Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Aktivitas Hipoglisemik Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Nees, Acanthaceae) Soediro Soetarno; Elin Yulinah Sukandar; Sukrasno Sukrasno; Agung Yuwono
Jurnal Matematika & Sains Vol 4, No 2 (1999)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypoglycemic activity of hexane, ethylacetate, ethanol and aqueous extract of Andrographis paniculata herbs had been tested using glucose tolerance test. Extraction was conducted consecutively using hexane, ethylacetate and ethanol. Aqueous extract was obtained directly from the crude drug similar to the traditional use. At the dose level of 0.5 g/kg bw, hexane and ethylacetate extract did not show the hypoglycemic effect. Significant activity was shown by ethanol and aqueous extract and the activity of the latter was higher than the former.
SENYAWA ASAM 2- METILESTER-1-H-PIROL-4-KARBOKSILAT DALAM EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH SALAK VARIETAS BONGKOK SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIHYPERURICEMIA [Studies on 2-Methylester-1-H-Pyrolle-4-Carboxylic Acid Compound in Ethylacetate Extract of Snake Fruit Var Leni Herliani Afrianti; Elin Yulinah Sukandar; Slamet Ibrahim; I Ketut Adnyana
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 21 No. 1 (2010): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.817 KB)

Abstract

The aim of the study was to determine the antioxidant and antihyperuricemia activity of ethyl acetate extract of snake fruit (Salacca edulis Reinw.) var. Bongkok. The research methods used in this study comprised  of three stages. First stage, the isolation processes, consist ed of maceration, fractionation, and purification using several techniques of chromatography. The chemical structures of the isolated compounds were determined based on UV, IR, 1-D NMR, and 2-D NMR spectral data. The ethyl acetate extract of snake fruit var. Bongkok isolated was a new compound 2-methylester-1-H-pyrolle-4- carboxylic acid. In the second stage the antioxidant activity of the extract and the isolated compounds were measured by 1,1 diphenol  (DPPH) method. The antioxidant activity of the extracts and the isolated compounds were expressed as IC50, The ethyl acetate extracts at concentrations of 0.2, 2, 20, 200, 400, and 2000 µg/mL showed inhibition of 9.67, 4.47, 41.89, 96.06, 82.54, and 90.60 % respectively, with an IC50 of 1.6 µg/mL. Ascorbic acid standards at the same concentration range showed an  IC50 of 0.54 µg/mL. Meanwhile, at the same concentrations the 2-methylester-1-H-pyrolle-4-carboxylic acid showed free radical inhibition of 17.48, 21.48, 18.14, 31.87, and 62.34 % respectively, with an  IC50 of 3.27  µg/mL. During the third stage,  the antihyperuricemic properties of the extracts and the isolated compound were examinated in vitro using inhibition of xanthin oxidase method. The ethyl acetate extracts at concentrations of 0.01, 0.02, 0.2, 2, and 2000  µg/mL showed xanthin oxidase inhibition of 49.24, 49.58, 50.28 and 52.26 % respectively, with an  IC50 of 24.75 µg/mL. At the same concentrations, the 2-methylester-1-H-pyrolle-4- carboxylic acid, showed xanthin oxidase inhibition of 27.7, 30.5, 37.3, 50.27 and 50.55 % respectively, with an IC50 of 48.86 µg/mL.  Allopurinol as a standard drug showed an IC50 of 0.92 µg/mL.
Uji Aktivitas Ekstrak beberapa Tumbuhan terhadap Mycobacterium tuberculosis Galur Sensitif dan Resisten Afrillia Nuryanti Garmana; Elin Yulinah Sukandar; Irda Fidrianny
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 36 No. 3 & 4 (2011)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah diteliti aktivitas ekstrak etanol batang bratawali (Tinospora tuberculata Beumee), ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan ekstrak etanol rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.)) terhadap Mycobacterium tuberculosis galur sensitif (H37Rv) dan resisten (HE dan SR). Ekstrak diuji pada konsentrasi 10, 20, 50, dan 100 μg/mL media dengan metode pengenceran agar. Bakteri diinokulasikan pada media yang mengandung larutan ekstrak atau obat pembanding kemudian diinkubasi pada 37°C lalu diamati setiap minggu mulai minggu keempat sampai minggu kedelapan. Dari keempat ekstrak yang diuji, hanya ekstrak etanol rimpang kencur yang dapat menghambat pertumbuhan M. tuberculosis galur HE dan SR pada konsentrasi 100 μg/mL media.Kata kunci : aktivitas antituberkulosis, Mycobacterium tuberculosis, Tinospora tuberculata Beumee, Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, Kaempferia galanga L., Curcuma zedoaria (Berg.)
Pemanfaatan Tumbuhan Bersifat Laksatif dan Prokinetik untuk Konstipasi Vanessa Claudia Wiharja; Elin Yulinah Sukandar; Irianti Bahana Maulida Reyaan
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 46 No. 2 (2021)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/api.v46i2.16923

