Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAMPAK PEMBANGUNAN JALUR JALAN LINTAS SELATAN (JJLS) TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA GADINGSARI, KECAMATAN SANDEN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA Edy, Hendry; Baiquni, M.; Triatmodjo, Bambang
Jurnal Spasial Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.464 KB) | DOI: 10.22202/js.v6i1.3270

Abstract

Infrastructure Development Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) is a National program that passes through 5 provinces in Java, which is one of the provinces passed through the Special Region of Yogyakarta. One of the villages passed by the JJLS development in the Special Province of Yogyakarta is Gadingsari Village, Sanden District, Bantul Regency. In this study, it will be seen how changes in land use in Gadingsari village before and after JJLS. The purpose of this study was to analyze changes in land use that occurred in Gadingsari Village. The analytical method used is a qualitative descriptive analysis method. Changes in land use were obtained from the Satellite Image Overlay Analysis in the span of time, namely before JJLS was built in 2013 and after JJLS was built in 2017 and strengthened with field surveys and in-depth interviews. From the results of the research, it was found that the land area for settlements in Gadingsari Village before and after the JJLS had changed. Before the existence of JJLS residential area was 78.90 hectar and it expanded to 104.93 hectar after the construction of JJLS, there was an increase of around 32.99% .
Dampak Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Yogyakarta Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Hendry Edy; Tantin Pristyawati
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v3i1.1770

Abstract

Di Pulau Jawa, daerah yang pembangunan dan pertumbuhan ekonominya baik pada umumnya berada di sepanjang pantai utara seperti kota Semarang, Pati, Rembang dan Jepara. Sedangkan di bagian selatan pertumbuhan ekonominya cenderung lebih lambat. Sehingga untuk memacu perkembangan wilayah selatan, pemerintah meningkatkan tersedianya infrastruktur berupa Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Oleh karena itu dilskuksn penelitian yng bertujuan untuk menganalisis perubahan tata guna lahan yang terjadi di Desa Jetis, dengan adanya pembangunan JJLS. Metode dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif, dimana data awal penelitian ini diambil dengan  menggunakan observasi langsung di lapangan dan juga wawancara dengan aparat desa dan masyarakat sekitar. Dengan model Miles and Huberman. Analisis dilakukan pada saat pengumpulan  data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data pada periode waktu tertentu sampai diperoleh data yang kredibel dan sesuai dengan data yang dibutuhkan. Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) , dan confirmability (obyektivitas). Hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan analisis peta digital (sistem informasi geografis) dengan cara tumpang susun peta penggunaan lahan hasil interpretasi citra sebelum dan sesudah pembangunan JJLS, diperoleh  bahwa belukar/ semak sebesar 1.68 %, sawah tadah hujan  1 % dan tegalan mengalami pengurangan hampir 10,16%. Sedangkan penambahan terjadi pada lahan pemukiman  kurang lebih 13%. Pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi adalah pola tersebar. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi dari lahan belukar, sawah tadah hujan dan tegalan menjadi pemukiman.
Stok Air Bawah Tanah Kawasan Karst berbasis Neraca Air Eko Bawono, Septiono; Edy, Hendry; Asri Ranivan, Imam
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2025): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.764

Abstract

Musim kemarau berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih bagi sebagian masyarakat karst Gunungkidul. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat air permukaan padahal rata-rata curah hujan mencapai 2.123,25 mm per tahun. Air yang tersedia di wilayah ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air bersih penduduk yang berjumlah 750.000 jiwa. Berdasarkan prinsip neraca air, cadangan air minum dapat dihitung dengan masukan air total adalah keluaran air total ditambah dengan cadangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitiatif. Data-data yang digunakan adalah data sekunder sebagai input total masukan dan total keluaran. Data curah hujan selama 10 tahun dimodelkan sebagai total masukan rata-rata. Model ini menjadi dasar penghitungan cadangan dengan asumsi bahwa total keluaran adalah tetap. Metode analisis penelitian ini dengan pemodelan neraca air. Penelitian ini bertujuan menghitung ketersediaan air bawah tanah wilayah Gunungkidul untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa cadangan air bawah tanah aktual cukup besar dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih. Ketersediaan cadangan air ini masih mampu memenuhi bilamana terjadi aglomerasi perkotaan di wilayah ini dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,1% per tahun. Bahkan potensi cadangan air yang dimiliki mampu berkontribusi menjadi air baku produk air minum
IMPACT OF INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT JALUR JALAN LINTAS SELATAN (JJLS) ON CHANGES IN LAND USE IN GADINGSARI VILLAGE, SANDEN DISTRICT, BANTUL REGENCY, YOGYAKARTA, INDONESIA Hendry Edy; M. Baiquni; Bambang Triatmodjo
Geosfera Indonesia Vol. 4 No. 2 (2019): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v4i2.10014

