Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Bahaya Longsor Lahan di Sebagian Wilayah Poncokusumo dan Wajak Kabupaten Malang Listyo Yudha Irawan; Ade Yulyanto; Ahmad Zaini T.S; Anang Ma’ruf; Elok Nailatus Sa'idah; Fadel Mahardhika Setiawan
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v4i2.2474

Abstract

Wilayah Poncokusumo dan Wajak merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang. Poncokusumo dan Wajak memiliki penggunaan lahan, geologi, dan morfogenesis yang bervariasi. Kondisi fisiografis tersebut berpengaruh terhadap peningkatan ancaman bahaya longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya longsor lahan dan persebarannya. Metode yang digunakan dalam identifikasi bahaya longsor yaitu metode skoring yang mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Tahun 2012, Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 13-7124-2005, Metode Tidak Langsung, dan Risiko Bencana Indonesia (RBI) BNPB Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi geologi wilayah penelitian tersusun atas material gunungapi seperti lahar dan endapan lahar. Material tersebut bersifat lepas dan tidak stabil. Berdasarkan klasifikasi kemiringan lereng wilayah ini terdiri dari daerah yang datar dengan kemiringan 0-8% hingga daerah yang curam dengan kemiringan 40%. Berdasarkan kondisi morfologinya dapat diketahui bahwa wilayah ini merupakan wilayah rawan terhadap kejadian longsor. Tingkat bahaya longsor lahan di sebagian wilayah Poncokusumo dan Wajak adalah rendah dan sedang. Tingkat bahaya longsor lahan rendah didominasi oleh penggunaan lahan hutan. Tingkat bahaya bencana lonsor sedang didominasi oleh penggunaan lahan permukiman. Luas wilayah dengan tingkat bahaya rendah adalah 860,8 Ha dan luas tingkat bahaya sedang adalah 365,1 Ha.
Landslide Risk Analysis in Kelud Volcano, East Java, Indonesia Syamsul Bachri; Sumarmi Sumarmi; Sugeng Utaya; Listyo Yudha Irawan; Lela Wahyu Ning Tyas; Farizki Dwitri Nurdiansyah; Alif Erfika Nurjanah; Rahmat Wirawan; Akhmad Amri adillah; Denny Setia Purnama
Indonesian Journal of Geography Vol 53, No 3 (2021): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.40909

Abstract

Pandansari village became one of the villages that has frequent landslide events in the period 2009-2015 compared with the surrounding area in Malang regency. The purpose of this study was to determine the level of landslide risk located within an active volcano. To enhance the comprehensive analysis of landslide disasters, we used a risk concept in this study. The landslide risk analysis was based on 3 determinants, namely hazards, community vulnerability, and regional capacity. The data collections were conducted using observation and documentation for landslide hazards and interviews as well as  Focus Group Discussion (FGD) for vulnerability and capacity aspects. The interviewed were applied for community and local government of Pandansari village. The recorded interviews were transcribed and analyzed according to recurrent themes in the answers. Findings from field investigation were then confronted with previous existing concepts of human exposure to natural hazards. Furthermore, the landslide hazard data were analyzed using spatial analysis tools, including GIS scoring, weighting, and overlaying weighted sum. The results showed the level of landslide risk has different values depending on the risk parameter, community vulnerability, and regional capacity. The level of landslide risk was divided into three levels, namely high with an area of 557.71 ha, moderate with 774.49 ha, and low with 1118.77 ha. Each of the risk factors, vulnerability, and capacity, has its characteristics in influencing the landslide risk in Pandansari Village. In relation to landslide disaster management, the risk analysis gives comprehensive input reaching good management practice in Pandansari village. 
Pengaruh penggunaan media Webgis Inarisk terhadap kemampuan berpikir spasial siswa pada materi mitigasi dan adaptasi bencana Agus Dwi Febrianto; Purwanto Purwanto; Listyo Yudha Irawan
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i22021p073

