Intan Rismatul Azizah
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN MEMPENGARUHI TINGKAT HARGA DIRI PENDERITA SKABIES DI PONDOK PESANTREN Nutrisia Nu'im Haiya; Iwan Ardian; Alisiwatin Nasiroh; Intan Rismatul Azizah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.1120

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kulit menjadi penyakit dengan prevalensi yang tinggi di Dunia dan Indonesia, salah satu penyakit kulit yang paling banyak diderita adalah penyakit skabies, penyakit skabies banyak menyerang Negara tropis seperti Indonesia dan tempat dengan penduduk padat seperti pondok pesantren, oleh karenanya santri berisiko tinggi untuk terkena skabies, hal ini karena pengetahuan santri terkait personal hygine yang masih rendah, salah satu dampak skabies adalah gatal – gatal dan ruam kulit yang dapat menurunkan harga diri santri oleh karenanya butuh dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan yaitu dengan meningkatkan harga diri santri, fenomena ini yang melatar belakangi penelitian ini. Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dalam mempengaruhi harga diri penderita skabies di pondok pesantren. Metode: Penelitian berdesain Quasi Experimen Design : pre test and post test non equivalen control group dengan jumlah sampel 122 responden dengan masing – masing kelompok baik intervensi atau kontrol 61 responden, purposive sampling menjadi cara pengambilan sampel, data dianalisa dengan uji t. Hasil: Berdasakan uji t menunjukan bahwa pendidikan kesehatan secara signifikan dapat mempengaruhi harga diri penderita skabies dengan nilai  p  0,000. Kesimpulan : Pendidikan kesehatan secara signifikan dapat meningkatkan harga diri santri. 
Hubungan Sosial Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan Bima Ayu Kenanga Sari; Iwan Ardian; Nutrisia Nu’im Haiya; Intan Rismatul Azizah
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2409

Abstract

Stunting is a body condition in which the stature is short or dwarfed until the body size reaches <-2 elementary school, starting at 1000 HPK the First Day of Birth (HPK). Stunting is caused by socio-economic factors.   This study aimed to determine whether there is a socioeconomic relationship with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months. This study used analytical observations with a case-control  approach, with the observation of dependent variables and independent variables. Sixty respondents was 60 people using purposive sampling techniques. The results of data analysis from 60 respondents,  the case  group of  30 respondents with an average maternal age of 31 years, and  the control  group of 30 respondents with an average of 30 years of maternal remainder. The average age of toddlers in the case  and control  groups was 33 and 35 months, respectively, and the majority were women. The mothers’ last education in the case  group was dominated by low (73.3%), and  the control  group had a high majority (73.3%). The socio-economic level in   the majority of cases  was bad at 70% and  the control group was mostly in the good category at least 56.7%. The results of the chi-square  test showed a relationship between socioeconomic status and stunting incidence  in toddlers aged 24-59 months in the working area of the Gajah 1 Health Center.
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Kombinasi Spiritual Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia Putri Asya Ameerasari; Nutrisia Nu'im Haiya; Iwan Ardian; Intan Rismatul Azizah
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2428

