Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA RAMUAN EKSTRAK TUJUH MACAM REMPAH DENGAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI Muhammad Iqbal Qardhawi; Dwi Indriati; Usep Suhendar
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v9i1.382

Abstract

Rempah-rempah di Indonesia adalah sumber daya alam bernilai tinggi yang mudah didapatkan dan memiliki berbagai macam khasiat salah satunya dapat menangkal radikal bebas. Substansi penting yang dapat menghambat terjadinya oksidasi oleh radikal bebas, yakni antioksidan. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat mencegah dan memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas melalui penghambatan mekanisme oksidatif. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan pada ekstrak kental air campuran ramuan tujuh macam rempah. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu infusa, seduhan dan rebusan. Hasil aktivitas antioksidan ekstrak ramuan tujuh macam rempah dengan menggunakan metode DPPH pada metode ekstraksi infusa memiliki IC50 sebesar 63,25 ppm, metode ekstraksi seduhan memiliki IC50 sebesar 53,12 ppm dan metode ekstraksi rebusan memiliki IC50 sebesar 67,74 ppm. Aktivitas antioksidan dari ketiga metode ekstraksi pada ekstrak ramuan tujuh macam rempah yang paling tinggi adalah pada metode seduhan.
Identification of molecular bacterial isolate endofit bacteria Kasturi mango (Mangifera casturi Kosterm) leaves and analysis of antibacterial activity Usep Suhendar; Siti Mahyuni; Sogandi Sogandi
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 11 No. 1 (2021): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.886 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v11i1.294

Abstract

The increase in infectious diseases caused by pathogenic bacteria impacts the increase in the incidence of pathogenic bacteria to antibiotics. This study aimed to find candidates for the endophytic bacterial isolates of kasturi mango, which have antibacterial potential. After being tested against the pathogenic bacteria, Bacterial isolates showed potential activity using the disc diffusion method. The observations of five endophytic bacterial isolates from the leaves of Kasturi mango, namely L1, L2, L3, L4, and L5, showed that L2 was the most potential compared to other isolates. The formation of a clear zone indicates the inhibitory activity. Molecular identification was carried out by PCR amplification on the 16S rRNA gene. Furthermore, the L2 isolate was identified as Enterobacter cloacae with a 99% sequence similarity. Subsequent tests on several bacteria, including S. mutans ATCC 31987, S. aureus ATCC 25323, E. coli ATCC 25922 and Shigella dysenteriae ATCC 13313. All isolates showed an inhibition zone in the five bacteria.Keywords: Endophyte, Kasturi Mango, AntibacterialABSTRAKIdentifikasi molekuler isolat bakteri endofit daun mangga Kasturi (Mangifera casturi Kosterm) dan analisis aktivitas antibakteriMeningkatnya angka kejadian penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri patogen berdampak pada meningkatknya kemampuan resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat isolat bakteri endofit daun mangga kasturi yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Isolat bakteri yang telah diujikan terhadap bakteri patogen Propionibacterium acnes menunjukkan aktivitas potensial dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil pengamatan dari lima isolat bakteri endofit dari daun mangga kasturi yaitu L1, L2, L3, L4, dan L5 menunjukan L2 yang paling potensial dibandingkan isolat yang lain. Aktivitas penghambatan ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening. Identifikasi molekuler dilakukan dengan amplifikasi PCR pada gen 16S rRNA. Selanjutnya, isolat L2 diidentifikasi sebagai Enterobacter cloacae dengan kemiripan urutan 99%.  Pengujian berikutnya dilakukan terhadap beberapa bakteri diantaranya bakteri S. mutans ATCC 31987, S. aureus ATCC 25323, E. coli ATCC 25922 dan S. dysenteriae ATCC 13313. Semua isolat menujukkan adanya zona hambat pada kelima bakteri tersebut.Kata Kunci: Endofit, Mangga Kasturi, Antibakteri
Isolation and Molecular Identification of Endophytic Bacteria of Clove Leaf (Syzygium aromaticum L) and Mechanism of Action Antibacterial Sogandi Sogandi; Irviyani Irviyani; Usep Suhendar
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 1 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.531 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v12i1.326

