Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya Guru Dalam Peningkatan Minat Belajar Anak Selama Pembelajaran Daring Di Tk Jabal Rahma Palu Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore: Increasing Students’ Abilities In Distinguishing Different Taste Though Demonstration Method At Group A Of Tawaeli Posimpotove Kindergarden Megarezky Kiay Demak; Arsyad Said; Syamsidar
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 3 No. 2: Mei 2020
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v3i2.2077

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah minat belajar dimasa pendemik dengan menggunakan pembelajaran daring yang harus dipertimbangkan dalam mendidik anak di lembaga PAUD khususnya Taman Kanak-kanak (TK), bertujuan untuk Menjelaskan upaya guru dalam peningkatan minat belajar anak selama pembelajaran daring, Mengidentifikasi peran guru dalam peningkatan minat belajar anak selama pembelajaran daring, dan Menjelaskan faktor penghambat dan pendukung dalam peningkatan minat belajar anak selama pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Agar yang diperoleh terjamin validitas dan kredibilitasnya, maka pengecekan keabsahan data melalui metode triangguasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam Upaya Guru dalam Peningkatan Minat Belajar Anak Selama Pembelajaran Daring di TK Jabal Rahma Palu Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore dapat dikatakan bahwa, Upaya guru dalam peningkatan minat belajar anak selama pembelajaran daring dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi menggunakan media yang menarik minat anak belajar dan penilaian pembelajaran dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, portofolio dan periodik. Peran seorang guru dalam peningkatan minat belajar anak selama pembelajaran daring sangat penting, bukan hanya sebatas menetapkan tema tetapi guru juga dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam segala hal termaksud pembarian tugas kepada anak-anak agar dapat meningkatkan minat belajarnya. Kemudian dalama kegiatan pembelajaran daring, guru sangat dibutuhkan berperan penting agar anak dapat memahami dan fokus pada apa yang disampaikan oleh guru, selain itu media juga berperan penting dalam pembalajaran. Faktor pendukungnya adalah buku penunjang, pemanfaatan IT, media yang dugunakan harus menarik, peran guru, peran orangtua, suasana dan kondisi saat pembelajaran. Dan Faktor penghambat dalam peningkatan minat belajar anak selama pembelajaran daring adalah sarana dan prasarana, waktu dalam pelaksanaan proses belajar hanya 1 jam, buku penunjang yang dimiliki peserta didik terbatas, kemudian media komunikasi yang masih terbatas dimiliki para orang tua dan jarak rumah antara rumah guru dan beberapa peserta didik jauh.
Implikasi Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Pembelajaran Sains Membuat Pelangi Dalam Gelas Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal I Poso: The Implication Of Development Of Children Cognitive Ability Through Science Learning To Make Rainbow At Kindergarten Of Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso Medi; Asri Hente; Arsyad Said
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 3 No. 3: September 2020
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v3i3.2081

