Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN BENTUK PENANGANAN BUNKER PADA MASA PERANG DUNIA II DI KAWASAN LANUD TNI AU HALU OLEO, KECAMATAN RANOMEETO, KABUPATEN KONAWE SELATAN Andi Hardianti Hardianti; Aswati Aswati; sasadara hayunira
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 5 No. 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1158

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kerusakan bunker dan bentuk penangananya di Kawasan TNI AU Haluoleo Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Tujuan dalam penelitian adalah menjelaskan mengenai bentuk kerusakan bunker dan bentuk penangananya terhadap kerusakan bunker. penelitian ini merupakan jenis penelitian analitis deskrptif dengan bentuk penalaran induktif didukung dengan analisis morfologi. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bentuk kerusakan yang terjadi pada bangunan bunker adalah bentuk kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis terbagi menjadi dua bagian yaitu retakan tarik dan retakan tekan. Retakan tekan ditandai dengan adanya retakan horizontal sedangkan retakan tekan ditandai dengan retakan secara vertikal. Upaya penanganan terhadap kerusakan bangunan bunker yaitu dengan melakukan penambahan sloof untuk memperkuat dinding bangunan bunker, penambahan sloof diterapakan pada retakan bangunan bunker sedangkan untuk penangan kerusakan yang disebabkan oleh pelapukan adalah melakukan pembersihan mekanis, pembersihan secara mekanis dilakukan terhadap tumbuhan lumut yang ada pada permukaan dinding bunker serta pada bagian dalam dinding bunker. Kata Kunci : Bunker, Kerusakan, Penanganan, Ranomeeto.
TINGGALAN KOLONIAL JEPANG DI DESA TANGGETADA KECAMATAN TANGGETADA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Kadek Dwi Saputra; ASwati Aswati; Sasadara Hayunira
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 5 No. 2: December 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i2.1427

Abstract

Desa Tanggetada merupakan tempat ditemukannya tinggalan arkeologis yang berupa sisa-sisa bangunan Perang Dunia II yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:( 1) Apa saja tinggalan Kolonial Jepang yang terdapat di Desa Tanggetada Kecamtan Tanggetada Kabupaten Kolaka. (2) Bagaimana fungsi tinggalan Kolonial Jepang yang terdapat di Desa Tanggetada Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggalan-tinggalan apa saja yang ada dan bagaimana fungsi tinggalan Pendudukan Jepang yang ada di lokasi Desa Tanggetada Kecamatan Tanggetada. Dalam penelitian yang dilakukan ini memakai teori arkeologi keruangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggalan Pendudukan Jepang di Situs Desa Tanggetada terdiri atas Bunker berjumlah 4 buah, Revetment berjumlah 4 buah, Tungku berjumlah 1 buah, Sumur berjumlah 1 buah, Pertahanan darat pinggir pantai berjumlah 1 buah. Adapun bunker berfungsi sebagai sarana perlindungan ketika dalam situasi berperang. Revetment pesawat berperan sebagai tempat parkir pesawat sekaligus sebagai pelindung tubuh pesawat dari ledakan bom. Struktur tungku pada penelitian ini berfungsi sebagai sarana untuk memasak makanan dan minuman untuk kebutuhan hidup sehari-hari pasukan Jepang. Sumur berfungsi sebagai tempat pengambilan air, untuk kebutuhan seperti air minum dan mandi pasukan Jepang. Pertahanan darat sepanjang pantai ini berfungsi sebagai pertahanan penyerangan musuh dari laut.
SOSIALISASI DAN EDUKASI MASYARAKAT MELALUI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PENANGANAN COVID-19 DI KELURAHAN KAMPUNG SALO KECAMATAN KENDARI KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA Aswati Aswati; Aslim Aslim; Sarman Sarman
Journal Idea of History Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Juli - Desember 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v3i2.1117

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini membahas Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Melalui Kearifan Lokal sebagai Upaya Penanganan Covid-19 Di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pengabdian ini dilakukan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat dalam hal bahaya penularan serta cara pencegahan Covid-19. Menjelang penerapan New Normal di Kota Kendari, upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah beserta Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara adalah menghimbau masyarakat agar mengikuti kebijakan social distancing, mencuci tangan dan selalu menggunakan masker. Berdasarkan gambaran permasalahan, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi pemahaman kepada masyarakat di kelurahan Kampung Salo tentang penanganan Covid-19 melalui kearifan lokal sehingga masyarakat akan lebih mudah memahami dan mematuhi serta melakukan pola hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Kegitan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi masyarakat di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara melalui kearifan lokal sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini telah dilakukan di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pengabdian ini menggunakan metode pelaksanaan yaitu berupa langkah-langkah yang akan dilakukan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat dalam penanganan Covid-19 yaitu melalui tahapan persiapan materi, pelaksanaan kegiatan, serta tahapan evaluasi kegiatan.
PERJUANGAN LA ODE NGKADIRI DI KERAJAAN MUNA DALAM MELAWAN BELANDA : 1626-1667 Wa Sema Wa Sema; Aswati Aswati; Hamuni Hamuni
Journal Idea of History Vol 4 No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i1.1305

