Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

URGENSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI BERBASIS KEARIFAN LOKAL Ardyanto Tanjung; Muhammad Fahmi
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.651 KB) | DOI: 10.17977/pg.v20i1.5006

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk memberi gambaran peran Pengembangan bahan ajar Geografi. Salah satu permasalahan pembelajaran geografi dewasa ini adalah ketika materi cenderung hafalan tanpa menyadari fakta kearifan local yang bisa menjadi materi yang penting dipahami peserta didik. Implementasi Kurikulum 2013 mengisyaratkan pembelajaran yang mengangkat kearifan lokal sebagai materi yang perlu dikembangkan khususnya pada pembelajaran Geografi.Terdapat beberapa langkah belajar yang bisa diterapkan dalam pembelajaran Geografi, langkah belajar tersebut diharapkan dapat merangsang peserta didik dalam melatih kepekaan mengidentifikasi lingkungan dan kewilayahan dimana peserta didik tinggal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan identifikasi masalah,  sejumlah langkah kerja sehingga materi ajar dapat menjadi jawaban permasalahan  di sekitar peserta didik.Kata kunci: Pengembangan bahan ajar, Geografi, kearifan local, kurikulum 2013
Urgensi Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berbasis Kearifan Lokal Ardyanto Tanjung; Muhammad Fahmi
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.651 KB) | DOI: 10.17977/jpg.v20i1.282

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk memberi gambaran peran Pengembangan bahan ajar Geografi. Salah satu permasalahan pembelajaran geografi dewasa ini adalah ketika materi cenderung hafalan tanpa menyadari fakta kearifan local yang bisa menjadi materi yang penting dipahami peserta didik. Implementasi Kurikulum 2013 mengisyaratkan pembelajaran yang mengangkat kearifan lokal sebagai materi yang perlu dikembangkan khususnya pada pembelajaran Geografi.Terdapat beberapa langkah belajar yang bisa diterapkan dalam pembelajaran Geografi, langkah belajar tersebut diharapkan dapat merangsang peserta didik dalam melatih kepekaan mengidentifikasi lingkungan dan kewilayahan dimana peserta didik tinggal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan identifikasi masalah,  sejumlah langkah kerja sehingga materi ajar dapat menjadi jawaban permasalahan  di sekitar peserta didik.Kata kunci: Pengembangan bahan ajar, Geografi, kearifan local, kurikulum 2013DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v20i12015p024
Atmospheric learning: Pengembangan digital mind maps berbantuan mind mapping software untuk siswa Geografi SMA Selvi Nanda Oktavia; Ardyanto Tanjung; Listyo Yudha Irawan
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.98 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i3p300-310

Abstract

Learning media is a tool for students to make learning easier. Mind map digital is a learning media in the form of mind maps with the help applications of mindset mind manager presentation. The main objective of developing mind maps is to produce digital-based products for class X students on material atmospheric. This media can be a reference for the latest material, examples and learning resources around the atmosphere to provide students with an easy understanding of the lesson. The mind map digital developed has been tested internally by media experts and material experts. The final results are in the form of a digital mind map product design that has been revised based on suggestions and recommendations from each validator. This research and development use the modified ADDIE’s model only in the ADD section with research procedures namely goal formulation, media design, media validation. The research subjects were 28 students of class X IPS 4 in SMA 2 Batu. The research data used included the results of the media feasibility questionnaire, while the techniques data analysis used descriptive analysis to process the trial data. The results showed that digital mind maps were feasible to be used in the learning process with each gaining scores from material experts 98 percent and media experts 79 percent. Then the assessment or product response from students as research subjects get a value of 80.02 percent. Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk peserta didik agar memberikan kemudahan dalam belajar. Mind map digital adalah media pembelajaran dalam bentuk peta pikiran dengan berbantuan aplikasi presentasi mindjet mindmanager. Tujuan utama pengembangan mind map adalah menghasilkan produk berbasis digital untuk peserta didik kelas X pada materi atmosfer. Media ini dapat menjadi rujukan materi, contoh, dan sumber belajar terbaru seputar atmosfer untuk memberikan peserta didik kemudahan dalam memahami pelajaran. Mind map digital yang dikembangkan telah di uji internal oleh ahli media dan ahli materi. Hasil akhir berupa rancangan desain produk mind map digital yang telah direvisi berdasarkan saran dan rekomendasi dari masing-masing validator. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE yang dimodifikasi hanya pada bagian ADD dengan prosedur penelitian yaitu perumusan tujuan, desain media, validasi media. Subjek penelitian adalah 28 peserta didik kelas X IPS 4 SMA 2 Batu. Data penelitian yang digunakan meliputi hasil angket kelayakan media, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mengolah data hasil uji coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind map digital layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan masing-masing memperoleh nilai dari ahli materi 98 persen dan ahli media 79 persen. Kemudian penilaian atau tanggapan produk dari peserta didik selaku subjek penelitian mendapatkan nilai 80,02 persen.
Penerapan guided discovery learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis pada materi pengelolaan sumber daya alam siswa kelas XI IPS 1 MA NU Gondanglegi Alfa Risma Purwita; Budi Handoyo; Ardyanto Tanjung
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.583 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i3p326-335

