Nutrisia Nu’im Haiya
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Islam Sultan Agung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis faktor-faktor yang memengaruhi sikap dan tanggung jawab Mahasiswa Profesi Ners di Stase Komunitas Nutrisia Nuim Haiya
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.6.1.9-14

Abstract

Pendahuluan:Stase Komunitas merupakan salah satu rangkaian stase yang ada pada Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA. Yaitu praktik keperawatan yang dilakukan langsung di masyarakat, sehingga mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat. Tujuan:Pendidikan tinggi keperawatan mempunyai tujuan menghasilkan perawat yang professional. Dimana perguruan tinggi tersebut sangat berperan dalam membina sikap, pandangan dan kemampuan professional lulusan, sehingga diharapkan perawat mampu bersikap dan berpandangan professional, berwawasan keperawatan yang luas, serta mempunyai pengetahuan ilmiah keperawatan yang memadahi dan menguasai ketrampilan profesional dengan baik dan benar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi sikap tanggung jawab mahasiswa Profesi Ners Di Stase Komunitas. Metode:Penelitian ini menggunakan desain analitik, dengan jumlah responden 103 mahasiswa. Teknik pengambilan sempel menggunakan total sampling. Hasil: Penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap tanggung jawab mahasiswa di satse komunitas yaitu; dosen idola, asal daerah, perasaan dan metode conference. Simpulan:Bahwa asal daerah, dosen idola, metode conference, dan perasaan dapat mempengaruhi sikap tanggung jawab mahasiswa di stase komunitas.
Promosi Kesehatan Dengan Metode Focus Group Discussion Dapat Mempengaruhi Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus Satrio Kusnanda Murdiqi Kusaeri; Nutrisia Nu’im Haiya; Iwan Ardian
Bima Nursing Journal Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.291 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i2.490

Abstract

Diabetes Melitus merupakan hilangnya toleransi karbohidrat dan hiperglikemia yang menimbulkan penurunan berat badan, guladarah yang tinggi bisa mengakibatkan rusaknya organ-organ tubuh,seperti kebutaan mata, glomerulosklerosis neuropati, ginjal, dan stroke, gagal jantung pada kardiovaskular, serta penyakit kaki diabetic, penggunaan promosi kesehatan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  pengetahuan pada diabetes melitus di Puskesmas Bangetayu Semarang. Jenis penelitian eksperimen semu (quast experimental) with control group design dengan pre - test – post – test. teknik consecutive sampling, consecutive sampling (berurutan), total sempel ada 55 responden, sebanyak 28 untuk kelompok perlakuan dan sebanyak 27 untuk kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus. Terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes mellitus.
Study Deskriptif Aktualisasi Diri Mahasiswa dalam Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) dengan Seven Jump pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang Siti Alisah Rastam; Nutrisia Nu’im Haiya; Iwan Ardian
Bima Nursing Journal Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.608 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i2.491

Abstract

PBL (Problem Based Learning) yaitu mahasiswa menganalisis sebuah masalah dan informasi yang baru dengan adanya bukti ilmiah. Metode pembelajaran dengan menggunakan metode seven jump dapat digunakan mahasiswa untuk mengasah kemampuan dalam mengembangkan aktualisasi diri yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran aktualisasi diri mahasiswa dalam penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dengan seven jump di Prodi S1 Keperawatan FIK UNISSULA Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 207 responden.  Hasil penelitian diperoleh dari 207 responden, sebanyak 26 responden (12,6%) mempunyai aktualisasi diri tinggi, 101 responden (48,8%) ,mempunyai aktualisasi diri sedang, 69 responden (33,3%) yaitu mendekati aktualisasi diri dan 11 responden (5,3%) mempunyai aktualisasi diri rendah. Penelitian ini didapatkan bahwa gambaran aktualisasi diri mahasiswa dalam penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dengan seven jump di S1 Keperawatan FIK UNISSULA Semarang terbanyak yaitu kategori sedang.
PENDIDIKAN KESEHATAN MEMPENGARUHI TINGKAT HARGA DIRI PENDERITA SKABIES DI PONDOK PESANTREN Nutrisia Nu'im Haiya; Iwan Ardian; Alisiwatin Nasiroh; Intan Rismatul Azizah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.1120

