Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGELOLAAN TRIPLE CONSTRAINTS DALAM PEMBANGUNAN MASJID WAKAF Septiono Eko Bawono
Jurnal Taman Vokasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.785 KB) | DOI: 10.30738/jtv.v3i2.355

Abstract

Islamic Relief Organization Saudi Arabia channeled 21 units waqf mosque in 2015. They distributed into five districts in Yogyakarta. The development focused on managing triple constraints in order to complete the job within four months and to control risk factors. The method used to measure the success rate of this program is calculating the deviation value between realization progress and plan progress with the S Curve. This study aims to identify the successful implementation of triple constraints management which is able to make a major contribution to the risk management effectively and efficiently. The success of this project looks at the accumulated deviation of each month: M1 = -7.75%, -19.01% M2 = M3 = 18:07%, and M4 = 8.69%.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMETAAN DAN OPTIMALIASI POTENSI DESA WISATA SEGAJIH LIVE IN EDUCATION KULON PROGO Yoga Yoga Sahria; Septiono Eko Bawono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 6 No 3 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v6i3.3228

Abstract

Desa Wisata (Desa Wisata) Segajih terletak di Hargotirto, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia. Desa ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, seperti bukit-bukit hijau, air terjun, sungai, dan sawah yang luas. Selain itu, di Desa Wisata Segajih juga terdapat beberapa homestay/penginapan dan menyajikan makanan khas daerah. Desa Wisata Segajih mengusung konsep "Live in Education," di mana para wisatawan dapat mengalami pengalaman pendidikan yang meliputi proses membatik, pembuatan gula semut, melukis, memainkan gamelan, dan kegiatan lainnya. Namun, terdapat permasalahan di Desa Wisata Segajih, yaitu kurang optimalnya dalam mengidentifikasi potensi wisata dan pemetaan yang memberikan informasi kepada pengunjung tentang lokasi relatif potensi wisata. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi observasi, penyuluhan, FGD (Focus Group Discussion), diskusi, pelatihan, dan pendampingan kepada pengelola Desa Wisata. Tolak ukur ketercapain dengan cara wawancara mendalam. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberdayakan masyarakat dalam pemetaan dan optimalisasi potensi Desa Wisata Segajih untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa. Hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini mencakup penyusunan peta potensi Desa Wisata Segajih dan sekitarnya. Selain itu, PKM ini juga menghasilkan identifikasi potensi, permasalahan, dan solusi yang relevan.
Manajemen Perancangan Taman Budaya Banglipuran, Melikan, Rongkop, Gunungkidul Septiono Eko Bawono; Rizaldi Patria; Samsuharjo Samsuharjo
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol. 2 No. 3 (2023): September : Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen
Publisher : FEB Universitas Maritim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/ebismen.v2i3.1264

Abstract

Melikan Village area is part of Pegunungan Sewu area. This area is included in a national protected area and has been part of UNESCO's Global Geopark Network since 2015. As a karst areas, this area has potential natural resources, human resources, and socio-economic-culture. This research has mapped all of these potentials to become the basis for designing the Taman Budaya Banglipuran which is the focus of the development of the Melikan Village area. The approach used in this study is action research which is carried out in three stages. The research phase are: mapping, planning and development. The mapping is digital using Quantum GIS. Planning is carried out with FGD. And development includes area planning with 3D visuals. This research aims to assist the community in developing the Banglipuran area by producing area designs.
Nilai Faktor Reduksi Pada Bangunan Bertingkat di Gunungkidul Yogyakarta Rizaldi Patria; Septiono Eko Bawono; Tantin Pristyawati
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v5i1.4335