Abstract

Spatial thinking skills is needed in geography learning. Geography learning learns about the geosphere, which need to be studied from the perspective of spatial, environment, and regional complex. This is consistent with the concept of spatial thinking, which involves complex thinking processes from multiple perspectives to study various phenomena. This research aims to determine the effect and effectiveness of using webgis inarisk media towards spatial thinking skills. This research was conducted through a quantitative method with data analysis using T-Test (Independent Sample T-Test) and the effectiveness test using (N-Gain Score Test). The results showed the Sig. (2-tailed) value in the analysis of the Independent Sample T-Test was 0.001 or more than 0.05. The average score of spatial thinking ability also showed that the experiment group (XI IPS 2) has a score of 70.3 which is higher than the control group (XI IPS 1) that is 64.2. Based on this, it is concluded that the webgis inarisk as a learning media has an effect on students' spatial thinking abilities. The results of the N-Gain Score test showed that webgis inarsik media used in experiment group (XI IPS 2) has better effectiveness in the achievement of spatial thinking skills, which is 43.7 percent, compared to map media used in control group (XI IPS 1) with an effectiveness of 32.09 percent.Kemampuan berpikir spasial diperlukan dalam pembelajaran geografi. Pembelajaran geografi mempelajari tentang fenomena geosfer, dimana perlu dikaji melalui melalui sudut pandang keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah. Hal tersebut sesuai dengan konsep berpikir spasial, yang melibatkan proses berpikir yang kompleks dari berbagai perspektif untuk mempelajari berbagai fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas penggunaan media webgis inarisk terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, dengan analisis analisis data melalui Uji-T (Independent Sample T-Test) dan uji efektivitas (Uji N-Gain Score). Hasil nilai Sig (2-tailed) pada analisis Independent Sample T-Test menunjukkan skor 0,001 atau lebih dari 0,05. Rata-rata skor kemampuan berpikir spasial juga menunjukkan pada kelas eksperimen yaitu (XI IPS 2) memiliki nilai 70,3 yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (XI IPS 1) yaitu 64,2. Disimpulkan bahwa webgis inarisk sebagai media pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa. Hasil Uji nilai N-Gain Score juga menunjukkan bahwa media webgis yang digunakan di kelas eksperimen (XI IPS 2) memiliki efektivitas yang lebih baik dalam pencapaian kemampuan berpikir spasial yaitu sebesar 43,7 persen, dibandingkan media peta yang digunakan di kelas kontrol (XI IPS 1) dengan efektivitas 32,09 persen.
Analisis potensi rawan bencana tanah longsor di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang Listyo Yudha Irawan; Ilyas Rois Syafi'i; Imran Rosyadi; Yuda Siswanto; Alfia Munawaroh; Aqilah Kusuma Wardhani; Basofi Andri Saifanto
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v25i22020p102

Abstract

This research was desinged as geological and geomorphological survey. Research located at Nongkojajar in RBI Map and definately in Kecamatan Jabung. The research was conducted to identifying landslide prone area in kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Scoring was earned as calculation methods for classifying landslide prone area. Based on geomorphological, research area divided into four classification; fluvio-plain; mountain footplain; mountain footslope, mountain topslope. The research shows three different landslide susteptible area area i.e. low susteptible area 41.64%; moderate susceptible area 45.93%, and high susceptible area 12.43%.Penelitian ini merupakan penelitian survey geologi dan geomorfologi. Lokasi penelitian terletak pada lembar RBI Nongkojajar dengan wilayah kajian di Kecamatan Jabung. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana longsor di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Metode skoring digunakan sebagai acuan perhitungan tingkat rawan bencana longsor. Berdasarkan aspek geomorfologi, daerah penelitian dikelompokkan menjadi empat satuan bentuklahan yaitu: dataran fluvial, kaki gunungapi, lereng bawah, dan lereng atas. Hasil penelitian menunjukkan tingkat rawan bencana longsor di wilayah kajian yaitu: kerawanan rendah 41,64%,  kerawanan sedang 45,93%, dan kerawanan tinggi 12,43%.
Identifikasi karakteristik akuifer dan potensi air tanah dengan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger di Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang Listyo Yudha Irawan; Dicky Arinta; Damar Panoto; Irfan Helmi Pradana; Rizal Sulaiman; Estrayudha Nurrizqi; Ravinesh Rohit Prasad
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v27i12022p102-116