Abstract

Endophytic bacteria are microorganisms that live in plant parts. Endophytic bacteria from clove (Syzygium aromaticum L.) leaves with antibacterial activity are rarely reported. Therefore, this study aims to isolate endophytic bacteria from clove leaves (Syzygium aromaticum L.), screen and determine potential endophytic bacteria as antibacterial compounds, identify molecularly with 16S rRNA, analyze bacterial growth curves and detect bioactive compounds produced by potential bacteria. Endophytic bacteria were isolated as many as 7 pure isolates including IRV1, IRV2, IRV3, IRV4, IRV5, IRV6, IRV7. IRV3 isolates showed the most dominant activity in inhibiting the growth of test bacteria and as the most potential producer of antibacterial compounds. Molecular identification with PCR (polymerase chain reaction) amplification in the 16S rRNA gene showed IRV3 isolate as Staphylococcus sp. with a 99% similarity value. Besides, the results of GCMS analysis of secondary metabolites of IRV3 isolates showed pyrazine content as a dominant compound, which has been known as a bioactive compound in inhibiting bacterial growth. Therefore, the results of this study revealed that IRV3 isolates that were successfully isolated and identified would be able to contribute to further research to find new antibiotic sources.Keywords: Antibacterial, Endophytic, Clove Leaves, Bioactive, Syzygium aromaticumIsolasi dan Identifikasi Molekuler Bakteri Endofit Daun Cengkeh (Syzigium aromaticum L) dan Mekanisme Aksinya Sebagai AntibakteriABSTRAKBakteri endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam bagian tanaman. Bakteri endofit dari daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) dengan aktivitas antibakteri masih jarang dilaporkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit dari daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.), skrining dan menentukan bakteri endofit potensial sebagai penghasil senyawa antibakteri, mengidentifikasi secara molekuler dengan 16S rRNA, menganalisis kurva pertumbuhan bakteri dan mendeteksi senyawa bioaktif yang diproduksi oleh bakteri potensial. Bakteri endofit yang berhasil diisolasi sebanyak 7 isolat murni diantaranya IRV1, IRV2, IRV3, IRV4, IRV5, IRV6, IRV7. Isolat IRV3 menunjukkan aktivitas yang paling dominan dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji dan sebagai penghasil senyawa antibakteri yang paling potensial. Identifikasi molekuler dengan amplifikasi PCR (polymerase chain reaction) pada gen 16S rRNA menunjukkan isolat IRV3 sebagai Staphylococcus sp. dengan nilai similaritas 99%. Selain itu, hasil analisis GCMS dari metabolit sekunder isolat IRV3 menunjukkan kandungan pirazin sebagai senyawa dominan, yang telah dikenal sebagai senyawa bioaktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa isolate IRV3 yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi akan dapat berkontribusi pada penelitian lebih lanjut untuk menemukan sumber antibiotik baru.Kata kunci: antibakteri, endofit, daun cengkeh, bioaktif, Syzigium aromaticum
Utilization of Binahong (Anredera cordifolia) Leaves Extract from Bogor Regency as Free Radical Scavenging Activity Novi Fajar Utami; Usep Suhendar; Anisa Hidayatul Amini
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 1 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1373.908 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v12i1.327