Abstract

Pengetahuan konstruksi dalam pembangunan gedung bertingkat sangat penting bagi para pekerja dilapangan. Ketidakfahaman teknik dan ilmu konstruksi dapat mengurangi kualitas dan kekuatan dengan yang direncanakan. Mengetahui nilai faktor reduksi kekuatan dapat mentukan kualitas kekuatan elemen struktur saat pelaksanaan pembangunan. Komponen dalam analisa faktor reduksi kekuatan antara lain mutu bahan yang digunakan, dimensi struktur, penempatan tulangan dan diameter besi tulangan. Elemen struktur yang ditinjau yaitu elemen struktur balok, kolom dan pelat baik dari momen lentur, gaya geser dan aksial kolom. Hasil analisa lapangan masih banyak yang perlu ditingkatkan. Diameter besi tulangan yang tidak sesuai rencana, penambahan air saat dilakukan pengecoran serta pengetahuan ilmu konstruksi merupakan penyebab berkurangnya kekuatan yang dilihat dari nilai faktor reduksi kekuatan. Kebiasan buruk pemasangan tulangan saat pelaksaan perlu diperbaiki begitu juga manajemen waktu juga perlu diperbaiki. Manajemen waktu yang tidak baik mengakibatkan tergesa-gesanya pemasangan besi tulangan sehingga ukuran dan jarak yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Recognition of the vocationalization process in tourism villages as potential sources of non-formal education in Indonesia: a TVET framework perspective Bawono, Septiono Eko; Sudira, Putu; Nugraheni, Mutiara; Prihandini, Tinesa Fara; Sahria, Yoga
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 30 No. 1 (2024): (May)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jptk.v30i1.66428

Abstract

The challenges of socioeconomic loss due to the increasing number of unemployed persons, especially in rural areas, remain high. Tourist villages, comprising villagers' activities and local attractions in rural areas, are a potential source that can accommodate people to meet job needs. This study aims to define the roles, tasks, knowledge, skills, attributes, and functional areas of competence in tourist villages. The research was conducted in three tourist villages, namely Segajih, Jatimulyo, and Tinalah, in the Yogyakarta Special Region Province. The study employed a qualitative approach with research steps consisting of field observation, in-depth interviews, data generation, data analysis, and expert judgment. Data analysis refers to the Regional Model Competence Standard of Technical and Vocational Education and Training (TVET). The results showed that tourist villages play a role and task for the people as a life-based learning approach. The implementation of these roles and tasks requires knowledge, skills, and attributes, representing the functional areas of competence. Tourist villages have the opportunity to create jobs for the people; however, the community expresses concerns about skills improvement, such as social and emotional skills, cognitive and metacognitive skills, basic digital skills, as well as green job skills.
Analisis Distribusi Pembebanan pada Bangunan Tradisional Jawa ‘Limasan’ Putri Rahayu, Anggita; Cahyaningtyas, Aisya; Setiawan, Feri; Asri Ranivan, Imam; Asnan Alvaru, Irvansyah; Rahmawati, Yovita; Eko Bawono, Septiono
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.569

Abstract

Limasan merupakan salah satu bangunan tradisional Jawa. Bangunan ini disebut limasan karena memiliki atap yang berbentuk limas. Atap limasan merupakan jenis atap tradisional jawa yang terbuat dari kayu dan memiliki desain unik yang mempengaruhi cara distribusi beban pada struktur rangka atap. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Tahap penelitian meliputi: observasi lapangan, dokumentasi, analisis struktural dan penarikan kesimpulan. Dengan menggunakan metode analisis struktural dan pemodelan komputer, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana atap limasan menanggung beban, memahami peran elemen strukturalnya dalam mendukung beban vertikal dan horizontal. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik dalam mempertahankan dan memperbaiki struktur atap tradisional agar tetap kokoh dan tahan dalam menghadapi beban-beban yang mungkin terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limasan memiliki distribusi pembebanan yang unik, dengan penekanan pada distribusi beban. Distribusi beban dari atap sebagai beban mati dan angin sebagai beban hidup, sehingga distribusi beban terberat bertumpu di soko guru. Hasil analisis juga memberikan pemahaman mendalam tentang kinerja struktural limasan terhadap gaya dalam dan gaya lateral. Temuan ini dapat memberikan panduan untuk perencanaan konstruksi yang optimal dan memperkaya pemahaman tentang karakteristik distribusi beban pada bangunan tradisional seperti limasan.
Pendampingan Penilaian Anugerah Desa Wisata (ADWI) Upaya Desa Segajih dalam Mewujudkan Keberlanjutan Global Destinasi Pariwisata Sudira, Putu; Sahria, Yoga; Pardjono, Pardjono; Triyono, Moh Bruri; Bawono, Septiono Eko; Widodo, Widodo; Prihandini, Tinesa Fara
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v5i2.13698