Abstract

Identification of groundwater potential through the characteristics of the aquifer layer is an important study. This is useful for knowing the availability of shallow groundwater in an area. Arjosari Village, Kalipare District, Malang Regency is an area that often experiences shortages in meeting daily water needs, especially during the dry season. The availability of groundwater at the research site is influenced by the area's topographical conditions, which range from flat to very steep.This study aims to identify the location of the aquifer and groundwater potential in Arjosari Village. This study uses the Schlumberger configuration to identify aquifers and groundwater. This method adheres to the basic principle that each rock layer has a different resistivity value. In addition to rock material type factors, the level of saturation and chemical composition in water affects the value of resistivity. The results showed that the aquifer characteristics and groundwater potential were different for each lithological condition, slope, soil type, and land use. In the research location, shallow aquifers were found less than 20 meters while there were also deep aquifers located more than 25 meters below the ground surface. Shallow aquifers can be used as a water source by the community, especially to meet their daily water needs. The results of this study are used for Geography learning on hydrological material.Identifikasi potensi airtanah melalui karakteristik perlapisan akuifer merupakan suatu kajian yang penting. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui ketersediaan air tanah dangkal di suatu wilayah. Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang merupakan wilayah yang sering mengalami kekurangan air dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari khususnya saat musim kemarau. Kondisi topografi wilayah yang bervariasi dari datar hingga sangat curam merupakan faktor yang mempengaruhi keterdapatan airtanah di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi lokasi keberadaan akuifer dan potensi airtanah di Desa Arjosari. Penelitian ini menggunakan konfigurasi Schlumberger untuk mengidentifikasi akuifer dan airtanah. Metode ini berdasarkan prinsip dasar bahwa masing-masing perlapisan batuan mempunyai nilai tahanan jenis yang berbeda-beda. Selain faktor jenis material batuan, tingkat kejenuhan dan komposisi kimia dalam air mempengaruhi nilai tahanan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik akuifer dan potensi airtanah berbeda pada setiap kondisi litologi, kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Di lokasi penelitian ditemukan akuifer dangkal kurang dari 20 meter sementara terdapat pula akuifer dalam yang terletak lebih dari 25 meter di bawah permukaan tanah. Akuifer dangkal dapat dimanfaatkan sebagai sumber air oleh masyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Hasil penelitian ini dimanfaatkan untuk pembelajaran geografi pada materi hidrologi.
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi Beserta Dampaknya Terhadap Keberlangsungan Pariwisata Pantai (Studi Kasus Pantai Dlodo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur) Agus Dwi Febrianto; Listyo Yudha Irawan; Abdul Barid; Ana Yulina; Binti Robita
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.306 KB)

Abstract

Pengembangan potensi objek wisata pantai, terdapat berbagai masalah terutama masalah lingkungan yang dapat menghambat proses pengembangan objek wisata. Pantai Dlodo memiliki limbah dan bekas penambangan pasir besi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan deskripsi tentang kondisi penambangan pasir besi yang bertempat dengan lokasi objek wisata Pantai Dlodo.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan beberapa dampak ekologi dari aktivitas penambangan pasir besi di kawasan pesisir Pantai Dlodo dengan dipadukan dengan potensi pariwisata pantai. Hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas penambangan pasir besi meninggalkan bekas- bekas di beberapa titik lokasi sepanjang garis pantai. Kondisi ini berpengaruh terhadap perubahan daerah pasang surut air laut serta mempercepat laju abrasi pantai. Sementara di sisi lain, bekas dan limbah penambangan yang ada merusak pemandangan di objek wisata Pantai Dlodo sehingga perlu usaha revitalisasi untuk memulihkan fungsi wilayah pesisir Pantai Dlodo sebagai kawasan budidaya pariwisata.
Pemetaan Kerawanan Banjir Bandang di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Damar Panoto; Listyo Yudha Irawan; Syarah Dahlia; Gilang Aulia Herlambang; Annisa Nur Rasyidah
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i2.1630