Abstract

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains membuat pelangi dalam gelas di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan subjek penelitian ini diambil dari kelompok B2 yang berjumlah 12 anak dan 3 orang guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso. Tekhnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil observasi penelitian menunjukkan bahwa guru dan orang tua peserta didik berperan penting dalam perkembangan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains membuat pelangi dalam gelas di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso. Sebelum guru melaksanakan pembelajaran, guru membuat RPPH dan RPPM, menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, mengatur posisi anak, memberikan arahan kepada anak, mencontohkan cara mempraktekkan, memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktekkan, memberi support kepada anak, menanyakan respon anak dan mengevaluasikan hasil prakteknya. Penghambat guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah guru dan peniliti kesulitan dalam mendatangkan peserta didik dikarenakan penilitian ini dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, penerapan praktek membuat pelangi dalam gelas di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Poso hanya melalui video yang akan dikirimkan melalui group untuk anak mengikutinya dirumah. Dengan demikian penerapan pembelajaran ini hanya setiap perminggu 3 kali pertemuan tapi dalam keadaan Video Call antara guru dan peserta didik, kemudian dengan penerapan pembelajaran sains membuat pelangi dalam gelas hanya mempraktekkan dirumah dengan pengawasan orang tua, sehingga orang tua ikut berperan dalam perkembangan kemampuan kognitif anak. Dalam Pengawasan orang tua, orang tua dapat membantu menilai perkembangan anak dalam melakukan praktek tersebut. Dengan bantuan guru dan orang tua peserta didik peniliti dapat menyelesaikan penilitian ini dengan baik dan lancar.
Peran Guru Dalam Meningkatkan Perilaku Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional Ular-Ularan Di Kelompok B Tk Aisyiyah Pangi: Teachers Roles To Increase Children’s Social Behavior Through Traditional Game Of Ular-Ularan At B Group Of Aisyiyah Kindergarten Pangi Fathana; Arsyad Said; Abdul Munir
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 1: Januari 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i1.2089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial anak di Kelompok B TK Aisyiyah Pangi sebelum dan sesudah diterapkan permainan tradisional ular-ularan, dan mengetahui peran guru dalam meningkatkan perilaku sosial anak melalui permainan tradisional ular-ularan Di Kelompok B TK Aisyiyah Pangi Kecamatan Parigi Utara Kabupaten Parigi Mouton. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Agar yang diperoleh terjamin validitas dan kredibilitasnya, maka pengecekan keabsahan data melalui metode triangguasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam upaya guru dalam meningkatkan perilaku sosial anak melalui permainan tradisional ular-ularan di kelompok B TK Aisyiyah Pangi dapat dikatakan bahwa Sebelum diterapkan permainan tradisional ular-ularan, perilaku sosial anak sudah mulai berkembang, akan tetapi anak belum dapat menunjukkan pengembangan perilaku sosial yang diterapkan meliputi disiplin, kerja sama, tolong-menolong, empati, dan tanggung jawab. Anak tidak mau berinteraksi dengan temannya, akibatnya anak suka menyendiri, tidak disiplin saat kegiatan berlangsung ataupun kegiatan pembelajaran lainnya. Selanjutnya pada saat sesudah diterapkan permainan tradisional ular-ularan perilaku sosial anak meningkat, karena dalam kegitan tersebut dapat mengasah kecakapan anak dalam tolong menolong, bekerja sama, disiplin, saling menghargai dan semangat dalam melakukan kegitan permainan tradisional ular-ularan. Peran guru sangatlah penting dalam meningkatkan perilaku sosail anak melalui permainan tradisional ular-ularan, karena guru dapat menjelaskan apa itu permainan tradisional ular-ularan agar berjalan dengan lancar dan menyenangkan bagi anak. Kemudian Guru juga menjelaskan cara atau aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam permainan tersebut. Dalam perkembangan perilaku sosial anak, media yang digunakan harus menarik minat anak juga merupakan faktor pendukung agar anak lebih antusias dalam meningkatkan perilaku sosial. Jadi untuk itu dalam upaya guru dalam meningkatkan perilaku sosial anak melalui permainan tradisional ular-ularan sangat baik. Penggunaan permainan tradisional ular-ularan sangat menbantu anak mengembangkan kedisiplin anak, berkerja sama, saling membantu, peduli dengan sesame dan tanggung jawab.
Peran Layanan Bimbingan dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Pasangkayu): The Role of Guidance Services in Overcoming Juvenile Delinquency (Case Study at SMK Negeri 2 Pasangkayu) Modjo Kristina; Arsyad Said; Fitriani Ayuningtias
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 3: MARET 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v4i3.1794