Abstract

Binahong leaves contain flavonoid and polyphenol compounds that are potentially free radical scavengers. Extraction using ultrasonic has been carried out at various extraction times and temperatures. The purpose of this study was to obtain the optimum time and temperature of ultrasonic for yield and free radical scavenging activity of binahong leaves using Response Surface Methodology (RSM) with the Central Composite Design method. Binahong leaves were extracted at three levels of time (10, 20, 30 minutes) and temperature (40, 45, 50°C) with a frequency of 40 kHz using an ultrasonic bath. The results showed at a temperature of 45°C for 20 minutes obtained the highest yield of 10.44%, with a predictive value of RSM 10.15%. At a temperature of 40°C for 30 minutes, the optimum value of the free radical scavenging activity of binahong leaf extract was obtained. The percent inhibition value was 55.92%, with a predictive value of 48.85%. Based on the results, the temperature and time variables have a significant effect on the percentage of extract yield and have no significant effect on free radical scavenging activity.Keywords:  Binahong, Response surface methodology, Yield, free radical scavenging activityPemanfaatan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia ) Asal Kabupaten Bogor Sebagai Penangkal Radikal BebasABSTRAKDaun binahong memiliki senyawa flavonoid dan polifenol yang berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Telah dilakukan ekstraksi dengan menggunakan bantuan gelombang ultrasonic yang dilakukan dengan berbagai waktu dan suhu ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini yaitu diperolehnya waktu dan suhu optimum ekstraksi berbantu gelombang ultrasonik terhadap rendemen ekstrak dan aktivitas penangkal radikal bebas daun binahong dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) metode Central Composite Design. Daun binahong diekstraksi dengan 3 taraf waktu (10, 20, 30 menit) dan suhu (40°C, 45°C, 50°C) dengan frekuensi 40 kHz dengan menggunakan ultrasonic bath. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu 45°C pada waktu 20 menit diperoleh hasil rendemen ekstrak tertinggi yaitu 10,44% dengan nilai prediksi RSM 10,15% dan pada suhu 40°C dengan waktu 30 menit diperoleh nilai optimum terhadap aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak daun binahong yaitu diperoleh nilai persen inhibisi 55,92% dengan nilai prediksi 48,85%. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel suhu dan waktu hanya berpengaruh nyata terhadap persentase rendemen ekstrak dan tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas penangkalan radikal bebas.Kata kunci: Binahong, Response surface methodology, Rendemen ekstrak, Aktivitas penangkal radikal bebas
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NON-PRODUKTIF MELALUI KETERAMPILAN PEMBUATAN PRODUK SABUN CUCI PIRING DI SMP BINA DAKWAH LEUWILIANG BOGOR Muhammad Fathurrahman; Tri Aminingsih; Usep Suhendar
Jurnal Abditani Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v5i2.171

Abstract

Mitra yang terlibat dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah SMP Bina Dakwah Leuwiliang Bogor. SMP Bina Dakwah merupakan suatu lembaga non-profit yang bergerak di bidang pendidikan. Masyarakat kelompok ini kami jadikan sebagai mitra untuk diberikan keterampilan membuat sabun cuci piring dengan harapan keterampilan ini mampu mengangkat masyarakat untuk berkarya dan menjadi masyarakat yang produktif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Pelaksanaan program ini dilakukan melalui pelatihan keterampilan pembuatan sabun cuci piring untuk skala industri rumah tangga secara detail, kontinyu dan tuntas sampai dihasilkan produk sabun cuci piring dengan kualitas yang baik. Selain itu, dilakukan pelatihan pengemasan dan pelabelan produk sabun cuci piring dalam kemasan. Pelatihan dilanjutkan dengan pembinaan serta pendampingan mitra dalam memulai membuat jaringan pemasaran ke berbagai pihak yang membutuhkan produk sabun cuci piring ini. Jenis luaran yang akan dihasilkan dari program pemberdayaan masyarakat non produktif melalui keterampilan membuat sabun cuci piring ini adalah model pemberdayaan masyarakat, mencakup terbukanya wawasan masyarakat non-produktif mengenai peluang usaha pembuatan sabun cuci piring, menghasilkan tenaga-tenaga terampil, menghasilkan produk sabun cuci piring yang berkualitas baik dan siap untuk dipasarkan dan membuka peluang untuk direkomendasikan menjadi usaha kecil mandiri yang lebih potensial sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan.
PREDIKSI TOKSISITAS SENYAWA JAMU ANTI-HIPERTENSI DENGAN RESEPTOR ANGIOTENSIN II TIPE 1 (AGTR1) SECARA IN SILICO Rizky Lestari; Lusi Agus Setiani; Usep Suhendar
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 2 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i2.27045

