Nasution, Khoiruddin
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Peran Kursus Nikah Membangun Keluarga Sejahtera Khoiruddin Nasution
AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajis.v15i2.2862

Abstract

The birth of a number of family-related legislation and a number of technical rules related to the implementation of the Pre-Marriage Course, even used as one of the requirements to be able tocarry out the marriage, indicating that the program isconsidered so important. But in reality, the Pre-Marriage Courseis not going well, still aformalist.Therefore, these programs should receive serious attention and increasingly and developed according to the needs and the times. Therefore, the government should give serious attention to this issue before it becomes a problem that may threaten the quality generation.DOI: 10.15408/ajis.v15i2.2862
Implementation of Indonesian Islamic Family Law to Guarantee Children’s Rights Khoiruddin Nasution; Syamruddin Nasution
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Vol 59, No 2 (2021)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2021.592.347-374

Abstract

This paper aims to discuss and observe the legal practice of child protection, particularly, custody and the legal attitude in Muslim society and of the parents, specifically in Indonesia. Deploying a socio-legal approach, it is clear that theoretically, through a number of laws and regulations, the state has provided legal protection to children in terms of custody, as well as from violence. In practice, the legal rights to custody are hardly obtained by children in either legal decisions or executorial steps. The paper argues that the failure of this legal protection is due to the problem of case settlement in the Islamic (religious) court, which tends to be more administrative than judiciary, and that theoretically to provide justice, the work of judges must not only be certain, but also judicial. This paper also analyses the reasons why judges in Religious Courts tend to be more oriented toward administrative issues than judiciary ones. One reason is that the atmosphere of the Religious Courts (PA) now supports administrative decisions more than judicial ones.[Artikel ini membahas dan mengamati praktik hukum perlindungan anak khususnya penjagaan dan perilaku hukum pada orang tua dan masyarakat muslim di Indonesia. Terlepas dari pendekatan sosiologi hukum, secara teoritis negara memberikan perlindungan hukum pada anak dalam kerangka penjagaan dari kekerasan melalui sejumlah hukum dan peraturan. Dalam praktiknya, hak penjagaan sulit didapatkan oleh anak baik dalam bentuk putusan atau eksekusinya. Artikel ini menjelaskan bahwa kegagalan tersebut terkait dengan penyelesaian kasus di pengadilan agama, yang cenderung administratif  daripada substantif, meski secara teoritis tetap mendorong keadilan, dan kerja hakim bukan hanya memberikan kepastian hukum tetapi juga kemanfaatan. Artikel ini juga membahas alasan putusan hakim pengadilan agama cenderung berorientasi administratif  daripada substantif. Salah satu alasannya adalah atmosfir pengadilan agama yang lebih mendukung putusan administratif..]
Peran Keluarga Menanggulangi Terorisme Tinjauan Hukum Islam dalam Kursus Pra Nikah Mufrod Teguh Mulyo; Khoiruddin Nasution; Munifah Munifah; Jumni Nelli
Jurnal Iqtisad Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Iqtisad
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/iq.v9i1.6417

