Edi Widjajanto
Department of Clinical Pathology Faculty of Medicine, Brawijaya University, Malang, 65145, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN KOMPETENSI PERAWAT GAWAT DARURAT DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD dr. H. MOHAMMAD ANWAR SUMENEP DAN RSUD SAMPANG Dian Ika Puspitasari; Edi Widjajanto; Ika Setyo Rini
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (2015): Wiraraja Medika - Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.668 KB)

Abstract

Emergency department (ED) is initial services in hospital. Nurse on ED must have more capability than nurse in other department. Nurse in ED have to be fast, skilled and ready every time. Patient criteria in ED make nurse have to understand wide range of nursing competency. Competency including work readiness and work behaviour. Nurse’s competency related to work capability so can be use to predict nurse performance. The purpose of this study is to know relationship between emergency nurse’s competency with nurse’s performance in Emergency Department RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep and RSUD Sampang. The design of this study is  correlational analytic with cross sectional approach. Purposive sampling was used as sampling technique so the participant became 30 nurse. Pearson correlation results indicate that there is a relationship between emergency department nurse competency based on diagnostic function (p value = 0.014), implementation of therapeutic intervention (p value = 0,020) and organizing the work roles (p value = 0.005) with the nurse performance. Emergency nurse competencies which is not related to nurse performance are effective management (p value = 0.890) and the role of helper (p value = 0.056). Correlation confounding variables results showed that there is a relationship between compensation (p value = 0.044) and work environment (p value = 0.037) with nurse performance. Based on the multiple linear regression analysis with backward method shows the most dominant competence that affect nurse performance is implementation of therapeutic intervention and the organizing work roles (52.4%). Confounding variables that greatly affect the nurse performance are working environment (14.7%). Nurse that usually applying skill on emergency nurse competencies will be more competent on doing their nursing skill for patient, and then nurse’s performance become better.   Keywords: Nurses competencies, Nurse performance, Emergency Department (ED)
THE INFLUENCE OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION ON ANXIETY LEVEL OF PRE-CAESAREAN SECTION MOTHERS IN DELIVERY ROOM Primasari Mahardhika Rahmawati; Edi Widjajanto; Asti Melani Astari
NurseLine Journal Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v2i2.5929

Abstract

Birth rate through Caesarean surgery (C-section) keeps increasing globally. Research states that expecting mothers suffer from anxiety prior to C-section. Impacts of pre-Caesarean anxiety are increasing post-Caesarean pain, increasing analgesic need, longer hospitalization, and postpartum depression. One of the methods to overcome anxiety before C-section is conducting Progressive Muscle Relaxation (PMR) therapy. This study described the influence of PMR therapy on anxiety level of Pre-Caesarean mothers in the Surgery Room of RSUD dr Haryoto, Lumajang. The study used quasi-experimental pre-post test with control group design. The sampling technique was consecutive sampling and the number of the sample was 26 respondents. The instrument for PMR therapy was PMR therapy tool. Self-Rating Anxiety Scale (SAS) was used to measure anxiety level. Progressive Muscle Relaxation (PMR) had a significant influence towards decreasing level of anxiety for the pre-Caesarean mothers (p= 0.000). Anxiety will cause physiological tension, one of which is characterized by muscle tension. Muscle relaxation will lower the physiological tension that will ultimately decrease anxiety. Therefore, PMR may become an alternative therapy to overcome anxiety, especially anxiety before sectio caesarean surgery.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA DI KOTA MALANG (DENGAN PENDEKATAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL KELUARGA) Dian Pitaloka Priasmoro; Edi Widjajanto; Lilik Supriati
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.616 KB)