Abstract

Penggunaan jamu antihipertensi dimasyarakat merupakan salah satu pengobatan hipertensi. Kombinasi tanaman sebagai antihipertensi terdiri dari Imperatae rhizoma, Centella herba, Pyllanthi herba, Orhosiphonis folium, Curcumae rhizoma, dan Apii graviolentis. Jamu diketahui bekerja secara sinergis pada banyak reseptor, salah satunya adalah reseptor AGTR1. Sebagai skrining awal keamanan jamu antihipertensi dilakukan prediksi toksisitas berdasarkan interaksinya pada reseptor. Penelitian ini bertujuan memprediksikan interaksi senyawa jamu antihipertensi terhadap reseptor AGTR1 (PDB ID: 4ZUD) dan memprediksi toksisitas senyawa dengan interaksi terbaik secara in silico. Terdapat 196 senyawa dalam jamu antihipertensi yang akan diskrining menggunakan parameter Lipinski’s Rule of Five (ROF). Autodock 4.2 digunakan untuk memprediksi interaksi 126 senyawa yang memenuhi ROF. Dari hasil penambatan diperoleh 14 senyawa dan diambil 5 senyawa dengan interaksi terbaik untuk diprediksikan toksisitas akut dengan nilai LD50 dan toksisitas kronisnya dengan parameter, karsinogen, mutagen, hepatotoksik, dan nefrotoksik menggunakan tools Ochem, Protox II, dan Toxtree. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan senyawa dengan interaksi terbaik adalah  alnustone, hinokinin, nirtetralin,  3-O-cis-p-coumaroylkaempferol, dan hypophyllanthin. Hypophyllanthin memiliki interaksi terbaik dengan  nilai konstanta inhibisinya 3,16 µM, energi bebas Gibbs (∆G) -7,5 kkal/mol, dan berikatan dengan 12 asam amino. Dari kelima senyawa tidak ada yang bersifat hepatotoksik; Senyawa alnustone diprediksi karsinogen mutagen; senyawa alnustone dan 3-O-cis-p-coumaroylkaempferol diprediksi nefrotoksik; serta senyawa hypophyllanthin dan nirtetralin diprediksi toksik dengan nilai LD50 500 mg/kg.
PENAMBATAN DAN SIMULASI DINAMIKA MOLEKULER SENYAWA BIOAKTIF TANAMAN BAWANG DAYAK (Eleutherine Sp.) SEBAGAI INHIBITOR KAPSID VIRUS HEPATITIS B Bina Lohita Sari; Usep Suhendar; Ridho Hamdani
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i2.201

Abstract

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Kapsid pada virus hepatitis B adalah lapisan yang berfungsi untuk melindungi RNA dan DNA virus dari kerusakan. Tanaman yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antivirus adalah bawang dayak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan senyawa hit hasil penambatan dan simulasi dinamika molekuler. Target Makromolekul yang digunakan adalah PDB ID : 5GMZ dan 33 senyawa dari tanaman bawang dayak. Penambatan molekuler menggunakan AutoDock Vina dan validasinya dengan menentukan kurva ROC dan perhitungan nilai AUC, menentukan RMSD secara redocking. Seleksi dengan aturan Lipinski Rule of 5 untuk menghasilkan senyawa yang dapat digunakan secara oral. Simulasi dinamika molekuler menggunakan program Gromacs 5.1.5 dan g_mmpbsa. Hasil seleksi Lipinski Rule of 5 menghasilkan 28 senyawa. Hasil penambatan menunjukkan senyawa Eleuthosida A memiliki nilai afinitas lebih negatif (-7,5 kkal/mol) dibandingkan pembanding 6XU dan isothiafludine (-7,4 dan -6,1 kkal/mol). Simulasi dinamika selama 20ns menunjukkan nilai RMSD dan RMSF Eleuthosida A dalam keadaan stabil dengan okupansi ikatan hidrogen sebesar 18,81% pada asam amino Asp29. Energi bebas MM-PBSA pada senyawa Eleuthosida A merupakan senyawa dengan paling negatif yaitu -133,430 kkal/mol. Berdasarkan hasil tersebut, Eleuthosida A dapat dijadikan kandidat inhibitor kapsid virus hepatitis B.