikan diversi kepada anak yang kembali melakukan kejahatannya setelah adanya putusan hakim.