Abstract

Konstipasi merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras, ukuran tinja besar, dan penurunan frekuensi defekasi. Laksatif dan prokinetik digunakan dalam penanganan konstipasi. Banyak tumbuhan yang memiliki efek tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi konstipasi. Penelitian ini menggunakan data-data dari artikel yang ditemukan pada mesin pencari mulai dari 1 Januari 2010 hingga 29 Maret 2021. Dari hasil pencarian, ditemukan 93 tumbuhan yang telah di uji secara praklinik dan klinik. Tumbuhan dengan efek laksatif dan prokinetik yang potensial antara lain Allium mongolicum Regel., Ipomoea nil (L.) Roth., Carissa carandas L., Linum usitatissimum L., Prunus mume (Siebold) & Zucc., Piper nigrum L., Cucumis melo L., Eugenia dysenterica DC., Opuntia ficus-indica (L.) Mill., Cassia fistula L., Rosa damascena Herrm., dan Senna alexandrina Mill. dengan berbagai mekanisme kerja. Tumbuhan yang dibahas dalam studi ini diharapkan dapat digunakan untuk terapi alternatif, pengembangan senyawa baru dan pembuatan obat-obatan baru untuk mengatasi konstipasi.  
Kajian Pustaka 27 Tanaman Indonesia dengan Aktivitas Antihipertensi Raras Adinindya Putri; Elin Yulinah Sukandar; Hubbi Nashrullah Muhammad
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 46 No. 2 (2021)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/api.v46i2.16952

Abstract

Kasus hipertensi di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 34,11% penduduk Indonesia berusia >18 tahun mengalami hipertensi. Obat anti hipertensi digunakan dalam jangka waktu lama, bahkan seumur hidup, dan efek sampingnya tidak sedikit. Kajian pustaka mengenai efek antihipertensi dari 27 tanaman Indonesia telah dilakukan dengan mengumpulkan data ScienceDirect (sciencedirect.com), PubMed (pubmed.ncbi.nlm.nih.gov), dan Google Scholar (scholar.google.com), serta buku Cabe Puyang: Warisan Nenek Moyang Edisi I. Pustaka menunjukkan banyak tumbuhan yang digunakan secara empiris oleh masyarakat. Sebagian tumbuhan tersebut telah melalui uji praklinis dan uji klinis. Tanaman yang berkhasiat antihipertensi secara empiris berjumlah 27 dan yang tidak ditemukan baik data uji praklinis maupun data uji klinisnya adalah tanaman buni (Antidesma bunius Spreng), trengguli (Cassia fistula Linn), lobi-lobi (Flacourtia inermis Roxb.), ranti (Solanum nigrum Linn), pulai (Alstonia spectabilis R. Br), dan srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.). Keenam tanaman tersebut berpeluang untuk diteliti khasiat antihipertensi dan keamanannya.  
PENGARUH AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA L.) VARIETAS GENJAH SALAK DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP PERUBAHAN AMPLITUDO JANTUNG TIKUS INDUKSI HIPERTENSI Rini Syafriani; Elin Yulinah Sukandar; Tommy Apriantono; Joseph Iskendiarso Sigit
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.2.2