Abstract

This paper seeks to strengthen the opinion or concept that states the importance of the family in dealing with the terrorism crisis in Indonesia. This paper is the result of qualitative research on a variety of data sources (works); books and articles discussing and or researching the role of the family in dealing with terrorism emergencies. Berger's theory of social construction is used to see the role and or function of writing, where this paper is still at the level of externalization, of three steps; externalization, objectification, and internalization to become Social Actions, to become people's habits. Meanwhile, in order to control social actions, it employs preventive and repressive measures, while on the process side, it employs persuasive, coercive, and curative measures. As a result, three conclusions are possible. First, terrorism remains a social problem in Indonesia, requiring serious, substantial, and long-term solutions. Second, there are several reasons and or reasons why terrorism remains a social problem, but the core of the problem is the role and or function of the family that does not work or runs optimally. Third, in order for the family role and or function to function properly, both the husband and wife must be competent in the field of family roles and or functions. These competencies are attained by husband and wife through participation in the Pre-Marriage Course, Bride and Groom Candidate. As a result, husbands and wives to be must attend a marriage course and all of its variations at least once before marriage, and it is preferable to be present during marriage.Keywords: Role/function of family; Counter terrorism; Marriage course.Tulisan ini bertujuan menguatkan pendapat atau konsep yang menyatakan betapa penting peran keluarga dalam menanggulangi darurat terorisme di Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif terhadap sejumlah sumber data (karya), buku dan artikel dan atau hasil penelitian mengenai pentingnya peran keluarga dalam menanggulangi darurat terorisme. Untuk melihat peran dan atau fungsi tulisan digunakan teori konstruksi social berger, dimana tulisan ini masih berada pada level ekternalisasi, dari tiga langkah; eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi untuk menjadi tindakan sosial. Sementara dalam upaya pengendalian tindakan sosial  dari sisi sifatnya menggunakan usaha preventif dan represif, dari sisi prosesnya menggunakan usaha persuasif, koersif dan kuratif. Hasilnya ada tiga kesimpulan yang dapat dicatat. Pertama, terorisme masih menjadi masalah sosial di Indonesia, yang membutuhkan penanganan serius, substansial dan berkelanjutan. Kedua, ada beberapa alasan dan atau penyebab mengapa terorisme masih menjadi masalah sosial, namun inti dari masalahnya adalah peran dan atau fungsi keluarga yang kurang berjalan maksimal. Ketiga, agar peran keluarga berjalan dengan baik, pasangan suami dan isteri harus mempunyai kompetensi bidang peran dan atau fungsi keluarga. Kompetensi itu didapat oleh pasangan suami dan isteri di antaranya adalah dengan mengikuti Kursus/bimbingan calon pengantin.  Karena itu, mengikuti kursus perkawinan dan segala jenisnya harus diikuti calon suami dan isteri, minimal sekali sebelum perkawinan, malah akan lebih baik ada juga selama dalam perkawinan.
Pengaruh Dzikir Ratib Al-Haddad dan Akhlak Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Moh. Aripin; Khoiruddin Nasution
ACADEMIA: Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Vol 4 No 2 (2022): Academia Vol 4 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54622/academia.v4i2.67

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ada tiga. Pertama, untuk mengetahui pengaruh Dzikir Ratib Alhaddad terhadap Minat Belajar siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021. Kedua, untuk mengetahui pengaruh Akhlak Guru terhadap Minat belajar siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh Dzikir Ratib Alhaddad dan Akhlak Guru terhadap Minat Belajar siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah populasi dengan analisis korelasi dan regresi. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan angket dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 30 siswa. Maka seluruh jumlah siswa digunakan untuk populasi penelitian. Pengambilan populasi penelitian menggunakan seluruh siswa menurut Sugiyono, dengan jumlah populasi sebesar 30, maka populasi yang akan diteliti seluruhnya yaitu 30 siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dicatat tiga kesimpulan. Pertama, Pengaruh Dzikir Ratib Alhaddad terhadap Minat Belajar siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021 positif dan signifikan. Artinya semakin tinggi Dzikir Ratib Alhaddad maka akan semakin tinggi minat belajar siswa. Kedua, Pengaruh Akhlak Guru terhadap minat belajar siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021 positif dan signifikan. Artinya semakin tinggi Akhlak Guru semakin tinggi minat belajar siswa. Ketiga, Pengaruh Dzikir Ratib Alhaddad dan akhlak guru terhadap minat belajar siswa Madrasah Diniyah Lauchur Rohmah Sidoharjo Sragen tahun pelajaran 2020/2021 secara bersama-sama (simultan) adalah positif dan signifikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Dzikir Ratib Alhaddad dan Akhlak Guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Kata kunci:
Pengaruh Persepsi Peserta Didik Tentang Manfaat Tadarus Al-Qur’an dan Perhatian Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Arif Hantoro; Khoiruddin Nasution
Fahima Vol 1 No 2 (2022): Fahima
Publisher : Program Pascasarjana UNU Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54622/fahima.v1i2.83