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menjelaskan latar belakang masuknya Belanda di Kerajaan Muna tahun 1613, (2) Menjelaskan alasan perjuangan La Ode Ngkadiri melawan Belanda, (3) Menjelaskan strategi perjuangan La Ode Ngkadiri melawan Belanda, (4) Menjelaskan dampak perjuangan La Ode Ngkadiri dalam melawan Belanda bagi masyarakat Muna. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan lima tahapan kerja antara lain (1) Pemilihan Topik (2) Heuristik (3) Verifikasi Sumber (4) Interpretasi Sumber (5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Latar belakang kedatangan bangsa Belanda di Kerajaan Muna adalah untuk mengatasi ekonomi di negarannya. Hal tersebut didukung oleh potensi alam wilayah kerajaan Muna yang kaya kayu jati, kapuk, jagung dan komoditas lainnya. Belanda juga berniat ingin menerapkan sistem monopoli perdagangan di Kerajaan Muna. (2) Perlawanan La Ode Ngkadiri terhadap Belanda disebabkan ketidaksukaannya akan sikap Belanda yang selalu memecah belah rakyat Muna demi menanamkan pengaruh kekuasaannya. (3) Strategi La Ode Ngkadiri dalam menentang Belanda yaitu bertindak secara non kooperatif atau tidak mau bekerja sama. La Ode Ngkadiri menghadapi Belanda dengan melakukan penolakan yakni tidak bersedia menerima pemerintahan Belanda untuk memasuki kerajaan Muna. La Ode Ngkdiri membangun strategi dengan mengadakan penjagaan ketat di wilayah kerajaan terutama pelabuhan-pelabuhan yang sering disinggahi kapal-kapal dagang Belanda. (4) Dampak perjuangan La Ode Ngkadiri melawan Belanda bagi masyarakat Muna yakni berbagai aktivitas pemerintahan dan ekonomi masyarakat tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan karena perhatian utama masyarakat Muna pada saat itu tertuju pada upaya mendukung perjuangan La Ode Ngkadiri dalam mempertahankan keutuhan wilayah Muna.
DI/TII DI POLEANG: 1953-1965 Diky Fikriansyah; Ali Hadara; Aswati Aswati
Journal Idea of History Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Juli - Desember 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i2.1452

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan awal masuknya DI/TII di Poleang. (2) Untuk Menjelaskan struktur komando pada pasukan DI/TII selama di Poleang. (3) Menjelaskan Gerakan yang dilakukan oleh DI/TII selama di Poleang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sejarah yang terdiri dari lima tahap penelitian, yaitu: (a) Pemilihan topik, terbagi dua bagian yaitu kedekatan emosional dan kedekatan intelektual, (b) Heuristik sumber, terdiri dari studi dokumen, studi kepustakaan, wawancara, dan pengamatan, (c) Verifikasi sumber, yang dilakukan melalui kritik eksteren dan kritik interen, (d) Interpretasi sumber, yang dilakukan dengan analisis data dan sintesis, (e) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis dan objektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Awal masuknya DI/TII di Poleang tidak terlepas dari masuknya DI/TII di Sulawesi Tenggara yang dimulai dengan masuknya gerakan ini di wilayah Tondonbasi, Kolaka Utara, hingga akhirnya tiba di Poleang. (2) Setelah DI/TII berhasil masuk di Poleang, langkah selanjutnya adalah membentuk struktur komando yang bermarkas di daerah Poleang. (3) Gerakan yang dilakukan oleh DI/TII selama di Poleang adalah mendirikan markas sebagai pusat gerakan agar lebih tertata dan terarah serta mengembangkan bidang pendidikan yang membuat Gerakan DI/TII ini semakin berkualitas.
STRATEGI PERTAHANAN JEPANG BERDASARKAN TINGGALAN ARKEOLOGI DI KECAMATAN POLEANG SELATAN KABUPATEN BOMBANA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Naswir Naswir; Aswati Aswati; Salniwati Salniwati
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa fungsi setiap tinggalan Jepang dan bagaimana strategi pertahanan Jepang berdasarkan tinggalan arkeologi di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan teori Arkeologi, medan pertempuran dan teori Arkeologi Ruang. Metode penelitian berupa kuantitatif sebagai teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Metode kualitatif metode yang dilakuakan dilapangan yaitu survei permukaan, perekaman data setiap tinggalan dan wawancara. Pengolahan dan Analisis data menggunakan analisis data sejarah, analisis morfologi dan analisis kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggalan arkeologi yang ditemukan di Kecamatan Poleang Selatan berjumlah 42 tinggalan yaitu Wales berumlah 1, Revetment berjumlah 38, Bunker berjumlah 1, dan terowongan buatan Jepang berjumlah 2. Pembangunan setiap tinggalan arkeologis Jepang tersebut menunjukan strategi Jepang dalam menghadapi dan menghalau serangan sekutu. Strategi yang di gunakan Jepang yaitu memabanguna dan menempatkan sarana militer Jepang di area penting dan strategis yaitu area bendara, jety (dermaga) dan jalan utama.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN BENTUK PENANGANAN BUNKER PADA MASA PERANG DUNIA II DI KAWASAN LANUD TNI AU HALU OLEO, KECAMATAN RANOMEETO, KABUPATEN KONAWE SELATAN Andi Hardianti Hardianti; Aswati Aswati; sasadara hayunira
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1158

