Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menjadi Jawa: Naskah Cina-Jawa Mastuti, Dwi Woro Retno
Manuskripta Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Manuskripta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ms.v1i1.414

Abstract

Naskah-naskah Cina-Jawa, yang ditulis dalam bahasa/aksara Jawa merupakan bagian dari khazanah naskah Jawa yang telah hadir sejak awal abad ke-19. Isi naskah tersebut mengisahkan mitos/legenda Tiongkok, seperti Sam Kok dan Sik Jin Kwi. Jumlah naskah-naskah Cina-Jawa adalah 118 tersebar di berbagai perpustakaan di Pulau Jawa dan mancanegara. Naskah ini merupakan bukti aktifitas masyarakat Cina Peranakan Jawa di bidang tradisi tulis. Selain itu juga bukti upaya “menjadi Jawa” etnis Cina yang pada masa itu tinggal di Pulau Jawa . Aksara Swara dan aksara Rekan yang muncul dalam naskah  Cina-Jawa juga merupakan “bentukan baru” yang diciptakan untuk tetap memunculkan identitas kecinaan. Aksara tersebut digunakan untuk menulis nama-nama tokoh dan teks cerita.
Revitalisasi Berbasis Translokal: Menghidupkan Kembali Puta Dino, Tenun Tidore yang Telah Punah Ade Solihat; Dwi Woro Retno Mastuti; Ari Anggari Harapan
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 1 MARET 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.241 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i1.5908

Abstract

Puta dino adalah istilah untuk kain atau wastra di Tidore. Masyarakat Tidore pada masa kini masih mempertahankan berbagai tradisi dengan menggunakan kain adat. Namun, dalam ritual adat, masyarakat Tidore yang diwajibkan mengenakan pakaian adat tidaklah menggunakan kain adat khas Tidore, melainkan kain beragam motif dari wilayah Indonesia di luar Tidore. Tidak ditemukannya kain adat khas Tidore dalam berbagai pelaksanaan ritual adat tersebut, mendorong komunitas Ngofa Tidore (pemuda Tidore) untuk menghidupkan kembali kebudayaan menenun di Tidore. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia, menyambut ajakan Ngofa Tidore untuk bermitra dalam upaya menghidupkan kembali puta dino di masyarakat Tidore. Metode yang digunakan adalah penerapan Ipteks bagi Masyarakat, dengan Model Revitalisasi Berbasis Translokal. Model revitalisasi ini mengarahkan kepada proses memunculkan kembali puta dino yang bukan saja melibatkan kondisi dan potensi masyarakat di Tidore, namun juga melibatkan potensi masyarakat di Jepara dan Jakarta. Para penenun dikirim ke Jepara untuk mempelajari teknik menenun. Adapun Jakarta adalah tempat munculnya inspirasi untuk melahirkan kembali puta dino dan tempat bagi proses sosialisasi serta promosi puta dino, sebagai salah satu wastra nusantara. Hasil dari pendampingan ini adalah menguatnya motivasi para penenun, dan terbangunnya kesadaran dari banyak pihak untuk turut mendukung revitalisasi puta dino sebagai produk unggulan Tidore. Revitalisasi puta dino juga telah memperkokoh identitas sekaligus menunjukkan kontribusi Tidore dalam mewarnai mozaik wastra nusantara.
Raga Kayu, Jiwa Manusia: Wayang Golek Sunda Mastuti, Dwi Woro Retno
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya Vol. 8, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cina peranakan indonesia: antara mitos dan realitas Tim Lindsay dan Helen Pausacker (ed.). Chinese Indonesians: Remembering, Distorting, Forgetting. (Australia: Monash University Press, 2005), xvi + 215 halaman. Mastuti, Dwi Woro Retno
Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract