Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KEDISIPLINAN SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AKUNTANSI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KABUPATEN TANGERANG Holisoh, Ade; Karmawan, Karmawan; Nurhalimah, Nurhalimah
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 14 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v14i1.653

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kedisiplinan siswa dan motivasi belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran akuntansi. Jumlah populasi sebanyak 593 orang siswa, teknik penarikan sampel Proportional Random Sampling. Sampel dari penelitian ini adalah berjumlah 60 orang siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Korelasi dan Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kedisiplinan siswa dan  motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Fo = 23,304 dan Sig. 0,000 < 0,05. Secara bersama-sama kedisiplinan siswa dan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 45,0 % terhadap variable prestasi belajar akuntansi.
DISKURSUS MASAIL FIQHIYYAH TERHADAP PEMAHAMAN DAN PRAKTIK IBADAH AMALIYAH MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG karmawan, karmawan; AL Fahmi, Faiz Fikri; Rahmawati, Aslihatul
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 15 No 2 (2021): Islamika
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v15i2.2166

Abstract

Masail fiqhiyah mempunyai dua makna yaitu sebagai masalah-masalah yang bersifat kontemporer, sekaligus merupakan disiplin dari ilmu fikih untuk menetapkan hukum pada masalah baru yang belum ada hukumnya dengan menggunakan metode Ijtihad. Artikel ini mengkaji tentang masalah fiqhiyyah yang berkembang di kalangan mahasiswa pada prodi Pendidikan agama Islam Fakultas Agama Islam UNIS dan masyarakat umumnya terkait masalah kontemporer, adapun objek kajian masail fiqhiyyah ini, relevansi fiqih kontemporer dengan doktrin klasik, fleksibilitas dan keluasan hukum Islam, maqaṣid syari‟ah sebagai metode ijtihad kontemporer, dan pintu ijtihad dibuka kembali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa solusi konkret dalam mengurai problematika hukum Islam kontemporer. Untuk mencapai pemahaman yang komprehensif dalam mengurai dan memahami nilai dan pesan yang terkandung dalam hukum Islam, maka penerapan teori Maqaṣid Syariah mutlak diperlukan dalam ijtihad kontemporer. Hal ini demi lahirnya fiqih yang humanis, elastis, dan egaliter. Dengan demikian diharapkan mampu berdialektika dengan problematika yang terus bermunculan.Kata Kunci: Masail fiqhiyyah, Pemahaman ibadah, Praktik ibadah mahasiswa
Mediation in the Religious Courts of Indonesia Karmawan Karmawan
AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajis.v20i1.13249

Abstract

This study discusses mediation in civil law cases in the Indonesian Religious Courts as a mean to solve the court congestion problem. This is a normative legal study and aims at analyzing the implementation of Supreme Court Regulation No. 1 of 2016 in the Religious Courts. In practice, agreements resulted from mediation will be ratified by a mediator and have similar legal consequences as judges’ decisions. This, in turn, helps the court reducing the number of cases brought before the court. This study argues that the success of mediation relies on mediators’ professionalism and legal culture in society. The success is also shown by the number of agreements issued as the result of mediation. AbstrakKajian ini membahas efektifitas mediasi dalam kasus perdata di Pengadilan Agama di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan studi hukum normatif, artikel ini bertujuan untuk menganalisis implementasi PERMA No. 1/ 2006 tentang Mediasi di Pengadilan Agama. Mediasi diyakini dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah kasus yang dibawa ke pengadilan, karena dengan mediasi berbagai sengketa hukum dapat diselesaikan tanpa litigasi. Kesepakatan yang dihasilkan dalam proses mediasi akan dicatat oleh mediator dan memiliki konsekuensi hukum yang sama dengan putusan hakim. Kajian ini menyimpulkan bahwa lembaga peradilan di Indonesia perlu berupaya secara serius untuk mengoptimalkan mediasi dan memberikan keadilan melalui mediasi.
Settlement Through Mediation Between the Normative and Practice in Religious Judiciary Agencies Karmawan Karmawan; Masykuri Abdillah
Jurnal Cita Hukum Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v8i1.15002

