Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Eksperimental Pengaruh Panjang Chord Sudu Terhadap Kinerja Turbin Angin Sumbu Vertikal Eva Hertnacahyani Herraprastanti; Muhamad Najib Mubarok; Sarip Sarip; Hendri Suryanto
Jurnal Teknik Mesin Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.13.2.390

Abstract

Indonesia's petroleum production continues to decline while energy demand continues to grow. As a result, there was an increase in imports of crude oil and imports of fuel oil products. The government issued a number of policies to reduce fuel use. One of the efforts is to manage renewable energy power plants such as wind energy. The wind turbine is a windmill that is used to generate electricity. The basic principle of working of a wind turbine is to convert wind energy into mechanical energy at the mill, then the rotation of the mill is used to rotate the generator which will produce electricity. One of the things that need to be considered in designing wind turbine blades is the size (radius of the rotor), airfoil section, chord length, and blade pitch angle. The blade chord length is the length of the straight line connecting the front and rear edges of the turbine blade. The purpose of this study was to determine the effect of blade chord length on the performance of a vertical axis wind turbine, including shaft rotation, wind power, generator power, rotor power, torque, Tip Speed ​​Ratio (TSR) and power coefficient. This research was conducted using a vertical axis wind turbine, with 4 L-type blades made of 60 mm thick aluminum plate, with variations in chord lengths of 140 mm, 170 mm, and 200 mm. From the results of the tests that have been carried out, it can be concluded that the chord length affects shaft rotation, wind power, generator power, rotor power, torque, Tip Speed ​​Ratio (TSR) and power coefficient.
PENGARUH TEKANAN OPERASI TERHADAP LAJU ALIRAN HASIL FILTRASI ROTATING FILTER PADA ALIRAN TAYLOR-COUTTE POISEUILLE DI DALAM SILINDER KONSENTRIS Sarip Sarip
Teknosains Vol 14 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v14i2.14031

Abstract

Tekanan operasi pada sistem Rotating Filter dapat mempengaruhi laju aliran penyaringan. Seksi uji penelitian menggunakan dua silinder konsentris yang silinder bagian dalam berputar berfungsi sebagai membran. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tekanan operasi terhadap laju aliran penyaringan. Penelitian dilakukan dengan cara mengubah tekanan masuk ke dalam seksi uji dengan mengatur gate valve pada Rotating filter. Gate valve digunakan untuk mengontrol variasi tekanan operasi sesuai yang divariasikan. Variasi tekanan operasi yaitu: 77 kPa, 70 kPa, 58 kPa, 47 kPa, dan 39 kPa dilakukan pada kondisi suhu campuran fluida 14oC. Porousitas membran yang digunakan 1 μm dengan debit umpan Qfeed = 0,2 gpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tekanan 39 kPa: 6,661 L/m2.mnt, 47 kPa: 6,777 L/m2.mnt, 58 kPa; 6.864 L/m2.mnt, 70 kPa: 6.950 L/m2.mnt, 77 kPa: 7.066 L/m2.mnt. Laju aliran meningkat saat tekanan operasi naik dan menurun saat waktu penyaringan bertambah. Laju aliran bertambah karena tekanan operasi naik menyebabkan daya dorong meningkat sehingga jumlah partikel yang terhambat semakin sedikit. Sedangkan laju aliran menurun karena jumlah partikel semakin meningkat sehingga terjadi fouling/pengendapan yang dapat menyebabkan efisiensi membran menurun.
Analisis Karakteristik Geram dan Kekasaran Permukaan pada Proses Bubut Kecepatan Rendah terhadap Baja Karbon Mudjijanto Mudjijanto; Eko Sutarto; Sarip Sarip
SIMETRIS Vol 13 No 1 (2019): SIMETRIS
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi di bidang manufaktur memudahkan industri untuk menghasilkan produk massal, berkualitas tinggi dan harga terjangkau. Tantangan bagi industri kecil menengah di bidang manufaktur adalah bersaing terhadap kualitas produk. Industri kecil manufaktur dalam mengendalikan kualitas produk terkendala dengan masalah keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik geram dan kekasaran permukaan dengan kekerasan baja karbon. Penelitian ini menggunakan mesin bubut konvensional dengan putaran rendah, kedalaman pemakanan 1 mm, proses tanpa pendinginan dengan variasi laju pemakanan 0,1 mm/putaran, 0,2 mm/putaran dan 0,3 mm/putaran, bahan uji baja AISI (1010, 1045 dan 1068) dan material pahat dari karbida. Stereoscopic Optical Microscopy (SOM) digunakan untuk mengukur sudut geser sementara Surface Roughness Tester digunakan untuk mengukur kekasaran permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi geram dan kekasaran permukaan berkorelasi dengan kekerasan baja karbon.
PENGARUH POROUSITAS MEMBRAN TERHADAP LAJU ALIRAN HASIL FILTRASI ROTATING FILTER PADA ALIRAN TAYLOR COUETTE POISEUILLE Sarip Sarip
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 6, No 2/Nov (2020): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.158 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v6i2/Nov.6111