Abstract

Pembelajaran di dalam kelas tidak lepas dari berbagai macam permasalahan, salah satunya rendahnya kemampuan berpikir analitis. Berdasarkan tes berpikir analitis pra tindakan, peserta didik kelas XI IPS 1 MA NU Gondanglegi memiliki kemampuan berpikir analitis yang rendah dengan rata-rata nilai 64,24. Analisis penyebab rendahnya kemampuan berpikir analitis yang terdiri dari (1) peserta didik; (2) guru; (3) sarana dan prasarana; (4) penerapan strategi pembelajaran, menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran merupakan penyebab utama rendahnya kemampuan berpikir analitis peserta didik. Model pembelajaran yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu model Guided Discovery Learning. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik kelas XI IPS 1 MA NU Gondanglegi menggunakan model Guided Discovery Learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan Guided Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis peserta didik pada siklus I sebesar 72,71 siklus II sebesar 81,88. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan nilai kemampuan berpikir analitis dari siklus I ke siklus II sebesar 9,18 (12,62 persen). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik kelas XI IPS 1 MA NU Gondanglegi. mencakup latar belakang, tujuan, metode yang digunakan, hasil dan kesimpulan.
INVENTARISASI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE Alfi Sahrina; Sumarmi Sumarmi; Listyo Yudha Irawan; Yuswanti Arianti Wirahayu; Ardyanto Tanjung; Febrian Arrya Withuda; Dwi Fitriani; Galih Fajar Sukoco
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p61-69

Abstract

Tambakrejo Village has a unique landscape appearance. The landscape’s appearance needs to be identified to determine the potential of natural resources. The purpose of this study is to inventory the potential of natural resources using smartphones so they can be used sustainably by local communities. The method used in this study is a field survey by collecting data related to natural resources with a spatial approach. The applications used are Avenza Maps and Kobo Collect. The results showed that Tambakrejo Village has several types of landforms, including karst, coastal, old volcanic hills, and alluvial plains (fluvial). These landforms have different natural resource potentials from other landforms. The karst area has land, water, landscape, mineral, and biological resources. Alluvial plains have water and land resources. Meanwhile, in the old volcanic hills, there are forest and land resources, and the coastal areas are in the form of mangrove resources, coral reefs, and seagrass beds. These resources must be managed wisely and carefully so that their sustainability can be maintained. This is because inappropriate natural resource management can cause drought in limestone areas, flooding in alluvial plains, and land degradation in limestone and hilly areas.Desa Tambakrejo memiliki kenampakan bentang alam yang cukup unik. Kenampakan bentang alam tersebut perlu diidentifikasi untuk mengetahui potensi sumber daya alam. Tujuan penelitian ini untuk menginventarisasi potensi sumber daya alam dengan menggunakan telepon pintar agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat lokal. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei lapangan dengan melakukan pendataan terkait sumber daya alam dengan pendekatan keruangan. Aplikasi yang digunakan yaitu Avenza Maps dan Kobo Collect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Tambakrejo memiliki beberapa jenis bentuk lahan antara lain karst, kepesisiran, perbukitan vulkanik tua, dan dataran aluvial (fluvial). Bentuk lahan tersebut memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda dengan bentuk lahan yang lain. Adapun daerah karst memiliki sumber daya lahan, air, lanskap, mineral, dan sumber daya hayati. Pada dataran aluvial memiliki sumber daya air dan lahan. Sementara pada perbukitan vulkanik tua berupa sumber daya hutan dan lahan, dan daerah kepesisiran berupa sumber daya mangrove, terumbu karang, dan padang lamun. Sumber daya tersebut harus dikelola bijaksana dan penuh kehati-hatian agar kelestariannya dapat terjaga. Hal ini dikarenakan pengelolaan sumber daya alam yang tidak sesuai dapat menyebabkan bencana kekeringan pada daerah batu gamping, banjir pada dataran aluvial, dan degradasi lahan pada daerah batu gamping dan daerah perbukitan.
Eksplorasi Candi melalui Google Earth untuk Pengenalan Budaya pada Siswa KB Nurul Ummah 23 Bojonegoro Mimin Dwi Astutik; Betty Masruroh; Fuad Maysa; Ardyanto Tanjung
Humanities Horizon Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : PT. Pena Produktif Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan Google Earth sebagai media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pemahaman budaya pada anak usia dini, dengan fokus pada pengenalan warisan budaya, terutama candi. Melalui pendekatan eksperimental, dilakukan kegiatan wisata virtual menggunakan Google Earth di KB Nurul Ummah 23 Bojonegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Google Earth efektif dalam meningkatkan pemahaman budaya anak-anak, seperti pemahaman tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai keagamaan terkait dengan candi. Analisis kualitatif juga menunjukkan antusiasme dan kegembiraan anak-anak terhadap kegiatan tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi pemanfaatan teknologi, khususnya Google Earth, dalam pengenalan dan pembelajaran budaya pada anak usia dini, serta memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan budaya pada tingkat ini.