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi pengaruh dari air kelapa (Cocos nucifera L) dan minuman isotonik terhadap perubahan amplitudo pada tikus yang diinduksi hipertensi. Tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok aquades, kelompok air kelapa, kelompok minuman isotonik, dan kelompok obat. Tikus diinduksi hipertensi dengan pemberian NaCl selama 14 hari, kemudian diterapi dengan pemberian bahan uji pada masing-masing kelompok selama 14 hari tanpa menghentikan induksi. Amplitudo jantung diukur sebelum induksi (h0), awal terapi (h14), dan akhir terapi (h28) dengan menggunakan alat tail cuff. Ketika diinduksi hipertensi, amplitudo jantung tikus semua kelompok mengalami peningkatan. Ketika tikus kelompok air kelapa diterapi dengan air kelapa dan tikus kelompok minuman isotonik diterapi dengan minuman isotonik, amplitudo memperlihatkan penurunan. Kelompok minuman isotonik memperlihatkan penurunan amplitudo yang signifikan (p=0,02) dibandingkan kelompok air kelapa dan obat. Hasil penelitian menunjukkan air kelapa genjah salak dapat menurunkan amplitudo tetapi minuman isotonik paling mendekati optimum atau paling baik dalam menurunkan amplitudo pada kondisi hipertensi dibandingkan dengan air kelapa (Cocos nucifera L.).
STUDI LITERATUR TUMBUHAN INDONESIA SEBAGAI AGEN PROTEKSI KERUSAKAN GINJAL Attifah Zahra Shafira; Elin Yulinah Sukandar; Nova Suliska
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 47 No. 1 (2022)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/api.v47i1.16957

Abstract

Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring zat sisa dari darah dengan baik. Penanganan gagal ginjal memerlukan biaya yang tidak seidkit. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengumpulkan tumbuhan Indonesia yang memiliki efek proteksi terhadap kerusakan ginjal sehingga dapat mencegah maupun menghambat progresivitas kerusakan ginjal. Tumbuhan Indonesia yang digunakan pada kondisi akut terdapat 11 tumbuhan, diantaranya akar manis, bawang putih, binahong, jinten hitam, kelor, ketumbar, mimba, pepermin, rosmery, salam koja, dan tomat, sedangkan yang digunakan pada kondisi kronis terdapat 6 tumbuhan, diantaranya cengkeh, daun gedi, kunyit, lada, meniran, dan srikaya. Tumbuhan Indonesia yang dapat digunakan pada kondisi akut dan kronis terdapat 6 tumbuhan, diantaranya anggur, delima, jahe, kelabet, kelembak, dan teh. Berdasarkan 23 tumbuhan yang diperoleh, terdapat 4 tumbuhan yang sesuai dengan penggunaan empiris untuk mengatasi penyakit ginjal, diantaranya meniran, akar manis, mimba, dan jinten hitam. Tumbuhan sebagai agen proteksi kerusakan ginjal yang potensial untuk kondisi kerusakan akut, diantaranya ekstrak etanol teh hijau, metabolit tomat yaitu likopen, jus bawang putih, minyak biji delima, dan serbuk biji kelabet, sedangkan untuk kondisi kronis, diantaranya ekstrak air teh hijau, ekstrak metanol daun delima, atau ekstrak etanol rizoma jahe, metabolit kunyit yaitu kurkumin, minyak biji delima, dan serbuk biji kelabet.
AKTIVITAS INHIBISI ASETILKOLINESTERASE EMPAT JENIS SAYURAN SECARA IN VITRO Maulita Cut Nuria; Elin Yulinah Sukandar; Asep Gana Suganda; Muhamad Insanu
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 16 No 1 Juni 2019
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.129 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v16i01.2928