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kulit menjadi penyakit dengan prevalensi yang tinggi di Dunia dan Indonesia, salah satu penyakit kulit yang paling banyak diderita adalah penyakit skabies, penyakit skabies banyak menyerang Negara tropis seperti Indonesia dan tempat dengan penduduk padat seperti pondok pesantren, oleh karenanya santri berisiko tinggi untuk terkena skabies, hal ini karena pengetahuan santri terkait personal hygine yang masih rendah, salah satu dampak skabies adalah gatal – gatal dan ruam kulit yang dapat menurunkan harga diri santri oleh karenanya butuh dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan yaitu dengan meningkatkan harga diri santri, fenomena ini yang melatar belakangi penelitian ini. Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dalam mempengaruhi harga diri penderita skabies di pondok pesantren. Metode: Penelitian berdesain Quasi Experimen Design : pre test and post test non equivalen control group dengan jumlah sampel 122 responden dengan masing – masing kelompok baik intervensi atau kontrol 61 responden, purposive sampling menjadi cara pengambilan sampel, data dianalisa dengan uji t. Hasil: Berdasakan uji t menunjukan bahwa pendidikan kesehatan secara signifikan dapat mempengaruhi harga diri penderita skabies dengan nilai  p  0,000. Kesimpulan : Pendidikan kesehatan secara signifikan dapat meningkatkan harga diri santri. 
Hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga PMO pasien TB paru Nutrisia Nu'im Haiya; Iskim Luthfa; Mochammad Aspihan; Iwan Ardian; Syaiful Nanda Pratama
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 8, No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.8.1.15-20

Abstract

Pendahuluan: Pengawas Menelan Obat (PMO) penderita TB Paru merupakan ujung tombak keberhasilan penurunan angka Penderita TB. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kepuasan hidup dan berdampak pada kualitas hidup keluarga sebagai PMO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga sebagai PMO Penderita TB Paru. Metode: Studi ini menggunakan desain crosssectional dengan analisa uji spearman rank, sampel yang digunakan dalam studi berjumlah 117 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil: Hasil penelitian responden 117 orang, dengan karakteristik responden umur terbanyak 26-35 tahun dan 36-45 tahun, masing-masing 31,6% dan jenis kelamin terbanyak perempuan 60,7% serta hubungan dengan penderita TB terbanyak Ibu 35,9%. Hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga sebagai PMO sangat signifikan, p value 0,001. Simpulan: Studi ini dapat diarik garis simpul bahwa mayoritas responden PMO penderita TB Paru adalah perempuan usia produktif dengan usia 26 – 45 tahun dan memiliki hubungan keluarga yang erat , dan antara kepuasan hidup PMO penderita TB Paru memiliki kaitan dengan kualitas hidup keluarga, walaupun arah hubungan yang dimiliki tidak erat.
Empowerment of pioneer students of small ambassadors in health promotion at SD Negeri Karangroto 02 Semarang City Nutrisia Nuim Haiya; Iwan Ardian; Intan Rismatul Azizah
Community Empowerment Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.752 KB) | DOI: 10.31603/ce.5988

Abstract

Schoolchildren are assets for the Indonesian state, and in order to accomplish this, school health unit, or UKS, must be developed and maintained. However, in order for UKS to succeed, it needs the assistance of all essential stakeholders, including students, throughout its implementation. As a result, the effective implementation of UKS necessitates a cadre of students who serve as one of the spearheads. Indirectly, health cadres serve as role models for promoting health in the school community and environment. The objective of empowering health cadres is to ensure the success of the UKS program and to promote school health. This practice also attempts to enhance all students' knowledge, attitudes, and behaviors. The service approach entails empowering the community via the formation of Pelopor Siswa Duta Kecil (SiDuCiL), a non-profit organization dedicated to promoting health through the training of school health cadres. As a consequence of this activity, "SiDuCiL" school cadres have been formed, who are school students' pioneers in implementing health promotion in schools.
Gebyar Hidup Sehat dan Peningkatan Imun Masyarakat (GHS-PIM) pada Masa Pandemic Covid 19 Iwan Ardian; Nutrisia Nu’im Haiya
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 1 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v1i1.1519

Abstract

Pada masa pandemic saat ini masyarakat merasa semakin mencekam dan banyak yang belum mengetahui apa dan bagaimana Langkah yang tepat untuk di ambil keluarga saat terpapar ataupun saat masa pemulihan, oleh karenya butuh perilaku adaptasi yang harus dilakukan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penularan Covid 19 dan perilaku kunci yang dapat diterapkan adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi sebuah perilaku kunci, namun dalam pelaksanaanya masih banyak masyrakat yang memiliki tingkat pengetahuan dan tindakan yang rendah terkait PHBS oleh karenanya dibutuhkan sebuah dukungan peningkatan pengetahuan, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu memberikan pemberdayaan kepada kader kesehatan, kader kesehatan mejadi salah satu ujung tombak untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat dan upaya peningkatan imun karena kader kesehatan secara tidak langsung berperan menjadi role model dalam PHBS dan pengingkatan imun masyarakat di masa pandemic ini. Pemberdayaan kader kesehatan merupakan salah satu inisasi program gebyar hidup sehat yang diharapkan masyarakat lebih mengerti dan dapat melakukan pencegahan secara mandiri serta meningkatkan imun agar tidak terpapar virus corona yang sedang mewabah. Pengendalian ini dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para Kader Kesehatan. Hasil kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan dari kader kesehatan tentang covid 19 dan terbentuk kader kesehatan yang dapat melakukan edukasi dan pendampingan keada masyarakat dan keluarga kelompok lanjut usia yang diharapkan dapat memutus rantai penularan covid 19, sehingga prevalensi Covid 19 dapat terus menurun, dan terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.