Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Eugenia Polyantha Wight) SEBAGAI FORMULASI OBAT KUMUR Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v4i2.241

Abstract

Rongga  mulut  merupakan  salah  satu  tempat  dalam  tubuh  yang  mengandung mikroorganisme  dengan  populasi  dan  keanekaragaman  paling  tinggi  dibanding tempat  lain.  Obat  kumur  adalah  sediaan  yang  berupa  larutan  atau  cairan  yang digunakan  untuk  membilas  rongga  mulut  dengan  sejumlah  tujuan  antara  lain  untuk menyingkirkan  bakteri  perusak,  bekerja  sebagai  penciut,  untuk  menghilangkan  bau tidak sedap, mempunyai efek terapi dan menghilangkan infeksi atau mencegah karies gigi. Daun  salam  (Eugenia  polyantha Wight)  merupakan  tanaman  yang  digunakan secara tradisional sebagai bahan tambahan dalam masakan karena memiliki bau yang khas dan memiliki kandungan flavonoid  yang berkhasiat sebagai antibakteri. Dalam penelitian ini daun salam dibuat ekstrak dari fraksi etanol dalam bentuk sediaan obat kumur. Formulasi obat kumur dibuat dalam 3 formula, dengan zat aktifnya adalah Fraksi etanol  daun  salam.  Formula  1  mengandung    4%,  formula  2  mengandung  6%,  dan formula  3  mengandung  8%  Fraksi  etanol  daun  salam.  Evaluasi  obat  kumur  yang dilakukan  adalah  uji  organoleptis  (bentuk,  bau,  warna,  dan  rasa),  uji  pH,  uji penimbulan busa, uji bobot jenis, uji kejernihan, dan uji panelis.  Hasil  dari  penelitian  ini,  dengan  adanya  variasi  kadar  dari  ekstrak  daun  salam (Eugenia  polyantha Wight)  mempengaruhi  sifat  fisik  dari  sediaan  obat  kumur  pada uji organoleptis, uji penimbulan busa, uji pH dan uji panelis.
FORMULASI LULUR KRIM DARI EKSTRAK AGAROSA Gelidium sp SEBAGAI ANTIOKSIDAN YANG DIUJI DENGAN DENGAN METODE DPPH Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i1.271

Abstract

Alga merah Gelidum sp merupakan rumput laut yang berasal dari kelas Rhodophyta yang mengandung  agarose, antioksidan,  vitamin  B12,  asam amino,  asam aspartat, dan lain-lain. Alga merah Gelidum sp diketahui dapat meningkatkan kualitas kulit dengan meregenerasi sel, merangsang penumbuhan sel kulit baru, memperkuat kulit dalam menangkas paparan sinar UV, radiasi dan toksin, menangkal radikal bebas karena kandungan antioksidan, melembabkan sel kulit, mencegah penuaan dini, mencegah keriput, mendetoksi dan mengoksigenasi sel kulit dengan kandungan mineralnya, dan membantu membuka pori-pori kulit untuk meningkatkan kinerja pembersih kulit. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Sediaan lulur krim dari ekstrak agarosa dilakukan evaluasi meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, Uui pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji konsistensi/viskositas, uji tipe krim, uji hedonik, dan uji kualitatif antioksidan, ekstrak kemudian diformulasi menjadi lulur krim dan dievaluasi selama 3 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk grafik dan angka.Hasil evaluasi lulur krim didapat data uji organoleptis, uji homogenitas menunjukkan semua formula baik, hasil uji pH asam, hasil uji daya sebar, daya lekat memenuhi syarat, hasil uji, konsistensi/viskositas memenuhi syarat, uji tipe krim didapat krim tipe M/A, uji hedonik hampir semua panelis menyukai F3, dan hasil uji kualitaif antioksidan menunjukan bahwa sediaan lulur krim mengandung antioksidan.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG EFEK SAMPING OBAT BEBAS Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i2.49

Abstract

Seiring berkembangnya kepadatan penduduk maka penyebaran penyakit juga semakin meningkat seperti penyakit diare, flu, maag dan penyakit lainnya. Peluang inilah sangat dimanfaatkan oleh pemilik warung untuk menambah keuntungan dengan menjual obat-obat bebas yang mudah dibeli secara enceran dan dijual kembali demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa pengetahuan yang lebih tentang cara pemakaian obat yang benar dan apa saja efek samping yang akan ditimbulkan jika mengkonsumsi obat tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga terhadap efek samping obat bebas yang di jual  bebas di warung-warung manisan. Pengembilan sampel secara accidental sampling di Kelurahan Padang Harapan Kota Bengkulu dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu rumah tangga, terdapat 3 orang  (3%) ibu rumah tangga berpengetahuan baik. 33 orang (33%) ibu rumah tangga berpengetahuan cukup dan sebanyak 64 orang (64%) ibu rumah tangga memiliki pengetahuan kurang.
PROFIL SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK AGAROSA DAN POLIFENOL DARI ALGA LAUT Gelidum sp Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v5i2.251

Abstract

Indonesia  sebagai  salah  satu  Negara  yang  terkenal  dengan  hasil  sumber  daya alamnya  baik  di  darat  maupun  di  lautan  namun  belum  mampu  diketahui  dan  atau dimanfaatkan secara optimal. Salah satu hasil alam yang berpotensi yang berasal dari organisme  laut  yang berpotensi  bagi  kesehatan  khususnya Alga  laut  Gelidium  sp. tujuan  penelitian  ini  untuk  mengetahui  senyawa  metabolit  sekunder  dari  diekstrak polifenol dan agarosa dari Gelidium sp. Metode penelitian ini dengan mengekstraksi Gelidium sp  dan  didapatkan  ekstrak  polifenol  dan  agarosa  dari Gelidium sp  lalu dilakukan uji skrining fitokimia. Hasil penelitian ini bahwa ekstrak agarosa Gelidium sp  mengandung  senyawa  alkaloid,  flavonoid,  saponin,  dan  terpenoid.  Sedangkan polifenol  dari  ekstrak Gelidium sp  yang  mengandung  senyawa  alkaloid,  flavonoid, steroid, terpenoid.
PENETAPAN TOTAL BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v3i2.239

Abstract

Dalam kehidupan manusia, kebutuhan akan air  yang bersih sangat menunjang aktifitas  manusia.  Kandungan  air  pada  tubuh  orang  dewasa  sekitar  55-56%/BB, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Oleh sebab itulah air yang dikonsumsi  harus  memenuhi  syarat  khususnya  dari  bakteri-bakteri  yang mengganggu.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengetahui  kandungan  bakteri coliform pada air minum  dalam kemasan dengan  metode  MPN (Most  Probable  Number) Ragam  I. Dalam  penelitian  ini  sampel diambil  dari enam jenis air  minum  dalam kemasan (AMDK)  A,  B,  C,  D,  E dan F yang dijual  di  kota  Bengkulu. Penelitian dilakukan di  Laboratorium  Mikrobiologi  Badan  Pengawasan  Obat  dan  Makanan (BPOM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  air  minum  dalam  kemasan A,  B,  C, D,  E  dan  F  yang  dijual  di  Kota  Bengkulu  tidak  mengandung  cemaran  bakteri Coliform sehingga dapat dikonsumsi dengan aman.
IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN MERAMPUYAN (Rhodamnia cinerea Jack) DENGAN METODE KLT Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v7i1.103

Abstract

Daun merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal oleh masyarakat. Daun merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack) digunakan untuk pengobatan seperti pengobatan pasca melahirkan, diare dan sakit perut (ulcer). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan senyawa flavonoid dan nilai Rf pada daun merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack). Pada penelitian uji identifikasi senyawa flavonoid dari ekstrak daun merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack) baku pembanding yang digunakan untuk flavonoid yang di analisis yaitu kuersetin. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Penentuan nilai Rf dilakukan dengan menggunaakaan metode Kromatografi Lapis Tipis. Hasil uji reaksi warna pada daun merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack) menunjukan bahwa ekstrak daun merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack) mengandung flavonoid yang ditunjukakan dengan perubahan warna merah tua dan kuning/jingga dengan metode wilstater dan metode bate smith-metcalfe. Dari hasil analisis didapatkan nilai randemen 6,78%, kadar abu 2,44%, dan untuk nilai Rf yaitu 0,9 pada sampel dan 0,9 untuk baku pembanding.
SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK DAUN KEDAWUNG (Parkia speciosa Hassk) DAN DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) MENGGUNAKAN METODE IDENTIFIKASI WARNA DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v5i1.253

Abstract

Perkembangan  tentang  khasiat tanaman  obat  baik  di  dalam  maupun  luar negeri  berkembang  dengan  pesat.Penelitian  terhadap  berbagai  tanaman  yang berkhasiat  terus  dilakukan  seperti  tanaman  kedawung  (Parkia  speciosa Hassk)  dan lamtoro  (Leucaena  leucocephala (Lam)  de  Wit). Penggunaan  tanaman sebagai  obat sangat  berkaitan  dengan  kandungan  kimia  yang  terdapat  pada  tanaman  tersebut terutama  senyawa  metabolit  sekunder.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengetahui senyawa  metabolid  sekunder  dari tanaman  kedawung  (Parkia  speciosa Hassk)  dan lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) dan bagaimana profil Kromatografi Lapis  Tipis  (KLT)  dari  senyawa  yang  terkandung  di  dalamnya. Metode  yang digunakan  yaitu  maserasi  dengan  pelarut  etanol  70%,  maserat  yang  diperoleh diuapkan  di  atas Waterbath untuk  mendapatkan  ekstrak  kental.  Kemudian  ekstrak diuji  dengan  skrining  fitokimia  dan  di  uji  profil  kromatografi  lapis  tipis, menggunakan pembanding Alkaloid dengan Piperin, Flavonoid dengan Rutin, Tanin dengan  Katekin,  Saponin  dengan  Sapogenin. Hasil  yang  didapatkan ektrak  daun kedawung  (Parkia speciosa Hassk) dan  Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit)  sama-  sama mengandung  alkaloid,  flavonoid,  saponin,  tanin  dan  steroid., sedangkan  profil Kromatografi  Lapis  Tipis mengandung  senyawa  kimia  alkaloid, tanin  dan  saponin.  Dengan  nilai  Rf  alkaloid  pada  ekstrak  kedawung  yaitu  0,98  dan lamtoro  0,98.  Rf  tanin  pada  ekstrak  kedawung  0,85  dan  lamtoro  Rf  nya  0,87, sedangkan saponin pada kedawung Rf nya 0,84 dan lamtoro Rf nya 0,87.
REVIEW,GAMBARAN EFEK SAMPING METFORMINPADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v7i2.169

