Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir

Analisis Usaha Penangkapan Dengan Alat Tangkap Jaring Dasar (Bottom Gill Net) di Kelurahan Sosor Gadong Kecamatan Sosor Gadong Kabupaten Tapanuli Tengah Grasia A Simamora; Hendrik; Tince Sofyani
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was aimed to determine the level of investment, to analyze production and income, and to analyze how the business analysis of fishing with bottom gill net. The method used is a survey method with 30 respondents as the ship's owner and sample survey. The results showed that the total investment for a business of bottom gill net with a motorboat was IDR.70.526.770 and motor boats in the amount of IDR. 21.580.905. As for the annual motorboat income from IDR. 57.919.935 per year and motor boats in the amount of IDR. 13.417.187 per year. The criteria for investing in a base power business with a motorboat have shown a Revenue Cost of Ratio (RCR) of 1.47 and a motorboat of 1.43 that RCR > 1 and the gill net business is viable and feasible to continue. While the FRR is 83.35% for motorboat fishermen and 65.92% for motorboats, it is above the Bank's current interest rate of 6.3% / year, making the investment worthwhile. The payback period (PPC) for motorboats is 1.24 and for motor boats 1.56.
Analisis Usaha Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut (Drift Gill Net) di Desa Pasar Terandam Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara Aprina Siagian; Hendrik; Tince Sofyani
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimsed to analyze the production and income of the fishing with drift gillnet business, analyze the amount of investment in the fishing with drift gillnet business, and analyze the feasibility of the drift gillnet fishing gear business. The method used in this study is a survey method that is analyzed descriptively. The number of respondents in this study were 30 people. Based on the research results, the total investment for the gill net drift fishing gear business with a fishing fleet of 3 GT size is IDR. 112.042.359. The income (Gross Income) is IDR. 228.525.000 per year of catching and the profit obtained by the fisherman of the drift gill net is IDR. 87.099.790 per year. Based on the calculation of Revenue Cost of Ratio (RCR) investment criteria, a value of 1.62 means that RCR> 1 and the gill drift fishing gear business are profitable and feasible to proceed. Whereas the Financial Rate of Return (FRR) of this drift net fishing gear business is 77.98% and is greater than the current bank deposit interest rate of 6.3%, which means it is better to invest in the business at this time. The Payback Period of Capital (PPC) value is 1.29, meaning that investments in this business can be returned for 198 fishing trips.
Peran Koperasi Perikanan Pantai Madani Terhadap Kesejahteraan Anggota Koperasi Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Eli Susanti; Zulkarnaini; Hendrik
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 1 No 4 (2020): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Koperasi Perikanan Pantai Madani dilaksanakan di Desa Pambang Pesisir pada bulan September 2019. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan Studi Kasus. Responden penelitian ini adalah pengurus dan anggota koperasi yang diwawancarai sebanyak 15 orang. Analisis yang digunakan untuk melihat perkembangan koperasi dengan melihat laporan keuangan dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Untuk tujuan kedua peran koperasi terhadap kesejahteraan anggota dilihat dari jumlah unit usaha dan jumlah anggota. Hasil penelitian menunjukan perkembangan koperasi, perkembangan jumlah anggota koperasi mengalami keanikan dari 25 orang menjadi 43 orang. Sedangkan perkembangan usaha koperasi mengalami penurunan dari empat unit usaha menjadi satu unit usaha yang masih aktif. Peran koperasi terahadap anggota dapat dilihat dari pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp. 295.000.000 setiap orang pertahunnya sedangkan peran lain dapat dilihat dari peningkatan keterampilan anggota melalui pelatihan. Peran koperasi untuk masyarakat dapat dilihat dari sumbangan koperasi terhadap kegiatan sosial dalam bentuk sumbangan atau barang.