Abstract

Pendampingan Penilaian Anugerah Desa Wisata (ADWI) merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengakui dan mendorong desa-desa wisata dalam mewujudkan keberlanjutan global sebagai destinasi pariwisata. Desa Segajih adalah salah satu desa wisata yang telah aktif terlibat dalam upaya mencapai keberlanjutan global sebagai destinasi pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pendampingan yang dilakukan terhadap Desa Segajih dalam proses penilaian ADWI serta menganalisis upaya Desa Segajih dalam mewujudkan keberlanjutan global sebagai destinasi pariwisata. Pengabdian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen terkait pendampingan ADWI serta upaya Desa Segajih dalam mencapai keberlanjutan global destinasi pariwisata. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pendampingan yang dilakukan terhadap Desa Segajih memiliki peran yang signifikan dalam membantu desa tersebut mencapai keberlanjutan global sebagai destinasi pariwisata.. Melalui pendampingan ini, Desa Segajih berhasil meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan pariwisata. Selain pendampingan, Desa Segajih juga telah melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan keberlanjutan global sebagai destinasi pariwisata. Upaya tersebut mencakup pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, promosi pariwisata yang bertanggung jawab, pengembangan produk dan layanan pariwisata yang ramah lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Kesimpulannya, pendampingan dalam penilaian ADWI berperan penting dalam membantu Desa Segajih mencapai keberlanjutan global sebagai destinasi pariwisata. Pengabdian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman mengenai peran pendampingan dalam mewujudkan keberlanjutan global destinasi pariwisata dan memberikan wawasan bagi desa-desa wisata lainnya untuk mengadopsi pendekatan yang serupa dalam upaya mencapai keberlanjutan global.
INOVASI DESA WISATA: TRASFORMASI MELALUI ANALISIS ZOOP UNTUK MENGAKOMODASI ASPIRASI MASYARAKAT Sumarni, Sumarni; Nugraheni, Galih; Bawono, Septiono Eko; Suindartini, Suindartini; Apriyani, Tanti; Pujiati, Heri Roh
Jurnal Terapan Abdimas Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v9i1.17850

Abstract

Abstract.Tourism is one of the programmes that is an alternative source of state income, even the government, both central and regional, makes tourism a strategic programme, so it needs careful concepts and planning and innovation is important in developing tourism destinations. The purpose of this research and service is to assist the Melikan community in finding and developing tourism destinations in the village according to the potential and human resources they have, this is because innovation in tourism village development is crucial for the success of tourism village development. The encouragement of government policies that require all villages to have tourist destinations. Therefore, a lack of attention in developing tourism villages can result in a waste of state funds. One method that can facilitate innovation in the development of tourist villages is the ZOOP method. In the ZOOP method, the focus is on understanding the character of the community, the potential of the community, the objectives of tourism development, and the potential problems that may be faced by the community in developing tourist destinations. The results of the research and service showed that after the ZOOP method was applied, researchers found that this method was successful in uncovering the potential of the community. The enthusiasm of FGD participants in using the ZOOP method is quite stable, as evidenced by the consistent attendance of participants during the 2 months of meetings. Abstrak.Pariwisata adalah salah satu program yang menjadi alternatif sumber pendapatan negara, bahkan pemerintah baik pusat mapun daerah menjadikan pariwisata sebagai program strategis, sehingga perlu konsep dan perencanaan yang matang serta inovasi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan destinasi pariwisata. Tujuan dari penelitain dan pengabdian ini untuk mendampingi masyarakat Kalurahan Melikan dalam menemukan dan mengembangkan destinasi parisiwitasa yang ada di desa tersebut sesuai dengan potensi dan sumberdaya manusia yang mereka miliki, hal ini dikerenakan Inovasi dalam pengembangan desa wisata menjadi krusial untuk keberhasilan pembangunan desa wisata. Dorongan kebijakan pemerintah yang mewajibkan semua desa memiliki destinasi wisata Oleh karena itu, kurangnya perhatian dalam mengembangkan desa wisata dapat mengakibatkan pemborosan dana negara. Salah satu metode yang dapat memfasilitasi inovasi dalam pengembangan desa wisata adalah metode ZOOP. Dalam metode ZOOP, fokus diberikan pada pemahaman terhadap karakter masyarakat, potensi yang dimiliki oleh masyarakat, tujuan pengembangan wisata, serta potensi permasalahan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat dalam mengembangkan destinasi wisata. Hasil dari penelitian dan pengabdian menunjukkan bahwa setelah metode ZOOP diterapkan, peneliti menemukan bahwa metode ini berhasil mengungkap potensi masyarakat. Antusiasme peserta FGD dalam menggunakan metode ZOOP cukup stabil, yang dibuktikan dengan kehadiran peserta yang tetap konsisten selama 2 bulan pertemuan berlangsung.  
Stok Air Bawah Tanah Kawasan Karst berbasis Neraca Air Eko Bawono, Septiono; Edy, Hendry; Asri Ranivan, Imam
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2025): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.764