Abstract

Banjir Bandang merupakan salah satu ancaman bencana di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tercatat kejadian bencana banjir bandang terjadi di tahun 2002, 2012 dan 2020. Tahun 2002 kejadian banjir bandang mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia dan mengakibatkan 67 rumah rusak. Sebagai upaya mitigasi bencana, penelitian ini melakukan pemetaan tingkat kerawanan banjir bandang di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Pemetaan tingkat kerawanan banjir bandang dalam penelitian ini menggunakan metode AHP (Analytic Hierarvhy Process). Terdapat empat tahapan dalam proses penelitian ini, yaitu: 1) analisis parameter kriteria, 2) analisis AHP, 3) reclassify data raster, dan 4) kalkulasi data raster. Hasil penilai tingkat kerawanan banjir bandang di bagi menjadi lima kelas, yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Secara umum Kacamatan Dau memiliki tingkat baya banjir bandang dengan kelas rendah hingga sedang. Umumnya Kacamatan Dau memiliki tingkat kerawanan banjir bandang dengan kelas rendah hingga sedang. Tingkat kerawanan banjir bandang sangat tinggi terdapat pada Desa Kucur. Sementara itu, tingkat kerawanan sangat rendah ada pada Desa Mulyoagung dan Landungsari. Distribusi tangkat kerawanan tinggi berada pada jarak 10—25 dari saluran drainase atau sungai. Sementara kelas sangat tinggi berada pada jarak 0—10 dari saluran drainase atau sungai.
Analisis Daerah Tergenang Banjir Di Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang Menggunakan Data SAR (Synthetic Aperture Radar) Sentinel-1 Irfan Helmi Pradana; Listyo Yudha Irawan; Dicky Setiawan; Fajar Setiawan Yuliano; Hanifa Ahmad Mufid
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i1.1347

Abstract

Penelitian mengenai bahaya banjir di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang sangat urgensi untuk dilakukan. Salah satu penyebab pentingnya penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui luasan daerah yang tergenang (terinundasi) banjir. Analisis daerah yang terdampak genangan banjir dilakukan menggunakan pendekatan penginderaan jauh dengan pengolahan dan interpretasi data SAR (Synthetic Aperture Radar) yang bersumber dari citra satelit Sentinel-1. Data SAR Sentinel-1 yang digunakan diakuisisi tanggal 20 November 2014 dan tanggal 28 Desember 2014. Pemilihan kedua tanggal tersebut untuk membandingkan kondisi sebelum tergenang banjir dan sesudah atau saat tergenang banjir. Banjir yang terjadi pada Desa Sitiarjo dikarenakan oleh kondisi morfologi yang berupa cekungan (basin) yang dikelilingi tebing karst curam serta meluapnya Sungai Penguluran akibat penyempitan lebar aliran sungai bagian hulu (bottleneck outlet) di kawasan pesisir selatan Kabupaten Malang. Hasil akhir dari penelitian ini berupa peta daerah tergenang banjir yang didasarkan pada tiga (3) aspek : 1) topografi, 2) tingkat kejenuhan air pada tanah (soil saturation), dan 3) area tergenang banjir. Wilayah yang tergenang banjir divisualisasikan warna merah terang hingga merah tua.
Penilaian Risiko Bencana di Sub DAS Amprong Menggunakan Pendekatan GIS Listyo Yudha Irawan; Nabila Nabila; Damar Panoto; Agung Chandra Darmansyah; Annisa Nur Rasyidah; Christian Agustino Boro; Gilang Aulia Herlambang; Julaika Sri Lestari; Syarah Dahlia; Tri Agung Suryo
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 5 No. 2 (2020): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.25 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v5i2.4677

Abstract

Abstrak: Sub DAS Amprong secara administrasi masuk pada wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang. Meliputi lima Kecamatan yakni: Kedungkandang, Poncokusumo, Tumpang, Pakis dan Jabung. Risiko bencana longsor tergolong tinggi pada kawasan ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengurangan risiko bencana longsor mengunakan pendeketaan GIS (Geographic Information System). Menggunakan GIS distribusi tingkat risiko akan dapat diketahui dengan baik, sehingga mampu memberikan solusi yang lebih akurat. Penelitian ini meliputi empat tahapan: 1) pemetaan bahaya longsor, 2) pemetaan kerentanan bencana, 3) pemetaan kapasitas bencana, 4) pemetaan risiko bencana. Hasilnya diketahui bahwa kecamatan Jabung dan Poncokusumo merupakan wialayah dengan tingkat risiko longsor paling tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko dapat dilakukan melalui mitigasi bencana secara struktural dan nonstruktural. Wilayah dengan risiko tinggi bukan merupakan kawasan pemukiman, namun memiliki aktivitas utama berupa pertanian. Oleh karena itu perlu adanya manajemen risiko bencana longsor dalam usaha longsor seperti: dengan cara: 1) pengaturan sistem irigasi dengan baik, 2) penerapan sistem terasering, dan 3) pemasangan bronjong pada kaki lereng. Abstract: Amprong watershed is administratively included in Malang Regency and Malang City. Includes five districts namely: Kedungkandang, Poncokusumo, Tumpang, Pakis and Jabung. The risk of landslides is classified high in this region. Therefore, this research aims to reduce the risk of landslides using GIS (Geographic Information System). Using GIS the distribution of risk levels will be well known, so as to provide a more accurate solution. This research includes four stages: 1) mapping of landslide hazards, 2) mapping of disaster vulnerability, 3) mapping of disaster capacity, 4) mapping of disaster risk. The results are known that the Jabung and Poncokusumo sub-districts are areas with the highest risk of landslides. Efforts that can be made to reduce the level of risk can be done through structural and nonstructural disaster mitigation. High risk areas are not residential areas, but have major activities in the form of agriculture. Therefore, it is necessary to have landslide risk management, such as: by: 1) regulating the irrigation system properly, 2) applying the terracing system, and 3) installing gabions at the foot of the slope.
Penilaian Risiko Bencana di Sub DAS Amprong Menggunakan Pendekatan GIS Listyo Yudha Irawan; Nabila Nabila; Damar Panoto; Agung Chandra Darmansyah; Annisa Nur Rasyidah; Christian Agustino Boro; Gilang Aulia Herlambang; Julaika Sri Lestari; Syarah Dahlia; Tri Agung Suryo
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 5 No. 2 (2020): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v5i2.4677