Analisis Usaha Penangkapan Ikan Malong (Muraenesox cinereus) dengan Alat Tangkap Rawai Dasar (Bottom longline) di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara Juan Williater Malau; Hendrik; Tince Sofyani
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 1 No 4 (2020): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 bertempat di Kecamatan Sei Tualang Raso. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar investasi, menganalisis pendapatan dan menganalisis kelayakan usaha nelayan alat tangkap rawai dasar (Bottom longline) di Kecamatan Sei Tualang Raso. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah survey menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah investasi, pendapatan, total biaya dan kelayakan usaha dengan jumlah responden 27 orang. Dari analisis data di atas diperoleh hasil yaitu, rata-rata investasi yang dikeluarkan nelayan yaitu Rp.204.991.138 dengan jumlah rata-rata modal tetap Rp.196.164.815/Tahun serta modal kerja Rp.177.267.196/tahun. Rata- rata produksi hasil tangkapan nelayan 13.558 Kg/Tahun untuk ikan malong dan 11.633 Ekor/tahun untuk gelembung renang. Rata-rata pendapatan bersih nelayan Rp.109.673.348/tahun. Kriteria investasi yang didapatkan yaitu nilai RCR 1.85 yang berarti nilai RCR > 1, maka usaha tersebut layak dilanjutkan. Nilai FRR 53.50%, dimana nilai FRR dari usaha tersebut lebih besar dari suku bunga Bank BRI di Kecamatan Sei Tualang Raso sebesar 5,63%/tahun, artinya akan lebih baik modal ditanamkan pada usaha dari pada di Bank, maka usaha ini dapat dilanjutkan. Untuk nilai PPC sebesar 1.86, yang artinya pengembalian modal yang ditanamkan adalah selama 1 tahun 8 bulan 6 hari.
Kajian Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) dalam Keramba Jaring Apung Pada Kelompok Camar di Desa Insit Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau Resi Handayani Sianturi; Zulkarnaini; Hendrik
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 1 No 4 (2020): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli bertempat di Desa Insit Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pekembangan usaha budidaya Ikan Kakap Putih di daerah tersebut, mengetahui penggunaan faktor produksi untuk usaha budidaya Ikan Kakap Putih dalam KJA dan mengetahui besar pendapatan yang diperoleh dalam usaha budidaya KJA Ikan Kakap Putih. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan usaha budidaya ikan Kakap Putih yang paling maksimal pada periode ketiga yaitu tahun 2020 dengan hasil produksi 5.250 ton/tahun dengan jumlah keramba sebanyak 15 kantong, memiliki anggota sebanyak 10 orang dan masih aktif sampai saat ini. Usaha budidaya ini tidak memproduksi pada tahun 2019 dan dialihkan menjadi produksi ikan lokal. Penggunaan faktor produksi pada usaha budidaya ikan Kakap Putih dengan jjumlah padat tebar 500 ekor/kantong keramba dan hasil panen mencapai 350kg. Pakan yang digunakan berupa ikan rucah, untuk menghasilkan 1 kg ikan Kakap Putih dibutuhkan 7,2 kg pakan. Tenaga kerja adalah pembudidaya itu sendiri dan pada saat panen membuthkan 2 orang tenaga kerja lainnya. Harga jual ikan Kakap Putih Rp.70.000,-/kg dengan ukuran yang di produksi sebesar 900 gram–1kg. Besar Pendapatan usaha budidaya ikan Kakap Putih adalah Rp.2.903.333/panen untuk satu kantong.
Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam Mendukung Usaha Kegiatan Nelayan di Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai Provinsi Riau Lidia Sinaga; Zulkarnaini; Hendrik
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 1 No 4 (2020): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 di Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fungsi serta mendeskripsikan tujuan dan manfaat yang ada di tempat pelelangan ikan (TPI) di Kota Dumai Provinsi Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini terdiri dari orang-orang yang terlibat langsung dalam tempat pelelangan ikan (TPI), Informan dalam penelitian ini adalah Kepala tempat pelelangan ikan, staff tempat pelelangan ikan dan masyarakat nelayan di tempat pelelangan ikan. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan fungsi, tujuan serta manfaat dari adanya tempat pelelangan ikan (TPI) Purnama Kota Dumai belum terjalaninya fungsi, tujuan dan manfaat yang sebenarnya serta belum juga dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Yang dimana fungsi adanya TPI tersebut yang semestinya sebagai pelelangan ikan dan terlihat dilapangan hanya sebagai tempat pendaratan hasil ikan yang ditangkap sehingga pengoperasian pelelangan ikan tersebut tidak terlaksana seperti yang diketahui semsetinya. Perlu adanya perubahan yang terjadi, sehingga dapat meningkatkan kualitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Selanjutnya tidak juga terselenggaranya mekanisme pelelangan ikan yang dilakukan oleh pengurus TPI dengan semestinya, sehingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) belum maksimal dan belum optimal berjalannya. Pengorganisasiannya juga belum berjalan dengan baik dikarenakan tidak ada sepenuhnya anggaran dari pemerintah untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Dampak Kebijakan Pergub No. 81 Tahun 2017 Terhadap Ekonomi Masyarakat Nelayan Danau Singkarak Nagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat Amelia Rifka Fajriana; Hendrik; Hazmi Arief
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 di Danau Singkarak Nagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Pergub No. 81 Tahun 2017 terhadap hasil tangkapan nelayan sebelum dan sesudah tahun 2018 dan untuk mengetahui perubahan pendapatan masyarakat nelayan sebelum dan sesudah adanya Pergub No. 81 Tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Sampel yang diambil adalah 20 orang dari jumlah responden yang ada. Berdasarkan hasil penelitian mengenai dampak kebijakan Pergub No. 81 Tahun 2017 terhadap ekonomi masyarakat nelayan Danau Singkarak, bahwa adanya Pergub ini belum memberikan dampak terhadap hasil tangkapan nelayan di Nagari Guguak Malalo. Ini diduga karena potensi ikan Bilih sudah sangat sedikit karena penggunaan bagan dari tahun 2012 sampai saat ini, untuk peningkatan dan pemulihannya memerlukan waktu yang cukup lama. Eksploitasi yang terus terjadi tanpa adanya konservasi akan menyebabkan ikan Bilih habis dan punah.