Abstract

Terapi Diabetes Melitus Tipe II menggunakan golongan binguanid yaitu Metformin yang mempunyai mekanisme kerja dapat menurunkan kadar glukosa darah tanpa menyebabkan hipoglikemia. Metformin sangat banyak digunakan sebagai terapi Diabetes Melitus Tipe II karena merupakan terapi lini pertama, tetapi mempunyai Efek Samping Obat (ESO) yaitu gangguan gastrointestinal seperti diare, mual, muntah, dan perut kembung.Penelitian ini bertujuan untuk mereview gambaran efek samping metformin pada pasien Diabetes Melitus Tipe II.Metode penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR).meliputi identifikasi, evaluasi dan menginterprestasi bahasan setiap jurnal dengan menjawab pertanyaan penelitian terkait Efek Samping Obat (ESO) metformin berdasarkan 3 faktor (usia, dosis obat dan cara penggunaan metformin.Hasil penelitian menunjukan bahwa efek samping yang terjadi dari penggunaaan Metformin sebagai antidiabetes pada penelitian ini adalah kembung (48,7%), mual (34,6%), muntah (6,5%), pusing (1,3%), tremor (3,9%), hipoglikemi (3,9%). Pada rentang usia 41-50 tahun (80,7%) dengan efek samping terbanyak adalah kembung (47,4%). Dosis obat 2x500mg (60,3%) dengan efek samping kembung (35,9%). Pada penggunaan obat setelah makan (77,1%) dengan efek samping kembung (38,5%) dan mual (28,2%).
SARI DAGING BUAH ALPUKAT (Persea americana L) UNTUK FORMULASI SEDIAAN LOTION PELEMBAB KULIT Densi Selpia Sopianti
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v4i1.240

Abstract

Buah  alpukat  (Persea americana)  merupakan  buah  yang  mempunyai  potensi  besar untuk dimanfaatkan sebagai lotion agar dapat menjaga kelembaban kulit, mengurangi kerut dan  kekeringan,  serta  untuk  mengantarkan  zat  lain  seperti  tabir  surya  yang  bermanfaat untuk kulit terutama kulit kering. Selain itu, alpukat yang banyak mengandung vitamin A dan  klorofil  dimana  di  dalam  lemaknya  tersimpan  banyak  vitamin  E  dapat  digunakan sebagai antioksidan yang dapat menjaga kulit tampak segar. Pada pembuatan lotion sari daging buah alpukat, formulasi dalam pembuatan lotion ini menggunakan  variasi  PEG-6000.  Setelah  proses  pembuatan lotion dengan  variasi  PEG 6000 selesai, maka dilakukan  evaluasi  dari  uji  organoleptis,  uji  homogenitas,  uji  pH,  dan uji iritasi. Dari ketiga formula  I, II, dan III menunjukkan bentuk sediaan lotion yang kental dan wangi.  Susunan  sediaan lotion yang  dihasilkan homogen.  Uji  pH lotion pelembab  yang didapat  F1  7,60,  F2  7,66,  dan  F3  7,67.  Uji  iritasi  pada  kulit  tidak  menunjukkan  adanya iritasi dari penggunaan lotion, sehingga dapat disimpulkan sari daging buah alpukat dapat dibuat sediaan lotion pelembab kulit yang memenuhi syarat.
EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L) SEBAGAI ZAT AKTIF PADA FORMULASI SEDIAAN GEL Densi Selpia Sopianti; Putri Serindang Bulan
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.392 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i1.130

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L) memiliki julukan sebagai antibiotik alami. Aplikasi bawang putih pada wajah juga mempunyai beberapa manfaat yang bisa menyembuhkan jerawat (acne vulgaris). Tujuan penelitian ini membuat sediaan sediaan gel sebagai zat aktif yang digunakan yaitu ekstrak bawang putih (Allium sativum L). Metode dalam penelitian experimental laboratorium, dimana bawang putih sebagai bahan aktif diekstrak dengan menggunakan metode maserasi. Dibuat 3 variasi formula sediaan yaitu  3%, 5%, dan 7% dan zat tambahan lain dalam sediaan gel menggunakan bahan Na.CMC, nipagin dan nipasol, gliserol dan olium guajava. Masing-masing formula gel dilakukan evaluasi sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji iritasi. Hasil evaluasi sifat fisik gel dari ketiga formula dengan variasi ekstrak bawang putih pada konsentrasi yang berbeda dihasilkan formula I dengan konsentrasi ekstrak bawang putih 3% menghasilkan uji yang lebih baik dibandingkan Formila II dan formula III.