Abstract

Abstrak: Sub DAS Amprong secara administrasi masuk pada wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang. Meliputi lima Kecamatan yakni: Kedungkandang, Poncokusumo, Tumpang, Pakis dan Jabung. Risiko bencana longsor tergolong tinggi pada kawasan ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengurangan risiko bencana longsor mengunakan pendeketaan GIS (Geographic Information System). Menggunakan GIS distribusi tingkat risiko akan dapat diketahui dengan baik, sehingga mampu memberikan solusi yang lebih akurat. Penelitian ini meliputi empat tahapan: 1) pemetaan bahaya longsor, 2) pemetaan kerentanan bencana, 3) pemetaan kapasitas bencana, 4) pemetaan risiko bencana. Hasilnya diketahui bahwa kecamatan Jabung dan Poncokusumo merupakan wialayah dengan tingkat risiko longsor paling tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko dapat dilakukan melalui mitigasi bencana secara struktural dan nonstruktural. Wilayah dengan risiko tinggi bukan merupakan kawasan pemukiman, namun memiliki aktivitas utama berupa pertanian. Oleh karena itu perlu adanya manajemen risiko bencana longsor dalam usaha longsor seperti: dengan cara: 1) pengaturan sistem irigasi dengan baik, 2) penerapan sistem terasering, dan 3) pemasangan bronjong pada kaki lereng. Abstract: Amprong watershed is administratively included in Malang Regency and Malang City. Includes five districts namely: Kedungkandang, Poncokusumo, Tumpang, Pakis and Jabung. The risk of landslides is classified high in this region. Therefore, this research aims to reduce the risk of landslides using GIS (Geographic Information System). Using GIS the distribution of risk levels will be well known, so as to provide a more accurate solution. This research includes four stages: 1) mapping of landslide hazards, 2) mapping of disaster vulnerability, 3) mapping of disaster capacity, 4) mapping of disaster risk. The results are known that the Jabung and Poncokusumo sub-districts are areas with the highest risk of landslides. Efforts that can be made to reduce the level of risk can be done through structural and nonstructural disaster mitigation. High risk areas are not residential areas, but have major activities in the form of agriculture. Therefore, it is necessary to have landslide risk management, such as: by: 1) regulating the irrigation system properly, 2) applying the terracing system, and 3) installing gabions at the foot of the slope.
Co-Authors A. Riyan Rahman Hakiki AA Sudharmawan, AA Abdul Barid Ade Yulyanto Adi Jafar Adip Wahyudi Agung Chandra Darmansyah Agus Dwi Febrianto Ahmad Zaini T.S Ahmad, Sajidan Wildan Akemat Rio Setiawan Akhmad Amri adillah Alawy, Ibnu Abdillah Alfia Munawaroh Alfyananda Kurnia Putra Alif Erfika Nurjanah Amatullah, Aulia Ana Yulina Anang Ma’ruf Andhika Ananda Wijaya Anggit Priadmojo Anna Yulia Astuti Annisa Nur Rasyidah Annisa Nur Rasyidah