Abstract

Kenakalan remaja yang ada di sekolah dianggap sebagai sumber masalah dimana dari perilaku itu mengakibatkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitaranya, selain itu juga dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Pembinaan moral dan budi pekerti kepada siswa dianggap lebih tepat untuk mengatasi masalah kenakalan siswa. Hal ini dikarenakan siswa atau remaja adalah generasi penerus yang masih memungkinkan potensi sumber daya manusianya berkembang. Pada saatnya akan menggantikan generasi sebelumnya menjadi pemimpin-peminpin bangsa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran layanan bimbingan dalam menanggulangi kenakalan remaja, di SMK Negeri 2 Pasangkayu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena tertentu yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang atau perilaku fundamental secara holistik (utuh). Menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk kenakalan remaja yang dilakukan siswa di SMK Negeri 2 Pasangkayu berupa pelanggaran terhadap peraturan tata tertib sekolah, pelanggaran terhadap kegiatan belajar mengajar, pelanggaran terhadap ketenteraman sekolah, dan pelanggaran terhadap etika pergaulan dengan warga sekolah. Yang terjadi disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor internal bersumber pada kurang disiplinnya diri dan rendahnya motivasi belajar, serta ketidak mampuan diri dalam memecahkan masalah dan faktor eksternal (dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial/pergaulan). Berbagai bentuk layanan yang digunakan guru BK untuk menanggulangi kenakalan remaja di SMK Negeri 2 Pasangkayu dalam mengikuti proses belajar mengajar dan di jam kegiatan kesiswaan lainnya. Adapun layanan yang digunakan adalah dengan cara bertatap muka atau ketemu langsung dengan orangnya, dengan cara nasehat, dan dengan layanan bimbingan konseling yang ada di sekolah.
Meningkatkan Perilaku Sosial Anak Melalui Metode Kerja Kelompok Di Kelompok A PAUD Bina Potensi Mandiri: Improving Children's Social Behavior Through Group Work Methods In Group A PAUD Bina Potential Mandiri Muh. Asri Hente; Arsyad Said
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 3: September 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i3.2783

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adallah melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan perilaku social anak dalam A PAUD bina potensi mandiri ? dan tujuan penilitian ini adalah meningkatkan perilaku social nak melalui metode kerja dikelompok A PAUD mandiri bina potensi mandiri. Penelitian ini menggunakan metode kemmis dan mc. Taggrat yang dilakukan secara bersiklus. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan pendekatan deskriktif kualitatif dan kuantitatif yaitu data yang diubah kedalam persentase. Hasil penelitian dalam metode kerja kelompok dapat meningkat perilaku social anak di kelompok A TK bina potensi mandiri. Hal itu terbukti data pra tindakan, aspek mampu bekerjasama, 0% BSB, 29,00% BSH, 80% MB, dan 0% BB. Aspek yang saling tolong menolong, 0% BSB,0%BSH, 73,33% M, dan 26,67%BB. Aspek mampu menghargai teman,0% BSB 0% BSH, 80,00% dan 20,00% BB . setelah digunakan metode kelompok, perilaku social mengalami peningkatan dari siklus I dan II. Jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh 3 aspek persentase ynag dicapai 15 anak yang menjadi objek penelitian tindakan kelas meningkat perilaku social anak melalui metode kerja kelompok dikelompok A sudah mencapai persentase keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti.
Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Di Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu: The Application Of Project Method To Early Childhood At Aisyiyah Bustanul Increase Creativities Of Athfal Kindergarten VII Palu Ramadhan Asilaka; Mustamin Idris; Arsyad Said
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 2: Mei 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode proyek dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini di Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu? Dan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui metode proyek di Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara bersiklus. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk persentase. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka melalui penerapan metode proyek dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini di Aisyiyah Bustanul Athfal VII Palu. Hasil pengamatan pra tindakan eksplorasi anak kategori BSB 0%, 20,00% yang masuk kategori BSH, 53,33% yang masuk kategori MB, dan 26,67% yang masuk kategori BB. Aspek bekerjasama, 0% BSB, 60,00% yang masuk kategori BSH, 40,00% yang masuk kategori MB, dan 0% yang masuk kategori BB. Aspek kerapian, 0% yang masuk BSB, 13,33% yang masuk kategori BSH, 66,67% yang masuk kategori MB, dan 20,00% yang masuk kategori BB. Berdasarkan hasil pengamatan siklus I pertemuan pertama dan kedua, bahwa belum ada anak yang mendapatakan kategori BSB, maka dilanjutkan kesiklus II penerapan metode proyek untuk meningkatkan kreativitas anak pembuatan sarang burung terdapat 12 orang anak yang mencapai kategori BSB dari 15 orang anak dengan pencapaian yang di dapatkan (80,00%) dan 3 orang anak mendapatkan kategori BSH sehingga pencapaian yang di dapatkan (20,00%).