Abstract

Remaja memiliki tugas perkembangan yang harus dicapai yaitu identitas diri (identity). Tugas ini menekankan pentingnya rasa percaya diri. Ketidak berhasilan dalam mencapai tugas perkembangan akan mengakibatkan kebingungan peran (role confusion) yang dapat menyebabkan perilaku menyimpang seperti perillaku agresif. Perilaku ini muncul sebagai interaksi dari beberapa faktor seperti individu, keluarga, sosiokultural, dan paparan. Pendekatan teori struktural fungsional keluarga memandang terjadinya,perubahan fungsi, dukungan, dan lingkungan didalam keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor keluarga (fungsi, dukungan, lingkungan didalam keluarga) yang berhubungan dengan perilaku agresif. Metode dalam penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 83 responden diambil dengan proportional stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan kusioner fungsi Family Assesment Device (FAD),dukungan Model Friedman, lingkungan Family Environment System (FES), dan perilaku agresif Aggression Questionnaire(AQ). Hasil penelitian menunjukkan mean skor fungsi keluarga 36,24 (59%) dalam kategori fungsional keluarga, dukungan keluarga 58,13 (58%) kategori dukungan sedang, lingkungan keluarga 72,18 (94%) kategori lingkungan terstruktur, dan perilaku agresif 76,24 (75%) kategori agresif diatas rata-rata. Analisis korelasi dengan Pearson didapatkan faktor yang berhubungan dengan perilaku agresif p-value < α 0,05 adalah fungsi (p-value=0,001,r=-0,361), dukungan (p-value=0,000,r=-0,416), dan lingkungan (p-value=0,000,r=-0,37). Analisis multivariat dengan regresi linier berganda didapatkan sig 0,000<0,05, dan koefisien fungsi keluarga paling besar (-0,390). Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama faktor fungsi, dukungan, dan lingkungan keluarga berhubungan secara bermakna dengan perilaku agresif. Peningkatan faktor fungsi, dukungan dan lingkungan keluarga akan menurunkan perilaku agresif. Dan faktor fungsi keluarga adalah yang paling berkontribusi atau berhubungan dengan perilaku agresif.Kata Kunci: Faktor-Faktor Keluarga, Perilaku Agresif, Remaja, Teori Struktural Fungsional Keluarga
PENGARUH PERAN PERAWAT SEBAGAI CARE GIVER TERHADAP LENGTH OF STAY (LOS) DI IGD RSUD DR.T.C.HILLERRS MAUMERE DENGAN PELAKSANAAN TRIAGE SEBAGAI VARIABEL MODERASI Yuliani Pitang; Edi Widjajanto; Dewi Kartikawati Ningsih
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.616 KB)

