Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MEKANISME ALIH WICARA DALAM DIALOG FILM “12 YEARS A SLAVE” Andi Indah Yulianti
SUAR BETANG Vol 11, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v11i2.8

Abstract

Tulisan ini membahas tentang mekanisme pengambil-alihan giliran berbicaradalam dialog film12 Years A Slave. Tulisan ini bertujuan untukmendeskripsikan mekanisme pergantian giliran berbicara di antara tokohtokohdalam film tersebut. Di dalam mengembangkan tulisan ini, penulismerekam dan mentranskrip dialog-dialog di dalam film tersebut. Selain itupenulis juga menggunakan metode pustaka yakni melalui pembacaan bukubukuyang berkaitan dengan analisis percakapan. Penulis menganalis danmendeskripsikan data dalam 8 kelompok percakapan kemudian dibuat tabelyang memperlihatkan mekanisme pengambilalihan giliran berbicara. Teoriyang digunakan adalah gabungan antara teori analisis wacana dan analisispercakapan. Temuan dari penelitian ini adalahlebih didominasi olehSolomon, menyusul kemudian, Anne, Hamilton, Parker, Brown, Margaret,Alonzo, Moon, dan Fitzgerald. Untuk alokasi turn, hampir semua partisipanrata-rata mengambil turn/giliran dengan self-selection atau menunjuk dirisendiri sebagai pembicara. Sedangkan yang lain (Alonzo) memperolehgiliran berbicara setelah sebelumnya ditunjuk sebagai pembicara terpilih(selected speaker). Secara strategi interaksi, mekanisme turn-taking terbagike dalam tiga kelompok besar yaitu, memperoleh giliran bicara, menguasaigiliran bicara da memberi giliran bicara.
CAMPUR KODE BAHASA DAYAK NGAJU DAN BAHASA INDONESIA PADA KICAUAN TWITTER REMAJA DI PALANGKARAYA Andi Indah Yulianti
Kandai Vol 11, No 1 (2015): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.593 KB) | DOI: 10.26499/jk.v11i1.213

Abstract

Tulisan ini merupakan kajian tentang campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Dayak dalam kicauan Twitter remaja di Kota Palangkaraya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk campur kode yang terdapat dalam kicauan Twitter mereka. Untuk menganalisis bentuk-bentuk campur kode dalam kicauan Twitter remaja Palangkaraya, digunakan teori campur kode yang mengacu pada pendapat Suwito tentang campur kode. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Tipe-tipe campur kode yang terdapat pada penggunaan campur kode bahasa Indonesia dan Bahasa Dayak Ngaju dalam kicauan Twitter kalangan remaja di Kota Palangkaraya diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu: (1) penyisipan unsur-unsur yang berupa kata, (2) penyisipan unsur-unsur yang berupa frasa, (3) penyisipan unsur-unsur yang berupa klausa, dan (4) penyisipan unsur-unsur yang berwujud idiom. Semantara itu, faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya campur kode pada kicauan Twitter remaja di Kota Palangkaraya dapat diklasifikasikan menjadi: (1) keinginan penutur menunjukkan gengsi/prestise, (2) keinginan penutur untuk membuat lelucon, (3) keinginan penutur untuk menjelaskan sesuatu, (4) ketepatan rasa (makna), dan (5) kurangnya kosakata bahasa Dayak Ngaju untuk menjelaskan suatu makna.
THE EFFECTIVITY OF REOG DANCE IN LEARNING BAHASA INDONESIA FOR BIPA STUDENTS IN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Andi Indah Yulianti
Kelasa Vol 13, No 1 (2018): Kelasa
Publisher : Kantor Bahasa Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/kelasa.v13i1.58

Abstract

AbstractCulture-based learning is an attempt to internalize Indonesian language to foreign speakers through cultural introduction. This research was conducted with the aims to find out is Reog dance effective in acquiring vocabularies through Reog dance practice. The implementation of Reog dance is done to eleven BIPA Students from eight countries namely Thailand, India, Madagascar, South Korea, Timor Leste, Ukraine, Tajikistan, and Sudan in the Faculty of Cultural Science, Universitas Brawijaya. The data examined in this research were qualitative data from interview and observation. From the data analysis, writer found out that acquiring Bahasa Indonesia by learning Reog dance is less effective than practicing Bahasa Indonesia by doing conversation in everyday life. AbstrakPembelajaran bahasa Indonesia berbasis budaya merupakan upaya menginternalisasi bahasa Indonesia kepada penutur asing melalui pengenalan budaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa efektif pembelajaran bahasa melalui tarian Reog dalam memperoleh kosakata bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa melalui tarian Reog dilakukan kepada sebelas peserta BIPA dari delapan Negara, yaitu Thailand, India, Madagaskar, Korea Selatan, Timor Leste, Ukraina, Tajikistan, dan Sudan pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Data yang diteliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif dari wawancara dan observasi. Dari hasil analisis data, penulis menemukan bahwa pemerolehan Bahasa Indonesia melalui pembelajaran tari Reog kurang efektif dibandingkan mempraktikkan bahasa Indonesia secara langsung dengan melakukan percakapan dalam kehidupan sehari-hari.
UNGKAPAN VERNAKULAR BAHASA INGGRIS-AMERIKA DALAM FILM 12 YEARS A SLAVE (English-American Vernacular Expression in the Movie ’12 Years A Slave’) Andi Indah Yulianti
SAWERIGADING Vol 20, No 2 (2014): Sawerigading
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v20i2.17