Abstract

ABSTRACTAcetylcholine is a conducting compound of nerve excitatory (neurotransmitter), while acetylcholinesterase is an enzyme that can hydrolyze the acetylcholine into choline and acetic acid. This reaction is needed so that the nerves can return to take a rest after the activation process, but it can cause damage to the cells in the brain. The most common case is dementia characterized by memory loss. The prevalence of this disease is lower in China and some other Asian countries compared to the United States. It supposed because food consumption commonly by Asians contain vegetables. Extracts derived from vegetables potentially inhibit the activity of acetylcholinesterase (AChE) enzyme which related to chemical contents of the plant. This research aims to investigate the inhibitory activity of acetylcholinesterase enzyme from 4 types of vegetables namely soybean sprouts (bean sprout of Glycine max (L.) Merr.), green bean sprouts (bean sprout of Vigna radiata), carrot (Daucus carota L.), and winged beans (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) by in vitro with the Ellman method. Total phenolic and flavonoids contents from fourth types of extracts were also determined. The winged beans extract had the smallest total phenolic and flavonoid contents, but the inhibitory activity against AChE was the biggest. The results showed that IC50 extract of winged beans was 893.86 μg/ml, IC50 carrot extract higher than 1500 μg/ml while the other extracts had no activity. The winged beans extract potential to be further developed as an inhibitor AChE.Keywords : inhibitor of acetylcholinesterase, IC50, vegetables
HERBAL UNTUK PENANGANAN DIARE:REVIEW Vidya Finanda; Atun Qowiyyah; Elin Yulinah Sukandar
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 6 No 1 (2022): September
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak spesies tanaman di Indonesia yang diketahui memiliki khasiat obat namun belum dimanfaatkan secara optimal dalam pengobatan sehingga upaya pencatatan dan dokumentasi obat tradisional penting dilakukan termasuk tanaman yang berkhasiat antidiare. Review ini dilakukan untuk memberikan informasi ilmiah tentang tanaman yang secara empiris memiliki khasiat untuk menangani mencret dan telah diuji aktivitasnya baik secara in vivo maupun in vitro. Manfaat dari review ini sebagai informasi pemberian terapi alternatif untuk mencret (antidiare) dari herbal yang telah dibuktikan secara empiris dan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut. Metode yang digunakan studi literatur online dan offline, literatur online berupa jurnal nasional dan internasional yang telah terindeks SINTA atau Scopus dan terbit dalam 10 tahun terakhir, sedangkan literatur offline berupa buku teks dari 44 sampai 26 tahun terakhir. Dari 109 tanaman yang secara empiris memiliki khasiat untuk menangani mencret (antidiare) terdapat 11 tanaman yang telah diuji aktivitas antidiarenya pada hewan percobaan yaitu Carica pubescens, Curcuma domestica Val, Cyperus rotundus L., Punica granatum L., Psidium guajava L., Melastoma malabathricum L., Dracaena angustifolia Roxb., Gnetum gnemon L., Syzygium polyanthum, Melia azedarach Linn., Phyllanthus niruri L. Sejumlah 6 tanaman telah diuji toksisitas berupa uji toksisitas akut, subakut dan subkronis, serta terdapat 2 obat herbal terstandar dan 1 obat fitofarmaka dengan 3 komposisi tanaman di dalamnya telah diuji aktivitas dan telah diuji toksisitasnya. Kata kunci : Diare, antidiare, tanaman herbal, uji toksisitas
Antidiabetic Activity of Leaves Ethanol Extract Chromolaena odorata (L.) R.M. King on Induced Male Mice with Alloxan Monohydrate Marianne Marianne; Dwi Lestari; Elin Yulinah Sukandar; Neng Fisheri Kurniati; Rosnani Nasution
Jurnal Natural Volume 14, Number 1, March 2014
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.312 KB)

Abstract

Chromolaena odorata or Tekelan has been used traditionally to cope with diabetes mellitus, but the scientific evidence as antidiabetic agent has not been previously reported. Therefore, it is necessary to test the antidiabetic activity using ethanol extract of the tekelan leaves in male mice induced by alloxan. Mice were induced intravenously by alloxan dose of 55 mg/kg bw. After 7 days, mice were diabetic ( KGD 200 mg/dL ) and were grouped into 6 groups: negative control group (only treated with CMC - Na) , positive control group (glibenclamide 0.45 mg/kg bw) and the 4 other groups were given ethanol extract of Tekelan leaves at doses of 5 , 25 , 125 and 250 mg/kg bw. Dosage administered for 28 days and blood glucose levels was checked every 7 days using a glucotest. Data were analyzed by one-way analysis of variation at 95% confidence level. Ethanol extract of tekelan’s leaves  at doses of 5 , 25 , 125 and 250 mg/kg bw can lower blood levels  from day 7 to day 28 and was significantly different compared to the negative control group ( p 0.05). Ethanol extract of tekelan’s leaves at doses of 5 , 25 , 125 and 250 mg/kg bw showed antidiabetic activity in alloxan-induced mice.