Abstract

Infrastructure Development Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) is a National program that passes through 5 provinces in Java, which is one of the provinces passed through the Special Region of Yogyakarta. One of the villages passed by the JJLS development in the Special Province of Yogyakarta is Gadingsari Village, Sanden District, Bantul Regency. In this study, it will be seen how changes in land use in Gadingsari village before and after JJLS. The purpose of this study was to analyze changes in land use that occurred in Gadingsari Village. The analytical method used is a qualitative descriptive analysis method. Changes in land use were obtained from the Satellite Image Overlay Analysis in the span of time, namely before JJLS was built in 2013 and after JJLS was built in 2017 and strengthened with field surveys and in-depth interviews. From the results of the research, it was found that the land area for settlements in Gadingsari Village before and after the JJLS had changed. Before the existence of JJLS residential area was 78.90 hectare and it expanded to 104.93 hectare after the construction of JJLS, there was an increase of around 32.99% . Key words: Infrastructure, Overlay, JJLS, Land References Ahardi Muhammad A., Sawitri S. & Abdi S. (2015). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Perubahan Zona Nilai Tanah di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Tahun 2004 dan 2014Jurnal Geodesi Undip, 4(4), 316–324. Beatus M. Laka, Uca Sideng & Amal (2017). Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Sirimau Kota Ambon .Jurnal Geocelebes, 1(2), 43–52. Fadilla Restu , Sudarsono B. & Bashit N.(2018). Analisis Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang/wilayah di Kecamatan Penjaringan kota Administratif Jakarta Utara Menggunakan Sistem informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 109–119. Kubangun Siti Hadjar, Haridjaja O.&Gandasasmita K. (2016). Model Perubahan Penutupan / Penggunaan Lahan untuk Identifikasi Lahan Kritis di Kabupaten Bogor , Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi Majalah Ilmiah Globe, 18(1), 21–32. Kusumaningrat Merpati D., Sawitri Subiyanto&Yuwono B. D. (2017) Analisis Perubahan Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah tahun 2009 dan 2017 (Studi kasus : Kabupaten Boyolali). Jurnal Geodesi Undip, 3, 28–43. Murdaningsih, Widiatmaka, Munibah, L. & Ambarwulan, W. (2017). Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Di Kabupaten Indramayu. Majalah Ilmiah Globe, 19(2), 175–184. Nuraeni, R., Sitorus, S.R P. & Panuju, D.R. (2017). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Wilayah di Kabupaten Bandung. Buletin Tanah Dan Lahan, 1(1), 79–85. Sadewo M Nur, Imam B. (2018). Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) Berbasis Cellular Automata. Majalah Geografi Indonesia, 32(2), 115–122. https://doi.org/10.22146/mgi.33755 Wahyuni, S., Guchi, H., & Hidayat, B. (2014). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Penutupan Lahan Tahun 2003 dan 2013 di Kabupaten Dairi. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2, 1310–1315. Wahyunto, M.Z. Abidin, A. Priyono &Sunaryo (2001). Studi Perubahan Penggunaan Lahan di Sub DAS Citarik, Jawa Barat dan DAS Kaligarang, Jawa Tengah. In Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah (pp. 39–40). Copyright (c) 2019 Geosfera Indonesia Journal and Department of Geography Education, University of Jember This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License