Perbandingan Pendapatan Pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) Ikan Nila dan Ikan Mas Skala Kecil di Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara Winda Harefa; Hendrik; Darwis AN
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was carried out in November-December 2019 in Haranggaol Village, Haranggaol Horison District, Simalungun Regency, North Sumatra Province. The purpose of the study was to determine the amount of investment, income and profit, as well as to analyze the comparison of investment feasibility with investment criteria such as RCR, PPC, and FRR for small-scale Tilapia and Goldfish KJA businesses. The method used in this study is a survey method. The results of the study showed that a KJA business with 4 bags for Tilapia required an investment of Rp. 167,616,000 while the Goldfish is Rp.139,616,000. The income for one harvest for the Tilapia KJA business is Rp. 35,943,125 and for the Goldfish KJA Rp. 24,863,125. Based on the investment criteria for the Tilapia KJA, the RCR value was 1.2, the PPC was 2.35 years and the FRR was 42%, and the Carp KJA had an RCR value of 1.25%, PPC was 2.8 years, and an FRR was 36%.
Implementasi Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71/Permen-Kp/2016 Tentang Alat Tangkap Purse Seine di PPN Sibolga Provinsi Sumatera Utara Rizki Mulli Ranto; Hendrik; Hazmi Arief
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research about Implementation of minister of marine and fisheries regulation Number 71/PERMEN-KP/2016 was carried out from 3 June to 10 June 2020 in PPN Sibolga, North Sumatra Province. The purpose of this study was to find out implementation, fishermen's responses, and problems that arries because this regulation Number 71/PERMEN-KP/2016 about fishing gear purse seine in PPN Sibolga, North Sumatra Province. The research approach used in this study is qualitative approach with Case study metodhs. Data retrival conducted by researchers is by interviews, observation and documentations. While data analysis is done trough three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion / verification. The results showed that all respondents studied 100% has been implemented this policy Number 71/PERMEN-KP/2016, almost all of the respondents rejected the policy, and the problems that arrise because of the policy is considered detrimental to fisherman who use vessels under 30 GT.
Produksi dan Pendapatan Usaha Terasi di Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Pepsi Irana; Hendrik; Darwis AN
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was held in August 2019 in Bengkalis Subdistrict. Research objectives is to find out how the productions and incomes of shrimp paste bussiness in each bussiness unit. The method use is survey method. Respondents of this research are owners of shrimp paste bussiness they are 5 unit in total. Based on result of the research that this bussiness used salts and pepai-shrimps as main ingredients. The production process occur in 2 weeks approximately. There are 2 outputs of this process that first was the ready consumed shrimp paste and second was half processed shrimp paste. Bussiness unit with highest production is bussiness unit that own by bussiness owner C that have 6000kg/year as annual production and IDR44.292.000,-/year as net incomes. The lowest is bussiness unit that own by bussiness owner C that have 1.200 kg/year as annual production and IDR5.429.000,00,-/year as net incomes. Total production of shrimp paste in Bengkalis Subdistict was 16.100 kg/year. 5.700 kg in the form was half processed shrimp paste and 10.400 kg in the form was the ready consumed shrimp paste.