Abstract

Kecemasan ialah sebuah rangsangan dari tubuh di luar kondisi normal akibat sebuah  kondisi tertentu yang dapat mengancam atau membahayakan tubuh. Kondisi ini kerap terjadi di usia LANSIA. Rasa cemas terbentuk dari adanya masalah pada psikis atau spiritual pikiran, perasaan, serta kondisi fisik. Terapi relaksasi Benson kombinasi spiritual merupakan gabungan komplementer untuk menciptakan ketenangan. Tujuan penelitian guna menganalisis adanya pengaruh dari relaksasi Benson kombinasi spiritual dengan tingkat kecemasan pada LANSIA. Studi ini termasuk dalam kuantitatif dengan desain Quasi Experimental with pretest & postest tanpa menggunakan kelompok kontrol, metode yang digunakan berupa (Experimental). Instrumen dalam peneliti berupa lembar observasi dan kuesioner expert (Conte,1982) Death Anxiety Quistionnare kuesioner sudah dinyatakan valid dan reliabel. Jumlah responden sebanyak 36 responden. Sampel yang digunakan merupakan keseluruhan responden yang dikenal dengan total sampling technique. Analisis data mengacu pada uji shapiro-wilk serta melibatkan uji alternatif  Wilcoxon sebab keseluruhan data tidak normal pada saat uji normalitas. Hasil didapatkan adanya penurunan kategori kecemasan 36 responden post diberikan ralaksasi Benson kombinasi spiritual. Sebanyak 63,9% mengalami cemas sedang dan 36,1% berada pada tingkatan cemas ringan. Hasil uji kedua variabel menggunakan uji shapiro-wilk diperoleh nilai sebelum terapi p 0,002 serta post terapi p 0,001 (p<0,05) data tidak normal saat pengujian normalitas oleh karena itu menggunakan uji alternatif wilcoxon diperoleh nilai sig < 0,05 sejumlah 0,000. pemberian terapi relaksasi benson kombinasi spiritual berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada lansia dari hasil analisis pre dan post terapi. Hasil studi memberikan gambaran yang pasti terkait relaksasi benson kombinasi spiritual dalam menurunkan atau mengurangi kecemasan LANSIA serta berkontribusi terhadap pengembangan Evidence Based Nursing. Dalam Mencegah Stunting pada Anak Usia Dini. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar bagi intervensi yang lebih baik dalam meningkatkan kesehatan anak.  
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Balita (0-6 bulan) Margativera, Devia; Iwan Ardian; Nutrisia Nu’im Haiya; Intan Rismatul Azizah
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2448

Abstract

. ASI merupakan kebutuhan makanan pertama dan terbaik bagi bayi. ASI memiliki banyak bahan nutrisi diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi. Faktor utama kematian bayi baru lahir dan balita merupakan rendahnya tingkat menyusui dini dan ASI Eksklusif asupan ASI balita, termasuk energi dan nutrisi lainnya, mungkin sangat memengaruhi tumbuh kembangnya. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada balita (0-6 bulan). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional dan teknik total sampling. Dengan jumlah responden 123 ibu menyusui balita. Data yang digunakan melalui kuesioner sudah di uji valid dan reliabel mencakup data demografi. Analisa bivariat menggunakan Uji Spearman Rank. Pengetahuan menunjukkan kategori baik 45,5%, sedangkan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif menunjukkan kategori cukup 47,2%. Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada balita (0-6 bulan) dengan signifikan nilai p value 0,003 (p<0,05) dengan korelasi (r) 0,262. Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada balita (0-6 bulan) di Puskesmas dan mempunyai keeratan hubungan sangat cukup. Penelitian dapat dijadikan sebagai referensi dan usahakan ibu tetap menyusui secara langsung selama dirumah. Ibu yang memiliki kebiasaan buruk tentang ASI Eksklusif dapat merubahnya.  
Hubungan Pengetahuan Tentang Stunting Dengan Motivasi Ibu Memberikan Gizi Seimbang Pada Balita Usia 7-24 Bulan Rohmatal Izzah, Isqina; Iwan Ardian; Nutrisia Nu’im Haiya; Intan Rismatul Azizah
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2461

Abstract

Stunting adalah gangguan gizi kronis pada balita yang memengaruhi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan produktivitas jangka panjang. Prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang, masih menjadi tantangan. Penelitian  ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara pengetahuan tentang stunting dengan motivasi memberikan gizi seimbang pada balita usia 7-24 bulan. Metode: Penelitian ini menerapkan teknik korelasi deskriptif bersamaan dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah Sampel yang digunakan untuk studi ini adalah 115 responden dipilih menggunakan teknik sampling acak sederhana. Data diperoleh melalui kuesioner terstruktur yang valid dan reliabilitas, mencakup informasi demografi, tingkat pengetahuan ibu tentang stunting, dan motivasi pemberian gizi seimbang. Analisis data diuji dengan Spearman Rank. Hasil: Ada hubungan signifikan antara pengetahuan tentang stunting dengan motivasi ibu dalam memberikan gizi seimbang pada balita (p-value < 0,05). Nilai Koefisien korelasi 0,744 mengindikasikan adanya hubungan yang sangat kuat dengan arah positif. Simpulan: Pengetahuan ibu tentang stunting berperan krusial dalam meningkatkan motivasi pemberian gizi seimbang. Oleh karena itu, Edukasi yang komprehensif tentang stunting dan pemenuhan gizi seimbang sangat diperlukan untuk mencegah stunting. terutama sebanyak 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.
Hubungan Tingkat Kecemasan dan Intensitas Nyeri Haid dengan Konsentrasi Belajar Remaja Putri Putri Rismawati; Nutrisia Nu’im Haiya; Iwan Ardian; Intan Rismatul Azizah
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Imu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jig.v3i2.3618