Abstract

Porousitas membrane merupakan diameter lubang yang berfungsi untuk menahan dan meloloskan partikel zat yang mengalir. Penelitian menggunakan silinder konsentris yang silinder bagian dalam diam dan berputar berfungsi sebagai membrane. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh porousitas membran terhadap laju aliran hasil penyaringan (Filtrasi). Variasi porousitas membran yang digunakan adalah: 1 µm, 3 µm, dan 5 µm dengan kondisi campuran fluida pada suhu 14oC dan tekanan operasi 77 kPa dengan debit umpan Qfeed = 0,2 gpm. Hasil laju aliran filtrasi terhadap waktu pada kondisi membrane diam dan berputar menunjukkan hasil bahwa: (7,047 L/m2.mnt; 7,047 L/m2.mnt; 7,143 L/m2.mnt) dan (7,066 L/m2.mnt; 7,162 L/m2.mnt; 7,259 L/m2.mnt).  Meningkatnya porousitas diikuti meningkatnya laju aliran karena diameter lubang membrane meningkat dan menurunnya laju aliran seiring bertambahnya waktu karena meningkatnya jumlah partikel yang menempel pada dinding membrane.
Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Wingko Drajat Indah Mawarni; Hendri Suryanto; Sarip Sarip
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 9, No 1 (2018): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v9i1.2258

Abstract

Usaha pembuatan wingko merupakan sumber penghasilan utama bagi para pengrajin wingko di Kelurahan Balun Kecamatan Cepu. Kondisi oven yang layak, bersih dan efisien akan berpengaruh pada kualitas wingko yang dihasilkan dan pendapatan pengrajin. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah bahwa oven gas yang digunakan sudah tidak layak dan efisien lagi digunakan. Di samping itu kualitas wingkonya juga tidak bagus karena banyak yang gosong dan kurang higienis. Tujuan dari kegiatan IbM ini adalah mengatasi permasalahan mitra agar biaya produksinya rendah dan wingko yang dihasilkan juga baik kualitasnya dan higienis. Untuk itu ditawarkan solusi yaitu dibuat oven yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan higienis serta dibuat rak penyimpanan sehingga wingko yang dihasilkan memenuhi syarat Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Metode pelaksanaan solusi yang ditawarkan adalah pertama, koordinasi dengan mitra untuk menentukan jadwal kegiatan. Kedua, melaksanakan pembuatan oven dan pelatihan-pelatihan. Ketiga, melakukan evaluasi terhadap program pengabdian yang telah dilakukan dengan cara survey lapangan ke mitra, 1 bulan dan 6 bulan setelah program ini selesai. Hasil dari kegiatan IbM ini adalah mitra bisa menurunkan biaya produksi pembuatan wingko sebesar Rp 540.000 dalam satu bulan. Kuantitas produksi wingko meningkat dari 4,6 kg menjadi 8 kg dalam satu kali proses pemanggangan dan kualitas wingkonya bagus, tidak gosong dan higienis. Pemahaman dan keterampilan mitra meningkat dalam memproduksi wingko yang higienis sesuai persyaratan BPOM, mengganti tabung LPG yang habis dengan waktu lebih cepat dan merawat oven gas. Omzet mitra juga meningkat sebesar 15 kg dalam satu bulan.
Unjuk Kerja Mesin Diesel Berbahan Bakar Campuran Biodiesel Jarak dan Biodiesel Jelantah Wahyudi Wahyudi; Sarip Sarip; Sudarja Sudarja; Haris Suhatno
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.3135

Abstract

AbstrakCadangan bahan bakar fosil yang bersifat tidak dapat diperbarui semakin menipis. Pengembangan energi terbarukan perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, diantaranya dengan pemanfaatan minyak nabati menjadi biodisel. Pada penelitian ini digunakan bahan baku biodisel campuran minyak jarak dan biodisel minyak jelantah yang dikombinasikan dengan minyak solar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari mesin disel dengan menggunakan bahan bakar solar 100% dan campuran biodisel jarak – jelantah dan solar dengan variasi 5% biodisel – 95% solar (B5), 10% biodisel – 90% solar (B10) dan 15% biodisel – 85% solar (B15). Penelitian dimulai dengan melakukan pengujian sifat fisis bahan bakar meliputi viskositas, densitas, flashpoint, nilai kalor. Selanjutnya dilakukan uji unjuk kerja mesin disel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan dari bahan bakar B5, B10, B15 masih lebih rendah daripada bahan bakar solar murni. Laju konsumsi bahan bakar pada biodisel B5, B10, dan B15 lebih rendah dibanding bahan bakar solar murni. AbstractReserves of non-renewable fossil fuels are diminishing. Renewable energy development needs to be done to reduce dependence on fossil fuels, including the utilization of vegetable oil into biodiesel. This research used a mixture of jatropha and waste cooking oil biodiesel combined with diesel oil. The purpose of this study was to determine the performance of diesel engines using 100% diesel fuel and biodiesel with a variation of 5% biodiesel - 95% diesel (B5), 10% biodiesel - 90% diesel (B10) and 15% biodiesel - 85% diesel (B15). The study has begun by testing the physical properties of the fuel, including viscosity, density, flashpoint, heating value. Then the diesel engine performance test was carried out. The results showed that the power produced from B5, B10, B15 fuels was lower than pure diesel fuel. The fuel consumption rate of B5, B10, and B15 biodiesel is lower than pure diesel fuel.