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kerusakan bunker dan bentuk penangananya di Kawasan TNI AU Haluoleo Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Tujuan dalam penelitian adalah menjelaskan mengenai bentuk kerusakan bunker dan bentuk penangananya terhadap kerusakan bunker. penelitian ini merupakan jenis penelitian analitis deskrptif dengan bentuk penalaran induktif didukung dengan analisis morfologi. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bentuk kerusakan yang terjadi pada bangunan bunker adalah bentuk kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis terbagi menjadi dua bagian yaitu retakan tarik dan retakan tekan. Retakan tekan ditandai dengan adanya retakan horizontal sedangkan retakan tekan ditandai dengan retakan secara vertikal. Upaya penanganan terhadap kerusakan bangunan bunker yaitu dengan melakukan penambahan sloof untuk memperkuat dinding bangunan bunker, penambahan sloof diterapakan pada retakan bangunan bunker sedangkan untuk penangan kerusakan yang disebabkan oleh pelapukan adalah melakukan pembersihan mekanis, pembersihan secara mekanis dilakukan terhadap tumbuhan lumut yang ada pada permukaan dinding bunker serta pada bagian dalam dinding bunker. Kata Kunci : Bunker, Kerusakan, Penanganan, Ranomeeto.
TINGGALAN KOLONIAL JEPANG DI DESA TANGGETADA KECAMATAN TANGGETADA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Kadek Dwi Saputra; ASwati Aswati; Sasadara Hayunira
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 2: December 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i2.1427

Abstract

Desa Tanggetada merupakan tempat ditemukannya tinggalan arkeologis yang berupa sisa-sisa bangunan Perang Dunia II yang dibangun Jepang pada masa Perang Dunia II atau Perang Pasifik. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:( 1) Apa saja tinggalan Kolonial Jepang yang terdapat di Desa Tanggetada Kecamtan Tanggetada Kabupaten Kolaka. (2) Bagaimana fungsi tinggalan Kolonial Jepang yang terdapat di Desa Tanggetada Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggalan-tinggalan apa saja yang ada dan bagaimana fungsi tinggalan Pendudukan Jepang yang ada di lokasi Desa Tanggetada Kecamatan Tanggetada. Dalam penelitian yang dilakukan ini memakai teori arkeologi keruangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggalan Pendudukan Jepang di Situs Desa Tanggetada terdiri atas Bunker berjumlah 4 buah, Revetment berjumlah 4 buah, Tungku berjumlah 1 buah, Sumur berjumlah 1 buah, Pertahanan darat pinggir pantai berjumlah 1 buah. Adapun bunker berfungsi sebagai sarana perlindungan ketika dalam situasi berperang. Revetment pesawat berperan sebagai tempat parkir pesawat sekaligus sebagai pelindung tubuh pesawat dari ledakan bom. Struktur tungku pada penelitian ini berfungsi sebagai sarana untuk memasak makanan dan minuman untuk kebutuhan hidup sehari-hari pasukan Jepang. Sumur berfungsi sebagai tempat pengambilan air, untuk kebutuhan seperti air minum dan mandi pasukan Jepang. Pertahanan darat sepanjang pantai ini berfungsi sebagai pertahanan penyerangan musuh dari laut.
STRATEGI PERTAHANAN JEPANG BERDASARKAN TINGGALAN ARKEOLOGI DI KECAMATAN POLEANG SELATAN KABUPATEN BOMBANA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Naswir Naswir; Aswati Aswati; Salniwati Salniwati
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 6 No 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa fungsi setiap tinggalan Jepang dan bagaimana strategi pertahanan Jepang berdasarkan tinggalan arkeologi di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan teori Arkeologi, medan pertempuran dan teori Arkeologi Ruang. Metode penelitian berupa kuantitatif sebagai teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Metode kualitatif metode yang dilakuakan dilapangan yaitu survei permukaan, perekaman data setiap tinggalan dan wawancara. Pengolahan dan Analisis data menggunakan analisis data sejarah, analisis morfologi dan analisis kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggalan arkeologi yang ditemukan di Kecamatan Poleang Selatan berjumlah 42 tinggalan yaitu Wales berumlah 1, Revetment berjumlah 38, Bunker berjumlah 1, dan terowongan buatan Jepang berjumlah 2. Pembangunan setiap tinggalan arkeologis Jepang tersebut menunjukan strategi Jepang dalam menghadapi dan menghalau serangan sekutu. Strategi yang di gunakan Jepang yaitu memabanguna dan menempatkan sarana militer Jepang di area penting dan strategis yaitu area bendara, jety (dermaga) dan jalan utama.