Abstract

Musim kemarau berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih bagi sebagian masyarakat karst Gunungkidul. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat air permukaan padahal rata-rata curah hujan mencapai 2.123,25 mm per tahun. Air yang tersedia di wilayah ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air bersih penduduk yang berjumlah 750.000 jiwa. Berdasarkan prinsip neraca air, cadangan air minum dapat dihitung dengan masukan air total adalah keluaran air total ditambah dengan cadangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitiatif. Data-data yang digunakan adalah data sekunder sebagai input total masukan dan total keluaran. Data curah hujan selama 10 tahun dimodelkan sebagai total masukan rata-rata. Model ini menjadi dasar penghitungan cadangan dengan asumsi bahwa total keluaran adalah tetap. Metode analisis penelitian ini dengan pemodelan neraca air. Penelitian ini bertujuan menghitung ketersediaan air bawah tanah wilayah Gunungkidul untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa cadangan air bawah tanah aktual cukup besar dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih. Ketersediaan cadangan air ini masih mampu memenuhi bilamana terjadi aglomerasi perkotaan di wilayah ini dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,1% per tahun. Bahkan potensi cadangan air yang dimiliki mampu berkontribusi menjadi air baku produk air minum
Rizaldi Patria Efisiensi Anggaran Biaya Pada Pembangunan Masjid Haya Bohol, Rongkop, Gunungkidul Patria, Rizaldi; Eko Bawono, Septiono; Putri Rahayu, Anggita
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol 6 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v6i2.5913

Abstract

The construction of Masjid Haya was carried out to complement public facilities in Kalurahan Bohol, Rongkop, Gunungkidul. The construction was carried out through mutual cooperation. In the context of public buildings, collaboration and community cooperation become determining factors for the success of the project. Community participation and effective management are two mutually supportive factors in the effort to build high-quality and sustainable public facilities. This research aims to determine the efficiency of the budget for public facility construction in the implementation of development with community participation. The method used is quantitative analysis and field interviews to determine category grouping. Interviews were conducted to delve into information regarding the cost needs for development and community involvement. The results of the calculation analysis show: first, the percentage of the budgetary needs for materials/raw materials if the work involves a jointly owned building from the two groups is 3,35%; second, the percentage of the budgetary needs for third parties is 34,173% of the total; third, the percentage of the budget carried out through mutual cooperation from the overall budget is 8,341%. Work that does not require skill can be carried out through mutual cooperation if the work involves a jointly owned building, as it can reduce the budget cost by 10.564%. This third party consists of workers who have expertise in their respective fields and are capable of carrying out the work well and efficiently. The analysis results show that the labor cost ranges from 30% to 40%, depending on the difficulty of the work in the field. The percentage of the material budget contributed by the local community for the construction is 3,35%.