Annisa Rahmawati Ayuningtyas Aqilah Kusuma Wardhani Ardiansyah, Zunan Faruq Ardyanto Tanjung Arisma, Putri Asri, Sinta Yunita Sariningtyas Auliafani, Yuni Ayunda Laras Firdausa Ayuningtyas, Annisa Rahmawati Azizah, Siti Ismi Nur Azzahra, Nadia Husna Basofi Andri Saifanto Bayu Kurniawan Bayu Kurniawan Betty Masruroh Billah, Egi Nursari Binti Robita Budi Handoyo Chairil, Azril Christian Agustino Boro Damar Panoto Damar Panoto Denny Setia Purnama Dewanto, Rahmat DEWI RAHMAWATI Dicky Arinta Dicky Setiawan Dwi Fitriani Dwiyono Hari Utomo Eaadawiyyah, Rabieaah AL Egi Nursari Billah Eli Hendrik Sanjaya Ella Pertiwi Elok Nailatus Sa'idah Endratno Budi Santosa Estrayudha Nurrizqi Fadel Mahardhika Setiawan Fajar Setiawan Yuliano Farihah, Siti Nur Farizki Dwitri Nurdiansyah Fatiya Rosyida, Fatiya Fazriyani, Felinda Febrian Arrya Withuda Fionna George Fitriani Yulianti Galih Fajar Sukoco Ghozali, Sahidan Almas Gilang Aulia Herlambang Gilang Aulia Herlambang Hadi Soekamto Haidar Maulana Hakiki, A.Riyan Rahman Hanifa Ahmad Mufid Harfian, Bintang Hartono, Rudi Hidiyah, Tabita May Huang Zimo Husna Diah Hyundra Zakiya Putri Wahyu Ifan Deffinika Ilyas Rois Syafi'i Imran Rosyadi Irfan Helmi Pradana Istikomah, 5Nurul Mufida Istiqomah, Nailatul Julaika Sri Lestari Khakim, Moch Nurfahrul Lukmanul Krisna Rendi Awalludin Kurniawan, Novian Candra Kusuma Enike, Krista Vika Daryanti Lela Wahyu Ning Tyas Mahmud Zakariyah Mapa, Mohammmad Tahir Masruroh, Heni Maulana, Feri Fahrian Mellinia Regina Heni Prastiwi Mohammad Tahir B Mapa Muhammad Zaki Gymnastiar Putra Muhammad Zaki Gymnastiar Putra Mujahid, Hakim Ikhwan Musatapa Abd Talip Nabila Nabila Nadifa, Hilda Ayu Putri Nanda Pratiwi Nanda Regita Cahyaning Putri Nantana, M. Gebryna Rizki Nasrullah, Muhammad Ilham Nina Nila Ziyana Cholidah Nordin Sakke Novia Zalmita Nugraha, Rifqi Fauzi Ikbar Nurhasanah Nurhasanah Nurul Ratnawati, Nurul Pertiwi, Ella Prasetyo, Widodo Eko Prastiwi, Mellinia Regina Pratiwi, Seli Septiana Prista, Dynda Pure, Isha Purnamasari, Yana Dwi Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Putri Mahanani, Putri Putri, Nanda Regita Putri, Rosidatul Halim Najib Rahmat Wirawan Ramli Dollah Ravinesh Rohit Prasad Ravinesh Rohit Prasad, Ravinesh Rohit Rifdah Ananda Baharuddin Rizal Sulaiman Rudi Hartono Safitri, Wilis Sukma Sagita, Wilda Nurfi Dera Sahrina, Alfi Sartini, Wahyuni Sauca, Dhinar Mawanti Sejati, Muhammad Daffa Firzatullah Ksatria Selvi Nanda Oktavia Setiawan, Akemat Rio Shrestha, Rajendra Prasad Siti Sendari Sugeng Utaya Sukamto, Amalia Rachmawati Sulistyo, Wahyu Djoko Sumarmi Sutoyo Sutoyo Syamsul Bachri Syamsul Bachri Syarah Dahlia Syarah Dahlia tabita may hidiyah Tri Agung Suryo Tuti Mutia Vischawafiq Azizah vischawafiq azizah Widodo Eko Prasetyo Widodo Eko Prasetyo Wilis Sukma Safitri Yuda Siswanto Yudi Pratama Yuswanti Arianti Wirahayu Zakiyah Zakiyah Zimo, Huang Zulfan Zulfan