Abstract

This study aims to determine the influence of students' perceptions of the benefits of the tadarus al-Qur'an and parents' attention to the learning discipline of class VIII students at SMP N 3 Polanharjo Klaten academic year 2020/2021. This research method uses a quantitative approach with a population of 43 students. Data analysis methods with classical assumption tests include linearity, normality, heteroskedasticity, multicollinearity, and multiple linear regression tests. The model accuracy tests are the F test, coefficient of determination (R2), and the hypothesis test with the T test. The study's results explained that the influence of students' perceptions of the benefits of qur'anic tadarus on the learning discipline of students at SMP N 3 Polanharjo Klaten Th 2020/2021 is positive and significant. This means that the higher the learner's perception of the benefits of the tadarus al- Qur'an, the higher the learning discipline. The influence of parents' attention on the learning discipline of students at SMP N 3 Polanharjo Klaten Th 2020/2021 is positive and significant. This means that the greater the attention of parents, the higher the learning discipline. The influence of students' perceptions of the benefits of the Qur'an tadarus and parents' attention to the learning discipline of students at SMP N 3 Polanharjo Klaten Th 2020/2021 together (simultaneously) is a significant effect
Kekerasan Seksual dan Perlindungan Anak Khoiruddin Nasution
Al-Risalah Vol 16 No 01 (2016): June 2016
Publisher : Faculty of Sharia, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.958 KB) | DOI: 10.30631/alrisalah.v16i01.333

Abstract

Presiden Joko Widodo pada hari Rabu 25 Mei 2016 telah menerbitkan dan menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas UUNo. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang telah diamandemen dengan UU No.35 tahun 2014. Namun seiring dengan lahirnya Perppu ini lahir keraguan dari para pemerhati tentang efektivitasnya. Tulisan ini mencoba mendeskripsikan alasan di balik keraguan para pemerhati, baik yang pro maupun yang kontra. Akhirnya dapat dicatat tiga kesimpulan. Pertama, ada sejumlah faktor yang menjadi sebab dan sumber terjadinya kekerasan terhadap anak. Kedua, efektivitas hukum dalam menghilangkan kekerasan terhadap anak, sangat tergantung pada idealis penegak hukum dan kesadaran hukum masyarakat. Ketiga, bersamaan dengan upaya represif, upaya preventif juga niscaya dilakukan dalam bentuk Kursus kepada pasangan produktif dan calon suami dan isteri serta penyuluhan di bidang keluarga yang berkelanjutan dan substansial.
MORALITY OF FATWA IN THE ISLAMIC LAW THINKING Khoiruddin Nasution; Masnun Tahir
Millah: Journal of Religious Studies Edisi Khusus Desember 2010 Studi Islam dalam Multiperspektif
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.ed.khus.art5

Abstract

In the recent years, certain people or institutions tend to give fatwa hastily. Those people are very easy to determine whether something is ‘halal’ or ‘haram’, although they tend to disobey the ethics of giving fatwa. They do not even have qualification or authority as mufti. This situation attracts concern. This tendency should be ended. Fatwa is a method in The Qur’an and as-Sunnah to explain syara’; hence fatwa should not be produced by people or bodies who do not have religious authority. A mufti must obey the rules and ethics of giving fatwa. This writing discusses how the position of fatwa in Islam and in the human’s life as well as the academic rules and ethics of a mufti.
The Role Of The Indonesian Woman’s Movement In The Reform Of The Islamic Family Law Of Indonesia Khoiruddin Nasution
Millah: Journal of Religious Studies Vol. II, No. 2, Januari 2003 Agama Sumber Kekerasan?
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol2.iss2.art8

Abstract

Artikel ini merupakan laporan penelitian tentang peran gerakan wanita Indonesia dalam upaya proses lahirnya UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Studi ini menggunakan pendekatan sejarah, dengan sumber sejumlah buku dan tulisan yang berisi data sejarah tentang proses lahirnya UU Perkawinan. Berdasar data sejarah, sesuai dengan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa peran yang dimainkan sejumlah organisasi wanita Indonesia demikian penting dalam proses lahirnya UU Perkawinan. Dengan ungkapan lain, tuntutan untuk diadakan pembaruan di bidang perkawinan juga dating dari sejumlah gerakan wanita di Indonesia. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuntutan terhadap UU Perkawinan dating dari lapisan bawah masyarakat, diantaranya adalah kaum wanita, bukan dari tingkat atas, pemerintah, sebagaimana yang diteorikan sejumlah orang.
Penerapan Kompilasi Hukum Islam Pasal 53 tentang Kawin Hamil dan Tajdid al-Nikah di Kecamatan Mlati dalam Tinjauan Maqasid Syariah Binarsa Binarsa; Khoiruddin Nasution
Millah: Journal of Religious Studies Vol. 20, No. 2, Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol20.iss2.art6