Abstract

Vernacular is uncodified language or unstandardized type of language which is used in daily conversation of informal situation. The purpose of this writing is to explain the forms of vernacular expression in AmericanEnglish in 12 Years A Slave which the script is written by John Ridley and directed by Steve McQueen. The movie is interesting to be observed because the dialogues in this movie consist of non-formal statements and deviated syntax. The vernacular expression discussed in this research is grammatical vernacular and lexical vernacular. The writer uses library research method by reading literatures related to vernacular language. The data obtained in this writing is dialogues in 12 Year A Slave. The writer transcripts spoken conversation from movie into written conversation then describes every situation happened in every dialogue. The vernacular expressions grammatically and lexically in the dialogues are mostly infringe the rules of English grammar. The grammar deviations appear grammatically, such as the deviation of copula be, the vanishing of copula be, the using of multi-negation, the vanishing of subject, the vanishing of auxiliary verb do in interrogative sentence, the deviation of auxiliary verbs do, the vanishing of be and the shortening of going to, and the vanishing of auxiliary verbs have. Meanwhile, the lexically deviations are variant of copula be + not, gunna as variant of going to, cain’t as a variant of the can + not, the linking sound, shortening of the word element, and a variety of lexical variation.
ANALISIS SISTEM APPRAISAL DALAM TEKS BERITA “GADUH SISTEM ZONASI” (KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL) (Analysis of Appraisal System in News Text “Gaduh Sistem Zonasi” (A Study of Systemic Functional Linguistics)) Dwiani Septiana; Andi Indah Yulianti
SAWERIGADING Vol 27, No 2 (2021): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v27i2.868

Abstract

Abstract This study aims to identify the appraisal system in the news text "Gaduh Sistem Zonasi" published by Koran Sindo. Researchers analyze what appraisal systems appear in the news text, especially those related to affect, judgment, and appreciation, and see how the writer positions himself in his writing. The method used in this research is descriptive qualitative by using the equivalent technique, while the data analyzed is in the form of clauses related to the appraisal system. The study results indicate that there is a negative attitude towards the use of appreciation in the text; this shows that the news writers value the zoning system as a negative thing. However, there is also an appraisal in the form of affect and judgment in the text, which uses more positive affect and positive judgment. These can indicate that the news writer has a positive interest in showing the readers the zoning system's implementation.Keywords: appraisal system; news text; zoning system. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi piranti apraisal yang terdapat pada teks berita “Gaduh Sistem Zonasi” yang dipublikasikan Koran Sindo. Peneliti menganalisis sistem appraisal apa saja yang muncul dalam teks berita tersebut, terutama yang berkaitan dengan affect, judgement, dan appreciation, serta melihat bagaimana penulis memosisikan dirinya di dalam tulisannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik padan, sedangkan data yang dianalisis berupa klausa-klausa yang berhubungan dengan sistem appraisal. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ditemukan bentuk sikap negatif penggunaan apresiasi di dalam teks, hal tersebut menunjukkan bahwa penulis berita lebih menilai sistem zonasi tersebut sebagai hal yang negatif. Namun, di dalam teks juga terdapat apraisal dalam bentuk afek dan penghakiman yang lebih banyak menggunkan afek positif dan penghakiman positif. Hal ini dapat menunjukkan bahwa penulis berita memiliki ketertarikan positif yang ingin ditunjukkan kepada pembaca tentang pemberlakuan sistem zonasi ini.Kata Kunci: sistem appraisal; teks berita; sistem zonasi. 
MAKNA PERIBAHASA DAYAK MAANYAN: KAJIAN SEMANTIK (Proverbs Meaning in Dayak Maanyan: a Semantic Study) Andi Indah Yulianti
SAWERIGADING Vol 23, No 1 (2017): Sawerigading, Edisi Juni 2017
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v23i1.166

Abstract

Budaya Dayak Maanyan tercermin dari bahasa yang digunakan serta peribahasa yang dimunculkan dalam tindak komunikasi. Penelitian ini akan menganalisis sisi semantik dalam peribahasa Dayak Maanyan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori semantik. Objek penelitian ini adalah peribahasa daerah yang berbahasa Dayak Maanyan.Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik kepustakaan, observasi di lapangan dan wawancara. Selanjutnya dalam pengolahan data, langkah dan kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan mengolah data yang terkumpul menurut topik-topik pembahasan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peribahasa Dayak Maanyan dikenal sebagai petatah-petitih yang mengandung nasihat, sindiran, pujian, dan bahasa-bahasa diplomatis yang sering digunakan dalam acara adat. Peribahasa Dayak Maanyan dalam penelitian ini mengungkapkan banyak hal tentang perilaku masyarakatnya.