Abstract

Abstract:Mediation in religious courts is believed to be an effective mechanism for reducing the case buildup. Due to the completion of the case at the mediation stage, the parties do not need to continue the litigation process. The agreement reached in the mediation process will be ratified by the judge and therefore has the same legal consequences as the judge's decision. Normatively mediation based on PerMA Number 1 of 2016 provides a new direction as the Supreme Court's policy to put more pressure on the number of cases that enter the court so that mediation at the court level will reduce the accumulation of cases. Even the practices of mediation at the religious court level mediators still use traditional methods like advising the parties. As the court case is examined, the parties to the dispute can see that litigation no longer provides a better solution.Keywords: Mediation, mediator, normative, practice, the religious court Abstrak:Mediasi di pengadilan agama diyakini sebagai mekanisme yang efektif untuk mengurangi penumpukan kasus. Karena penyelesaian kasus pada tahap mediasi, para pihak tidak perlu melanjutkan proses litigasi. Kesepakatan yang dicapai dalam proses mediasi akan disahkan oleh hakim dan karenanya memiliki konsekuensi hukum yang sama dengan keputusan hakim. Mediasi secara normal berdasarkan PerMA Nomor 1 tahun 2016 memberikan arah baru karena kebijakan Mahkamah Agung untuk lebih menekan jumlah kasus yang masuk ke pengadilan sehingga mediasi di tingkat pengadilan akan mengurangi akumulasi kasus. Bahkan praktik-praktik mediasi di tingkat pengadilan religius mediator masih menggunakan metode tradisional seperti menasihati para pihak. Ketika kasus pengadilan diperiksa, adalah mungkin bagi para pihak yang berselisih untuk melihat bahwa proses pengadilan tidak lagi memberikan solusi yang lebih baik.Kata kunci: Mediasi, mediator, normatif, praktik, pengadilan agama Аннотация:Посредничество в религиозных судах, как полагают, является эффективным механизмом для уменьшения количества дел. В связи с завершением дела на стадии посредничества сторонам не нужно продолжать судебный процесс. Соглашение, достигнутое в процессе посредничества, будет ратифицировано судьей и, следовательно, имеет те же правовые последствия, что и решение судьи. Нормативно, посредничество, основанное на Правилах Верховного Суда (PerMA) № 1 от 2016 года, обеспечивает новое направление политики Верховного суда, направленное на подавление количества дел, поступающих в суд, с тем, чтобы посредничество на уровне суда снизило их совокупность. Однако практика посредничества на уровне религиозного суда показывает, что посредник все еще использует традиционные методы, такие как консультирование сторон. Поскольку судебное дело рассматривается, стороны в споре могут увидеть, что судебный процесс больше не дает лучшего решения.Ключевые слова: Посредничество, Посредник, Норматив, Практика, Религиозный суд
Studi Komparasi Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah SMK Al-Gina Kabupaten Tangerang dan SMK Binusta Kota Tangerang Iim Kismawati Allawiyah; Karmawan Karmawan; Ahmad Haromaini
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.006 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2021.12(2).100-106

Abstract

Hasil belajar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada setiap peserta didik setelah mereka melakukan kegiatan belajar mengajar. Pada prinsipnya hasil belajar terbagi menjadi tiga yaitu ranah kognitif (cara perfikir), ranah afektif (cara bersikap), dan ranah psikomotorik (sikap keterampilan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka dan wawancara. Adapaun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Hasil belajar para peserta didik SMK Al-Gina pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikategorikan cukup dengan perolehan skor nilai 60-88. Sedangkan di SMK Binusta dikategorikan baik dengan perolehan skor nilai 65-95. (2) Capaian kepuasan hasil belajar peserta didik di SMK Binusta lebih tinggi dari pada capaian kepuasan hasil belajar peserta didik di SMK Al-Gina. (3) Adanya studi komparasi hasil belajar peserta didik pada ranah akeftik berupa perolehan hasil belajar yang belum bisa dilakukan di SMK Al-Gina. (4) Tidak terdapat studi komparasi pada hasil belajar peserta didik berupa ranah psikomotor.Kata Kunci : Hasil, Belajar, PAI
DISKURSUS MEDIASI DAN UPAYA PENYELESAIANNYA Karmawan Karmawan
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 16, No 1 (2017): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v16i1.6457

Abstract

Diskursus Mediasi dan Upaya Penyelesaiannya. Mediasi memberikan nilai nilai budaya dalam masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran yang lebih medahulukan musyawarah mufakat. Terkait hukum Islam, upaya mendamaikan orang-orang yang bersengketa merupakan perintah Allah Swt. dan Rasulullah Saw. kepada umat manusia. Hal ini bertujuan agar manusia selalu menghadapi permasalahan dengan kepala dingin dan bukan dengan kekerasan sehingga terciptanya ketentraman dalam kehidupan manusia, khususnya permasalahan dalam masyarakat maupun keluarga. Bahkan prinsip dan nilai damai yang diderivasi dari tradisi ajaran Islam, akan mampu menyelesaikan konflik, baik dalam lapangan sosial maupun politik.