Abstract

Kompilasi Hukum Islam merupakan sumber hukum untuk menyelesaikan persoalan kawin hamil di banyak kantor urusan agama (KAU) di Indonesia. Namun demikian, banyak anggota masyarakat yang merasa perlu melakukan tajdid al-nikah karena ragu atau menganggap tidak sah kawin hamil di KAU, termasuk di KUA Kecamatan Mlati. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis penerapan Kompilasi Hukum Islam Pasal 53 dalam kawin hamil di Kecamatan Mlati. Penelitian ini juga menganalisis kawin hamil dan tajdid al-nikah dari perspektif maqasid asy-syari’ah dan menganalisis hukum kawin hamil yang lebih kuat. Kerangka teoritik yang digunakan adalah teori hukum, teori tujuan dan fungsi  hukum, teori efektifitas hukum, pandangan mazhab-mazhab Islam tentang hukum mengawini perempuan yang hamil karena berzina, metode istinbat al-ahkam empat imam mazhab, dan maqasid asy-syari’ah Imam Asy-Syatibi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kawin hamil di KUA Kecamatan Mlati dari tahun 2017-2019 sesuai dengan ketetapan Kompilasi Hukum Islam Pasal 53. Penerapan tersebut juga diiringi oleh kasus kawin hamil dan tajdidu al-nikah yang semakin meningkat. Penerapan kawin hamil di KUA Kecamatan Mlati Sleman tidak sesuai dengan maqasid asy-syari’ah Imam Asy-Syatibi karena hanya memberikan kemaslahatan sebagian umat saja, belum seluruh umat secara komprehensif. Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa hukum kawin hamil dengan syarat, yaitu didahului taubat dan bersihnya rahim, adalah lebih kuat dan lebih tepat jika diterapkan di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini merekomendasikan perubahan pada Kompilasi Hukum Islam Pasal 53 dengan mengedepankan hukum kawin hamil bersyarat.
Deviasi Seksual Sebagai Alasan Perceraian Perspektif Hukum Islam Ah. Badawi; Khoiruddin Nasution
Millah: Journal of Religious Studies Vol. 20, No. 2, Februari 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol20.iss2.art9

Abstract

Penelitian ini membahas deviasi seksual sebagai alasan perceraian dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini termasuk studi pustaka dalam filsafat Islam yang membicarakan tema hukum tertentu, dengan mengusung deviasi seksual sebagai objek materiilnya, dan keseluruhan konsep alasan perceraian dalam hukum Islam sebagai objek formalnya. Proses analisa data dalam penelitian ini secara umum menerapkan pendekatan normatif dan pendekatan sistematis-filosofis. Hasil kajian menunjukkan bahwa thalaq (perceraian) yang dilakukan oleh pasangan suami-istri harus didasarkan pada suatu alasan yang dapat diterima oleh syara dan urf (adat). Berdasarkan pada Surat Al-Baqarah Ayat 229, perceraian dalam Islam hanya boleh dilakukan jika ada kekhawatiran atau ketakutan akan melanggar batasan-batasan yang telah digariskan oleh Allah Swt. apabila pernikahan tersebut tetap dipertahankan. Deviasi seksual dapat dijadikan alasan perceraian jika terdapat salah satu dari empat kriteria berikut: (1) jika deviasi seksual tersebut dapat menghalangi seseorang untuk berhubungan seksual dengan pasangannya; (2) jenis deviasi seksual termasuk dalam kategori perilaku-perilaku yang buruk; (3) jika deviasi seksual tersebut adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt; (4) jika deviasi seksual yang dilakukan oleh seseorang dapat menimbulkan munculnya kekhawatiran pasangannya apabila terjerumus dalam hal-hal yang melenceng dari batasan-batasan yang telah ditentukan oleh Allah Swt.