Abstract

Setiap tahun, lebih dari 2 juta orang/tahun datang mengunjungi IGD dan tidak jarang terjadi penumpukan pasien atau overcrowded yang menjadi masalah serius yang terjadi di IGD, dimana hal ini menyebabkan waktu tunggu yang lama dan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan di IGD. LOS merupakan indikator yang efektif untuk menilai kinerja dari IGD dan kualitas dari triage, hal ini menuntut  perawat IGD untuk selalu menjalankan perannya di berbagai situasi dan kondisi yang meliputi tindakan penyelamatan pasien secara profesional. Metode yang digunakan kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan studi penampang analitik (analytic cross sectional study), jumlah sampel yang digunakan 20 responden untuk subjek perawat dan 100 responden untuk subjek pasien dengan quota sampling. Hasil uji chi square (p value <0,05) menunjukan tidak ada pengaruh peran perawat sebagaI care giver terhadap lenght of stay  pasien di IGD dengan nilai signifikansi 0,649 dan penentuan pengaruh triage terhadap LOS pasien dilakukan dengan uji fisher menunjukan bahwa tidak memberikan pengaruh terhadap LOS pasien dengan nilai signifikansi 0,410 (p value <0,05). Kesimpulan adalah tidak ada pengaruh peran perawat sebagai care giver dengan LOS pasien dengan pelaksanaan triage sebagai variabel moderasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi LOS diantaranya waktu kedatangan, waktu konsultasi, waktu pemeriksaan lab, waktu pemeriksaan radiologi dan waktu disposisi fisik, dan ketersediaan tempat tidur di unit lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka dianggap perlu untuk menyempurnakan hasil penelitian ini dengan memperbaiki setiap kekurangan yang ada, diantaranya menambah jumlah sampel, menambah waktu penelitian, memperbaiki metode observasi dan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap LOS pasien.Kata Kunci : Peran perawat Care Giver, Triage, Length Of stay pasien
Low Levels of Vitamin D correlate with Hemoglobin A1c and Interleukin-10 Levels in Pediatric Type 1 Diabetes Mellitus Patients Desy Wulandari; Haryudi A. Cahyono; Edi Widjajanto; Anik Puryatni
Journal of Tropical Life Science Vol. 4 No. 3 (2014)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vitamin D is reported to affect immune system and prevent autoimmunity. Some studies show that low vita­min D levels in patients with type 1 diabetes are associated with glycemic control and inflammatory status. The study was cross sectional design with subjects T1DM patients aged 1-18 years, and healthy subjects with similar age. Plasma levels of vitamin D (25(OH)D3) was measured using ELISA. Glycemic control measured by hemoglo­bin A1c (HbA1c). Inflammatory status measured by examination of IL-10 using ELISA method. Comparison of vitamin D levels, HbA1c levels and IL-10 levels were analyzed by independent samples t-test. The relationship be­tween vitamin D levels, HbA1c, and IL-10 were analyzed by Pearson's correlation. Our subjects were 20 T1DM patients and 20 healthy controls. Our study showed that vitamin D (25(OH)D3) levels was significantly lower than in healthy controls (20.82±5.53 ng/ml vs 33.14±2.17 ng/ml; p=0.000), HbA1c levels was significantly higher than in healthy controls (10.08±5.02% vs 5.02±0.18%; p=0.000), IL-10 levels was significantly lower than in healthy controls (16.50±4.57 ng/ml vs 73.52±7.11 ng/ml; p=0.000). Vitamin D levels were correlated with HbA1c (p= 0.000; r= -0.871), correlated with IL-10 (p= 0.000; r= 0.853). HbA1c levels were correlated with IL-10 levels (p= 0.000; r= -0.878). Low vitamin D levels are common in T1DM patients. There were significant differences in vitamin D levels, IL-10, and HbA1c among T1DM patients compared to normal subjects. Vitamin D levels were associated with HbA1c levels and IL-10 levels in T1DM.
PENGARUH LOGOTERAPI TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG Destianti Indah Mayasari; Edi Widjajanto; Lilik Supriati
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v3i2.212

Abstract

Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Salah satu pengobatan  kanker payudara adalah kemoterapi. Pada pelaksanaannya kemoterapi dapat menyebabkan berbagai dampak pada pasien salah satunya adalah kecemasan. Jika kecemasan tersebut dialami pasien dalam  jangka waktu yang lama akan menyebabkan pasien mengalami nyeri kepala, lelah, penurunan sistem  imun, kelainan jantung, depresi dan gangguan mental emosional lainnya Tujuan dari penelitian ini  adalah untuk mengetahui pengaruh logoterapi terhadap kecemasan pada pasien kanker payudara  yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang. Desain penelitian yang digunakan  adalah quasi exsperiment pre post test with control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah  32 responden yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan 16 responden dan kelompok  control 16 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil dengan teknik purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah logoterapi, variable dependennya adalah kecemasan.  Analisa data menggunakan t test berpasangan dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa ada perbedaan kecemasan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah diberikan  logoterapi dengan nilai p = 0,000. Hasil uji regresi linier menunjukkan bahwa ada pengaruh logoterapi  57,9% terhadap kecemasan setelah dikontrol dengan variabel yang lain.  Kata kunci:  Logoterapi, Kecemasan, Pasien Kanker Payudara, Kemoterapi