Abstract

The intensity of menstrual pain in adolescent girls can decrease study concentration due to discomfort and anxiety affected by hormonal changes during menstruation. This study aims to determine the relationship between the level of anxiety and intensity of menstrual pain with adolescent girls' study concentration. This study uses a quantitative method with a cross sectional analytical approach, with a total of 133 respondents determined by the solvin formula. Data collection used three instruments: Anxiety level, intensity of menstrual pain, and study concentration. The data analysis was carried out using the Spearman Rank test with valid and rebable questionnaires. The study showed that there was a significant relationship between anxiety level and learning concentration P-Value = 0.000 and rho = 0.426 while menstrual pain and learning concentration P-Value = 0.000 and rho = 0.515. so it can be concluded that there is a relationship between the level of anxiety and intensity of menstrual pain and the concentration of adolescent girls' learning. This research can increase the role of community nurses in counseling, reproductive education and relaxation training for female students with menstrual pain, anxiety and learning concentration disorders.
PENGETAHUAN MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fara, Feny; Iwan Ardian; Nutrisia Nu’im Haiya; Intan Rismatul Azizah
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.206

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian bayi di Indonesia tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pemberian ASI eksklusif. Keterbatasan pengetahuan ibu mengurangi kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi berusia (6 bulan). Metode: Menggunakan desain cross-sectional dan teknik total sampling, 102 ibu menyusui terlibat sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang sudah di uji valid dan reliabel mencakup data demografi, pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan motivasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Uji Spearman Rank digunakan untuk menganalisis bivariat. Hasil: Sebanyak 56,9% ibu memiliki pengetahuan yang baik. Sementara itu 52% menunjukkan motivasi tinggi dalam memberikan ASI eksklusif. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu. Nilai p value 0,000 (p < 0,05) dengan korelasi sebesar 0,911 menunjukkan hubungan sangat kuat, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki ibu semakin besar keinginannya dalam pemberian ASI eksklusif, diharapkan pengetahuan ibu meningkat serta ibu lebih termotivasi lagi untuk menyusui bayinya dari lahir hingga berusia (6 bulan). Edukasi lebih intensif perlu dilakukan guna mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Komunikasi dan Sikap Mahasiswa Berhubungan dengan Pencegahan Seks Bebas Mita Hari Murti; Nutrisia Nu’im Haiya; Iwan Ardian; Intan Rismatul Azizah
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): March: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i2.1199

Abstract

Factors contributing to the occurrence of promiscuous sexual behavior include internal and external elements. Internal factors include low self-control, lack of religious understanding, and low sexual knowledge. External factors include family and peers; peer association can influence both positive and negative behaviors. Positive behaviors include participating in beneficial activities with peers, while negative behaviors include violating social norms, such as having casual sex. This research design uses an analytic correlation approach, with the aim of finding the relationship between variables, data collection is done by questionnaire. Using the chi square formula with the help of SPSS, 125 students were asked to answer. The results showed that of the 125 study respondents, most were 21 years old, 36.8 percent, and the majority were female, 58.4%. In addition, the results of the analysis showed that 46% of the respondents showed a good level of knowledge, while 47% showed sufficient attitude and preventive behavior. Conclusion: There is a correlation between knowledge and preventive behavior of promiscuous sex.